وَمِنْ كِتَابِ اسْتِقْبَالِ الْقِبْلَةِ فِي الصَّلَاةِ

Kitab Bagian Pembahasan tentang Menghadap Kiblat Saat Shalat

Musnad Syafi'i #100

مسند الشافعي ١٠٠: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ: أَخَّرَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ الصَّلَاةَ، فَقَالَ لَهُ عُرْوَةُ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «نَزَلَ جِبْرِيلُ فَأَمَّنِي فَصَلَّيْتُ مَعَهُ، ثُمَّ نَزَلَ فَأَمَّنِي فَصَلَّيْتُ مَعَهُ، ثُمَّ نَزَلَ فَأَمَّنِي فَصَلَّيْتُ مَعَهُ، ثُمَّ نَزَلَ فَأَمَّنِي فَصَلَّيْتُ مَعَهُ» ، حَتَّى عَدَّ الصَّلَوَاتَ الْخَمْسَ. فَقَالَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ: اتَّقِ اللَّهَ يَا عُرْوَةُ، انْظُرْ مَا تَقُولُ. فَقَالَ لَهُ عُرْوَةُ: أَخْبَرَنِيهِ بَشِيرُ بْنُ أَبِي مَسْعُودٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 100: Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-zuhri, ia mengatakan: 'Umar bin Abdul Aziz pernah mengakhirkan shalat, kemudian 'Urwah berkata kepadanya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda: 'Jibril pernah turun, lalu ia mengimamiku shalat, kemudian aku melaksanakan shalat dengannya, lalu ia turun lagi, kemudian mengimamiku, lalu aku shalat, kemudian ia pernah turun lagi, lalu mengimamiku dan aku shalat dengannya lalu ia juga pernah turun lagi kemudian mengimamiku, lalu aku shalat dengannya hingga lima waktu shalat'." kemudian 'Umar bin Abdul Aziz berkata: "Bertaqwalah kepada Allah wahai 'Urwah, lihat kepada apa yang kamu katakan!" Lalu 'Urwah berkata kepadanya: "Bishr bin Abu Mas'ud yang telah mengabarkan kepadaku dari bapaknya dari Nabi SAW." 107

Musnad Syafi'i #101

مسند الشافعي ١٠١: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ الْمَخْزُومِيِّ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أَمَّنِي جِبْرِيلُ عِنْدَ بَابِ الْبَيْتِ مَرَّتَيْنِ، فَصَلَّى الظُّهْرَ حِينَ كَانَ الْفَيْءُ مِثْلَ الشِّرَاكِ، ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ حِينَ كَانَ كُلُّ شَيْءٍ بِقَدْرِ ظِلِّهِ، وَصَلَّى الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ، ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ، ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ، ثُمَّ صَلَّى الْمَرَّةَ الْأُخْرَى الظُّهْرَ حِينَ كَانَ كُلُّ شَيْءٍ قَدْرَ ظِلِّهِ قَدْرَ الْعَصْرِ بِالْأَمْسِ، ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلِّ شَيْءٍ مِثْلَيْهِ، ثُمَّ صَلَّى الْمَغْرِبَ بِقَدْرِ الْوَقْتِ الْأَوَّلِ لَمْ يُؤَخِّرْهَا، ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ، ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ أَسْفَرَ، ثُمَّ الْتَفَتَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَذَا وَقْتُ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِكَ، وَالْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ " قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَبِهَذَا نَأْخُذُ، وَهَذِهِ الْمَوَاقِيتُ فِي الْحَضَرِ

Musnad Syafi'i 101: Amr bin Abu Salamah mengabarkan kepada kami dari Abdul Aziz bin Muhammad, dari Abdurrahman bin Harits Al Makhzumi, dari Hakim bin Hakim, dari Nafi bin Jubair, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Malaikat Jibril pernah mengimamiku di dekat pintu Baitullah sebanyak 2 kali. Ia shalat Zhuhur ketika naungan (bayangan) seperti pegangan terompah (yakni tegak lurus), kemudian shalat Ashar ketika naungan sama dengan bayangannya, dan shalat Magbrib ketika orang yang puasa berbuka, kemudian shalat Isya ketika awan (merah) tidak tampak lagi, kemudian shalat Subuh ketika makan dan minum dilarang bagi orang yang puasa. Kemudian ia melakukan shalat Zhuhur lagi di lain waktu ketika segala sesuatu sama panjang dengan bayangannya, yakni sebatas waktu Ashar kemarin. Kemudian shalat Ashar ketika bayangan segala sesuatu panjangnya menjadi dua kali lipat, kemudian shalat Maghrib sebatas waktu yang kemarin tanpa mengakhirkannya, kemudian shalat Isya yang terakhir yaitu ketika sepertiga malam telah berlalu, kemudian shalat Subuh ketika pagi tampak menguning. Setelah itu malaikat Jibril berpaling dan berkata, 'Hai Muhammad inilah waktu para nabi sebelum kamu, dan watau shalat itu terletak di antara (masing-masing dari) kedua waktu tadi'.” 108 Asy-Syafi'i berkata, “Dan ini yang kami ambil sebagai hujjah, dan waktu ini untuk tidak dalam keadaan safar.”

Musnad Syafi'i #102

مسند الشافعي ١٠٢: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ؛ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ» . وَقَالَ: " اشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ: رَبِّ، أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا، فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ، نَفَسٌ فِي الشِّتَاءِ، وَنَفَسٌ فِي الصَّيْفِ، فَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ فَمِنْ حَرِّهَا، وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْبَرْدِ فَمِنْ زَمْهَرِيرِهَا "

Musnad Syafi'i 102: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Sa'id bin Musayyab, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Apabila panas sangat terik, maka dinginkanlah shalat karena sesungguhnya panas yang berlebihan merupakan luapan api neraka Jahanam." Nabi bersabda pula, "Neraka mengadu kepada Rabbnya, maka ia berkata, 'Wahai Rabbku! Sebagian dariku memakan sebagian yang lain'. Maka diizinkan baginya mengeluarkan dua helaan nafas, satu helaan nafas di musim dingin, dan yang lainnya di musim panas. Maka panas yang amat terik yang kalian jumpai bersumber dari panasnya, dan dingin yang amat menggigil yang kalian jumpai berasal dari Zamharir (dingin) nya." 109

Musnad Syafi'i #103

مسند الشافعي ١٠٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ؛ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ» .

Musnad Syafi'i 103: Malik mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda "Apabila panas sangat terik, maka dinginkanlah shalat (Zhuhur), karena sesungguhnya panas yang sangat terik itu merupakan luapan neraka Jahanam.”110

Musnad Syafi'i #104

مسند الشافعي ١٠٤: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ عَنْ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، وَأَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ

Musnad Syafi'i 104: Orang yang dapat dipercaya mengabarkan kepada kami dari Laits bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Said Al Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, dengan redaksi semisalnya.111

Musnad Syafi'i #105

مسند الشافعي ١٠٥: أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ، أَنَّ مَالِكًا أَخْبَرَهُ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، وَعَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ، وَعَنِ الْأَعْرَجِ، يُحَدِّثُونَهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ، وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ»

Musnad Syafi'i 105: Asy-Syafi'i mengabarkan kepada kami bahwa Malik mengabarkan kepadanya dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Bushr bin Sa'id dan dari Al A'raj, semua menceritakannya dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda. "Barangsiapa yang menjumpai satu rakaat dari shalat Subuh sebelum matahari terbit, berarti ia masih menjumpai waktu subuh. Dan barangsiapa yang menjumpai satu rakaat dari shalat Ashar sebelum matahari tenggelam, berarti ia masih menjumpai waktu ashar." 112

Musnad Syafi'i #106

مسند الشافعي ١٠٦: أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ قَالَ: «وَإِنَّمَا أَحْبَبْتُ تَقْدِيمَ الْعَصْرِ» ؛ لِأَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ أَخْبَرَنَا، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ حَيَّةٌ، ثُمَّ يَذْهَبُ الذَّاهِبُ إِلَى الْعَوَالِي فَيَأْتِيهَا وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ

Musnad Syafi'i 106: Asya-Syafi'i mengabarkan, ia berkata, “Aku pun suka mendahulukan shalat Ashar, karena Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Ibnu Syihab, dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah melakukan shalat Ashar, saat itu matahari tampak putih lagi cerah. Kemudian seseorang pergi ke daerah perbukitan; ketika ia tiba di sana, matahari masih tempak tinggi. 113

Musnad Syafi'i #107

مسند الشافعي ١٠٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ، عَنْ نَوْفَلِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الدِّيلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ فَكَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلُهُ وَمَالُهُ»

Musnad Syafi'i 107: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Ibnu Syihab, dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam, dari Naufel bin Muawiyah Ad-Dili, ia mengatakan: Rasulullah pernah bersabda, "Barangsiapa yang melewatkan shalat Ashar. seakan-akan ia kehilangan keluarga dan harta bendanya.”114

Musnad Syafi'i #108

مسند الشافعي ١٠٨: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ، عَنْ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا نُصَلِّي الْمَغْرِبَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ نَخْرُجُ نَتَنَاضَلُ حَتَّى نَدْخُلَ بُيُوتَ بَنِي سَلِمَةَ نَنْظُرُ إِلَى مَوَاقِعِ النَّبْلِ مِنَ الْإِسْفَارِ

Musnad Syafi'i 108: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Amr bin Alqamah, dari Abu Nu'aim, dari Jabir , ia berkata, ""Kami pernah shalat Maghrib bersama Nabi , kemudian kami pergi melakukan lomba memanah hingga kami masuk ke dalam perkampungan Bani Salimah untuk melihat tempat terjatuhnya anak panah di bawah cahaya petang hari.” 115

Musnad Syafi'i #109

مسند الشافعي ١٠٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ صَالِحٍ مَوْلَى التَّوْأَمَةِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَغْرِبَ ثُمَّ نَنْصَرِفُ فَنَأْتِي السُّوقَ، وَلَوْ رُمِيَ بِنَبْلٍ لَرُؤِيَ مَوَاقِعُهَا

Musnad Syafi'i 109: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Shalih -pelayan At-Tauamah- dari Zaid bin Khalid Al Juhani , ia berkata, “Kami pernah shalat Maghrib bersama Rasulullah , kemudian kami pulang dan sampai di pasar; seandainya dilepaskan sebuah anak panah, niscaya tempat jatuhnya masih terlihat.”116