مسند الشافعي ١٨٠: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي أَبُو عَلِيٍّ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبَّاسَ بْنَ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ يُخْبِرُ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُسَلِّمُ إِذَا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ»
Musnad Syafi'i 180: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami. Abu Ali menceritakan kepadaku, ia pernah mendengar Abbas bin Sahl bin Sa'ad mengabarkan hadits berikut dari ayahnya: bahwa Nabi melakukan salam setelah selesai shalat dengan menoleh ke kanan dan ke kirinya. 186
مسند الشافعي ١٨١: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، وَعَبْدُ الْمَجِيدِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ، عَنْ عَمِّهِ وَاسِعِ بْنِ حَبَّانَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ
Musnad Syafi'i 181: Muslim bin Khalid dan Abdul Majid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Amr bin Yahya Al Mazini, dari Muhammad bin Yahya bin Hibban, dari pamannya, yaitu Wasi' bin Hibban, dari Ibnu Umar , dari Nabi SAW: Bahwa Nabi ?melakukan salam ke kanan dan ke kirinya. 187
مسند الشافعي ١٨٢: أَخْبَرَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى، عَنْ عَمِّهِ وَاسِعِ بْنِ حَبَّانَ، قَالَ مَرَّةً عَنِ ابْنِ عُمَرَ , وَمَرَّةً عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ
Musnad Syafi'i 182: Ad-Darawardi mengabarkan kepada kami dari Amr bin Yahya dari Muhammad bin Yahya, dari pamannya, yaitu Wasi' bin Hibban, ia berkata -sesekali- dari lu Umar, dan lain waktu dari Abdullah bin Zaid: Nabi mengucapkan salam ke arah kanan dan ke arah kirinya. 188
مسند الشافعي ١٨٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مِسْعَرٍ، عَنِ ابْنِ الْقِبْطِيَّةِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَإِذَا سَلَّمَ قَالَ أَحَدُنَا بِيَدِهِ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ: السَّلَامُ عَلَيْكُمُ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا بَالَكُمْ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمُسٍ، أَوَلَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ، أَوْ: إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ، أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ "
Musnad Syafi'i 183: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Mis'ar, dari Ibnul Qibthiyah, dari Jabir bin Samurah, ia mengatakan: Ketika kami sedang bersama Rasulullah , ada seseorang di antara kami bersalam dengan mengucapkan “Assalaamu 'alaikum” ke arah kanan dan ke arah kirinya seraya mengisyaratkan dengan tangannya ke arah kanan dan ke arah kirinya. Maka Nabi bertanya, “Mengapa kalian melakukan isyarat dengan tangan kalian seakan-akan seperti buntut kuda yang garang ? Tidakkah cukup bagi seseorang di antara kalian -atau sesungguhnya sudah cukup bagi seseorang di antara kalian- hanya dengan meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian bersalam ke arah kanan dan kirinya seraya mengucapkan “Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh'.” 189
مسند الشافعي ١٨٤: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ: أَخْبَرَتْنِي هِنْدُ بِنْتُ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَبِيعَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ مِنْ صَلَاتِهِ قَامَ النِّسَاءُ حِينَ يَقْضِي تَسْلِيمَهُ، وَمَكَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَكَانِهِ يَسِيرًا. قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: فَنَرَى مُكْثَهُ ذَلِكَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ لِكَيْ يَنْفُذَ النِّسَاءُ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُنَّ مَنِ انْصَرَفَ مِنَ الْقَوْمِ
Musnad Syafi'i 184: Ibrahim bin Sa'ad mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, ia mengatakan: Hindun binti Al Harits bin Abdullah bin Abu Rabi'ah mengabarkan kepadaku dari Ummu Salamah, istri Nabi , ia berkata, “Rasulullah bila melakukan salam dari shalatnya, kaum wanita berdiri setelah beliau menyelesaikan salamnya, sedangkan Nabi sendiri diam sebentar di tempatnya.” Ibnu Syihab berkata, “Maka kami memandang bahwa diam yang beliau lakukan itu —hanya Allah yang lebih mengetahui— untuk menunggu agar kaum wanita berlalu lebih dahulu supaya tidak berbarengan dengan kaum lelaki.” 190
مسند الشافعي ١٨٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي مَعْبَدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: «كُنْتُ أَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّكْبِيرِ» . قَالَ عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ: ثُمَّ ذَكَرْتُهُ لِأَبِي مَعْبَدٍ بَعْدُ، فَقَالَ: لَمْ أُحَدِّثْكَهُ. قَالَ عُمَرُ: وَقَدْ حَدَّثَنِيهِ قَالَ: وَكَانَ مِنْ أَصْدَقِ مَوَالِي ابْنِ عَبَّاسٍ. قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: كَأَنَّهُ نَسِيَهُ بَعْدَمَا حَدَّثَهُ إِيَّاهُ
Musnad Syafi'i 185: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr, dari Abu Ma'bad, dari Ibnu Abbas , ia berkata, “Aku mengetahui selesainya shalat Rasulullah melalui takbir.” Amr bin Dinar berkata, “Kemudian aku menuturkan hadits ini kepada Abu Ma'bad sesudahnya, tetapi ia menjawab, 'Aku belum pernah menceritakan hadits ini kepadamu'.” Amr berkata, “Engkau sendirilah yang telah menceritakannya kepadaku.”, Ibnu Uyainah berkata, “Abu Ma'bad adalah pelayan Ibnu Abbas yang paling dipercaya.” 191 Asy-Syafi'i berkata, “Sepertinya ia lupa telah menceritakan hadits sendirian.”
مسند الشافعي ١٨٦: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ مِنْ صَلَاتِهِ [ص:45] يَقُولُ بِصَوْتِهِ الْأَعْلَى: «لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ، وَلَهُ الْفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ»
Musnad Syafi'i 186: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Musa bin Uqbah menceritakan kepadaku dari Abu Az-Zubair bahwa ia pernah mendengar Abdullah bin Az-Zubair mengatakan: Rasulullah bila telah melakukan salam dari shalatnya, beliau mengucapkan doa berikut dengan suara yang keras, “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya: bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepada.Nya. Semua nikmat hanyalah milik-Nya. semua anugerah hanyalah milik-Nya. dan semua pujian yang baik hanyalah milik-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah. Dengan tulus ikhlas karena-Nya kami beragama, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai”192