مسند الشافعي ٨٦٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَأَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: «خَسَفَتِ الشَّمْسُ فَصَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَحَكَتْ أَنَّهُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَيْنِ»
Musnad Syafi'i 865: Malik mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah , dan Malik mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Sa'id, dari Urwah dari Aisyah ia berkata, “Matahari mengalami gerhana, lalu Nabi shalat 2 rakaat, pada tiap-tiap rakaat terdapat 2 ruku." 113
مسند الشافعي ٨٦٦: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي كُسُوفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ، فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَانِ
Musnad Syafi'i 866: Orang yang terpercaya mengabarkan kepada kami dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Katsir bin Abbas bin Abdul Muththalib: Bahwa Rasulullah melakukan shalat 2 rakaat ketika gerhana matahari, masing-masing rakaat terdiri atas 2 ruku. 114
مسند الشافعي ٨٦٧: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: انْكَسَفَتِ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ ابْنُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّاسُ: انْكَسَفَتِ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَإِلَى الصَّلَاةِ»
Musnad Syafi'i 867: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ismail bin Abu Khalid, dari Qais bin Abu Hazim, dari Ibnu Mas'ud Al Anshari, ia mengatakan: Matahari pernah mengalami gerhana pada hari meniggalnya Ibrahim, putra Rasulullah . Maka orang-orang berkata, "Matahari mengalami gerhana karena meninggalnya Ibrahim." Nabi bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak mengalami gerhana karena matinya seseorang; tidak pula karena hidupnya. Apabila kalian melihat hal tersebut, maka bersegeralah mengingat Allah dan shalat."115
مسند الشافعي ٨٦٨: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ، يَقُولُ: سَمِعْتُ طَاوُسًا، يَقُولُ: «خَسَفَتِ الشَّمْسُ فَصَلَّى بِنَا ابْنُ عَبَّاسٍ فِي صُفَّةِ زَمْزَمَ سِتَّ رَكَعَاتٍ، ثُمَّ أَرْبَعَ سَجَدَاتٍ»
Musnad Syafi'i 868: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Sulaiman Al Ahwal, ia mengatakan: Aku pernah mendengar Thawus berkata, “Bahwa matahari mengalami gerhana, lalu Ibnu Abbas shalat bersama kami (sebagai imam) di pinggir sumur Zamzam 6 kali ruku kemudian 4 kali sujud. 116
مسند الشافعي ٨٦٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَعْمَرٍ الْأَنْصَارِيِّ، عَنْ أَبِي يُونُسَ، مَوْلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلًا، قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى الْبَابِ وَأَنَا أَسْمَعُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أُصْبِحُ جُنُبًا وَأَنَا أُرِيدُ الصَّوْمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَأَنَا أُصْبِحُ جُنُبًا وَأَنَا أُرِيدُ الصَّوْمَ فَأَغْتَسِلُ وَأَصُومُ ذَلِكَ الْيَوْمَ»
Musnad Syafi'i 869: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abdurrahman bin Ma'mar Al Anshari, dari Abu Yunus maula Aisyah , Ummul Mukminin, dari Aisyah: Ada seorang lelaki berkata kepada Rasulullah yang sedang berdiri di pintu dan aku mendengarnya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya pada suatu pagi pernah dalam keadaan junub, sedangkan aku bermaksud untuk puasa, maka aku mandi dan puasa pada hari itu". Rasulullah menjawab, "Aku pun pernah pada pagi hari dalam keadaan junub, sedangkan aku ingin untuk berpuasa, maka aku mandi dan puasa di hari itu. "117
مسند الشافعي ٨٧٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ سُمَيٍّ، مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، يَقُولُ: كُنْتُ أَنَا وَأَبِي، عِنْدَ مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ، فَذُكِرَ لَهُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: مَنْ أَصْبَحَ جُنُبًا أَفْطَرَ ذَلِكَ الْيَوْمَ، فَقَالَ مَرْوَانُ: أَقْسَمْتُ عَلَيْكَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ [ص:179] لَتَذْهَبَنَّ إِلَى أُمَّيِ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ فَلَتَسْأَلَنَّهُمَا عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَذَهَبَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَذَهَبْتُ مَعَهُ حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى عَائِشَةَ فَسَلَّمَ عَلَيْهَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَقَالَ: يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ، إِنَّا كُنَّا عِنْدَ مَرْوَانَ فَذُكِرَ لَهُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ: مَنْ أَصْبَحَ جُنُبًا أَفْطَرَ ذَلِكَ الْيَوْمَ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لَيْسَ كَمَا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ، يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ، أَتَرْغَبُ عَمَّا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ؟ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ: لَا وَاللَّهِ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَأَشْهَدُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " إِنْ كَانَ لَيُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ غَيْرَ احْتِلَامٍ ثُمَّ يَصُومُ ذَلِكَ الْيَوْمَ. قَالَ: ثُمَّ خَرَجْنَا حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَتْ مِثْلَ مَا قَالَتْ عَائِشَةُ "، فَخَرَجْنَا حَتَّى جِئْنَا مَرْوَانَ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ: مَا قَالَتَا؟ فَأَخْبَرَهُ، فَقَالَ مَرْوَانُ: أَقْسَمْتُ عَلَيْكَ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ لَتَرْكَبَنَّ دَابَّتِي بِالْبَابِ فَلَتَأْتِيَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، فَلَتُخْبِرَنَّهُ بِذَلِكَ، فَرَكِبَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَرَكِبْتُ حَتَّى أَتَيْنَا أَبَا هُرَيْرَةَ، فَتَحَدَّثَ مَعَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ سَاعَةً ثُمَّ ذَكَرَ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: لَا عِلْمَ لِي بِذَلِكَ، إِنَّمَا أَخْبَرَنِيهِ مُخْبِرٌ
Musnad Syafi'i 870: Malik menceritakan kepada kami dari Suma, maula Abu Bakar, bahwa ia pernah mendengar Abu Bakar bin Abdurrahman menceritakan hadits berikut: Ketika aku dan ayahku bertemu dengan Marwan bin Hakam, dan ia menjabat sebagai amir Madinah, kami ceritakan kepadanya bahwa Abu Hurairah pernah berkata, "Barangsiapa yang berada pada pagi hari dalam keadaan junub, berarti batal puasanya pada hari itu." Lalu Marwan berkata, "Aku bersumpah kepadamu, hai Abdurrahman, engkau harus pergi kepada Ummul Mukminin, Aisyah dan Ummu Salamah, dan kamu harus menanyakan kepada keduanya masalah ini." Abu Bakar melanjutkan kisahnya: Abdurrahman segera pergi dan ikut bersamanya hingga masuk ke dalam rumah Aisyah . Abdurrahman mengucapkan salam kepadanya, lalu berkata, "Hai Ummul Mukminin, sesungguhnya kami bertemu dengan Marwan, lalu kami ceritakan kepadanya bahwa Abu Hurairah pernah berkata, 'Barangsiapa yang berada pada pagi hari dalam keadaan junub, berarti puasanya di hari itu batal'." Aisyah menjawab, "Masalahnya tidak seperti apa yang dikatakan oleh Abu Hurairah, hai Abdurrahman! Apakah engkau tidak suka dengan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah ?" Abdurrahman menjawab, "Tidak, demi Allah, hai Aisyah!" Aisyah berkata, "Aku pernah menyaksikan Rasulullah benar-benar mengalami jinabah di suatu pagi hari karena jimak, bukan karena mimpi junub; kemudian beliau melakukan puasa di hari itu." Abu Bakar melanjutkan kembali kisahnya: Setelah itu kami keluar, lalu masuk ke rumah Ummu Salamah dan menanyakan masalah itu kepadanya. Maka Ummu Salamah mengatakan hal yang sama seperti apa yang telah dikatakan oleh Aisyah. Lalu kami keluar hingga sampai di tempat Marwan. Abdurrahman berkata seperti apa yang dikatakan oleh Aisyah dan Ummu Salamah, serta menceritakan hal tersebut kepadanya. Maka Marwan berkata, "Aku bersumpah kepadamu, hai Abu Muhammad, engkau harus menaiki kendaraanku yang ada di depan pintu untuk mendatangi Abu Hurairah dan ceritakan kepadanya hal tersebut." Lalu Abdurrahman berangkat dengan menaiki kendaraannya, dan aku ikut bersamanya hingga bertemu Abu Hurairah. Abdurrahman berbicara sesaat dengannya, kemudian diceritakan kepadanya hal tersebut, maka Abu Hurairah berkata, "Aku tidak mengetahui hal tersebut, sesungguhnya aku hanya mendapat berita dari seseorang yang menceritakan kepadaku," 118
مسند الشافعي ٨٧١: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا سُمَيٌّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ: «كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُدْرِكُهُ الصُّبْحُ وَهُوَ جُنُبٌ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ يَوْمَهُ»
Musnad Syafi'i 871: Sufyan mengabarkan kepada kami, Sumay, maula (bekas budak) Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits, dari Aisyah , ia berkata, “Nabi pernah bangun di waktu subuh dalam keadaan junub, lalu beliau mandi dan melakukan puasa di hari itu."
مسند الشافعي ٨٧٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ، عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَانَ الْفَتْحِ فَرَأَى رَجُلًا يَحْتَجِمُ لِثَمَانَ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ فَقَالَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِي: «أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ»
Musnad Syafi'i 872: Abdul Wahab mengabarkan kepada kami dari Khalid Al Hadzdza', dari Abu Qilabah, dari Abu Al Asyats, dari Syaddad bin Aus, ia mengatakan: Kami pernah bersama Rasulullah pada masa penaklukan kota Makkah. Kemudian beliau melihat seorang lelaki yang sedang berbekam pada siang hari tanggal 18 Ramadhan, lalu beliau bersabda seraya memegang tanganku, "Telah batal puasa orang yang membekam dan orang yang dibekam."120
مسند الشافعي ٨٧٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللَّهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ مُحْرِمًا صَائِمًا
Musnad Syafi'i 873: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Yazid Abu Ziad, dari Miqsam, dari Ibnu Abbas: Rasulullah pernah berbekam dalam keadaan ihram lagi puasa. 121
مسند الشافعي ٨٧٤: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي يَزِيدُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَكَحَ وَهُوَ حَلَالٌ قَالَ عَمْرٌو: فَقُلْتُ لِابْنِ شِهَابٍ: أَتَجْعَلُ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، ابْنَ عَبَّاسٍ؟
Musnad Syafi'i 874: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Ibnu Syihab, ia mengatakan: Yazid bin Al Asham mengabarkan kepadaku bahwa Nabi SAW menikahi Maimunah, sedangkan beliau dalam keadaan halal. Amr berkata, "Lalu aku berkata kepada Ibnu Syihab, 'Apakah kamu menjadikan Yazid bin Al Asham sederajat dengan Ibnu Abbas?'" 122