مسند الشافعي ٨٤٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا تَلَقُّوا السِّلَعَ»
Musnad Syafi'i 845: Malik menceritakan kepada kami dari Abu Az-Zinad dari Al A'raj, dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, "Janganlah kalian mencegat barang dagangan." 93
مسند الشافعي ٨٤٦: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، أَوْ مَالِكٌ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، وَعَنْ مُحَمَّدِ بْنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، يُحَدِّثَانِهِ عَنْ نُعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، أَنَّ أَبَاهُ، أَتَى بِهِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنِّي نَحَلْتُ ابْنِي هَذَا غُلَامًا كَانَ لِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَكُلَّ وَلَدِكَ نَحَلْتَ مِثْلَ هَذَا؟» فَقَالَ: لَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَأَرْجِعْهُ» قَالَ أَبُو الْعَبَّاسِ: وَكَانَ هَذَا عِنْدَ أَصْحَابِنَا كُلِّهِمْ مَالِكٌ، فَلِذَلِكَ جَعَلْتُهُ بِالشَّكِّ
Musnad Syafi'i 846: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Humaid bin Abdurrahman dan Muhammad bin An-Nu'man bin Basyir, keduanya telah menceritakan kepada kami dari An-Nu'man bin Basyir: Bahwa ayahnya pernah datang kepada Rasulullah , lalu berkata, " Sesungguhnya aku menghadiahkan kepada anak lelakiku ini seorang budak yang dahulu adalah milikku." Maka Nabi bertanya, "Apakah semua anakmu engkau berikan hadiah yang sama dengannya?" Ayahnya menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah bersabda, "Cabutlah pemberianmu itu"94 Abdul Abbas berkata, "Yang demikian ini menurut teman- teman kami semua, Malik. Karena itu, aku buat dengan lafazh syak (atau)."
مسند الشافعي ٨٤٧: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ طَاوُسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَحِلُّ لِوَاهِبٍ أَنْ يَرْجِعَ فِيمَا وَهَبَ إِلَّا الْوَالِدَ مِنْ وَلَدِهِ»
Musnad Syafi'i 847: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij. dari Al Hasan bin Muslim, dari Thawus bahwa Nabi SAW telah bersabda, "Tidak halal bagi seorang pemberi mencabut kembali apa yang telah diberikannya, kecuali pencabutan hibah orang tua terhadap anaknya." 95
مسند الشافعي ٨٤٨: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: جَاءَتْنِي بَرِيرَةُ فَقَالَتْ: إِنِّي كَاتَبْتُ أَهْلِي عَلَى تِسْعِ أَوَاقٍ، فِي كُلِّ عَامٍ أُوقِيَّةٌ، فَأَعِينِينِي، فَقَالَتْ لَهَا عَائِشَةُ: إِنْ أَحَبَّ أَهْلُكِ أَنْ أَعُدَّهَا لَهُمْ عَدَدْتُهَا وَيَكُونَ وَلَاؤُكِ لِي فَعَلْتُ، فَذَهَبَتْ بَرِيرَةُ إِلَى أَهْلِهَا فَقَالَتْ لَهُمْ ذَلِكَ فَأَبَوْا عَلَيْهَا، فَجَاءَتْ بَرِيرَةُ مِنْ عِنْدِ أَهْلِهَا، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ، فَقَالَتْ: إِنِّي عَرَضْتُ عَلَيْهِمْ فَأَبَوْا إِلَّا أَنْ يَكُونَ الْوَلَاءُ لَهُمْ، فَسَمِعَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَأَلَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خُذِيهَا وَاشْتَرِطِي لَهُمُ الْوَلَاءَ، فَإِنَّ الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْتَقَ» . فَفَعَلَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، ثُمَّ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: «أَمَّا بَعْدُ، فَمَا بَالُ رِجَالٍ يَشْتَرِطُونَ شُرُوطًا لَيْسَتْ فِي كِتَابِ اللَّهِ، مَا كَانَ مِنْ شَرْطٍ لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَهُوَ بَاطِلٌ وَإِنْ كَانَ مِائَةَ شَرْطٍ، قَضَاءُ اللَّهِ أَحَقُّ، وَشَرْطُهُ أَوْثَقُ، وَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ»
Musnad Syafi'i 848: Malik menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah , ia mengatakan: Barirah pernah datang kepadanya dan berkata, "Sesungguhnya aku telah mengadakan peijanjian kitabah (mencicil untuk membebaskan diri dari tuannya) dengan tuanku dengan pembayaran 9 uqiyah uang perak setiap tahunnya. Maka bantulah aku (melunasinya)." Aisyah berkata kepadanya, "Jika tuanmu suka aku membayarkannya kepada mereka, niscaya akan kubayarkan, dan kelak wala'-mu adalah untukku, hal ini pasti akan kulakukan." Maka Barirah pergi menemui tuannya, lalu mengatakan hal tersebut kepada mereka, tetapi mereka menolaknya. Barirah datang dari rumah tuannya, sedangkan Rasulullah duduk, lalu Barirah berkata, "Sesungguhnya aku menawarkan hal itu kepada tuanku, tetapi mereka menolak melainkan wala' tetap ingin berada pada mereka." Hal tersebut terdengar oleh Rasulullah , maka beliau bertanya kepada Aisyah tentang duduk perkaranya, dan Aisyah menceritakan hal tersebut kepada beliau. Kemudian Rasulullah bersabda kepadanya, "Ambillah ia dan syaratkanlah wala' bagi mereka, karena sesungguhnya hak wala itu hanya bagi orang yang memerdekakan" Maka, Aisyah melakukan hal tersebut. Kemudian Rasulullah berdiri di hadapan orang-orang, lalu memuji kepada Allah dan menyanjung-Nya, kemudian bersabda, "Amma ba'du, apakah gerangan yang dilakukan oleh kaum lelaki, mereka menetapkan syarat yang tidak terdapat di dalam Kitabullah? Setiap syarat yang tidak terdapat di dalam Kitabullah, maka syarat itu batal, sekalipun terdiri atas seratus syarat. Keputusan Allah lebih berhak dan syarat-Nya lebih kuat, sesungguhnya wala itu hanya bagi orang yang memerdekakan.96
مسند الشافعي ٨٤٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، مِثْلَهُ
Musnad Syafi'i 849: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Amrah, dari Aisyah dengan hadits yang semisalnya. 97
مسند الشافعي ٨٥٠: أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عُلَيَّةَ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحَّى بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ
Musnad Syafi'i 850: Ismail bin Ibrahim bin Ulayah mengabarkan kepada kami dari Abdul Aziz bin Shuhaib, dari Anas , bahwa Nabi mengurbankan 2 ekor domba yang keduanya telah bertanduk. 98
مسند الشافعي ٨٥١: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حُمَيْدٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ فَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلَا مِنْ بَشَرِهِ شَيْئًا»
Musnad Syafi'i 851: Sufyan mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Humaid mengabarkan kepada kami dari Sa'id bin Musayyab, dari Ummu Salamah, ia mengatakan: Rasulullah pernah bersabda, "Apabila jatuh tanggal 10 (bulan Dzulhijjah) dan seseorang dari kalian hendak berkurban, maka jangan sekali-kali menyentuh (mengambil) rambutnya, jangan pula kulit (kukujnya sedikit pun.." 99
مسند الشافعي ٨٥٢: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ بَشِيرِ بْنِ مُحَرَّرٍ، عَنْ سَالِمٍ سَبْلَانَ، مَوْلَى النَّصْرِيِّينَ قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى مَكَّةَ، وَكَانَتْ تَخْرُجُ بِأُبَيٍّ حَتَّى يُصَلِّيَ بِهَا، قَالَ: فَأَتَى عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ بِوَضُوءٍ فَقَالَتْ عَائِشَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ، أَسْبِغِ الْوُضُوءَ؛ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
Musnad Syafi'i 852: Muhammad bin Ismail bin Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Imran bin Basyir bin Muharrar, dari Salim Sablan maula orang-orang Bani Nashr, ia mengatakan: Kami pernah berangkat bersama Aisyah —istri Nabi — menuju Makkah, Aisyah berangkat dengan mengikut-sertakan ayahku hingga ia shalat bersamanya. Salim melanjutkan kisahnya: Maka Abdurrahman bin Abu Bakar datang membawa wadah berisi air wudhu, lalu Aisyah berkata, "Hai Abdurrahman, sempurnakanlah wudhu, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Celakalah bagi tumit-tumit karena dibakar api neraka pada hari Kiamat'." 100
مسند الشافعي ٨٥٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ لِعَبْدِ الرَّحْمَنِ: أَسْبِغِ الْوُضُوءَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ؛ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ»
Musnad Syafi'i 853: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ajlan dari Sa'id bin Abu Sa'id, dan Aisyah, bahwa ia pernah berkata kepada Abdurrahman (saudara lelakinya), "Sempurnakanlah wudhu, hai Abdurrahman, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Celakalah bagi tumit-tumit karena dibakar api neraka'." 101
مسند الشافعي ٨٥٤: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ، عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَسْفِرُوا بِالصُّبْحِ؛ فَإِنَّ ذَلِكَ أَعْظَمُ لِأُجُورِكُمْ» . أَوْ قَالَ: «لِلْأَجْرِ»
Musnad Syafi'i 854: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Ajian, dari Ashim bin Umar bin Qatadah, dari Mahmud bin Labid, dari Rafi' bin Khadij , bahwa Nabi pernah bersabda, "Lakukanlah shalat Subuh ketika cuaca agak terang. Sesungguhnya hal itu lebih besar bagi pahala kalian." Atau beliau bersabda, "Lebih besar pahalanya."102