مِنَ الْجُزْءِ الثَّانِي مِنَ اخْتِلَافِ الْحَدِيثِ مِنَ الْأَصْلِ الْعَتِيقِ

Kitab Bagian dari Juz ke 2 : Perbedaan Hadits dari Al-Ashlul Atiq

Musnad Syafi'i #895

مسند الشافعي ٨٩٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنَ اثْنَتَيْنِ، فَقَالَ ذُو الْيَدَيْنِ: أَقُصِرَتِ الصَّلَاةُ أَمْ نَسِيتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَصَدَقَ ذُو الْيَدَيْنِ؟» فَقَالَ النَّاسُ: نَعَمْ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى اثْنَتَيْنِ أُخْرَيَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ، ثُمَّ رَفَعَ، ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ، ثُمَّ رَفَعَ

Musnad Syafi'i 895: Malik mengabarkan kepada kami dari Ayyub As- Sakhtiyani, dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah melakukan salam setelah 2 rakaat, maka berkatalah Dzul Yadain, "Wahai Rasulullah, apakah shalat diperpendek atau engkau lupa?" Rasulullah bertanya, "Benarkah apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain ini?" Orang-orang menjawab, "Ya." Maka Rasulullah bangkit, lalu shalat 2 rakaat lagi, kemudian salam, setelah itu bertakbir dan melakukan sujud biasa atau lebih lama. Sesudah itu beliau mengangkat —kepalanya dari sujud dan duduk—, kemudian bertakbir dan sujud lagi seperti sujud biasa atau lebih lama, setelah itu beliau mengangkat —kepalanya dari sujud—.143

Musnad Syafi'i #896

مسند الشافعي ٨٩٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، مَوْلَى ابْنِ أَبِي أَحْمَدَ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً فِي رَكْعَتَيْنِ، فَقَامَ ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ: أَقُصِرَتِ الصَّلَاةُ أَمْ نَسِيتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ: «أَصَدَقَ ذُو الْيَدَيْنِ؟» فَقَالُوا: نَعَمْ، فَأَتَمَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَقِيَ مِنَ الصَّلَاةِ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَ التَّسْلِيمِ

Musnad Syafi'i 896: Malik mengabarkan kepada kami dari Daud bin Al Hushain, dari Abu Sufyan, maula, Ibnu Abu Ahmad, ia mengatakan: Aku pernah mendengar Abu Hurairah mengatakan hadits berikut: Rasulullah mengimami kami dalam shalat Ashar, dan beliau salam pada 2 rakaat. Maka berdirilah Dzul Yadain, lalu berkata, ''Wahai Rasulullah! Apakah shalat diperpendek atau engkau lupa?" Rasulullah menghadapkan wajahnya ke arah orang-orang dan bertanya, "Benarkah Dzul Yadain ini?" Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah menyempurnakan rakaat yang tersisa dari shalatnya kemudian beliau sujud dalam keadaan duduk sesudah salam. 144

Musnad Syafi'i #897

مسند الشافعي ٨٩٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: سَلَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ثَلَاثِ رَكَعَاتٍ مِنَ الْعَصْرِ، ثُمَّ قَامَ فَدَخَلَ الْحُجْرَةَ، فَقَامَ الْخِرْبَاقُ رَجُلٌ بَسِيطُ الْيَدَيْنِ فَنَادَى: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَقُصِرَتِ الصَّلَاةُ؟ فَخَرَجَ مُغْضَبًا يَجُرُّ رِدَاءَهُ فَسَأَلَ، فَأُخْبِرَ، فَصَلَّى تِلْكَ الرَّكْعَةَ الَّتِي كَانَ تَرَكَ، ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ

Musnad Syafi'i 897: Abdul Wahab Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami dari Khalid Al Hidzdza', dari Abu Qilabah, dari Abui Muhlab, dari Imran bin Hushain, ia mengatakan: Rasulullah melakukan salam pada rakaat ketiga dari shalat Ashar, kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya. Maka Al Khirbaq seorang lelaki jangkung yang memiliki dua tangan yang panjang, bangkit dan berseru, "Wahai Rasulullah, apakah shalat telah diperpendek?" Rasulullah keluar dengan raut wajah marah seraya menarik selendangnya, lalu beliau bertanya dan diberitahu, maka beliau melakukan yang tertinggal. Setelah itu beliau salam, lalu melakukan sujud sebanyak 2 kali, kemudian salam lagi. 145

Musnad Syafi'i #898

مسند الشافعي ٨٩٨: أَخْبَرَنِي بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ قَالَ: لَمَّا انْتَهَى إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَتْلُ أَهْلِ بِئْرِ مَعُونَةَ أَقَامَ خَمْسَ عَشْرَةَ لَيْلَةً كُلَّمَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ مِنَ الصُّبْحِ قَالَ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، اللَّهُمَّ افْعَلْ» . فَذَكَرَ دُعَاءً طَوِيلًا، ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ

Musnad Syafi'i 898: Sebagian ulama menceritakan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya bahwa ia mengatakan: Ketika sampai kepada Nabi berita terbunuhnya penduduk sumur Ma'unah, beliau tinggal selama 15 malam. Manakala beliau mengangkat kepalanya dari ruku terakhir pada shalat Subuh, beliau mengucapkan doa berikut, "Semoga Allah memperkenankan bagi orang yang memuji-Nya, wahai Rabb kami, dan bagi-Mu segala puji. Ya Allah, lakukanlah." kemudian beliau mengucapkan doa yang panjang, lalu bertakbir dan sujud. 146

Musnad Syafi'i #899

مسند الشافعي ٨٩٩: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنِ ابْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِنَ الصُّبْحِ قَالَ: «اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ، وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ، وَالْمُسْتَضْعَفِينَ بِمَكَّةَ، اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ»

Musnad Syafi'i 899: Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah bahwa Nabi apabila mengangkat kepalanya dari ruku yang kedua dalam shalat Subuh mengucapkan doa berikut, "Ya Allah selamatkanlah Al Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabi'ah, dan kaum mustadh'afin (kaum muslimin yang lemah) di Makkah. Ya Allah, keraskanlah tekanan-Mu terhadap Mudhar, dan jadikanlah tekanan-Mu terhadap mereka berupa paceklik seperti pacekliknya Nabi Yusuf" 147

Musnad Syafi'i #900

مسند الشافعي ٩٠٠: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، وَرُبَّمَا، قَالَ: عَنْ أَبِيهِ، وَرُبَّمَا، قَالَ: قَالَ عُمَرُ: «إِذَا رَمَيْتُمُ الْجَمْرَةَ وَذَبَحْتُمْ وَحَلَقْتُمْ فَقَدْ حَلَّ لَكُمْ كُلُّ شَيْءٍ حَرُمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا النِّسَاءَ وَالطِّيبَ» قَالَ سَالِمٌ: وَقَالَتْ عَائِشَةُ: «أَنَا طَيَّبْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِإِحْرَامِهِ قَبْلَ أَنْ يُحْرِمَ وَلِحِلِّهِ بَعْدَ أَنْ رَمَى الْجَمْرَةَ وَقَبْلَ أَنْ يَزُورَ الْبَيْتَ» قَالَ سَالِمٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «وَسُنَّةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَقُّ أَنْ تُتَّبَعَ»

Musnad Syafi'i 900: Sufyan menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Salim bin Abdullah, barangkali ia mengatakan: dari ayahnya, dan barangkali ia mengatakannya: Umar pernah berkata, “Apabila kalian telah melempar jumrah, menyembelih kurban dan bercukur, berarti telah halal bagi kalian segala sesuatu yang sebelumnya diharamkan atas kalian, kecuali wanita dan wewangian." Salim mengatakan bahwa Aisyah berkata, "Aku pernah memakaikan wewangian kepada Rasulullah untuk ihramnya sebelum berihram dan untuk tahallulnya sesudah melempar jumrah 'aqabah, dan sebelum ziarah Baitullah." Salim berkata, "Sunnah Rasulullah lebih berhak untuk diikuti." 148

Musnad Syafi'i #901

مسند الشافعي ٩٠١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ الصَّعْبِ بْنِ جَثَّامَةَ، أَنَّهُ أَهْدَى لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِمَارًا وَحْشِيًّا وَهُوَ بِالْأَبْوَاءِ أَوْ بِوَدَّانَ فَرَدَّهُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا فِي وَجْهِهِ قَالَ: «إِنَّا لَمْ نَرُدَّهُ عَلَيْكَ إِلَّا أَنَّا حُرُمٌ»

Musnad Syafi'i 901: Malik mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Ubaidullah, dari Ibnu Abbas, dari Ash-Sha'b bin Jatstsamah: Bahwa ia menghadiahkan kepada Nabi seekor keledai liar ketika berada di Abwa' atau Waddan, maka Rasulullah mengembalikan keledai liar itu kepadanya. Ketika Rasulullah melihat —perubahan— raut mukanya, maka beliau bersabda, "Sesungguhnya kami tidak sekali-kali mengembalikannya kepadamu} melainkan karena kami sedang ihram."149

Musnad Syafi'i #902

مسند الشافعي ٩٠٢: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، وَسَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، وَأَخْبَرَنِي مَالِكٌ، عَنْ أَبِي النَّضْرِ، مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ التَّيْمِيِّ، عَنْ نَافِعٍ، مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِبَعْضِ طَرِيقِ مَكَّةَ تَخَلَّفَ مَعَ أَصْحَابٍ لَهُ مُحْرِمِينَ وَهُوَ غَيْرُ مُحْرِمٍ، فَرَأَى حِمَارًا وَحْشِيًّا فَاسْتَوَى عَلَى فَرَسِهِ فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ أَنْ يُنَاوِلُوهُ سَوْطَهُ فَأَبَوْا، فَسَأَلَهُمْ رُمْحَهُ فَأَبَوْا، فَأَخَذَ رُمْحَهُ فَشَدَّ عَلَى الْحِمَارِ فَقَتَلَهُ، فَأَكَلَ مِنْهُ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَى بَعْضُهُمْ، فَلَمَّا أَدْرَكُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلُوهُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ: «إِنَّمَا هِيَ طُعْمَةٌ أَطْعَمَكُوُهَا اللَّهُ تَعَالَى»

Musnad Syafi'i 902: Muslim dan Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, Malik menceritakan kepadaku dari Abu An-Nadhr, maula Umar bin Ubaidillah At-Taimi, dari Nafi' maula Abu Qatadah, dari Abu Qatadah, dari Abu Qatadah Al Anshari: Bahwa ia pernah bersama Nabi ketika berada di tengah jalan menuju Makkah, ia bersama teman-temannya yang berihram memisahkan diri, sedangkan ia sendiri belum ihram. Lalu ia melihat seekor keledai liar, lalu ia menaiki kudanya dan meminta kepada teman-temannya agar meminjamkan cemeti untuknya, tetapi mereka menolak; dan ia meminta kepada mereka agar meminjamkan tombak untuknya, mereka juga menolak. Akhirnya ia mencabut tombaknya sendiri dan membidikkannya ke arah keledai liar itu hingga membunuhnya. Sebagian dari sahabat Rasulullah ada yang ikut makan bersamanya, sedangkan sebagian yang lain tidak. Ketika mereka bergabung kembali dengan Nabi , mereka menanyakan masalah tersebut kepada beliau, lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya keledai liar tersebut merupakan hidangan yang disuguhkan Allah Ta'ala untuk kalian."150

Musnad Syafi'i #903

مسند الشافعي ٩٠٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، فِي الْحِمَارِ الْوَحْشِيِّ مِثْلَ حَدِيثِ أَبِي النَّضْرِ، إِلَّا أَنَّ فِي، حَدِيثِ زَيْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «هَلْ مَعَكُمْ مِنْ لَحْمِهِ مِنْ شَيْءٍ»

Musnad Syafi'i 903: Malik mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abu Qatadah mengenai keledai liar semisal dengan hadits Abu An-Nadhr, kecuali pada hadits Zaid Rasulullah bersabda, “Apakah kalian memiliki sedikit dari dagingnya." 151

Musnad Syafi'i #904

مسند الشافعي ٩٠٤: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَحْمُ الصَّيْدِ لَكُمْ فِي الْإِحْرَامِ حَلَالٌ مَا لَمْ تَصِيدُوهْ أَوْ يُصَادَ لَكُمْ»

Musnad Syafi'i 904: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Amr bin Abu Amr, dari Al Muthalib bin Hanthab, dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi pernah bersabda, "Daging binatang buruan bagi kalian dalam ihram adalah halal selagi kalian memburunya atau bukan diburu untuk kalian.",152