وَمِنْ كِتَابِ الْمَنَاسِكِ

Kitab Pembahasan Tentang Manasik

Musnad Syafi'i #565

مسند الشافعي ٥٦٥: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْجِعْرَانَةِ، فَأَتَاهُ رَجُلٌ وَعَلَيْهِ مُقَطَّعَةٌ، يَعْنِي جُبَّةً، وَهُوَ مُتَضَمِّخٌ بِالْخَلُوقِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَحْرَمْتُ بِالْعُمْرَةِ وَهَذِهِ عَلَيَّ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا كُنْتَ صَانِعًا فِي حَجِّكِ؟» قَالَ: كُنْتُ أَنْزِعُ هَذِهِ الْمُقَطَّعَةَ وَأَغْسِلُ هَذَا الْخَلُوقَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَمَا كُنْتَ صَانِعًا فِي حَجَّتِكَ فَاصْنَعْهُ فِي عُمْرَتِكَ»

Musnad Syafi'i 565: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dan Atha bin Abu Rabbah, dari Shafwan bin Ya'la bin Umayah, dari ayahnya, ia mengatakan: Ketika kami berada di sisi Rasulullah di Ji'ranah, beliau kedatangan seorang lelaki yang memakai baju yang berpotongan, yakni baju jubah, sedangkan baju jubahnya itu dilumuri dengan minyak khaluq. Lalu lelaki itu bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang melakukan ihram untuk umrah dan aku memakai baju ini.” Maka Rasulullah balik bertanya, “Apa saja yang engkau lakukan dalam hajimu?” Lelaki itu menjawab, “Aku lepaskan baju potongan ini dan kucuci minyak yang menempel padanya.” Lalu Rasulullah bersabda, “Apa yang engkau lakukan dalam ibadah hajimu, maka lakukan pula dalam ibadah umrahmu.” 567

Musnad Syafi'i #566

مسند الشافعي ٥٦٦: أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ الَّذِي يُعْرَفُ بِابْنِ عُلَيَّةَ، أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَزَعْفَرَ الرَّجُلُ

Musnad Syafi'i 566: Isma'il yang dikenal dengan sebutan Ibnu Ulayah mengabarkan kepadaku, Abdul Aziz bin Suhaib mengabarkan kepadaku dari Anas bin Malik: Bahwa Rasulullah telah melarang seorang lelaki memakai minyak za'faran. 568

Musnad Syafi'i #567

مسند الشافعي ٥٦٧: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، وَسَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ، يُسْأَلُ عَنِ الرَّجُلِ: أَيُهِلُّ بِالْحَجِّ قَبْلَ أَشْهُرِ الْحَجِّ؟ فَقَالَ: لَا

Musnad Syafi'i 567: Muslim dan Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Abu Az-Zubair bahwa ia pernah mendengar perkataan Jabir bin Abdullah ketika ada seorang lelaki bertanya kepadanya, “Bolehkah ihram haji dilakukan sebelum bulan-bulan haji?” Jabir menjawab, “Tidak boleh.” 569

Musnad Syafi'i #568

مسند الشافعي ٥٦٨: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: قُلْتُ نَافِعُ أَسَمِعْتَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يُسَمِّي أَشْهُرَ الْحَجِّ؟ فَقَالَ: " نَعَمْ، كَانَ يُسَمِّي: شَوَّالٌ وَذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ. قَالَ: قُلْتُ لِنَافِعٍ: فَإِنْ أَهَلَّ إِنْسَانٌ بِالْحَجِّ قَبْلَهُنَّ؟ قَالَ: لَمْ أَسْمَعْ مِنْهُ فِي ذَلِكَ شَيْئًا "

Musnad Syafi'i 568: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Aku bertanya kepada Nafi', “Apakah engkau pernah mendengar Abdullah bin Umar menyebutkan bulan-bulan haji?” Nafi menjawab, “Ya, ia menyebut bulan Syawal, bulan Dzulqa'dah dan bulan Dzulhijjah.” Aku bertanya lagi kepada Nafi, “Bagaimana jika seseorang melakukan ihram haji sebelum bulan- bulan tersebut?” Nafi' menjawab, “Aku belum pernah mendengar sepatah katapun darinya mengenai hal tersebut.” 570

Musnad Syafi'i #569

مسند الشافعي ٥٦٩: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ رُقَيْشٍ، أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: «مَا سَمَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي تَلْبِيَتِهِ حَجًّا قَطُّ وَلَا عُمْرَةً»

Musnad Syafi'i 569: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Sa'id bin Abdurrahman bin Ruqaisy, bahwa Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah tidak pernah sama sekali menamai talbiyahnya itu haji atau umrah.” 571

Musnad Syafi'i #570

مسند الشافعي ٥٧٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنْ تَلْبِيَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ» قَالَ نَافِعٌ: وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَزِيدُ فِيهَا: لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ، وَالرَّغْبَاءُ إِلَيْكَ وَالْعَمَلُ

Musnad Syafi'i 570: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar : Bahwa talbiyah Rasulullah ialah, “Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan semua nikmat adalah milik-Mu, begitu juga semua kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu.” Nafi mengatakan bahwa Abdullah bin Umar menambahkan kepadanya kalimat berikut, “Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, dan aku merasa bahagia dengan taat kepada-Mu. Segala kebaikan berada di tangan kekuasaan-Mu, semua harapan tertumpu kepada-Mu, begitu pula amal perbuatan.” 572

Musnad Syafi'i #571

مسند الشافعي ٥٧١: أَخْبَرَنَا بَعْضُ، أَهْلِ الْعِلْمِ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَهَلَّ بِالتَّوْحِيدِ: «لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ»

Musnad Syafi'i 571: Sebagian ahli ilmu mengabarkan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bertalbiyah dengan kalimat tauhid berikut, “Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian, nikmat dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Musnad Syafi'i #572

مسند الشافعي ٥٧٢: قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَذَكَرَ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَاجِشُونُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ مِنْ تَلْبِيَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَبَّيْكَ إِلَهَ الْحَقِّ لَبَّيْكَ»

Musnad Syafi'i 572: Asy-Syafi'i mengatakan: Abdul Aziz bin Abdullah Al Majisyun menyebutkan dari Abdullah bin Fadhl, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah , ia berkata, “Termasuk di antara talbiyah yang pernah diucapkan oleh Rasulullah ialah, 'Aku penuhi seruan-Mu, wahai Tuhan semua makhluk, aku penuhi seruan-Mu'. 573

Musnad Syafi'i #573

مسند الشافعي ٥٧٣: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ الْأَعْرَجُ، عَنْ مُجَاهِدٍ، أَنَّهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُظْهِرُ مِنَ التَّلْبِيَةِ: «لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ» . قَالَ: حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ وَالنَّاسُ يُصْرَفُونَ عَنْهُ كَأَنَّهُ أَعْجَبَهُ مَا هُوَ فِيهِ فَزَادَ فِيهَا: «لَبَّيْكَ إِنَّ الْعَيْشَ عَيْشُ الْآخِرَةِ» قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: وَحَسِبْتُ أَنَّ ذَلِكَ يَوْمَ عَرَفَةَ

Musnad Syafi'i 573: Said mengabarkan kepada kami dari Ibnu juraij, ia mengatakan: Hamid Al A'raj mengabarkan kepadaku dari Mujahid bahwa ia pernah berkata, “Di antara bacaan talbiyah yang dikeraskan ucapannya oleh Nabi ialah, 'Aku memenuhi seruan-Mu, ya Allah, aku memenuhi seruan-Mu; tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi seruan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. ” Mujahid berkata, “Hingga pada suatu hari di saat orang-orang disuruh menjauh darinya, seakan-akan beliau merasa kagum dengan pemandangan yang disaksikannya, beliau menambah talbiyahnya, 'Aku penuhi seruan-Mu, sesungguhnya kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat” Mujahid berkata, “Aku menduga bahwa hari ini adalah hari Arafah.” 574

Musnad Syafi'i #574

مسند الشافعي ٥٧٤: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مَعْنٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ، بَعْضَ بَنِي أَخِيهِ وَهُوَ يُلَبِّي: يَا ذَا الْمَعَارِجِ، فَقَالَ سَعْدٌ: «الْمَعَارِجُ إِنَّهُ لَذُو الْمَعَارِجِ، وَمَا هَكَذَا كُنَّا نُلَبِّي عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ»

Musnad Syafi'i 574: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Al Qasim bin Ma'n, dari Muhammad bin Ajian, dari Abdullah bin Abu Salamah, Bahwa ia mengatakan: Sa'd bin Abu Waqqash pernah mendengar salah seorang keponakannya sedang mengucapkan talbiyah, “Wahai Tuhan yang memiliki tempat-tempat naik (Tinggi)” Maka Sa'd berkata, “Tempat- tempat naik? Allah memang memiliki tempat-tempat naik, tetapi kami tidak demikian dalam melakukan talbiyah di masa Rasulullah '.” 575