وَمِنْ كِتَابِ الْمَنَاسِكِ

Kitab Pembahasan Tentang Manasik

Musnad Syafi'i #645

مسند الشافعي ٦٤٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، وَسُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَضَى فِي الْغَزَالِ بِعَنْزٍ

Musnad Syafi'i 645: Malik dan Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Az- Zubair, dari Jabir bin Abdullah: Bahwa Umar bin Al Khaththab RA telah memutuskan masalah kasus kijang dendanya adalah seekor kambing. 645

Musnad Syafi'i #646

مسند الشافعي ٦٤٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، وَسُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، أَنَّ عُمَرَ، قَضَى فِي الْأَرْنَبِ بِعَنَاقٍ، وَأَنَّ عُمَرَ قَضَى فِي الْيَرْبُوعِ بِجَفْرَةٍ

Musnad Syafi'i 646: Malik dan Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zubair, dari Jabir: Bahwa Umar pernah memutuskan mengenai masalah kelinci dengan denda seekor anak kambing, dan ia telah memutuskan pula mengenai marmut dengan denda seekor anak kambing. 646

Musnad Syafi'i #647

مسند الشافعي ٦٤٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، أَخْبَرَنَا مُخَارِقٌ، عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ قَالَ: " خَرَجْنَا حُجَّاجًا فَأَوْطَأَ رَجُلٌ مِنَّا يُقَالُ لَهُ أَرْبَدُ ضَبًّا فَفَزَرَ ظَهْرَهُ، فَقَدِمْنَا عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَسَأَلَهُ أَرْبَدُ فَقَالَ عُمَرُ: احْكُمْ يَا أَرْبَدُ فِيهِ، فَقَالَ: أَنْتَ خَيْرٌ مِنِّي يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ [ص:135] وَأَعْلَمُ. فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّمَا أَمَرْتُكَ أَنْ تَحْكُمَ فِيهِ، وَلَمْ آمُرْكَ أَنْ تُزَكِّيَنِي، فَقَالَ أَرْبَدُ: أَرَى فِيهِ جَدْيًا قَدْ جَمَعَ الْمَاءَ وَالشَّجَرَ، فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: فَذَلِكَ فِيهِ "

Musnad Syafi'i 647: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami, Mukhariq mengabarkan kepada kami dari Thariq bin Syihab, ia mengatakan: Kami pernah berangkat sebagai orang-orang yang menunaikan ibadah haji, kemudian seorang lelaki dari kami yang dikenal dengan nama Arbad menginjak seekor dhab (biawak) hingga punggungnya terbelah. Oleh karena itu kami menghadap Khalifah Umar , dan Arbad bertanya kepadanya (tentang masalah tersebut). Maka Umar menjawab, “Putuskanlah sendiri, hai Arbad, tentang masalahmu itu.” Arbad berkata, “Engkau lebih baik daripada diriku, wahai Amirul Mukminin, juga lebih mengetahui.” Umar bin Khaththab berkata, “Sesungguhnya aku perintahkan kepadamu agar kamu sendiri yang memutuskannya dan aku tidak memerintahkanmu agar memujiku.” Maka Arbad berkata, “Aku berpendapat dendanya berupa seekor anak kambing yang telah meminum air dan memakan daun pepohonan (sudah disapih).” Umar berkata, “Maka, itulah sebagai dendanya.” 647

Musnad Syafi'i #648

مسند الشافعي ٦٤٨: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنْ عُمَرَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَثِيرٍ الدَّارِيِّ، عَنْ طَلْحَةَ بْنِ أَبِي خَصَفَةَ، عَنْ نَافِعِ بْنِ عَبْدِ الْحَارِثِ قَالَ: " قَدِمَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَكَّةَ فَدَخَلَ دَارَ النَّدْوَةِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، وَأَرَادَ أَنْ يَسْتَقْرِبَ مِنْهَا الرَّوَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَأَلْقَى رِدَاءَهُ عَلَى وَاقِفٍ فِي الْبَيْتِ فَوَقَعَ عَلَيْهِ طَيْرٌ مِنْ هَذَا الْحَمَامِ فَأَطَارَهُ فَانْتَهَزَتْهُ حَيَّةٌ فَقَتَلَتْهُ، فَلَمَّا صَلَّى الْجُمُعَةَ دَخَلْتُ عَلَيْهِ أَنَا وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ: احْكُمَا عَلَيَّ فِي شَيْءٍ صَنَعْتُهُ الْيَوْمَ، إِنِّي دَخَلْتُ هَذِهِ الدَّارَ أَرَدْتُ أَنْ أَسْتَقْرِبَ مِنْهَا الرَّوَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَأَلْقَيْتُ رِدَائِي عَلَى هَذَا الْوَاقِفِ فَوَقَعَ عَلَيْهِ طَيْرٌ مِنْ هَذَا الْحَمَامِ، فَخَشِيتُ أَنْ يَلْطَخَهُ بِسَلْحِهِ فَأَطَرْتُهُ عَنْهُ، فَوَقَعَ عَلَى هَذَا الْوَاقِفِ الْآخَرِ، فَانْتَهَزَتْهُ حَيَّةٌ فَقَتَلَتْهُ، فَوَجَدْتُ فِي نَفْسِي أَنِّي أَطَرْتُهُ مِنْ مَنْزِلٍ كَانَ فِيهِ آمِنًا إِلَى مَوْقِعَةٍ كَانَ فِيهَا حَتْفُهُ. فَقُلْتُ لِعُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ: كَيْفَ تَرَى فِي عَنْزٍ ثَنِيَّةٍ عَفْرَاءَ تَحْكُمُ بِهَا عَلَى أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ؟ قَالَ: إِنِّي أَرَى ذَلِكَ، فَأَمَرَ بِهَا عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Musnad Syafi'i 648: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Umar bin Sa'id bin Abu Husain, dari Abdullah bin Katsir Ad-Daari, dari Thalhah bin Abu Hafshah, dari Nafi' bin Al Harits, ia mengatakan: Umar bin Khaththab tiba di Makkah, kemudian ia memasuki Darun-Nadwah di han Jum'at dengan maksud agar lebih dekat menuju masjid. Lalu ia meletakkan kain selendangnya di suatu tempat yang tegak di dalam rumah itu, kemudian ada seekor burung merpati hinggap padanya, maka ia mengusir merpati itu, tetapi ada seekor ular yang menyerangnya hingga burung merpati itu mati. Setelah selesai shalat Jum'at, aku bersama Utsman masuk menemuinya, lalu ia berkata, “Putuskanlah hukuman terhadap diriku mengenai suatu masalah yang telah kulakukan hari ini. Sesungguhnya aku telah memasuki rumah ini dengan maksud agar lebih dekat menuju masjid. Lalu aku meletakkan kain selendangku di tempat yang tegak ini, dan ternyata ada seekor burung merpati yang hinggap padanya. Aku merasa khawatir bila merpati itu akan mengotorinya, lalu aku usir merpati itu dari tempat tersebut. Ternyata ia hinggap di atas tempat tegak lainnya, dan ternyata ada seekor ular yang menyerangnya hingga burung merpati itu mati. Akhirnya, aku merasa bahwa akulah yang mengusirnya dan suatu tempat yang aman ke tempat lain yang menjadi tempat kematiannya.” Lalu aku berkata kepada Utsman, “Bagaimanakah pendapatmu bila dibayar dengan seekor kambing anazah yang berusia 3 tahun dan berwarna keabu-abuan sebagai keputusan hukummu terhadap Amirul Mukminin?” Utsman menjawab, “Sesungguhnya aku pun berpendapat sama denganmu.” Akhirnya, Umar memerintahkan agar denda itu dibayarkan. 648

Musnad Syafi'i #649

مسند الشافعي ٦٤٩: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ حُمَيْدٍ، قَتَلَ ابْنٌ لَهُ حَمَامَةً، فَجَاءَ ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَ لَهُ ذَلِكَ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: " تَذْبَحُ شَاةً فَتَصَدَّقَ بِهَا قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: فَقُلْتُ لِعَطَاءٍ: أَمِنْ حَمَامِ مَكَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ "

Musnad Syafi'i 649: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha': Bahwa anak lelaki Utsman bin Ubaidillah bin Humaid telah membunuh seekor merpati, lalu Utsman datang kepada Ibnu Abbas dan menceritakan hal tersebut. Kemudian Ibnu Abbas berkata, “Hendaknya engkau menyembelih seekor kambing, lalu engkau sedekahkan.” Ibnu Juraij berkata, “Aku bertanya kepada Atha', 'Apakah merpati Makkah?' Atha' menjawab, 'Ya'.” 649

Musnad Syafi'i #650

مسند الشافعي ٦٥٠: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكٍ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي عَمَّارٍ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، أَقْبَلَ مَعَ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ وَكَعْبِ الْأَحْبَارِ فِي أُنَاسٍ مُحْرِمِينَ مِنْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ بِعُمْرَةٍ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِبَعْضِ الطَّرِيقِ وَكَعْبٌ عَلَى نَارٍ يَصْطَلِي مَرَّتْ بِهِ رِجْلٌ مِنْ جَرَادٍ، فَأَخَذَ جَرَادَتَيْنِ يَحْمِلَهُمَا وَنَسِيَ إِحْرَامَهُ، ثُمَّ ذَكَرَ إِحْرَامَهُ فَأَلْقَاهُمَا، فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ دَخَلَ الْقَوْمُ عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَدَخَلْتُ مَعَهُمْ، فَقَصَّ كَعْبٌ قِصَّةَ الْجَرَادَتَيْنِ عَلَى عُمَرَ، فَقَالَ عُمَرُ: وَمَنْ بِذَلِكَ؟ لَعَلَكَ بِذَلِكَ يَا كَعْبُ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ ابْنُ حُصَيْنٍ: إِنَّ حِمْيَرَ تُحِبُّ الْجَرَادَ. قَالَ: مَا جَعَلْتَ فِي نَفْسِكَ؟ قَالَ: دِرْهَمَيْنِ، قَالَ: بَخٍ، دِرْهَمَانِ خَيْرٌ مِنْ مِائَةِ جَرَادَةٍ، اجْعَلْ مَا جَعَلْتَ فِي نَفْسِكَ

Musnad Syafi'i 650: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Yusuf bin Mahik, Bahwa Abdullah bin Ammar mengabarkan kepadaku: Bahwa ia datang bersama Mu'adz bin Jabal dan Ka'ab Al Ahbar mengikuti rombongan orang-orang yang sedang ihram dari Baitul Maqdis untuk melakukan ibadah umrah. Ketika kami sampai di tengah jalan, saat itu Ka'ab sedang memanaskan diri pada sebuah api, tiba-tiba lewatlah segerombolan belalang, lalu ia menyambar 2 ekor belalang dan menangkapnya, ia lupa bahwa ia sedang berihram. Kemudian ia teringat pada ihramnya, maka ia melempar kedua ekor belalang itu. Kemudian kami tiba di Madinah, kaum (rombongan kami) masuk menemui Khalifah Umar dan aku ikut masuk menemuinya bersama mereka. Lalu Ka'ab menceritakan kisah kedua ekor belalang tersebut kepada Umar . Maka Umar bertanya, “Siapakah yang berbuat demikian? Barangkali kamu sendiri, hai Ka'ab!” Ka'ab menjawab, “Ya.” Umar berkata, “Sesungguhnya orang-orang Himyar menyukai belalang.” Umar lalu bertanya, “Apakah yang engkau bayarkan untuk dirimu?” Ka'ab menjawab, “Uang 2 dirham.” Umar berkata, “Wah, 2 dirham lebih baik daripada 100 ekor belalang, bayarkanlah denda buat dirimu seperti apa yang engkau niatkan” 650

Musnad Syafi'i #651

مسند الشافعي ٦٥١: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: سَمِعْتُ عَطَاءً، يَقُولُ: سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ صَيْدِ الْجَرَادِ، فِي الْحَرَمِ فَقَالَ: لَا، وَنَهَى عَنْهُ. قَالَ: أَمَا قُلْتَ لَهُ أَوْ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: فَإِنَّ قَوْمَكَ يَأْخُذُونَهُ وَهُمْ مُحْتَبُونَ فِي الْمَسْجِدِ؟ فَقَالَ: لَا يَعْلَمُونَ

Musnad Syafi'i 651: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Atha' berkata, “Ibnu Abbas pernah ditanya mengenai berburu belalang di Tanah Suci, maka ia menjawab, 'Tidak boleh'. Dan, ia melarang perbuatan tersebut.” Atha' berkata kepadanya, “Atau seorang lelaki dari kalangan kaummu. Maka sesungguhnya kaummu menangkapnya, sedangkan mereka berada di dalam masjid.” Ibnu Abbas menjawab, “Mereka tidak mengetahui.” 651

Musnad Syafi'i #652

مسند الشافعي ٦٥٢: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، مِثْلَهُ، إِلَّا أَنَّهُ قَالَ: مُنْحَنُونَ. قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَمُسْلِمٌ أَصْوَبُهُمَا، رَوَى الْحُفَّاظِ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ: مُنْحَنُونَ

Musnad Syafi'i 652: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha', dari Ibnu Abbas dengan redaksi yang semisal, hanya di dalamnya disebutkan “muhtabuuna” (menempelkan kedua kaki ke perut berikut kainnya, dengan maksud agar belalang tidak lepas). Asy-Syafi'i mengatakan bahwa riwayat Muslim adalah yang paling benar di antara keduanya. Redaksi hadits diriwayatkan oleh Huffazh dari Ibnu Juraih, di dalamnya disebutkan, “Sedangkan mereka dalam keadaan membungkuk.” 652

Musnad Syafi'i #653

مسند الشافعي ٦٥٣: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي بَكْرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: سَمِعْتُ الْقَاسِمَ، يَقُولُ: كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ فَسَأَلَهُ رَجُلٌ عَنْ جَرَادَةٍ، قَتَلَهَا وَهُوَ مُحْرِمٌ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فِيهَا قُبْضَةٌ مِنْ طَعَامٍ، وَلَيَأْخُذَنَّ بِقَبْضَةٍ جَرَادَاتٍ، وَلَكِنْ عَلَى ذَلِكَ رَأْيِي قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ: وَلَيَأْخُذَنَّ بِقُبْضَةٍ جَرَادَاتٍ: إِنَّمَا فِيهَا الْقِيمَةُ، وَقَوْلُهُ: وَلَكِنْ عَلَى ذَلِكَ رَأْيِي، يَقُولُ: تَحْتَاطُ فَتُخْرِجُ أَكْثَرَ مِمَّا عَلَيْكَ بَعْدَمَا أَعْلَمْتُكَ أَنَّهُ أَكْثَرُ مِمَّا عَلَيْكَ

Musnad Syafi'i 653: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Bahwa Abu Bakar bin Abdullah mengabarkan kepadaku, ia mengatakan: Aku pernah mendengar Al Qasim berkata, “Ketika aku sedang duduk di sisi Ibnu Abbas, ada seorang lelaki bertanya kepadanya mengenai belalang yang dibunuhnya, sedangkan ia dalam keadaan ihram. Maka Ibnu Abbas berkata, 'Dendanya ialah segenggam makanan, dan hendaklah ia benar-benar mengambil segenggam makanan sebagai denda dari membunuh beberapa ekor belalang, dan demikianlah pendapatku'.” Asy-Syafi'i mengatakan bahwa kalimat “Hendaklah ia benar-benar mengambil segenggam (makanan sebagai denda dari) beberapa belalang” sesungguhnya hal tersebut hanya berdasarkan nilainya. Kelanjutan dari kalimat “Akan tetapi seandainya” ialah seperti berikut: Kamu bersikap hati-hati, kamu tetap mengeluarkan denda lebih banyak daripada apa yang diwajibkan atas dirimu sesudah aku beritahukan kepadamu bahwa hal tersebut lebih banyak daripada apa yang diwajibkan atas dirimu. 653

Musnad Syafi'i #654

مسند الشافعي ٦٥٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ قَالَ: سَمِعْتُ مَيْمُونَ بْنَ مِهْرَانَ قَالَ: " كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَسَأَلَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: أَخَذْتُ قَمْلَةً فَأَلْقَيْتُهَا ثُمَّ طَلَبْتُهَا فَلَمْ أَجِدْهَا، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: تِلْكَ ضَالَّةٌ لَا تُبْتَغَى

Musnad Syafi'i 654: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Najih, ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Maimun bin Mahran berkata, “Aku pernah berada di sisi Ibnu Abbas dan ada seorang lelaki bertanya kepadanya. Lelaki itu berkata, 'Aku mencari ketombe, lalu aku membuangnya. Setelah itu aku mencarinya kembali, tetapi aku tidak menemukannya'. Maka Ibnu Abbas menjawab, 'Itu sama saja dengan barang hilang yang tidak usah dicari'.” 654