كِتَابُ الصَّلَاةِ

Kitab Shalat

Shahih Ibnu Khuzaimah #461

صحيح ابن خزيمة ٤٦١: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ بُنْدَارٌ، وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ قَالُوا: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى، ثُمَّ سَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ عَلَيْهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ، حَتَّى فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثًا مِرَارٍ» ، فَقَالَ الرَّجُلُ: وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أَعْلَمُ غَيْرَ هَذَا، فَقَالَ: «إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: هَذَا حَدِيثُ بُنْدَارٍ

Shahih Ibnu Khuzaimah 461: Muhammad bin Basysyar Bundar dan Ahmad bin Abdah dan Yahya bin Hakim dan Abdurrahman bin Baayar bin Al Hakam mengabarkan kepada kami, mereka berkata, Yahya bin Said menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Umar mengabarkan kepada kami, Sa'id bin Abu Al Maqburi menceritakan kepadaku dari ayahnya dan Abu Hurairah, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memasuki masjid, lalu seorang laki-laki juga masuk kemudian ia melaksanakan shalat, lalu ia mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau membalasnya. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda, 'Kembalilah lalu shalatlah sesungguhnya engkau belum melaksanakan shalat' beliau mengucapkan hal tersebut sebanyak tiga kali. Laki-laki tersebut berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak pernah mengetahui selain hal ini. Beliau bersabda, 'Apabila engkau hendak mendirikan shalat, maka ucapkanlah takbir, lalu bacalah bacaan Al Qur’an yang mudah bagimu kemudian lakukanlah ruku hingga engkau tuma’ninah di dalam ruku tersebut, kemudian bangkitlah hingga engkau berdiri melakukan i'tidal, lalu sujudlah hingga engkau tuma'ninah dalam sujud, lalu bangunlah sampai engkau tuma'ninah di dalam duduk di antara dua sujud dan lakukanlah hal tersebut di dalam ibadah shalatmu semuanya.”593

Shahih Ibnu Khuzaimah #462

صحيح ابن خزيمة ٤٦٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، وَأَبُو صَالِحٍ كَاتِبُ اللَّيْثِ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَمِّهِ الْمَاجِشُونِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ كَبَّرَ، ثُمَّ قَالَ: " وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ {إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ} [الأنعام: 163] ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلَكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ " قَالَ أَبُو صَالِحٍ: لَا إِلَهَ لِي إِلَّا أَنْتَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 462: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Hajjaj bin Minhal dan Abu Shalih penulia hadits Al- l^aita mengabarkan kepada kami, semuanya berasal dari Abdul Aziz bin Abu Salamah dari pamannya Al Majisyun bin Abu Salamah dari Al A’raj dan Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau apabila memulai shalat, maka beliau membaca takbiratul Ihram kemudian mengucapkan, 'Aku menghadapkan wajahku ke pada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan memegang agama yang lurus dan tidaklah aku termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku milik Allah SWT Tuhan semesta alam Tidak ada sekutu baginya dan dengan hal tersebut aku diperintahkan dan aku adalah orang islam yang pertama. Ya Allah Engkau adalah raja, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku sementara aku adalah hamba-Mu Aku telah mendzalimi diriku dan aku telah mengakui dosaku, Ampunilah dosa-dosaku semuanya karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa tersebut kecuali Engkau. Tunjukkanlah aku prilaku terbaik di mana tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada prilaku terbaik tersebut kecuali Engkau Palingkanlah keburukan dariku di mana tidak ada yang dapat memalingkannya kecuali Engkau Aku memenuhi panggilan-Mu dan kebahagiaan-Mu serta seluruh kebajikan berada pada kekuasaan-Mu sementara keburukan bukan bertempat pada-Mu Aku senantiasa bersama dan kepada-Mu (aku berserah diri) Engkau Maha Pemberi berkah dan Maha Luhur. Aku meminta ampun dan bertaubat kepada- Mu.”594 Abu Shaleh berkata, “Tidak ada Tuhan bagiku kecuali Engkau."

Shahih Ibnu Khuzaimah #463

صحيح ابن خزيمة ٤٦٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ الْوَهْبِيُّ، نا عَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، وَعَنْ عَمِّهِ الْمَاجِشُونِ، عَنِ الْأَعْرَجِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى: وَأَحَدُهُمْ يَزِيدُ عَلَى صَاحِبِهِ الْحَرْفَ وَالشَّيْءَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: قَوْلُهُ «وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ» : أَيْ لَيْسَ مِمَّا يُتَقَرَّبُ بِهِ إِلَيْكَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 463: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Khalid Al Wahbi mengabarkan kepada kami, Abdul Aziz mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Al Fadl dari pamannya; Al Majisyun, dari Al A’raj dengan sanad ini yang serupa. Muhammad bin Yahya berkata, “Salah seorang perawi menambahkan pekerjaan dan sesuatu atas pemilik hadits.”595 Abu Bakar berkata, “Sabda nabi, 'Sementara keburukan tidak berada pada-Mu' maksudnya keburukan bukanlah sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepadamu.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #464

صحيح ابن خزيمة ٤٦٤: نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، وَبَحْرُ بْنُ نَصْرِ بْنِ سَابَقٍ الْخَوْلَانِيُّ قَالَا: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ كَبَّرَ، وَيَقُولُ حِينَ يَفْتَتِحُ الصَّلَاةَ بَعْدَ التَّكْبِيرِ: «وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ» ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ وَقَالَ: «وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ» ، وَلَمْ يَذْكُرَا وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَلَا وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ "

Shahih Ibnu Khuzaimah 464: Ar Rabi’ bin Sulaiman dan Bahr bin Nashr bin Sabiq Al Khaulani menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Az-Zinad mengabarkan kepada kami dari Musa bin Al A’raj dari Ubaidulluh bin Abu Rafi’ dari Ali bin Abi Thalib RA, dari Rasululluh shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnyu beliau apabila ingin mendirikan shalat wajib, maka beliau mengucapkan takbir dan mengucapkan sesuatu saat memulai ibadah shalat setelah ia takbir, yaitu “Aku menghadapkan wajahku kepada Dzat Yang Menciptakan lagit dan bumi” Lalu beliau menyebut hadits secara panjang lebar dan bersabda “Dan aku termasuk orang Islam” 596 Kedua perawi tidak mengemukakan ungkapan, "Tunjukkanlah aku prilaku terbaik di mana tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada prilaku terbaik tersebut kecuali Engkau” serta ungkapan, "Dan palingkanlah keburukan dariku di mana tidak ada yang dapat memakingkannya kecuali Engkau”

Shahih Ibnu Khuzaimah #465

صحيح ابن خزيمة ٤٦٥: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، وَيُوسُفُ بْنُ مُوسَى، وَعَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، وَغَيْرُهُمْ قَالَ عَلِيٌّ: أَخْبَرَنَا، وَقَالُ الْآخَرُونَ: حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلَاةِ سَكَتَ هُنَيَّةً، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، بِأَبِي وَأُمِّي مَا تَقُولُ فِي سُكُوتِكَ بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ "

Shahih Ibnu Khuzaimah 465: Ya’kub bin Ibrahim Ad Dauraqi, Yusuf bin Musa dan Ali bin Khasyram serta ulama lainnya mengabarkan kepada kami. Ali berkata, seorang mengabarkan kepada kami. Ulama lainnya berkata, Jabir bin Abdul Hamid menceritakan kepada kami, dari Umarah bin Al Qa’qa dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat melakukan takbiratul , beliau terdiam sesaat lalu aku tanyakan —setelah melaksanakan shalat—, 'Wahai Rasulullah! demi ayah dan ibuku. Apa yang engkau ucapkan dalam diammu di antara takbiratul Ihram dan bacaan Al-Fatihah?” beliau bersabda, 'Aku mengucapkan, 'Ya Allah jauhkanlah di antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau menjauhkan antara arah timur dan arah barat. Ya Allah bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahnku dengan es, air dan air embun'. 597

Shahih Ibnu Khuzaimah #466

صحيح ابن خزيمة ٤٦٦: نا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ أَنَسٍ، وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي صَفْوَانَ الثَّقَفِيُّ، نا بَهْزٌ يَعْنِي ابْنَ أَسَدٍ، نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ، وَقَتَادَةُ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ رَجُلًا جَاءَ وَقَدْ حَفَزَهُ النَّفَسُ، فَقَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ قَالَ: «أَيُّكُمُ الْمُتَكَلِّمُ بِالْكَلِمَاتِ؟» فَأَرَمَّ الْقَوْمُ، فَقَالَ: " أَيُّكُمُ الْمُتَكَلِّمُ بِالْكَلِمَاتِ فَإِنَّهُ لَمْ يَقُلْ بَأْسًا؟ فَقَالَ الرَّجُلُ: أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، جِئْتُ وَقَدْ حَفَزَنِي النَّفَسُ فَقُلْتُهُنَّ، فَقَالَ: «لَقَدْ رَأَيْتُ اثْنَيْ عَشَرَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَرْفَعُهَا» هَذَا حَدِيثُ بَهْزِ بْنِ أَسَدٍ وَقَالَ أَبُو مُوسَى فِي حَدِيثِهِ: إِنَّ رَجُلًا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ، فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، وَقَالَ أَيْضًا: فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: أَنَا قُلْتُهَا وَمَا أَرَدْتُ بِهَا إِلَّا الْخَيْرَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَقَدِ ابْتَدَرَهَا اثْنَا عَشَرَ مَلَكًا، فَمَا دَرَوْا كَيْفَ يَكْتُبُونَهَا حَتَّى سَأَلُوا رَبَّهُمْ، فَقَالَ: اكْتُبُوهَا كَمَا قَالَ عَبْدِي قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَقَدْ رُوِيَتْ أَخْبَارٌ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي افْتِتَاحِهِ صَلَاةَ اللَّيْلِ بِدَعَوَاتٍ مُخْتَلِفَةِ الْأَلْفَاظِ، قَدْ خَرَّجْتُهَا فِي أَبْوَابِ صَلَاةِ اللَّيْلِ، أَمَّا مَا يَفْتَتِحُ بِهِ الْعَامَّةُ صَلَاتَهُمْ بِخُرَاسَانَ مِنْ قَوْلِهِمْ: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ، فَلَا نَعْلَمُ فِي هَذَا خَبَرًا ثَابِتًا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ أَهْلِ الْمَعْرِفَةِ بِالْحَدِيثِ، وَأَحْسَنُ إِسْنَادٍ نَعْلَمُهُ رُوِيَ فِي هَذَا خَبَرُ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ

Shahih Ibnu Khuzaimah 466: Abu Musa bin Al Musatnna mengabarkan kepada kami, Abdush-Shamad menceritakan kepada kami, Hammam menceritakan kepada kami, Qatadah menceritakan kepada kami dari Anas Muhammad Abu Shufyan Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, Bahz —ia adalah Ibnu Asad— Hammad bin Salamah mengabarkan kepada kami, Tsabit dan Qatadah mengabarkan kepada kami dari Anas, “Sesungguhnya seorang laki- laki datang dengan nafas tersengal-sengal lalu ia mengucapkan bacaan, 'Allah Maha Besar segala puji bagi allah, yaitu pujian yang banyak, baik dan mengandung keberkahan di dalamnya.’ Ketika Rasulullah selesai melaksanakan shalatnya, maka beliau bertanya, 'Siapakah orang yang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut?' Kaum yang ada kemudian saling menoleh lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kembali siapakah orang yang mengucapkan kalimat-kalimat tadi? Sesungguhnya Rasulullah tidak mengutarakan karena ada suatu masalah. Lalu seorang laki-laki berkata, 'Aku wahai Rasulullah! Aku datang dan nafasku tersengal-sengal kemudian aku mengucapkan kalimat tersebut.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Aku melihat dua belas malaikat bergegas menemui siapa saja yang mengucapkannya’. ” 598 Ini adalah hadits Bahz bin Asad. Abu Musa di dalam haditsnya berkata, “Sesungguhnya seorang laki-laki telah memasuki shalat lalu ia mengucapkan bacaan, 'Segala puji bagi Allah, berupa pujian yang banyak, baik dan mengandung keberkahan di dalamnya' ia juga berkata, Seorang laki-laki dari suatu kaum berkata, 'Aku yang mengucapkannya dan aku tidak menghendaki dengan bacaan tersebut kecuali kebajikan.’ Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Dua belas malaikat bergegas menemuinya.' Mereka bingung bagaimana mereka menuliskannya sampai mereka bertanya kepada Tuhan mereka, lalu Allah SWT berfirman, 'Tulislah sebagaimana yang diucapkan oleh hambaku'. ” Abu Bakar berkata, “Beberapa hadits diriwayatkan mengenai doa iftitah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat malam dengan doa-doa yang bermacam-macam redaksinya. Aku telah meriwayatkannya di dalam bab-bab shalat malam. Adapun doa iftitah yang dilakukan oleh masyarakat awam pada shalat mereka di Khurasan yaitu, 'Maha suci engkau Ya Allah dengan memuji-Mu. Nama-Mu mengandung keberkahan, kesungguhan-Mu demikian luhur dan tidak ada Tuhan selain Engkau.' Kami tidak melihat di dalamnya terdapat hadits yang kuat yang berasal dari Nabi; menurut pakar hadits. Sanad yang paling bagus yang kami ketahui adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Al Mutawakil dari Abu Said.

Shahih Ibnu Khuzaimah #467

صحيح ابن خزيمة ٤٦٧: ناه مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى الْحَرَشِيُّ، نا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ الضُّبَعِيُّ، نا عَلِيُّ بْنُ عَلِيٍّ الرِّفَاعِيُّ، عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ إِلَى الصَّلَاةِ كَبَّرَ ثَلَاثًا، ثُمَّ قَالَ: «سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ» ثُمَّ يَقُولُ: «لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ» ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ يَقُولُ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ثَلَاثًا، ثُمَّ يَقُولُ: «أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ» ، ثُمَّ يَقْرَأُ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَهَذَا الْخَبَرُ لَمْ يُسْمَعْ فِي الدُّعَاءِ لَا فِي قَدِيمِ الدَّهْرِ وَلَا فِي حَدِيثِهِ، اسْتُعْمِلَ هَذَا الْخَبَرُ عَلَى وَجْهِهِ، وَلَا حُكِيَ لَنَا عَنْ مَنْ لَمْ نُشَاهِدْهُ مِنَ الْعُلَمَاءِ أَنَّهُ كَانَ يُكَبِّرُ لِافْتِتَاحِ الصَّلَاةِ ثَلَاثَ تَكْبِيرَاتٍ، ثُمَّ يَقُولُ: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ إِلَى قَوْلِهِ: وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ، ثُمَّ يُهَلِّلُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ يُكَبِّرُ ثَلَاثًا

Shahih Ibnu Khuzaimah 467: Muhammad bin Musa Al Harasyi mengabarkan kepada kami, Ja’far bin Sulaiman Adh-Dhuba’i mengabarkan kepada kami, Ali bin Ar-Rifa'i mengabarkan kepada kami, dari Abu Al Mutawakil An-Naji dari Abu Said Al Khudri, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melaksanakan shalat malam, maka beliau membaca takbir tiga kali, lalu mengucapkan, 'Maha suci engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, nama-Mu mengandung berkah, sungguh tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau', lalu beliau bersabda, 'Allah Maha besar' dibaca tiga kali, lalu beliau bersabda, 'Aku berlindung kepada Allah, Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari syetan yang terkutuk dan dari godaan serta hembusan bisikannya' Lalu beliau membacanya " Abu Bakar berkata, “Hadits ini tidak pernah terdengar di dalam doanya, tidak di masa lalu dan tidak juga di masa kini. Hadits ini digunakan sesuai dengan kondisinya. Tidak ada riwayat yang sampai kepada kami dari para ulama yang tidak kami kenal bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca takbir tiga kali dalam permulaan shalat lalu beliau mengucapkan, 'Maha suci engkau ya Allah dan dengan dan tidak ada Tuhan selain engkau', lalu beliau membaca kalimat, 'La ilaaha Illallaah' sebanyak tiga kali kemudian membaca takbir tiga kali.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #468

صحيح ابن خزيمة ٤٦٨: وَقَدْ رُوِيَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ قَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا» ثَلَاثَ مِرَارٍ، الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ثَلَاثَ مِرَارٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ثَلَاثَ مِرَارٍ "، ثُمَّ يَتَعَوَّذُ بِشَبِيهٍ مِنَ التَّعَوُّذِ الَّذِي فِي خَبَرِ أَبِي سَعِيدٍ، إِلَّا أَنَّهُمْ قَدِ اخْتَلَفُوا فِي إِسْنَادِ خَبَرِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، وَرَوَاهُ شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ عَاصِمٍ الْعَنَزِيِّ، عَنِ ابْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، ناه بُنْدَارٌ، نا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، نا شُعْبَةُ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ

Shahih Ibnu Khuzaimah 468: Diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memulai ibadah shalat, beliau mengucapkan, “Allah Maha Besar" sebanyak tiga kali; ‘‘Segala puji bagi Allah" sebanyak tiga kali; "Maha Suci Allah”di pagi dan sore hari sebanyak tiga kali kemudian membaca ta’awudz mirip dengan ta‘awudz yang terdapat di dalam hadits Abu Said. Hanya saja mereka berselisih pendapat dalam sanad hadits Jubair bin Muth’im. Hadits diriwayatkan oleh Syu’bah dari Amr bin Murah dari Ashim Al Anzi dari Ibnu Zubair bin Muth’im dari ayahnya.599 Bundar mengabarkan hadits kepada kami, Muhmamad bin Ja’far mengabarkan kepada kami, Syu’bah mengabarkan kepada kami, hadits, Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Wahab bin J ari r mengabarkan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami.

Shahih Ibnu Khuzaimah #469

صحيح ابن خزيمة ٤٦٩: وَرَوَاهُ حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ فَقَالَ: عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، ح حَدَّثَنَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، نا ابْنُ إِدْرِيسَ، ح وَحَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، وَابْنُ فُضَيْلٍ جَمِيعًا عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَعَاصِمٌ الْعَنَزِيُّ وَعَبَّادُ بْنُ عَاصِمٍ مَجْهُولَانِ، لَا يَدْرِي مَنْ هُمَا، وَلَا يَعْلَمُ الصَّحِيحَ، مَا رَوَى حُصَيْنٌ أَوْ شُعْبَةُ

Shahih Ibnu Khuzaimah 469: Husein bin Abdurrahman meriwayatkan hadits dari Amr bin Murrah. Ia berkata, dari Abad bin Ashim dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im dari ayahnya, Ha', Abdullah bin Sa'id Al Asaj menceritakan hadits kepada kami, Ibnu Ishaq dan Ibnu Fudhail semuanya menceritakan hadits dari Hushein bin Abdurrahman. Abu Bakar berkata, “Ashim Al Anazi dan Abad bin Ashim adalah perawi yang tidak dikenal yang tidak diketahui siapa keduanya. Tidak diketahui hadits yang shahih berasal dari yang diriwayatkan oleh Hushain atau Syu’bah. 600

Shahih Ibnu Khuzaimah #470

صحيح ابن خزيمة ٤٧٠: وَرَوَى حَارِثَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، كَانَ رَسُولُ اللَّهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ فَكَبَّرَ، ثُمَّ يَقُولُ: «سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 470: Haritsah bin Muhammad dan Ashim Al Anazi meriwayatkan dari Amrah dari Aisyah, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memulai (64 -ba’) pelaksanaan ibadah shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya lalu mengucapkan takbiratul Ihram kemudian mengucapkan, 'Maha suci ya Allah dan dengan pujian-Mu. Nama-Mu mengandung berkah serta Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu dan tidak ada Tuhan selain Engkau.”