صحيح ابن خزيمة ٤٨١: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَهْبٍ، حَدَّثَنِي عَمِّي، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الْأَحْوَصِ مَوْلَى بَنِي لَيْثٍ يُحَدِّثُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا ذَرٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بِمِثْلِهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 481: Ahmad bin Abdurrahman bin Wahab mengabarkan kepada kami, pamanku menceritakan kepadaku, Yunus mengabarkan kepadaku dari Az-Zuhri ia berkata “Aku mendengar Abul Awash -hamba sahaya dari Bani Laits – menceritakan kepada Said bin Al Musayyah, sesunguhnya Abu Dzar pernah berkata “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda .....” dengan hadits yang sama 614
صحيح ابن خزيمة ٤٨٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا أَبُو صَالِحٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الْأَحْوَصِ يُحَدِّثُ ابْنَ الْمُسَيِّبِ أَنَّ أَبَا ذَرٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَزَالُ اللَّهُ مُقْبِلًا عَلَى الْعَبْدِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ، فَإِذَا صَرَفَ وَجْهَهُ انْصَرَفَ عَنْهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 482: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Abu Shalih menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepadaku, Yunus menceritakan kepadaku dari Ibnu Syihab, ia berkata: Aku mendengar Abu Al Ahwash menceritakan hadits kepada Ibnu Al Musayyib, sessungguhnya Abu Dzar pernah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah SWT senantiasa menghadap hamba-Nya selagi ia tidak menoleh —dalam shalatnya—. Apabila ia memalingkan wajahnya, maka Allah SWT berpaling darinya.”615
صحيح ابن خزيمة ٤٨٣: نا أَبُو مُحَمَّدٍ فَهْدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمِصْرِيُّ، نا أَبُو تَوْبَةَ يَعْنِي الرَّبِيعَ بْنَ نَافِعٍ، نا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَامٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ سَلَامٍ، أَنَّ أَبَا سَلَامٍ، حَدَّثَهُ قَالَ: حَدَّثَنِي الْحَارِثُ الْأَشْعَرِيُّ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ، " أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ يَفْعَلُ بِهِنَّ وَيَأْمُرُ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَفْعَلُوا بِهِنَّ، يُوعَظُ النَّاسُ، ثُمَّ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ أَمْرَكُمْ بِالصَّلَاةِ، فَإِذَا نَصَبْتُمْ وُجُوهَكُمْ فَلَا تَلْتَفِتُوا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْصِبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ حِينَ يُصَلِّي لَهُ، فَلَا يَصْرِفُ عَنْهُ وَجْهَهُ حَتَّى يَكُونَ الْعَبْدُ هُوَ يَنْصَرِفُ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 483: Abu Muhammad Fahd bin Sulaiman Al Mishri menceritakan kepada kami, Abu Taubah menceritakan kepada kami, —ia adalah Ar-Rabi’ bin Nafi’,— Muawiyah bin Salam menceritakan kepada kami dari Zaid bin Salam, sesungguhnya Abu Salam menceritakan kepadanya, ia berkata: Al Harits Al Asy’ari menceritakan kepadaku, “Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepadanya, sesungguhnya Allah SWT memerintahkan Yahya bin Zakaria dengan lima kalimat, di mana ia telah melaksanakannya, dan Allah juga memerintahkan Bani Israil melaksanakannya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan nasehat kepada masyarakat kemudian bersabda, 'Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk melaksanakan shalat. Apabila kalian telah menghadapkan wajah kalian, hendaklah kalian tidak menoleh, karena Allah SWT memposisikan wajahnya pada wajah hamba-Nya saat melaksanakan shalat. Allah SWT tidak akan memalingkan wajah-Nya hingga hamba- Nya berpaling'. ” 616
صحيح ابن خزيمة ٤٨٤: نا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ شَيْبَانَ، وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ أَيْضًا نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ إِسْرَائِيلَ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ تَمَامٍ الْمِصْرِيُّ، نا يُوسُفُ بْنُ عَدِيٍّ، نا أَبُو الْأَحْوَصِ جَمِيعًا عَنْ أَشْعَثَ وَهُوَ ابْنُ أَبِي الشَّعْثَاءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الِالْتِفَاتِ فِي الصَّلَاةِ، فَقَالَ: «هُوَ اخْتِلَاسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلَاةِ الْعَبْدِ» وَفِي خَبَرِ أَبِي الْأَحْوَصِ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْتِفَاتِ الرَّجُلِ فِي الصَّلَاةِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 484: Muhammad bin Utsman Al Ijli mengabarkan kepada kami, Ubaidullah bin Muasa dari Syaiban mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Utsman juga menceritakan kepada kami, Abdullah bin Musa mengabarkan kepada kami, dari Israil, Ha’, Muhammad bin Amr bin Tamam Al Mishri menceritakan kepada kami, Yusuf bin Adi menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwash menceritakan kepada kami, semua dari Asy’ats, —ia adalah Abu Asy- Sya’tsa'— dari ayahnya, dari Masruq, dari Aisyah, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai berpaling di dalam shalat, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'menoleh di dalam shalat merupakan pencurian yang dilakukan oleh syetan dari shalat seorang'. ” 617 Dalam hadits Abu Al Ahwash: Aku bertanya kepada Rasulullah mengenai seorang laki-laki yang menoleh di dalam shalat.
صحيح ابن خزيمة ٤٨٥: نا أَبُو عَمَّارٍ الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ، نا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ وَهُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدَ، عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ يَمِينًا وَشِمَالًا، وَلَا يَلْوِي عُنُقَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: قَوْلُهُ يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ - يَعْنِي يَلْحَظُ بِعَيْنِهِ يَمِينًا وَشِمَالًا
Shahih Ibnu Khuzaimah 485: Abu Amar Al Hushein bin Harits mengabarkan kepada kami, Al Fadl bin Musa mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Said ia adalah Ibnu Abu Hind dari Tsaur bin Zaid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh di dalam shalatnya ke kanan dan ke kiri namun tidak membengkokkan (menggerakkan tulang) lehernya ke belakang punggungnya. 618 Abu Bakar berkata, “Perkataannya, 'beliau menoleh di dalam shalatnya' maksudnya beliau melirik ke kanan dan ke kiri dengan matanya.
صحيح ابن خزيمة ٤٨٦: نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، نا شُعَيْبٌ يَعْنِي ابْنَ اللَّيْثِ، عَنِ اللَّيْثِ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ أَنَّهُ قَالَ: اشْتَكَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ وَهُوَ قَاعِدٌ، وَأَبُو بَكْرٍ يُكَبِّرُ فَيَسْمَعُ النَّاسُ تَكْبِيرَهُ قَالَ: فَالْتَفَتَ إِلَيْنَا فَرَآنَا قِيَامًا فَأَشَارَ إِلَيْنَا فَقَعَدْنَا، فَلَمَّا سَلَّمَ قَالَ: «إِنْ كِدْتُمْ آنِفًا تَفْعَلُونَ فِعْلَ فَارِسَ وَالرُّومِ، يَقُومُونَ عَلَى مُلُوكِهِمْ وَهُمْ قَعُودٌ، فَلَا تَفْعَلُوا، ائْتَمُّوا بِأَئِمَّتِكُمْ، إِنْ صَلَّى الْإِمَامُ قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا، وَإِنْ صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا» وَفِي خَبَرِ سَهْلِ بْنِ الْحَنْظَلِيَّةِ فِي بَعْثِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَسَ بْنَ أَبِي مَرْثَدٍ لِيَحْرُسَهُمْ قَالَ: فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْتَفِتُ إِلَى الشِّعْبِ حَتَّى إِذَا قَضَى صَلَاتَهُ فَسَلَّمَ، فَقَالَ لِي: أَبْشِرُوا فَقَدْ جَاءَكُمْ فَارِسُكُمْ
Shahih Ibnu Khuzaimah 486: Ar-Rabi’ bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, Syuaib —yaitu Ibnu Al-Laits— mengabarkan kepada kami, dari Al-Laits dari Abu Az-Zubair dari Jabir, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terserang rasa sakit dan kami melaksanakan shalat di belakang beliau, sementara beliau melaksanakannya dalam posisi duduk dan Abu Bakar —sedang melakukan takbiratul ihram—. Masyarakat mendengar takbiratul ihram dari Abu Bakar.” Lalu perawi berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menoleh kepada kami, lalu beliau memandang sambil berdiri, kemudian memberi isyarat kepada kami, lalu kami pun duduk.” 619 Ketika selesai salam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja kalian melakukan perbuatan orang Persia dan Romawi. Mereka berdiri dihadapan raja-raja mereka yang duduk. Maka janganlah kalian lakukan hal tersebut. Ikutilah imam-imam kalian, apabila imam melaksanakan shalat dalam posisi berdiri, maka shalatlah dalam posisi berdiri dan apabila imam shalat dalam posisi duduk, maka shalatlah kalian dalam posisi duduk” Dalam hadits Sahi bin Al Handzalah, saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Anas bin Martsad untuk mengawasi mereka. Ia berkata, “Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh kepada masyarakat, sehingga apabila beliau selesai melaksanakan shalat, beliau mengucapkan salam. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, 'Berilah kabar gembira, sebab orang Persia datang kepada kalian'. ”
صحيح ابن خزيمة ٤٨٧: ناه مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا مَعْمَرُ بْنُ يَعْمُرَ، نا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَامٍ، أَخْبَرَنِي زَيْدٌ وَهُوَ ابْنُ سَلَامٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَامٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو كَبْشَةَ السَّلُولِيُّ، أَنَّهُ حَدَّثَهُ سَهْلُ بْنُ الْحَنْظَلِيَّةِ حَدَّثَنَاهُ فَهْدُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ: قَرَأْتُ عَلَى أَبِي تَوْبَةَ الرَّبِيعِ بْنِ نَافِعٍ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَامٍ فِي حَدِيثٍ طَوِيلٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 487: Muhammad bin Yahya mengabarkan hadits kepada kami, Ma’mar bin Ya’mar mengabarkan kepada kami, Muawiyah bin Salam mengabarkan kepada kami, Zaid mengabarkan kepadaku —ia adalah Ibnu Salam— ia mendengar Abu Salam, Abu Kabsyah As-Salul menceritakan kepadaku bahwa Sahi bin Al Handzalah menceritakan hadits. Fahd bin Sulaiman menceritakan hadits kepada kami, ia berkata: Aku membacakan pada Abu Taubah Ar- Rabi’ bin Nafi', Muawiyah bin Salam menceritakan kepada kami dalam hadits yang panjang.620
صحيح ابن خزيمة ٤٨٨: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ، حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ، ح وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ الْقُرَشِيُّ قَالُوا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ» هَذَا حَدِيثُ الْمَخْزُومِيِّ وَقَالَ الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ وَقَالَ أَحْمَدُ وَعَبْدُ الْجَبَّارِ: عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رِوَايَةً وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ: لَا صَلَاةَ إِلَّا بِقِرَاءَةِ فَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 488: Abdul Jabar bin Al A'la mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, Az-Zuhri menceritakan kepadaku, Ha’, Al Hasan bin Muhammad, Ahmad bin Abdah, Said bin Abdurrahman Al Makhzumi dan Muhammad bin Al Walid Al Quraisyi menceritakan kepada kami dan mereka berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Az Zuhri dari Ahmad bin Rabi' dari Ubadah bin Ash-Shamith dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca surat Al Fatihah.’ 621 Ini adalah hadits Al Makhzumi. Al Hasan bin Muhammad berkata, "Hadits ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.” Ahmad dan Abdul Jabar (1066) berkata, “Terdapat satu riwayat dari Ubadah bin Ash-Shamith.” Muhammad bin Al Walid berkata, “Tidak sah shalat kecuali dengan membaca Al Fatihah.”
صحيح ابن خزيمة ٤٨٩: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، نا ابْنُ عُلَيَّةَ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ، أَنَّ أَبَا السَّائِبِ، أَخْبَرَهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ، فَهِيَ خِدَاجٌ، هِيَ خِدَاجٌ غَيْرَ تَامٍّ» ، فَقُلْتُ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، إِنِّي أَكُونُ أَحْيَانًا وَرَاءَ الْإِمَامِ قَالَ: فَغَمَزَ ذِرَاعِي وَقَالَ: يَا فَارِسِيُّ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 489: Ya’kub bin Ibrahim Ad Dauraqi mengabarkan kepada kami, Ibnu Ulaiyah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij. Al Ala' bin Abdurrahman bin Ya’kub mengabarkan kepada kami, bahwa Abu As-Saib mengabarkan kepadanya ia mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan shalat yang di dalamnya tidak dibacakan ummul Qur’an (Al Fatihah), maka ia kurang. Shalatnya kurang dan tidak sempurna.” Aku katakan, “Wahai Abu Hurairah sesungguhnya aku kadang-kadang berada persis di belakang Imam.” Ia berkata, “kemudian ia memberi isyarat dengan lenganku. Dan, berkata, “Wahai orang Persia bacalah Al Fatihah di dalam dirimu.” 622
صحيح ابن خزيمة ٤٩٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ، نا شُعْبَةُ، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تُجْزِئُ صَلَاةٌ لَا يَقْرَأُ فِيهَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ» قُلْتُ: فَإِنْ كُنْتُ خَلْفَ الْإِمَامِ، فَأَخَذَ بِيَدِي، وَقَالَ: اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ يَا فَارِسِيُّ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 490: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Wahab bin Jarir mengabarkan kepada kami, Syu’bah mengabarkan kepada kami, dari Al Ala' bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tidak sah shalat yang tidak dibacakan surah Al Fatihah di dalamnya.”624 Aku katakan, "Bagaimana jika aku berada di belakang Imam?” Lalu beliau mengambil tanganku dan bersabda, "Bacalah Al Fatihah di dalam dirimu wahai orang Persia.”