سنن الدارقطني ٣٤٠٨: نا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ صَاعِدٍ , وَأَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ الْجُنَيْدِ , قَالَا: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى الْقَطَّانُ , نا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عُبَيْدِ بْنِ نُضَيْلَةَ , عَنِ الْمُغِيرَةِ , قَالَ: ضَرَبَتِ امْرَأَةٌ ضَرَّتَهَا بِعَمُودِ الْفُسْطَاطِ وَهِيَ حُبْلَى فَقَتَلَتْهَا , قَالَ: وَإِحْدَاهُمَا لِحْيَانِيَّةٌ , قَالَ: «فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِيَةَ الْمَقْتُولَةِ عَلَى عَصَبَةِ الْقَاتِلَةِ , وَغُرَّةً لَمَا في بَطْنِهَا» , قَالَ: فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ عَصَبَةِ الْقَاتِلَةِ: أَنَغْرَمُ دِيَةَ مَنْ لَا أَكَلَ وَلَا شَرِبَ وَلَا اسْتَهَلَّ فَمِثْلُ ذَلِكَ بَطَلَ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَسَجْعٌ كَسَجْعِ الْأَعْرَابِ» , وَجَعَلَ عَلَيْهِمَا الدِّيَةَ
Sunan Daruquthni 3408: Abu Muhammad bin Sha'id dan Ahmad bin Al Husain bin Junaid menceritakan kepada kami, mereka berkata: Yusuf bin Musa Al Qaththan menceritakan kepada kami, Jarir bin Abdul Hamid menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Ibrahim, dari Ubaid bin Nudhailah, dari Al Mughirah, dia berkata, "Ada seorang wanita memukul madunya yang sedang hamil dengan tiang tenda. Madunya itu kemudian mati. Setelah itu Rasulullah SAW memutuskan bahwa diyat korban dan hurrah janin yang dikandung yang turut mati menjadi tanggungan ashabah pelaku. Salah seorang dari pihak ashabah pelaku berkata, 'Apakah kami harus menanggung diyat orang yang belum makan, belum minum dan belum bersuara. Sungguh yang seperti ini tidak bisa diterima.' Rasulullah SAW bersabda, "Apa ini sajak seperti sajaknya orang Arab? Beliau kemudian menetapkan diyat atas keduanya."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤٠٩: نا ابْنُ صَاعِدٍ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عُبَيْدِ بْنِ نُضَيْلَةَ , عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ , أَنَّ امْرَأَتَيْنِ ضَرَبَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى بِعَمُودِ الْفُسْطَاطِ فَقَتَلَتْهَا , فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالدِّيَةِ عَلَى عَصَبَةِ الْقَاتِلَةِ وَفِيمَا فِي بَطْنِهَا غُرَّةً , فَقَالَ الْأَعْرَابِيُّ: أَنَدِي مَنْ لَا أَكَلَ وَلَا شَرِبَ وَلَا صَاحَ وَاسْتَهَلَّ؟ فَمِثْلُ ذَلِكَ بَطَلَ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَسَجْعٌ كَسَجْعِ الْأَعْرَابِ» , وَقَضَى فِيمَا فِي بَطْنِهَا غُرَّةً
Sunan Daruquthni 3409: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Manshur, dari Ibrahim, dari Ubaid bin Nadhilah, dari Al Mughirah bin Syu'bah bahwa pernah ada dua orang wanita berkelahi. Kemudian salah satu memukul yang lain dengan tiang tenda sampai mati. Rasulullah SAW memutuskan bahwa diyat ditanggung ashabah pelaku, sedangkan janin yang dikandung mendapat ghurrah. Seorang pria badui berkata, "Mengapa kami harus membayar denda untuk yang belum makan, minum dan bersuara? Yang seperti ini tentulah batal adanya." Rasulullah bersabda, "Apa ini sajak seperti sajaknya orang Arab?"
سنن الدارقطني ٣٤١٠: نا ابْنُ صَاعِدٍ , نا بُنْدَارٌ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ , ثنا شُعْبَةُ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عُبَيْدِ بْنِ نُضَيْلَةَ , عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ , قَالَ: كَانَتْ عِنْدَ رَجُلٍ مِنْ هُذَيْلٍ امْرَأَتَانِ فَغَارَتْ إِحْدَاهُمَا مِنَ الْأُخْرَى فَرَمَتْهَا بِفِهْرٍ أَوْ عَمُودِ فُسْطَاطٍ فَأُسْقِطَتْ , فَرُفِعَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَضَى فِيهِ بِغُرَّةٍ , فَقَالَ وَلِيُّهَا: أَنَدِي مَنْ لَا صَاحَ وَلَا اسْتَهَلَّ وَلَا شَرِبَ وَلَا أَكَلَ؟ أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ , قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَسَجْعٌ كَسَجْعِ الْأَعْرَابِ» , وَجَعَلَهَا عَلَى أَوْلِيَاءِ الْمَرْأَةِ
Sunan Daruquthni 3410: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Bundar Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Ibrahim, dari Ubaid bin Nadhilah, dari Al Mughirah bin Syu'bah, dia berkata: Seorang pria dari Hudzail punya dua orang istri. Salah satu dari mereka menyerang madunya dengan melemparkan tiang tenda kepadanya, mengakibatkan ia keguguran. Hal ini kemudian dilaporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau memutuskan bahwa janin yang gugur itu mendapat ghurrah*. Wali pelaku (wanita yang menyerang) berkata, "Mengapa kami harus mernbayar denda untuk yang belum makan, minum dan bersuara? Yang seperti ini tentulah batal adanya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apa ini sajak seperti sajaknya orang Arab?" Akhirnya beliau mengenakan pembayaran ghurrah atas wali wanita pelaku tadi.
Grade
سنن الدارقطني ٣٤١١: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ دُحَيْمٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ حَازِمٍ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى , نا عَلِيُّ بْنُ صَالِحٍ , عَنْ سِمَاكٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: " كَانَ قُرَيْظَةُ وَالنَّضِيرُ , وَكَانَ النَّضِيرُ أَشْرَفُ مِنْ قُرَيْظَةَ , فَكَانَ إِذَا قَتَلَ رَجُلٌ مِنَ النَّضِيرِ رَجُلًا مِنْ قُرَيْظَةَ أَدَّى مِائَةَ وَسْقٍ مِنْ تَمْرٍ , وَإِذَا قَتَلَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْظَةَ رَجُلًا مِنَ النَّضِيرِ قُتِلَ , فَلَمَّا بُعِثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَتَلَ رَجُلٌ مِنَ النَّضِيرِ رَجُلًا مِنْ قُرَيْظَةَ , فَقَالُوا: ادْفَعُوهُ إِلَيْنَا نَقْتُلْهُ , فَقَالُوا: بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَوْهُ , فَنَزَلَتْ: {وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ} [المائدة: 42] , {النَّفْسَ بِالنَّفْسِ} [المائدة: 45] , {أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ} [المائدة: 50] "
Sunan Daruquthni 3411: Muhammad bin Ali bin Duhaim menceritakan kepada kami, Ahmad bin Hazim menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Musa menceritakan kepada kami, Ali bin Shalih menceritakan kepada kami dari Simak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "(Di Madinah) ada bani Quraizhah dan bani Nadhir. Nadhir lebih mulia daripada Quraizhah. Jika seorang dari Nadhir membunuh seseorang dari Quraizhah maka ia cukup membayar denda berupa seratus ekor unta ditambah satu wasaq* kurma. Namun jika Quraizhah yang membunuh Nadhir maka dia harus dibunuh pula. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diutus (ada di Madinah) salah seorang dari bani Nadhir membunuh seorang dari bani Quraizhah. Mereka pun berkata, "Bawa ke sini pelakunya agar kami bunuh." Bani Nadhir berkata, "Tunggu dulu, antara kita ada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Mereka kemudian mendatangi beliau. Saat itu turunlah ayat, {Jika kamu menghukum maka hukumlah antara mereka dengan adil.} (Qs. Al Maa'idah [5]: 42) {Jiwa (dibayar) dengan jiwa.} (Qs. Al Maa'idah [5]: 45) dan {Apakah hukum jahiliyah yang akan kalian ikuti.} (Qs. Al Maa'idah [5]: 50)
Grade
سنن الدارقطني ٣٤١٢: نا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , نا جَابِرُ بْنُ الْكُرْدِيِّ , نا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ , نا حَجَّاجٌ الصَّوَّافُ , عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمُكَاتَبِ يُؤَدِّي بِمَا أَدَّى مِنْ كِتَابَتِهِ دِيَةَ الْحُرِّ , وَمَا بَقِيَ دِيَةَ الْعَبْدِ»
Sunan Daruquthni 3412: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Jabir bin Al Kurdi menceritakan kepada kami, Ya'la bin Ubaid menceritakan kepada kami, Hajjaj bin Ash Shawwaf menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan bahwa budak mukatab yang melaksanakan perjanjiannya maka diyatnya (bila dibunuh) sama dengan diyat orang merdeka, selebihnya adalah diyat hamba sahaya."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤١٣: نا ابْنُ مَنِيعٍ , نا عَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ النَّرْسِيُّ , نا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ , حَدَّثَنِي أَبِي , عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «يُؤَدِّي الْمُكَاتَبُ بِقَدْرِ مَا عُتِقَ مِنْهُ دِيَةَ الْحُرِّ , وَبِقَدْرِ مَا رَقَّ مِنْهُ دِيَةَ الْعَبْدِ»
Sunan Daruquthni 3413: Ibnu Mani' menceritakan kepada kami, Abbas bin Al Walid An-Nursi menceritakan kepada kami, Mu'adz bin Hisyam menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, dari Yahya bin Abu Katsir, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mukatab diberikan sesuai apa yang telah ia bayar sama dengan diyatnya orang merdeka, sedangkan yang masih tersisa dihitung sebagai diyatnya budak."
سنن الدارقطني ٣٤١٤: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ الْوَكِيلُ , نا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ , نا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ , عَنْ عَمْرٍو , عَنْ مُجَاهِدٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: كَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ الْقِصَاصُ , وَلَمْ يَكُنْ فِيهِمُ الدِّيَةُ , فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِهَذِهِ الْأُمَّةِ: {كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَى بِالْأُنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ} [البقرة: 178] , قَالَ: " فَالْعَفْوُ أَنْ يَقْبَلَ الدِّيَةَ فِي الْعَمْدِ , وَ {ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ} [البقرة: 178] أَنْ يَقْبَلُوا الدِّيَةَ فِي الْعَمْدِ , {فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ} [البقرة: 178] يَتِّبِعُ ذَا بِالْمَعْرُوفِ , وَيُؤَدِّي ذَا بِإِحْسَانٍ "
Sunan Daruquthni 3414: Ahmad bin Abdullah bin Muhammad Al Wakil menceritakan kepada kami, Ali bin Muslim menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami dari Amr, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Hukum qishash dulu berlaku di Bani Isra'il, tapi tidak ada diyat. Maka Allah berfirman mengenai umat ini, {Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih}." (Qs. Al Baqarah [2]: 178) Ibnu Abbas berkata, "Lafazh 'memaafkan' maksudnya menerima diyat untuk pembunuhan sengaja. Lafazh 'Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat' maksudnya menerima diyat dalam pembunuhan sengaja. Sedangkan lafazh 'Hendaklah membayar dengan cara yang baik' maksudnya melaksanakannya dengan sebaik mungkin."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤١٥: نا ابْنُ مَنِيعٍ , نا عَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ النَّرْسِيُّ , ح وَنا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ , قَالَا: نا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ , حَدَّثَنِي أَبِي , عَنْ قَتَادَةَ , عَنِ النَّضْرِ بْنِ أَنَسٍ , عَنْ بَشِيرِ بْنِ نَهِيكٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «مَنِ اطَّلَعَ فِي بَيْتِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ فَفَقَئُوا عَيْنَهُ , فَلَا دِيَةَ وَلَا قِصَاصَ»
Sunan Daruquthni 3415: Ibnu Mani' menceritakan kepada kami, Abbas bin Al Walid An-Nursi menceritakan kepada kami, (h) Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Amr bin Ali menceritakan kepada kami, mereka berkata: Mu'adz bin Hisyam menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, dari Qatadah, dari An-Nadhr bin Anas, dari Basyir bin Nahik, dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang mengintip di rumah orang tanpa izin maka bila penghuni rumah mencongkel matanya tidak ada diyat dan qishash yang harus mereka bayar."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤١٦: نا عُمَرُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ , نا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَرْوَانَ , نا أَبِي , نا عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ , ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ الْيَسَعِ , عَنْ جُوَيْبِرٍ , عَنِ الضَّحَّاكِ , عَنِ النَّزَّالِ بْنِ سَبْرَةَ , عَنْ عَلِيٍّ , قَالَ: «لَا تُقْطَعُ الْيَدُ إِلَّا فِي عَشَرَةِ دَرَاهِمَ , وَلَا يَكُونُ الْمَهْرُ أَقَلَّ مِنْ عَشْرَةِ دَرَاهِمَ»
Sunan Daruquthni 3416: Umar bin Al Husain bin Ali menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad bin Marwan menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Ashim bin Umar menceritakan kepada kami, Ismail bin Ilyasa' menceritakan kepada kami dari Juwaibir, dari Adh-Dhahhak, dari An-Nazzal bin Saburah, dari Ali, dia berkata, "Tidak ada hukum potong tangan kecuali bila (mencuri barang senilai) sepuluh dirham, dan mahar juga tak boleh kurang dari sepuluh dirham."
Grade
سنن الدارقطني ٣٤١٧: نا ابْنُ صَاعِدٍ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَضَّاحِ اللُّؤْلُؤِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ , ح وَنا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ , نا أَبُو بَكْرٍ السَّعْدِيُّ سَلَمَةُ بْنُ حَفْصٍ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ , عَنْ خَالِدِ بْنِ أَبِي كَرِيمَةَ , عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى رَجُلٍ عَرَّسَ بِامْرَأَةِ أَبِيهِ «أَنْ يُضْرَبَ عُنُقُهُ»
Sunan Daruquthni 3417: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Abdulah bin Al Wadhdhah Al-Lu'lu'i menceritakan kepada kami, Abdullah bin Idris menceritakan kepada kami, (h) Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ghalib menceritakan kepada kami, Abu Bakar As-Sa'di Salamah bin Hafash menceritakan kepada kami, Abdullah bin Idris menceritakan kepada kami dari Khalid bin Abu Karimah, dari Mu'awiyah bin Qurrah, dari ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang untuk menebas batang leher orang yang menikahi mantan istri ayahnya sendiri.
Grade