سنن الدارقطني ٣٢٣٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدِ بْنِ حَفْصٍ , نا إِسْحَاقُ بْنُ دَاوُدَ بْنِ عِيسَى الْمَرْوَزِيُّ , نا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ السَّلَامِ الصَّدَفِيُّ , نا الْفَضْلُ بْنُ الْمُخْتَارِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ , عَنْ عِصْمَةَ بْنِ مَالِكٍ , قَالَ: سَرَقَ مَمْلُوكٌ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَرُفِعَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَفَا عَنْهُ , ثُمَّ رُفِعَ إِلَيْهِ ثَانِيَةً وَقَدْ سَرَقَ فَعَفَا عَنْهُ , فَرُفِعَ الثَّالِثَةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَفَا عَنْهُ , ثُمَّ رُفِعَ إِلَيْهِ الرَّابِعَةَ وَقَدْ سَرَقَ فَعَفَا عَنْهُ , ثُمَّ رُفِعَ إِلَيْهِ الْخَامِسَةَ وَقَدْ سَرَقَ فَقَطَعَ يَدَهُ , ثُمَّ رُفِعَ إِلَيْهِ السَّادِسَةَ فَقَطَعَ رِجْلَهُ , ثُمَّ رُفِعَ إِلَيْهِ السَّابِعَةَ فَقَطَعَ يَدَهُ , ثُمَّ رُفِعَ إِلَيْهِ الثَّامِنَةَ فَقَطَعَ رِجْلَهُ , وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَرْبَعٌ بِأَرْبَعٍ»
Sunan Daruquthni 3238: Muhammad bin Makhlad bin Hafash menceritakan kepada kami, Ishaq bin Daud bin Isa Al Mirwazi menceritakan kepada kami, Khalid bin Abdussalam Ash-Shadafi menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Al Mukhtar menceritakan kepada kami dari Ubaidullah bin Mauhib, dari Ishmah bin Malik, dia berkata: Seorang budak pernah mencuri di masa Nabi SAW, dan dilaporkan ke beliau, tapi beliau memaafkannya. Kemudian dilaporkan lagi untuk kedua kalinya dengan kasus pencurian pula tapi kali itu beliau memaafkannya. Kemudian dilaporkan lagi untuk ketiga kalinya dengan kasus pencurian pula tapi beliau tetap memaafkannya. Kemudian dilaporkan lagi untuk keempat kalinya dengan kasus pencurian pula tapi beliau tetap memaafkannya. Kemudian dilaporkan lagi untuk kelima kalinya dengan kasus pencurian pula dan ketika itu beliau menjatuhkan hukuman potong tangan kepadanya. Kemudian dilaporkan lagi untuk keenam kalinya dengan kasus pencurian pula dan kali itu beliau memotong kakinya. Kemudian dilaporkan lagi untuk ketujuh kalinya dengan kasus pencurian pula dan saat itu beliau memotong tangannya. Kemudian dilaporkan lagi untuk kedelapan kalinya dengan kasus pencurian pula dan ketika itu beliau memotong kakinya. Rasulullah SAW bersabda, "Empat dengan empat.‖
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٣٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ دَاوُدَ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: " نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي الْمُحَارِبِ {إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ} [المائدة: 33] إِذَا عَدَا فَقَطَعَ الطَّرِيقَ فَقَتَلَ وَأَخَذَ الْمَالَ صُلِبَ , فَإِنْ قَتَلَ وَلَمْ يَأْخُذْ مَالًا قُتِلَ , فَإِنْ أَخَذَ الْمَالَ وَلَمْ يَقْتُلْ قُطِعَ مِنْ خِلَافٍ , فَإِنْ هَرَبَ وَأَعْجَزَهُمْ فَذَلِكَ نَفْيُهُ "
Sunan Daruquthni 3239: Muhammad bin Ismail Al Farisi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Ibrahim, dari Daud, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Ayat ini turun tentang Muharib, "Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerungi Allah dan rasul-Nya serta membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh arau disalib, atau dipotong langan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar. " (Qs. Al Maa'idah [5]: 33) Yakni, jika mereka mencegat di jalanan disertai pembunuhan dan perampokan, maka ia harus disalib. Jika ia hanya membunuh tapi tidak merampok, maka ia harus dibunuh. Jika ia merampok tapi tidak membunuh maka ia harus dipotong tangan dan kakinya secara silang. Jika mereka kabur dan tak dapat ditangkap itulah berarti membuang mereka dari negri.''
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٠: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ , عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مِهْرَانَ , عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: مَرَّ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ بِمَجْنُونَةِ بَنِي فُلَانٍ قَدْ زَنَتْ , فَأَمَرَ عُمَرُ بِرَجْمِهَا , فَرَدَّهَا عَلِيُّ , وَقَالَ لِعُمَرَ: أَمَا تَذْكُرُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ , عَنِ الْمَجْنُونِ الْمَغْلُوبِ عَلَى عَقْلِهِ , وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ , وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ» , قَالَ: صَدَقْتَ , فَخَلَّى عَنْهَا
Sunan Daruquthni 3240: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahb menceritakan kepada kami, Jarir bin Hazim mengabarkan kepadaku, dari Sulaiman bin Mihran, dari Abu Zhabyan, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ali bin Abu Thalib melewati seorang wanita gila yang telah berzina. Umar memerintahkan untuk merajamnya, tapi Ali menolak. Ia kemudian berkata kepada Umar, "Tidakkah Anda ingat sabda Rasulullah SAW, 'Hukum tidak dikenakan kepada tiga macam orang, yaitu: orang gila yang hilang akal sehatnya, orang tidur sampai terjaga, dan anak kecil sampai ia bermimpi (dewasa)'." Umar berkata, "Engkau benar." Akhirnya ia membiarkan wanita itu.
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤١: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ بْنِ زَكَرِيَّا , نا عَبَّادُ بْنُ يَعْقُوبَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , قَالَ: أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا قَتَلَ , وَالْآخَرُ أَمْسَكَ , «فَقَتَلَ الَّذِي قَتَلَ , وَحَبَسَ الْمُمْسِكَ»
Sunan Daruquthni 3241: Muhammad bin Al Qasim bin Zakaria menceritakan kepada kami, Ibad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Fadhl menceritakan kepada kami dari Ismail bin Umayyah, dari Sa'id bin Al Musayyab, ia berkata, Ada dua orang yang dibawa ke hadapan Nabi SAW salah satunya membunuh, satunya lagi hanya memegang (memegang korban), maka beliau menghukum mati yang membunuh dan memenjarakan yang memegang.
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ مَعْمَرٍ , وَابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ رَفَعَ الْحَدِيثَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُقْتَلُ الْقَاتِلُ , وَيَصْبَرُ الصَّابِرُ»
Sunan Daruquthni 3242: Muhammad bin Ismail Al Farisi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Ma'mar dan Ibnu Juraij, dari Ismail bin Umayyah, —secara marfu'—, bahwa Nabi SAW bersabda, "Pembunuh harus dibunuh dan yang menahan harus ditahan."
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٣: نا الْحَسَنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ صَالِحٍ الْكُوفِيُّ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ الصَّيْرَفِيُّ , نا عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَّارُ , نا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ , عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا أَمْسَكَ الرَّجُلُ الرَّجُلَ وَقَتَلَهُ الْآخَرُ يُقْتَلُ الَّذِي قَتَلَ , وَيُحْبَسُ الَّذِي أَمْسَكَ»
Sunan Daruquthni 3243: Al Hasan bin Ahmad bin Shalih Al Kufi menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Muhammad bin Ibrahim Ash-Shairafi menceritakan kepada kami, Abdah bin Abdullah Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Abu Daud Al Hafari menceritakan kepada kami dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Ismail bin Umayyah, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW yang bersabda, "Jika seorang memegang orang lain (korban) dan temannya satu lagi yang membunuhnya, maka yang membunuh dihukum mati, dan yang memegang dipenjara."
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٤: نا أَبُو عُبَيْدٍ , نا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ , نا وَكِيعٌ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ , قَالَ: قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَجُلٍ أَمْسَكَ رَجُلًا وَقَتَلَهُ الْآخَرُ , فَقَالَ: «يُقْتَلُ الْقَاتِلُ , وَيُحْبَسُ الْمُمْسِكُ». وَعَنْ سُفْيَانَ , عَنْ جَابِرٍ , عَنْ عَامِرٍ , عَنْ عَلِيٍّ أَنَّهُ قَضَى بِذَلِكَ
Sunan Daruquthni 3244: Abu Ubaid menceritakan kepada kami, Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Ismail bin Umayyah, ia berkata, "Rasulullah SAW memutuskan perkara orang yang membunuh dan yang membantunya memegang korban. Beliau bersabda, 'Yang membunuh dihukum mati, dan yang memegang dipenjara'." Dari Sufyan, dari Jabir, dari Amir dari Ali bahwa ia juga memutuskan yang sama.
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٥: نا أَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ الْجُنَيْدِ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ , عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , أَنَّ قَتَادَةَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ: لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «لَا يُقَادُ وَالِدٌ بِوَلَدِهِ» , لَقَتَلْتُكَ أَوْ لَضَرَبْتُ عُنُقَكَ
Sunan Daruquthni 3245: Ahmad bin Al Husain bin Muhammad bin Ahmad bin Al Junaid menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Abbad bin Al Awwam menceritakan kepada kami dari Al Hajjaj bin Arthaah, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Umar berkata kepada Qatadah bin Abdullah, Kalau bukan karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Seorang ayah tidak boleh di-qishash lantaran membunuh anaknya" Tentu kau sudah ku bunuh, (kutebas batang lehermu).
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٦: نا أَبُو عُبَيْدٍ , وَابْنُ مَخْلَدٍ وَآخَرُونَ قَالُوا: نا مُحَمَّدُ بْنُ وَارَةَ , يَعْنِي مُحَمَّدَ بْنَ مُسْلِمٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ , نا عَمْرُو بْنُ أَبِي قَيْسٍ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا يُقَادُ الْأَبُ مِنَ ابْنِهِ»
Sunan Daruquthni 3246: Abu Ubaid dan Ibnu Makhlad serta yang lain menceritakan kepada kami, Muhammad bin Warah —yakni Muhammad bin Muslim— menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Amr bin Abu Qais menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Muhammad bin Ajlan, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr, dari Umar bin Khaththab, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Seorang ayah tidak bisa di-qishash lantaran membunuh anaknya sendiri."
Grade
سنن الدارقطني ٣٢٤٧: نا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا أَبُو حَفْصٍ الْأَبَّارُ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُسْلِمٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ طَاوُسٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «لَا تُقَامُ الْحُدُودُ فِي الْمَسَاجِدِ , وَلَا يُقْتَلُ الْوَالِدُ بِالْوَلَدِ»
Sunan Daruquthni 3247: Yusuf bin ya'qub bin Ishaq bin Buhlul menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Abu Hafash Al Abbar menceritakan kepada kami dari Ismail bin Muslim, dari Amr bin Dinar, dari Thawus, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak boleh dilaksanakan (eksekusi) hudud di masjid, dan seorang ayah tidak dibunuh lantaran (membunuh) anaknya."
Grade