كِتَابُ الصِّيَامِ

Kitab Puasa

Sunan Daruquthni #2337

سنن الدارقطني ٢٣٣٧: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي مَيْسَرَةَ , ثنا أَبِي , ثنا هِشَامٌ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ , عَنْ حَدِيثِ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ , وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ , ثُمَّ لَمْ يَزَلْ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ»

Sunan Daruquthni 2337: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami. Abdullah bin Abi Masarrah menceritakan kepada kami. bapakku menceritakan kepada kami, Hisyam menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, Az-Zuhri menceritakan kepadaku, dari hadits Urwah bin Az-Zubair dan Sa'id bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah, "Bahwa Nabi SAW pernah beri'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, kemudian beliau selalu demikian hingga Allah Azza wa jalla wafatkan beliau."

Grade

Sunan Daruquthni #2338

سنن الدارقطني ٢٣٣٨: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَجْشَرٍ , ثنا عَبِيدَةُ بْنُ حُمَيْدٍ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ مَعْنٍ , ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدِ التُّبَّعِيُّ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ الْحَكَمِ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ مَعَنٍ , عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ شِهَابٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , وَعَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ , عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُمَا , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ , ثُمَّ اعْتَكَفَهُنَّ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ , وَأَنَّ السُّنَّةَ لِلْمُعْتَكِفِ أَنْ لَا يَخْرُجَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ وَلَا يَتْبَعُ جِنَازَةً وَلَا يَعُودُ مَرِيضًا وَلَا يَمَسُّ امْرَأَةً وَلَا يُبَاشِرُهَا وَلَا اعْتِكَافَ إِلَّا فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ , وَيَأْمُرُ مَنِ اعْتَكَفَ أَنْ يَصُومَ». يُقَالُ: إِنَّ قَوْلَهُ: وَأَنَّ السُّنَّةَ لِلْمُعْتَكِفِ إِلَى آخِرِهِ لَيْسَ مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَأَنَّهُ مِنْ كَلَامِ الزُّهْرِيِّ وَمَنْ أَدْرَجَهُ فِي الْحَدِيثِ فَقَدْ وَهِمَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ , وَهِشَامُ بْنُ سُلَيْمَانَ لَمْ يَذْكُرْهُ

Sunan Daruquthni 2338: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Mujasyir menceritakan kepada kami, Ubaidah bin Humaid menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Ma'n menceritakan kepada kami. {h} Al Husain Bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Sa'id At-Tubba'i menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Al Hakam menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Ma'n menceritakan kepada kami, dari Abdul Malik bin Juraij, dari Muhammad bin Syihab, dari Sa'id bin Al Musayyab dan Urwah bin Az-Zubair, dari Aisyah, bahwa dia memberitakan kepada mereka berdua, bahwa Rasulullah SAW biasa beri'tikaf pada sepuluh hari dari bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i'tikaf pada sepuluh hari tersebut sesudah beliau. Dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf agar tidak keluar kecuali karena kebutuhan yang bersifat manusiawi, tidak mengantar jenazah, tidak menjenguk orang yang sakit, tidak menyentuh wanita dan tidak menggaulinya, tidak beri'tikaf kecuali di masjid jama'ah dan menyuruh orang yang beri'tikaf agar berpuasa." Dikatakan, bahwa perkataan "Dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf Dan seterusnya" bukan termasuk sabda Nabi SAW dan itu termasuk perkataan Az-Zuhri. Orang yang memasukkannya ke dalam Hadits ini berarti mengalami kebimbangan, wallahu a'lam. Hisyam bin Sulaiman tidak menyebutkannya.

Grade

Sunan Daruquthni #2339

سنن الدارقطني ٢٣٣٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ , حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي الزُّهْرِيُّ , عَنِ الِاعْتِكَافِ وَكَيْفَ سُنَّتِهِ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , وَعُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ , عَنْ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُمَا , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ , ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ , وَأَنَّ السُّنَّةَ فِي الْمُعْتَكِفِ أَنْ لَا يَخْرُجَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ وَلَا يَتْبَعُ جِنَازَةً وَلَا يَعُودُ مَرِيضًا وَلَا يَمَسُّ امْرَأَةً وَلَا يُبَاشِرُهَا , وَلَا اعْتِكَافَ إِلَّا فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ وَسُنَّةُ مَنِ اعْتَكَفَ أَنْ يَصُومَ»

Sunan Daruquthni 2339: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yusuf bin Sa'id bin Muslim menceritakan kepada kami, Hajjaj menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, AzZuhri mengabarkan kepadaku tentang i'tikaf dan bagaimana sunahnya, dari Sa'id bin Al Musayyab dan Urwah Az-Zubair, dari Aisyah dia memberitakan kepada mereka berdua, "Bahwa Rasulullah SAW biasa beritikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau melakukan i'tikaf sesudah beliau. Dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf agar tidak keluar kecuali karena kebutuhan yang bersifat manusiawi, tidak boleh mengantar jenazah, tidak boleh menjenguk orang yang sakit, tidak boleh menyentuh wanita dan menggaulinya, tidak beri'tikaf kecuali di masjid jama'ah dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf agar berpuasa."

Grade

Sunan Daruquthni #2340

سنن الدارقطني ٢٣٤٠: حَدَّثَنَا أَبُو طَالِبٍ الْحَافِظُ , ثنا هِلَالُ بْنُ الْعَلَاءِ , ثنا أَبِي , ثنا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ بَشِيرٍ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّ عُمَرَ نَذَرَ أَنْ يَعْتَكِفَ فِي الشِّرْكِ وَيَصُومَ , فَسَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ إِسْلَامِهِ , فَقَالَ: «أَوْفِ بِنَذْرِكَ». وَهَذَا إِسْنَادٌ حَسَنٌ , تَفَرَّدَ بِهَذَا اللَّفْظِ سَعِيدُ بْنُ بَشِيرٍ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ

Sunan Daruquthni 2340: Abu Thalib Al Hafizh menceritakan kepada kami, Hilal bin Al Alia" menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dari Sa'id bin Basyir, dari Ubaidillah bin Umar, dari NafT, dari Ibnu Umar, "Bahwa Umar bernadzar untuk beri'tikaf dan berpuasa ketika masih musyrik. Lalu dia bertanya kepada Nabi SAW setelah masuk Islam. Maka Nabi bersabda, "Penuhilah nadzarmu." Hadits ini sanadnya hasan, Sa'id bin basyir meriwayatkan sendiri dengan lafazh ini, dari Ubaidillah.

Grade

Sunan Daruquthni #2341

سنن الدارقطني ٢٣٤١: حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ ثَابِتٍ الصَّيْدَلَانِيُّ , ثنا أَبُو مُحَمَّدٍ حَامِدُ بْنُ الشَّاذِي الْكَجِّيُّ , ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ يُوسُفَ الْبَلْخِيُّ أَخُو عِصَامِ بْنِ يُوسُفَ , ثنا أَبُو إِسْحَاقَ الْخُوَارِزْمِيُّ , قَالَ: سَأَلْتُ عَاصِمًا الْأَحْوَلَ أَيَسْتَاكُ الصَّائِمُ؟ , قَالَ: «نَعَمْ» , قُلْتُ «بِرَطْبِ السِّوَاكِ وَيَابِسِهِ؟» , قَالَ: «نَعَمْ» , قُلْتُ: «أَوَّلَ النَّهَارِ وَآخِرَهُ؟» , قَالَ: «نَعَمْ» , قُلْتُ: «عَمَّنْ؟» , قَالَ: عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. أَبُو إِسْحَاقَ الْخُوَارِزْمِيُّ ضَعِيفٌ

Sunan Daruquthni 2341: Abu Bakar Muhammad bin Utsman bin Tsabit Ash-Shaidalani menceritakan kepada kami, Abu Muhammad Hamid bin Asy-Syadzi Al Kaji menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Yusuf Al Balkhi saudara Isham bin Yusuf menceritakan kepada kami, Abu Ishak Al Khawarizmi menceritakan kepada kami, dia berkata: Saya bertanya kepada Ashim Al Ahwal, Apakah orang yang berpuasa boleh bersiwak? dia menjawab, "Ya." Saya bertanya, "Dengan siwak basah dan siwak kering?" dia menjawab, "Ya." Saya bertanya, "Di awal dan di akhir siang?" dia menjawab, "Ya." Saya bertanya, "Dari siapa?" dia menjawab, "Dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW." Abu Ishak Al Khawarizmi dha'if.

Grade

Sunan Daruquthni #2342

سنن الدارقطني ٢٣٤٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ مَنِيعٍ , ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ , ثنا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يَسْتَاكُ وَهُوَ صَائِمٌ». عَاصِمُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ غَيْرُهُ أَثْبَتُ مِنْهُ

Sunan Daruquthni 2342: Abul Qasim bin Mani' menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Syarik bin Abdullah menceritakan kepada kami, dari Ashim bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amir bin Rabi'ah, dari bapaknya, dia berkata, "Saya melihat Rasulullah SAW bersiwak padahal beliau sedang berpuasa." Tentang Ashim bin Ubaidillah, perawi yang lainnya lebih kuat darinya.

Grade

Sunan Daruquthni #2343

سنن الدارقطني ٢٣٤٣: حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , ثنا جَدِّي , ثنا ابْنُ مَهْدِيٍّ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَا أُحْصِي «يَتَسَوَّكُ وَهُوَ صَائِمٌ».

Sunan Daruquthni 2343: Yusuf bin Ya'qub bin Ishak bin Al Buhlul menceritakan kepada kami, kakekku menceritakan kepada kami, Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Ashim bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amir bin Rabi'ah, dari bapaknya, dia berkata, "Saya melihat Nabi SAW dengan tak terhitung, beliau bersiwak padahal beliau sedang berpuasa."

Grade

Sunan Daruquthni #2344

سنن الدارقطني ٢٣٤٤: حَدَّثَنَاهُ أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , ثنا أَبِي، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ , وَوَكِيعٌ , وَأَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ , وَإِسْحَاقُ ابْنُ بِنْتِ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدَ , وَقَبِيصَةُ , وَإِسْحَاقُ الْأَزْرَقُ قَالُوا: ثنا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ , بِإِسْنَادِهِ مِثْلَهُ

Sunan Daruquthni 2344: Ahmad bin Ishak bin Al Buhlul menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Waki', Abu Daud Al Hafari, Ishak bin binti Daud bib Abi Hindin, Qabishah dan Ishak Al Azraq. Mereka mengatakan. Sufyan Ats-Tsauri menceritakan kepada kami. Dari Ashim bin Ubaidillah berdasarkan sanadnya dengan hadits yang seperti itu.

Sunan Daruquthni #2345

سنن الدارقطني ٢٣٤٥: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الْخَيَّاطُ , ثنا أَبُو مَنْصُورٍ , ثنا عُمَرُ بْنُ قَيْسٍ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: لَكَ السِّوَاكُ إِلَى الْعَصْرِ فَإِذَا صَلَّيْتَ الْعَصْرَ فَأَلْقِهِ , فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «خَلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ»

Sunan Daruquthni 2345: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishak Al Khayyath menceritakan kepada kami, Abu Manshur menceritakan kepada kami, Umar bin Qais menceritakan kepada kami, dari Atha'. dari Abu Hurairah, dia berkata, "Kamu boleh bersiwak sampai Ashar. Jika kami telah mengerjakan shalat Ashar, maka lemparkanlah, karena saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak wangi misik (kesturi).

Grade

Sunan Daruquthni #2346

سنن الدارقطني ٢٣٤٦: حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ مَنِيعٍ , ثنا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ , ح وَحَدَّثَنَا الْقَاضِي الْمَحَامِلِيُّ , وَيُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ بُهْلُولٍ , وَابْنُ عَيَّاشٍ الْقَطَّانُ , وَابْنُ مَخْلَدٍ وَجَمَاعَةٌ قَالُوا: ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو إِسْمَاعِيلَ الْمُؤَدِّبُ , عَنْ مُجَالِدٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , عَنْ مَسْرُوقٍ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَيْرُ خِصَالِ الصَّائِمِ السِّوَاكُ». وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مَنِيعٍ: «مِنْ خَيْرِ خِصَالِ الصَّائِمِ السِّوَاكُ». مُجَالِدٌ غَيْرُهُ أَثْبَتُ مِنْهُ

Sunan Daruquthni 2346: Abu Al Qasim bin Mani' menceritakan kepada kami. {h} Al Qadhi Al Mahamili menceritakan kepada kami, Yusuf bin Ya'qub bin Al Buhlul, Ibnu Ayyasy Al Qaththan, Ibnu Makhlad dan sekelompok perawi lain, mereka mengatakan, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, keduanya berkata. Abu Ismail Al Mu'addib menceritakan kepada kami, dari Mujalid. dari Asy-Sya'bi. dari Masruq, dari Aisyah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda. "Sebaik-baik kebiasaan orang yang berpuasa adalah bersiwak." Di dalam hadits Ibnu Mani', "Termasuk sebaik-baik kebiasaan orang yang berpuasa adalah bersiwak." Tentang Mujalid, yang lainnya lebih kuat darinya.

Grade