سنن الدارقطني ٢٢٨٧: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا أَبُو أُمَيَّةَ الطَّرَسُوسِيُّ , ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ سَالِمٍ أَبُو الْحُسَيْنِ , قَالَا: نا أَبُو نُعَيْمٍ , ثنا مِنْدَلُ بْنُ عَلِيٍّ , عَنْ أَبِي هَاشِمٍ , عَنْ عَبْدِ الْوَارِثِ , عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ فَعَلَيْهِ صِيَامُ شَهْرٍ». مِنْدَلٌ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 2287: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abu Umayyah Ath-Tharasusi menceritakan kepada kami. {h} Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Al Alla‘ bin Salim Abu Al Husain menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu Nu'aim memberitakan kepada kami, Mandal bin Ali menceritakan kepada kami, dari Abu Hasyim, dari Abdul Warits, dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berbuka sehari pada bulan Ramadhan tanpa ada alasan, maka dia harus berpuasa sebulan." Mandal dha'if.
Grade
سنن الدارقطني ٢٢٨٨: حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَحَامِلِيُّ , ثنا عَلِيُّ بْنُ الْمُثَنَّى , ثنا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْقَاصُّ وَهُوَ ثِقَةٌ , ثنا الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا صَوْمَ بَعْدَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ حَتَّى رَمَضَانَ , وَمَنْ كَانَ عَلَيْهِ صَوْمٌ مِنْ رَمَضَانَ فَلْيَسْرُدْهُ وَلَا يَقْطَعْهُ». عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ضَعِيفُ الْحَدِيثِ
Sunan Daruquthni 2288: Abu Ubaid Al Qasim bin Ismail Al Mahamili menceritakan kepada kami, Ali bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami. Habban bin Hilal menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim Al Qash menceritakan kepada kami, dia itu terpercaya. Al Alia" bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, dari bapaknya. dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak ada puasa setelah pertengahan bulan Sya'ban hingga bulan Ramadhan. Dan barangsiapa memiliki hutang puasa Ramadhan, maka hendaklah dia mengerjakannya terus menerus dan jangan memutusnya." Abdurrahman bin Ibrahim haditsnya dha'if.
Grade
سنن الدارقطني ٢٢٨٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ صَخْرٍ الدَّارِمِيُّ , ثنا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ كَانَ عَلَيْهِ صَوْمٌ مِنْ رَمَضَانَ فَلْيَسْرُدْهُ وَلَا يَقْطَعْهُ»
Sunan Daruquthni 2289: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad-Darimi menceritakan kepada kami, Habban bin Hilal menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dari Al Alla‘ bin Abdurrahman, dari bapaknya, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa memiliki hutang puasa Ramadhan, maka hendaklah dia mengerjakannya terus menerus dan jangan memutusnya."
سنن الدارقطني ٢٢٩٠: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ , ثنا يَعْقُوبُ الْحَضْرَمِيُّ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , ثنا الْعَلَاءُ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَضَاءِ رَمَضَانَ: «يَسْرُدْهُ وَلَا يُفَرِّقْهُ». عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 2290: Al Hasan bin Ismail menceritakan kepada kami. Muhammad bin Khalaf menceritakan kepada kami, Ya'qub Al Hadhrami menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Al Alla‘ menceritakan kepada kami, dari bapaknya, dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah bersabda tentang mengqadha puasa Ramadhan, "Hendaklah dia mengerjakannya terus menerus dan jangan memisahkannya." Abdurrahman bin Ibrahim dha'if.
سنن الدارقطني ٢٢٩١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ النَّيْسَابُورِيُّ , قَالَ: وَفِيمَا ذَكَرَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: " نَزَلَتْ {فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} [البقرة: 184] مُتَتَابِعَاتٍ فَسَقَطَتْ مُتَتَابِعَاتٌ ". هَذَا إِسْنَادٌ صَحِيحٌ وَالَّذِي بَعْدَهُ أَيْضًا
Sunan Daruquthni 2291: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yahya bin Faris An-Naisaburi menceritakan kepada kami. dia berkata, tentang yang disebutkan oleh Abdurrazzak, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, dia berkata, "Turun ayat "Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain" Secara berturut-turut, lalu gugur kewajiban berturut-turut." Hadits ini sanadnya shahih dan juga hadits selanjutnya.
Grade
سنن الدارقطني ٢٢٩٢: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ , ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , قَالَ: قَالَتْ عَائِشَةُ: " نَزَلَتْ {فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} [البقرة: 184] مُتَتَابِعَاتٍ فَسَقَطَتْ مُتَتَابِعَاتٌ ". سَقَطَ لَمْ يَقُلْ غَيْرُ عُرْوَةَ
Sunan Daruquthni 2292: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam menceritakan kepada kami, Abdurrazzak menceritakan kepada kami. Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, dari Ibnu Syihab. dia mengatakan, Aisyah berkata: Turun ayat "Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain" secara berturut-turut, lalu gugur kewajiban berturutturut." Kata "gugur" tidak ada yang mengatakannya selain Urwah.
Grade
سنن الدارقطني ٢٢٩٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَتْحِ الْقَلَانِسِيُّ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ نَاصِحٍ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ حَازِمٍ الْأَنْدَلُسِيُّ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ الْغِفَارِيِّ , عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو , قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَضَاءِ رَمَضَانَ , فَقَالَ: «يَقْضِيهِ تِبَاعًا وَإِنْ فَرَّقَهُ أَجْزَأَهُ». الْوَاقِدِيُّ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 2293: Muhammad bin Al Fath Al Qalanisi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ubaid bin Nashih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Umar menceritakan kepada kami, Ahmad bin Hazim Al Andalusi menceritakan kepada kami, dari Amru bin Syurahbil Al Ghifari, dari Abu Abdirrahman Al Hubuli, dari Abdullah bin Amru, dia berkata, Nabi SAW ditanya tentang mengqadha puasa Ramadhan, maka beliau bersabda, "Mengqadhanya dengan berturut-turut, jika memisahkannya, maka sah baginya." Al Waqidi dha'if.
Grade
سنن الدارقطني ٢٢٩٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , ثنا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ , ثنا ابْنُ وَهْبٍ , ثنا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ , عَنْ أَزْهَرَ بْنِ سَعِيدٍ , أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا عَامِرٍ الْهَوْزَنِيَّ , يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ سُئِلَ عَنْ قَضَاءِ رَمَضَانَ , فَقَالَ: «إِنَّ اللَّهَ لَمْ يُرَخِّصْ لَكُمْ فِي فِطْرِهِ وَهُوَ لَا يُرِيدُ أَنْ يَشُقَّ عَلَيْكُمْ فِي قَضَائِهِ , فَأَحْصِ الْعِدَّةَ وَاصْنَعْ مَا شِئْتَ»
Sunan Daruquthni 2294: Abdul Malik bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Bahr bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Muawiyah bin Shalih menceritakan kepada kami, dari Azhar bin Sa'id, bahwa dia mendengar Abu Amir Al Hauzani mengatakan, saya mendengar Abu Ubaidah bin Al Jarrah ditanya tentang mengqadha puasa Ramadhan, lalu dia menjawab, "Sesungguhnya Allah tidak memberikan keringanan kepada kalian dalam berbukanya dan Dia ingin agar tidak memberatkan kalian dalam mengqadhanya. Maka hitunglah bilangan (hari-hari yang ditinggalkan) dan berbuatlah sekehendakmu."
Grade
سنن الدارقطني ٢٢٩٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ , ثنا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ , حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ , حَدَّثَنِي أَزْهَرُ بْنُ سَعِيدٍ , عَنْ أَبِي عَامِرٍ الْهَوْزَنِيِّ , قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ , وَسُئِلَ عَنْ قَضَاءِ رَمَضَانَ مُتَفَرِّقًا , فَقَالَ: «أَحْصِ الْعِدَّةَ وَصُمْ كَيْفَ شِئْتَ»
Sunan Daruquthni 2295: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Zaid bin Al Hubab menceritakan kepada kami, Muawiyah bin Shalih menceritakan kepada kami, Azhar bin Sa'id menceritakan kepada kami, dari Abu Amir Al Hauzani, dia berkata, saya mendengar Abu Ubaidah bin Al Jarrah ditanya tentang mengqadha puasa bulan Ramadhan secara terpisah, maka dia menjawab, "Hitunglah bilangan (hari-hari yang ditinggalkan) dan berpuasalah sekehendakmu."
سنن الدارقطني ٢٢٩٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ , ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ شَيْبَةَ , ثنا ابْنُ عُلَيَّةَ , عَنْ مَعْمَرٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , فِي قَضَاءِ رَمَضَانَ: «صُمْهُ كَيْفَ شِئْتَ». وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: «صُمْهُ كَمَا أَفْطَرْتَ»
Sunan Daruquthni 2296: Abdullah menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Ibnu Ulayyah menceritakan kepada kami, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah, dari Ibnu Abbas tentang mengqadha puasa bulan Ramadhan, "Berpuasalah sekehendakmu." Ibnu Umar mengatakan, "Berpuasalah sebagaimana kamu berbuka."
Grade