مسند الشافعي

Musnad Syafi'i

Musnad Syafi'i #651

مسند الشافعي ٦٥١: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: سَمِعْتُ عَطَاءً، يَقُولُ: سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ صَيْدِ الْجَرَادِ، فِي الْحَرَمِ فَقَالَ: لَا، وَنَهَى عَنْهُ. قَالَ: أَمَا قُلْتَ لَهُ أَوْ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: فَإِنَّ قَوْمَكَ يَأْخُذُونَهُ وَهُمْ مُحْتَبُونَ فِي الْمَسْجِدِ؟ فَقَالَ: لَا يَعْلَمُونَ

Musnad Syafi'i 651: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Atha' berkata, “Ibnu Abbas pernah ditanya mengenai berburu belalang di Tanah Suci, maka ia menjawab, 'Tidak boleh'. Dan, ia melarang perbuatan tersebut.” Atha' berkata kepadanya, “Atau seorang lelaki dari kalangan kaummu. Maka sesungguhnya kaummu menangkapnya, sedangkan mereka berada di dalam masjid.” Ibnu Abbas menjawab, “Mereka tidak mengetahui.” 651

Musnad Syafi'i #652

مسند الشافعي ٦٥٢: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، مِثْلَهُ، إِلَّا أَنَّهُ قَالَ: مُنْحَنُونَ. قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَمُسْلِمٌ أَصْوَبُهُمَا، رَوَى الْحُفَّاظِ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ: مُنْحَنُونَ

Musnad Syafi'i 652: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha', dari Ibnu Abbas dengan redaksi yang semisal, hanya di dalamnya disebutkan “muhtabuuna” (menempelkan kedua kaki ke perut berikut kainnya, dengan maksud agar belalang tidak lepas). Asy-Syafi'i mengatakan bahwa riwayat Muslim adalah yang paling benar di antara keduanya. Redaksi hadits diriwayatkan oleh Huffazh dari Ibnu Juraih, di dalamnya disebutkan, “Sedangkan mereka dalam keadaan membungkuk.” 652

Musnad Syafi'i #653

مسند الشافعي ٦٥٣: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي بَكْرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: سَمِعْتُ الْقَاسِمَ، يَقُولُ: كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ فَسَأَلَهُ رَجُلٌ عَنْ جَرَادَةٍ، قَتَلَهَا وَهُوَ مُحْرِمٌ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فِيهَا قُبْضَةٌ مِنْ طَعَامٍ، وَلَيَأْخُذَنَّ بِقَبْضَةٍ جَرَادَاتٍ، وَلَكِنْ عَلَى ذَلِكَ رَأْيِي قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ: وَلَيَأْخُذَنَّ بِقُبْضَةٍ جَرَادَاتٍ: إِنَّمَا فِيهَا الْقِيمَةُ، وَقَوْلُهُ: وَلَكِنْ عَلَى ذَلِكَ رَأْيِي، يَقُولُ: تَحْتَاطُ فَتُخْرِجُ أَكْثَرَ مِمَّا عَلَيْكَ بَعْدَمَا أَعْلَمْتُكَ أَنَّهُ أَكْثَرُ مِمَّا عَلَيْكَ

Musnad Syafi'i 653: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Bahwa Abu Bakar bin Abdullah mengabarkan kepadaku, ia mengatakan: Aku pernah mendengar Al Qasim berkata, “Ketika aku sedang duduk di sisi Ibnu Abbas, ada seorang lelaki bertanya kepadanya mengenai belalang yang dibunuhnya, sedangkan ia dalam keadaan ihram. Maka Ibnu Abbas berkata, 'Dendanya ialah segenggam makanan, dan hendaklah ia benar-benar mengambil segenggam makanan sebagai denda dari membunuh beberapa ekor belalang, dan demikianlah pendapatku'.” Asy-Syafi'i mengatakan bahwa kalimat “Hendaklah ia benar-benar mengambil segenggam (makanan sebagai denda dari) beberapa belalang” sesungguhnya hal tersebut hanya berdasarkan nilainya. Kelanjutan dari kalimat “Akan tetapi seandainya” ialah seperti berikut: Kamu bersikap hati-hati, kamu tetap mengeluarkan denda lebih banyak daripada apa yang diwajibkan atas dirimu sesudah aku beritahukan kepadamu bahwa hal tersebut lebih banyak daripada apa yang diwajibkan atas dirimu. 653

Musnad Syafi'i #654

مسند الشافعي ٦٥٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ قَالَ: سَمِعْتُ مَيْمُونَ بْنَ مِهْرَانَ قَالَ: " كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَسَأَلَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: أَخَذْتُ قَمْلَةً فَأَلْقَيْتُهَا ثُمَّ طَلَبْتُهَا فَلَمْ أَجِدْهَا، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: تِلْكَ ضَالَّةٌ لَا تُبْتَغَى

Musnad Syafi'i 654: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Najih, ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Maimun bin Mahran berkata, “Aku pernah berada di sisi Ibnu Abbas dan ada seorang lelaki bertanya kepadanya. Lelaki itu berkata, 'Aku mencari ketombe, lalu aku membuangnya. Setelah itu aku mencarinya kembali, tetapi aku tidak menemukannya'. Maka Ibnu Abbas menjawab, 'Itu sama saja dengan barang hilang yang tidak usah dicari'.” 654

Musnad Syafi'i #655

مسند الشافعي ٦٥٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْمُتَبَايِعَانِ بِالْخِيَارِ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَلَى صَاحِبِهِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا إِلَّا بَيْعَ الْخِيَارِ»

Musnad Syafi'i 655: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Penjual dan pembeli masih dalam keadaan memilih, masing-masing pihak terhadap temannya diperbolehkan memilih selagi belum berpisah kecuali jual-beli secara khiyar. ” 655

Musnad Syafi'i #656

مسند الشافعي ٦٥٦: أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ: أَمْلَى عَلَيَّ نَافِعٌ مَوْلَى ابْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ، أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا تَبَايَعَ الْمُتَبَايِعَانِ فَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ مِنْ بَيْعِهِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا أَوْ يَكُونُ بَيْعِهِمَا عَنْ خِيَارٍ» قَالَ نَافِعٌ: وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا ابْتَاعَ الْبَيْعَ فَأَرَادَ أَنْ يُوجِبَ الْبَيْعَ مَشَى قَلِيلًا ثُمَّ رَجَعَ

Musnad Syafi'i 656: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, ia mengatakan: Nafi mantan budak Ibnu Umar mendiktekan kepadaku bahwa Ibnu Umar mengabarkannya bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila dua orang melakukan transaksi jual-beli, masing-masing pihak boleh memilih dalam transaksinya itu selagi keduanya belum berpisah, atau transaksi keduanya berdasarkan transaksi khiyar.” Nafi berkata, “Bahwa Ibnu Umar apabila membeli barang dagangan, lalu ia hendak menjadikannya, maka terlebih dahulu ia berjalan sedikit, kemudian kembali lagi.” 656

Musnad Syafi'i #657

مسند الشافعي ٦٥٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ ابْنِ عُمَرَ،

Musnad Syafi'i 657: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu 'Umar. 657

Musnad Syafi'i #658

مسند الشافعي ٦٥٨: وَأَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْخَلِيلِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْمُتَبَايِعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا وَجَبَتِ الْبَرَكَةُ فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتِ الْبَرَكَةُ مِنْ بَيْعِهِمَا»

Musnad Syafi'i 658: Dan orang yang dipercaya mengabarkan kepada kami dari Hammad bin Salamah, dari Qatadah, dari Abu Khalil, dari Abdullah bin Al Harits, dari Hakim bin Hizam , ia mengatakan: Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dua orang yang bertransaksi masih dalam keadaan memilih selagi keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan jelas, maka transaksi keduanya pasti diberkahi. Jika keduanya dusta dan saling menyembunyikan, niscaya keberkahan dihapuskan dari transaksi keduanya.” 658

Musnad Syafi'i #659

مسند الشافعي ٦٥٨: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ جَمِيلِ بْنِ مُرَّةَ، عَنْ أَبِي الْوَضِيءِ قَالَ: كُنَّا فِي غَزَاةٍ فَبَاعَ صَاحِبٌ لَنَا فَرَسًا مِنْ رَجُلٍ، فَلَمَّا أَرَدْنَا الرَّحِيلَ خَاصَمَهُ إِلَى أَبِي بَرْزَةَ، فَقَالَ أَبُو بَرْزَةَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا»

Musnad Syafi'i 658: Orang yang dipercaya mengabarkan kepada kami dari Hammad bin Zaid, dari Jumail bin Murrah, dari Abdul Wadhi, ia mengatakan: Kami pernah berada dalam suatu peperangan, lalu ada seorang teman kami menjual seekor kuda kepada seorang lelaki. Ketika kami hendak berangkat, si pembeli memperkarakan si penjual kepada Abu Barzah, lalu Abu Barzah berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Dua orang yang bertransaksi masih dalam pilihan selagi keduanya belum berpisah ” 659

Musnad Syafi'i #660

مسند الشافعي ٦٥٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: " خَيَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا بَعْدَ الْبَيْعِ فَقَالَ الرَّجُلُ: عَمَّرَكَ اللَّهُ، مِمَّنْ أَنْتَ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «امْرُؤٌ مِنْ قُرَيْشٍ» . قَالَ: وَكَانَ أَبِي يَحْلِفُ: مَا الْخِيَارُ إِلَّا بَعْدَ الْبَيْعِ "

Musnad Syafi'i 659: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Thawus, dari ayahnya, ia mengatakan: Rasulullah berkhiyar terhadap seorang lelaki sesudah transaksi jual-beli, maka lelaki itu bertanya, “Semoga Allah memperpanjang usiamu. Dari kalangan manakah Anda?” Rasulullah SAW menjawab, “Seseorang dari kalangan kabilah Quraisy. Lelaki itu berkata, “Dahulu ayahku sering mengatakan, 'Tidak ada khiyar itu melainkan sesudah penjualan'.” 660