مسند الشافعي

Musnad Syafi'i

Musnad Syafi'i #631

مسند الشافعي ٦٣١: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَتْ تَأْمُرُ النِّسَاءَ أَنْ يُعَجِّلْنَ الْإِفَاضَةَ مَخَافَةَ الْحَيْضِ

Musnad Syafi'i 631: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ayyub, dari Al Qasim bin Muhammad: Bahwa Aisyah memerintahkan kaum Wanita agar segera berangkat karena khawatir haid mereka datang. 631

Musnad Syafi'i #632

مسند الشافعي ٦٣٢: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، وَإِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ، عَنْ طَاوُسٍ قَالَ: جَلَسْتُ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: " لَا يَنْفِرَنَّ أَحَدٌ حَتَّى يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِ بِالْبَيْتِ، فَقُلْتُ: مَا لَهُ؟ أَمَا سَمِعَ مَا سَمِعَ أَصْحَابُهُ؟ ثُمَّ جَلَسْتُ إِلَيْهِ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: زَعَمُوا أَنَّهُ رُخِّصَ لِلْمَرْأَةِ الْحَائِضِ "

Musnad Syafi'i 632: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Ibrahim bin Maisarah, dari Thawus, ia mengatakan: Aku duduk di sebelah Ibnu Umar, dan aku mendengar ia berkata, “Janganlah seseorang di antara kalian pulang sebelum akhir masa (ibadah)nya di Baitullah.” Maka aku berkata, “Mengapa dia, apakah semua temannya mendengarnya?” Kemudian aku duduk lagi di sebelahnya di tahun berikutnya, dan aku mendengarnya berkata, “Mereka merasa yakin bahwa dirukhshahkan (hal tersebut) bagi wanita yang sedang haid.” 632

Musnad Syafi'i #633

مسند الشافعي ٦٣٣: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: قُلْتُ لِعَطَاءٍ: " قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى: {لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ، وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا} [الْمَائِدَة: 95] قُلْتُ لَهُ: فَمَنْ قَتَلَهُ خَطَأً يُغَرَّمُ؟ قَالَ: نَعَمْ، يُعَظِّمُ بِذَلِكَ حُرُمَاتِ اللَّهِ، وَمَضَتْ بِهِ السُّنَنُ "

Musnad Syafi'i 633: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij yang mengatakan: Aku mengatakan kepada Atha' tentang firman Allah , “Janganlah kalian membunuh binatang buruan ketika kalian sedang ihram. Barangsiapa di antara kalian membunuhnya dengan sengaja.” (Qs. Al Maa'idah [5]: 95). Lalu kutanyakan kepadanya, “Barangsiapa yang membunuhnya dengan tersalah (tidak sengaja), apakah ia pun dikenakan denda?” Ia menjawab, “Ya. Dengan demikian, maka batasan-batasan Allah dihormati dan ketentuan- ketentuan Sunnah dapat berlangsung.” 633

Musnad Syafi'i #634

مسند الشافعي ٦٣٤: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، وَسَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ قَالَ: «رَأَيْتُ النَّاسَ يُغَرَّمُونَ فِي الْخَطَأِ»

Musnad Syafi'i 634: Muslim dan Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Amr bin Dinar, ia berkata, “Aku melihat orang-orang dikenai hukuman denda karena (membunuh binatang buruan) secara keliru.” 634

Musnad Syafi'i #635

مسند الشافعي ٦٣٥: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: " كَانَ مُجَاهِدٌ يَقُولُ: {وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا} [الْمَائِدَة: 95] غَيْرَ نَاسٍ لِحُرْمَةٍ، ولَا مُرِيدًا غَيْرَهُ، فَأَخْطَأَ بِهِ، فَقَدْ حَلَّ وَلَيْسَتْ لَهُ رُخْصَةٌ، وَمَنْ قَتَلَهُ نَاسِيًا لِحُرْمَةٍ، أَوْ أَرَادَ غَيْرَهُ، فَأَخْطَأَ فَذَلِكَ الْعَمْدُ الْمُكَفَّرُ، عَلَيْهِ النَّعَمُ "

Musnad Syafi'i 635: Said mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Bahwa Mujahid berkata, “Barangsiapa di antara kalian membunuhnya (binatang buruan) dengan sengaja, sedangkan ia tidak lupa dengan ihramnya; atau ia bermaksud membunuh selainnya, tetapi ternyata keliru hingga mengenainya, maka hal tersebut sama dengan sengaja yang membuat dirinya terkena denda kifarat berupa hewan ternak.” 635

Musnad Syafi'i #636

مسند الشافعي ٦٣٦: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: " قُلْتُ لِعَطَاءٍ: فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ، قَالَ: مَنْ أَجْلِ أَنَّهُ أَصَابَهُ فِي حَرَمٍ، يُرِيدُ الْبَيْتَ، كَفَّارَةُ ذَلِكَ عِنْدَ الْبَيْتِ "

Musnad Syafi'i 636: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Aku katakan (firman Allah) kepada Atha', “Maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang seimbang dengan hewan buruan yang dibunuhnya —sebagai hewan kurban yang dibawa sampai ke Ka'bah— atau dendanya membayar kifarat dengan memberi makan orang-orang miskin.” (Qs. Al Maa'idah [5]: 95). Atha' berkata, “Karena ia membunuhnya di Tanah Suci ketika hendak ke Baitullah.” Maksudnya, kifarat hal tersebut dilakukan di sisi Baitullah. 636

Musnad Syafi'i #637

مسند الشافعي ٦٣٧: أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، فِي قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ} [الْبَقَرَة: 196] «لَهُ أَيَّتُهُنَّ شَاءَ» . وَعَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ قَالَ: كُلُّ شَيْءٍ فِي الْقُرْآنِ أَوْ أَوْ لَهُ أَيُّهُ شَاءَ. قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: إِلَّا قَوْلَ اللَّهِ: {إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ} [الْمَائِدَة: 33] فَلَيْسَ بِمُخَيَّرٍ فِيهَا قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «كَمَا قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ وَغَيْرُهُ فِي الْمُحَارَبَةِ فِي هَذِهِ الْمَسْأَلَةِ أَقُولُ»

Musnad Syafi'i 637: Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Amr bin Dinar sehubungan dengan firman-Nya, “Maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban.” (Qs. Al Baqarah [2]: 196). Amr bin Dinar berkata, “Orang yang bersangkutan diperbolehkan memilih salah satu yang dikehendakinya.” Dari Amr bin Dinar disebutkan bahwa ia pernah berkata, “Amalkanlah segala sesuatu yang ada di dalam Al Qur'an, atau takwilkanlah menurut apa yang dikehendakinya.” Ibnu Juraij berkata, “Kecuali firman Allah SWT, Sesungguhnya balasan bagi orang- orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya” (Qs. Al Maa'idah [5]: 33). Maka, ia tidak mempunyai pilihan lain mengenainya. 637 Asy-Syafi'i berkata, “Seperti apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Juraij dan yang lainnya dalam masalah ini.”

Musnad Syafi'i #638

مسند الشافعي ٦٣٨: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فِي الْمُتَمَتِّعِ إِذَا لَمْ يَجِدْ هَدْيًا وَلَمْ يَصُمْ قَبْلَ عَرَفَةَ فَلْيَصُمْ أَيَّامَ مِنًى

Musnad Syafi'i 638: Ibrahim bin Sa'id mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah mengenai masalah orang yang bertamattu' bila tidak menemukan hewan kurban dan tidak melakukan puasa sebelum Arafah. Disebutkan sebagai berikut: Hendaklah ia berpuasa di hari-hari Mina. 638

Musnad Syafi'i #639

مسند الشافعي ٦٣٩: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، مِثْلَ ذَلِكَ

Musnad Syafi'i 639: Ibrahim bin Sa'd mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dan Salim, dan ayahnya dengan redaksi yang semisal itu. 639

Musnad Syafi'i #640

مسند الشافعي ٦٤٠: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ بَشِيرٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحُصَيْنِ، عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ، أَنَّهُ قَالَ " فِي بَيْضَةِ النَّعَامَةِ يُصِيبُهَا الْمُحْرِمُ: صَوْمُ يَوْمٍ، أَوْ إِطْعَامُ مِسْكِينٍ "

Musnad Syafi'i 640: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Sa'id bin Basyir, dari Qatadah, dari Ubdullah bin Al Hushain, dari Abu Musa Al Asy'ari: Bahwa ia pernah mengatakan sehubungan dengan sebutir telur burung unta yang diburu oleh orang yang ihram, (dendanya ialah) puasa sehari atau memberi makan seorang miskin. 640