مسند الشافعي

Musnad Syafi'i

Musnad Syafi'i #581

مسند الشافعي ٥٨١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ خَرَجَ إِلَى مَكَّةَ زَمَنَ الْفِتْنَةِ مُعْتَمِرًا فَقَالَ: «إِنْ صُدِدْتُ عَنِ الْبَيْتِ صَنَعْنَا كَمَا صَنَعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: يَعْنِي أَحْلَلْنَا كَمَا أَحْلَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ

Musnad Syafi'i 581: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar bahwa ia berangkat ke Makkah di zaman fitnah untuk melakukan umrah, lalu ia berkata, “Apabila aku tertahan tidak sampai ke Baitullah, kami akan melakukan seperti apa yang pernah kami lakukan bersama Rasulullah .” Asy-Syafi'i mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah: Kami akan bertahallul seperti kami bertahallul bersama Rasulullah SAW pada tahun Al Hudaibiyah. 582

Musnad Syafi'i #582

مسند الشافعي ٥٨٢: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: «مَنْ حُبِسَ دُونَ الْبَيْتِ بِمَرَضٍ فَإِنَّهُ لَا يَحِلُّ حَتَّى يَطُوفَ بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ»

Musnad Syafi'i 582: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah, dan ayahnya, ia berkata, “Barangsiapa yang tertahan tidak sampai ke Baitullah karena sakit, sesungguhnya ia tidak boleh bertahallul sebelum thawaf di Baitullah dan sa'i antara Shafa dan Marwa.” 583

Musnad Syafi'i #583

مسند الشافعي ٥٨٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ قَالَ: «الْمُحْصَرُ لَا يَحِلُّ حَتَّى يَطُوفَ بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ»

Musnad Syafi'i 583: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim, dari bapaknya bahwa ia pernah berkata, “Orang yang terhalang (muhshar) tidak boleh bertahallul, kecuali jika telah thawaf di Baitullah dan (sa'i) antara Shafa dan Marwa.” 564

Musnad Syafi'i #584

مسند الشافعي ٥٨٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ، وَمَرْوَانَ، وَابْنَ الزُّبَيْرِ، أَفْتَوُا ابْنَ حُزَابَةَ الْمَخْزُومِيَّ وَإِنَّهُ صُرِعَ بِبَعْضِ طَرِيقِ مَكَّةَ وَهُوَ مُحْرِمٌ أَنْ يَتَدَاوَى بِمَا لَا بُدَّ مِنْهُ وَيَفْتَدِيَ، فَإِذَا صَحَّ اعْتَمَرَ فَحَلَّ مِنْ إِحْرَامِهِ، وَكَانَ عَلَيْهِ أَنْ يَحُجَّ عَامًا قَابِلًا وَيُهْدِي

Musnad Syafi'i 584: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Sulaiman bin Yasar: Bahwa Ibnu Umar, Marwan dan Ibnu Az-Zubair memberikan fatwa kepada Ibnu Huzabah Al Makhzumi ketika ia sakit di tengah perjalanan menuju Makkah agar berobat dengan pengobatan yang semestinya dan menyembelih hewan kurban. Apabila telah sehat, hendaklah ia berumrah; dan jika telah bertahallul dari ihramnya, maka diwajibkan atas dirinya melakukan haji di tahun berikutnya dan menyembelih hewan kurban. 585

Musnad Syafi'i #585

مسند الشافعي ٥٨٥: أَخْبَرَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: " مَنْ أَدْرَكَ لَيْلَةَ النَّحْرِ مِنَ الْحَاجِّ فَوَقَفَ بِحِيَالِ عَرَفَةَ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ، وَمَنْ لَمْ يُدْرِكْ عَرَفَةَ فَوَقَفَ بِهَا قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ فَاتَهُ الْحَجُّ، فَلْيَأْتِ الْبَيْتَ فَلْيَطُفْ بِهِ سَبْعًا، وَيَطُوفُ بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ سَبْعًا، ثُمَّ لِيَحْلِقْ أَوْ يَقْصُرْ إِنْ شَاءَ، وَإِنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيُهُ فَلْيَنْحَرْهُ قَبْلَ أَنْ يَحْلِقَ، فَإِذَا فَرَغَ مِنْ طَوَافِهِ وَسَعْيِهِ فَلْيَحْلِقْ أَوْ يَقْصُرْ، ثُمَّ لِيَرْجِعْ إِلَى أَهْلِهِ، فَإِنْ أَدْرَكَهُ الْحَجُّ قَابِلَ فَلْيَحْجُجْ إِنِ اسْتَطَاعَ، وَلْيُهْدِ بَدَنَةً، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ هَدْيًا فَلْيَصُمْ عَنْهُ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةً إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ

Musnad Syafi'i 585: Anas bin Iyadh mengabarkan kepada kami dari Musa bin Uqbah, dari Nafi', dari Ibnu Umar bahwa ia pernah berkata, “Barangsiapa di antara orang yang berhaji menjumpai di malam Hari Raya Kurban wuquf di bukit Arafah sebelum fajar menyingsing, berarti ia telah menjumpai haji. Barangsiapa yang tidak menjumpai Arafah dan melakukan wuquf padanya sebelum fajar, berarti ia ketinggalan ibadah haji. Hendaklah ia mendatangi Baitullah, lalu melakukan thawaf sebanyak 7 kali, demikian juga sa'i antara Shafa dan Marwa sebanyak 7 kali. Kemudian ia mencukur rambutnya, dan jika suka boleh memotongnya. Apabila ia membawa hewan kurban, hendaklah menyembelihnya sebelum bercukur. Apabila telah selesai dari thawaf dan sa'i, hendaklah ia mencukur atau memendekkan rambutnya, lalu ia boleh kembali kepada keluarganya jika ia menghendaki. Bila datang lagi kepadanya musim haji pada tahun berikutnya, hendaklah ia melakukan haji jika mampu, dan hendaklah menyembelih seekor hewan kurban. Jika ia tidak menemukan hewan kurban, hendaklah ia berpuasa sebagai gantinya selama 3 hari dalam hari-hari haji dan 7 hari berikutnya bila telah kembali kepada keluarganya.” 586

Musnad Syafi'i #586

مسند الشافعي ٥٨٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ يَسَارٍ، أَنَّ أَبَا أَيُّوبَ، خَرَجَ حَاجًّا حَتَّى إِذَا كَانَ بِالْبَادِيَةِ مِنْ طَرِيقِ مَكَّةَ أَضَلَّ رَوَاحِلَهُ، وَأَنَّهُ قَدِمَ عَلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَوْمَ لنَّحْرِ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ لَهُ: «اصْنَعْ كَمَا يَصْنَعُ الْمُعْتَمِرُ ثُمَّ قَدْ حَلَلْتَ، فَإِذَا أَدْرَكْتَ الْحَجَّ قَابِلَ فَحُجَّ وَأَهْدِ مَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ»

Musnad Syafi'i 586: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, ia mengatakan: Sulaiman bin Yasar mengabarkan kepadaku bahwa Abu Ayyub berangkat menunaikan ibadah haji. Ketika ia berada di daerah pedalaman di tengah perjalanan menuju Makkah, hewan kendaraannya hilang. Kemudian ia menghadap Khalifah Umar bin Khaththab di Hari Rayu Kurban, lalu menceritakan hal tersebut, maka Khalifah Umar berkata kepadanya, “Lakukanlah seperti apa yang dilakukan oleh orang yang berumrah, kemudian bertahallullah. Apabila kamu telah memasuki waktu haji, maka berhajilah dan berkurbanlah dengan menyembelih hewan kurban yang mudah didapat.” 587

Musnad Syafi'i #587

مسند الشافعي ٥٨٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّ هَبَّارَ بْنَ الْأَسْوَدِ، جَاءَ وَعُمَرُ يَنْحَرُ بُكْرَةً

Musnad Syafi'i 587: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Sulaiman bin Yasar: Bahwa Habbar bin Aswad datang ketika Khalifah Umar sedang menyembelih hewan kurbannya di pagi hari. 588

Musnad Syafi'i #588

مسند الشافعي ٥٨٨: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يَغْتَسِلُ لِدُخُولِ مَكَّةَ

Musnad Syafi'i 588: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa ia mandi ketika hendak memasuki Makkah. 589

Musnad Syafi'i #589

مسند الشافعي ٥٨٩: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْبَيْتَ رَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ: «اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا، وَتَعْظِيمًا، وَتَكْرِيمًا، وَمَهَابَةً، وَزِدْ مِنْ شَرَفِهِ، وَكَرَمِهِ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا»

Musnad Syafi'i 589: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij: Bahwa Rasulullah apabila melihat Baitullah mengangkat kedua tangannya dan berdoa, “Ya Allah tambahkanlah kepada bait ini kemuliaan, kehormatan, keagungan dan pengaruh. Dan tambahkanlah kepada Baitullah ini kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kemegahan dan tambahkanlah kepada orang yang memuliakan dan menghormati orang-orang yang berhaji dan berumrah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kemegahan.” 590

Musnad Syafi'i #590

مسند الشافعي ٥٩٠: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: حُدِّثْتُ عَنْ مِقْسَمٍ، مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «تُرْفَعُ الْأَيْدِي فِي الصَّلَاةِ، وَإِذَا رُئِيَ الْبَيْتُ، وَعَلَى الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ، وَعَشِيَّةَ عَرَفَةَ، وَبِجَمْعٍ، وَعِنْدَ الْجَمْرَتَيْنِ، وَعَلَى الْمَيِّتِ»

Musnad Syafi'i 590: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia berkata “Aku pernah menceritakan hadits dari Muqsam maula Abdullah bin Harits, dari Ibnu Abbas, dari Nabi bahwa beliau pernah bersabda. “Tangan-tangan diangkat dalam shalat apabila melihat Ka'bah, berada di atas Shafa dan Marwa, di sore hari Arafah. Yaumul jam'i, ketika berada di dua jumrah dan berdo'a atas mayit.” 591