صحيح ابن حبان ٩٥١: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو جَهْضَمٍ مُوسَى بْنُ سَالِمٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا أَسْأَلُ اللَّهَ؟ قَالَ: سَلِ اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ. ثُمَّ، قَالَ: مَا أَسْأَلُ اللَّهَ؟ قَالَ: سَلِ اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ.
Shahih Ibnu Hibban 951: Al Fadhl bin Al Hubab Al Junahi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Musa bin Ismail menceritakan kepada kami, ia berkata: Hamad bin Salamah menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Jahdham Musa bin Salim menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Abbas, dari Abdullah bin Abbas, bahwasanya ia bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apa yang sebaiknya aku minta kepada Allah SWT?” Beliau menjawab: “Mintalah kepada Allah ampunan dan keselamatan.” Kemudian ia bertanya: Apa (lagi) yang sebaiknya saya minta kepada Allah SWT?” Beliau menjawab: “Mintalah kepada Allah SWT ampunan dan keselamatan.”148 [1:104]
صحيح ابن حبان ٩٥٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ الْكَلاَعِيِّ، عَنْ أَوْسَطَ بْنِ عَامِرٍ الْبَجَلِيِّ، قَالَ: قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَقِيتُ أَبَا بَكْرٍ يَخْطُبُ النَّاسَ وَقَالَ: قَامَ فِينَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ أَوَّلٍ فَخَنَقَتْهُ الْعَبْرَةُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، سَلُوا اللَّهَ الْمُعَافَاةَ، فَإِنَّهُ لَمْ يُعْطَ أَحَدٌ مِثْلَ الْيَقِينِ بَعْدَ الْمُعَافَاةِ، وَلاَ أَشَدَّ مِنَ الرِّيبَةِ بَعْدَ الْكُفْرِ، وَعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّهُ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَهُمَا فِي الْجَنَّةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّهُ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَهُمَا فِي النَّارِ أَرَادَ بِهِ مُرْتَكِبَهُمَا لاَ نَفْسَهُمَا.
Shahih Ibnu Hibban 952: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, dari Mu’awiyah bin Shalih, dari Sulaim149 bin Amir Al Kala’i, dari Ausath bin Amir Al Bajali, ia berkata: Aku pernah datang ke Madinah setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku bertemu dengan Abu Bakar yang kebetulan sedang berkhutbah di hadapan orang-orang. Abu Bakar berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami pada permulaan tahun lalu beliau menangis tersedu-sedu sebanyak tiga kali, kemudian beliau bersabda, “Wahai manusia, mintalah kepada Allah SWT keselamatan, sesungguhnya seseorang tidak diberikan (dengan perkara) seperti keyakinan setelah keselamatan, dan tidak ada yang lebih memberatkan dari rasa keraguan setelah kekujuran. Wajiblah atas kalian berlaku jujur, sesungguhnya kejujuran dapat memberikan petunjuk kepada kebaikan, dan keduanya (kejujuran dan kebaikan dapat menghantarkan kalian) ke dalam surga. Takutlah kalian berlaku dusta, sesungguhnya dusta itu dapat mengakibatkan penyelewengan, dan keduanya (dusta dan penyelewengan dapat menghantarkan kalian) ke dalam neraka.”150 Yang dimaksud dengannya adalah orang yang melakukan kejujuran dan kebaikan, atau orang yang melakukan dusta dan penyelewengan, yang dapat masuk ke dalam surga atau neraka. Jadi pelakunya, bukan zat perbuatannya. [1:104]
صحيح ابن حبان ٩٥٣: أَخْبَرَنَا السَّخْتِيَانِيُّ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ، قَالَ: سَمِعْتُ جُنَادَةَ بْنَ أَبِي أُمَيَّةَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ يُحَدِّثُ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَّ جِبْرِيلَ رَقَاهُ وَهُوَ يُوعَكُ، فَقَالَ: بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ يُؤْذِيكَ، مِنْ كُلِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ، وَاسْمُ اللَّهُ يَشْفِيكَ.
Shahih Ibnu Hibban 953: As-Sakhtiyani mengabarkan kepada kami, Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Zaid bin Al Hubab152 menceritakan kepada kami, Ibnu Tsauban menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Umair bin Hani’ mengabarkan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Junadah bin Abu Umayyah, ia berkata: Aku mendengar ‘Ubadah bin Ash-Shamit bercerita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Jibril pernah datang mengobati (meruqyah) beliau yang sedang sakit panas dingin. Lalu Jibril mengucap: Bismillaahi arqiika min kulli daa 'in yu’dziika min kulli haasidin idza hasada, wa min kulli ‘ainin wa sammin, wallaahu yasyfiika (Dengan Nama Allah SWT aku menjampi (meruqyah) engkau dari semua penyakit yang dapat menyakitkan engkau (yang berasal) dari semua orang yang dengki ketika ia berdengki, dari dari setiap yang berasal dari pandangan mata dan racun, dan hanya Allah SWT lah yang dapat menyembuhkan engkau).”153
صحيح ابن حبان ٩٥٤: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جَدِّي، وَهَزْلِي، وَخَطَئِي، وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي.
Shahih Ibnu Hibban 954: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdullah bin Numair menceritakan kepada kami, ia berkata: Mu’awiyah bin Hisyam menceritakan kepada kami, ia berkata: Syarik menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa, “Allahummaghfir lii jiddi, wa hazlii, wa khath’iy, ‘amadiy, wa kullu dzalika ‘indii.” 154 [5:12]
صحيح ابن حبان ٩٥٥: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَحْمُودٍ السَّعْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رِزْمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ يَزِيدَ، قَالَ: حَدَّثَنَا رَقَبَةُ بْنُ مَصْقَلَةَ، عَنْ مَجْزَأَةِ بْنِ زَاهِرٍ الأَسْلَمِيِّ، عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي مِنَ الذُّنُوبِ بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ، اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي مِنَ الذُّنُوبِ كَمَا يُطَهَّرُ الثَّوْبُ مِنَ الدَّنَسِ.
Shahih Ibnu Hibban 955: Abdullah bin Mahmud As-Sa’adi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibrahim bin Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata: Raqabah bin Mashqalah menceritakan kepada kami, dari Majza’at155 bin Zahir Al Aslami, dari Ibnu Abu Aufa, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengan: “Allahmumma thahhirni min adz-dzunubi bits-tsalji wal baradi, wal maa'i. Allahumma thahhirnii min adz-dzunubi yuthahhar ats-tsaubu min ad-danasi (Ya Allah sucikanlah aku dari dosa-dosa dengan salju, embun, dan air. Ya Allah sucikanlah aku dari dosa-dosa sebagaimana pakaian yang disucikan dari kotoran).” 156 [5:12]
صحيح ابن حبان ٩٥٦: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مَجْزَأَةَ بْنِ زَاهِرٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ. اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ الْبَارِدِ. اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي مِنْ ذُنُوبِي كَمَا يُطَهَّرُ الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ.
Shahih Ibnu Hibban 956: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu'bah mengabarkan kepada kami, dari Majza’at bin Zahir, dari Ibnu Abu Aufa, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengan: “Allahumma laka al hamdu mil’as samaawaati wa mil’al ardhi wamil’a maa syi’ta min syai’in ba’du. Allahumma thahhirnii bits-tsalji wal baradi baaridi. Allahumma thahhirnii min dzunuubii kamaa yuthahharuts-tsawbul abyadh minad-danasi.” 157 [5:12]
صحيح ابن حبان ٩٥٧: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ الصَّبَّاحِ الْمِسْمَعِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ ابْنِ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ: رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي، وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ، وَعَمْدِي وَجَهْلِي، وَجَدِّي وَهَزْلِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Shahih Ibnu Hibban 957: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdul Malik bin Ash-Shabah Al Misma’i menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Ibnu Abu Musa Al Asy’ari, dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengan doa ini: “Rabbighfir lii khathii’atii, wa jahlii, wa israafii fi amrii, wa maa anta a’lamu bihi minnii. Allahummaghfir lii khathaayaaya, wa amadi wa jahlii, wa jiddii wa hazlii, wa kullu dzalika indii. Allahummaghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a’lantu, innaka antal muqaddimu, wa antal mu' akhkhiru,wa anta ala kulli syai ’in qadiirun (Wahai Tuhanku ampunilah kesalahanku, ketidaktahuanku, berlebih-lebihanku di dalam urusanku, dan segala sesuatu yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Ya Allah ampunilah kesalahan- kesalahanku, baik karena kesengajaanku dan ketidak tahuanku, ketergesa-gesaanku dan senda gurauku, dan semua itu ada disisiku. Ya Allah ampunilah aku pada dosa yang telah aku lakukan pada masa lalu, masa yang akan datang, yang tersembunyi, dan yang terterang- terangan. Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Mendahului, Maha Akhir, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu)." 158 [5:12]
صحيح ابن حبان ٩٥٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمِنْهَالِ الضَّرِيرُ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أُمَّ حَارِثَةَ إِنَّهَا لَجِنَانٌ، وَإِنَّ حَارِثَةَ فِي الْفِرْدَوْسِ الأَعْلَى، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ.
Shahih Ibnu Hibban 958: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Al Minhal Adh-Dharir menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid bin Zurai’ menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Abu Arubah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Wahai Ummu Haritsah159 sesungguhnya surga itu bermacam-macam, dan sesungguhnya Haritsah berada di surga Firdaus yang tinggi. Maka apabila kalian memohon kepada Allah SWT, maka mohonlah surga Firdaus."160 [1:104]
صحيح ابن حبان ٩٥٩: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَاصِمٌ، عَنْ عَوْسَجَةَ بْنِ الرَّمَّاحِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي الْهُذَيْلِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي.
Shahih Ibnu Hibban 959: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdullah bin Numair menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Fadhil menceritakan kepada kami, ia berkata: Ashim menceritakan kepada kami, dari Ausajah bin Ar- Rammah, dari Abdullah bin Abu Al Hudzail, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: “Allahumma hassanta khalqi, fahassin khuluqi (Ya Allah Engkau telah membaguskan rupaku, maka baguskanlah akhlakku)"161 [5:12]
صحيح ابن حبان ٩٦٠: أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ سُلَيْمَانَ بِالْفُسْطَاطِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ مُحْرِزٍ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ مِسْعَرِ بْنِ كِدَامٍ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلاَقَةَ، عَنْ عَمِّهِ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ، وَالأَهْوَاءِ، وَالأَسْوَاءِ، وَالأَدْوَاءِ.
Shahih Ibnu Hibban 960: Ali bin Al Hasan bin Sulaiman di Fusthath mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Ali bin Muhriz menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Mis’ar bin Kidam, dari Ziyad bin Ilaqah, dari pamannya162, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: “Allahumma jannibnii munkaraatil akhlaaqi, wal ahwaa’i, walaswaa’i163, waladwaa” 164 [5:12]