صحيح ابن حبان ٣٥١: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ الْمُقَدَّمِيُّ، قَالَ: سَمِعْتُ مَعْنَ بْنَ مُحَمَّدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ أَبِي سَعِيدٍ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ هَذَا الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوَاحِ وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 351: Umar bin Muhammad Al Hamadani mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Al Miqdam menceritakan kepada kami, Umar bin Ali Al Muqaddami menceritakan kepada kami, ia berkata, “Aku mendengar Ma’an bin Muhammad berkata, “Aku mendengar Sa’id bin Abu Sa’id bercerita, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah; tiada seorangpun yang menyelisihkan agama ini melainkan ia akan terkalahkan, karena itu laksanakanlah ajaran agama menurut petunjuk yang benar dan dekatkanlah dirimu kepada Allah serta sampaikanlah Khabar gembira, dan mintalah pertolongan Allah SWT di waktu pagi, sore, dan malam hari. ” 69 [1:67]
صحيح ابن حبان ٣٥٢: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ، وَأَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، قَالَ: أُخْبِرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ، قَالَ يَعْنِي نَفْسَهُ: لَأَقُومَنَّ اللَّيْلَ وَلَأَصُومَنَّ النَّهَارَ مَا عِشْتُ، فقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنْتَ الَّذِي تَقُولُ ذَلِكَ؟ فَقُلْتُ لَهُ: قَدْ قُلْتُهُ يَا رَسُولَ اللهِ، فقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنَّكَ لاَ تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ، صُمْ وَأَفْطِرْ، وَنَمْ وَقُمْ، وَصُمْ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ، قَالَ: قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ: صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ، قَالَ: قُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ: صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ، قَالَ: فَقُلْتُ: فَإِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ عَبْدُ اللهِ: وَلَأَنْ أَكُونَ قَبِلْتُ الثَّلاَثَةَ الأَيَّامِ الَّتِي، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ أَهْلِي وَمَالِي. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ يُرِيدُ بِهِ لَكَ لأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِمَ ضَعْفَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَمَّا وَطَّنَ نَفْسَهُ عَلَيْهِ مِنَ الطَّاعَاتِ.
Shahih Ibnu Hibban 352: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, “Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, ia berkata, “Yunus mengabarkan kepada kami, dari Ibnu Syihab, ia berkata, “Sa’id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman mengabarkan kepadaku, bahwa Abdullah bin Amru bin Al Ash berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dikabarkan prihal orang yang mengatakan kepada dirinya (yaitu Abdullah bin Amru sendiri)“ Sungguh, selama masih hidup, aku akan selalu shalat malam dan berpuasa”. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kamukah yang berbicara seperti itul” Ia menjawab, “Betul ya Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “ Sungguh,kamu tidak akan sanggup melakukan itu semua. Berpuasalah dan berbukalah. Shalat malam dan tidurlah. Dan berpuasalah kamu dalam satu bulan tiga hari. Maka sesungguhnya kebaikan itu akan dilipatkan hingga sepuluh kali lipat. Dan hal demikian juga seperti (melaksanakan) puasa setahun. Ia berkata, “Sungguh aku sanggup melaksanakan lebih dari itu.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda, "Berpuasalah satu hari, dan berbukalah dua hari.” Ia berkata, “Sungguh aku sanggup melaksanakan lebih dari itu.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Berpuasalah satu hari, dan berbukalah satu hari. Yang demikian itu adalah puasanya Nabi Daud, dan puasa ini merupakan puasa sunnah yang terbaik.” Ia berkata, “Sungguh aku sanggup melaksanakan lebih dari itu.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada lagi yang lebih utama dari itu.” Abdullah berkata, ‘Tentu saja aku terima berpuasa tiga hari sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang aku lebih cintai daripada isteri dan hartaku.” 70 Abu Hatim berkata, Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak ada lagi yang lebih utama dari itu." Di tujukan kepada Abdullah bin Amru. Sebab beliau tahu bahwa ia orang yang lemah dalam perbuatan ketaatan. [1:95]
صحيح ابن حبان ٣٥٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خُذُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، قَالَتْ: وَكَانَ أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا دَامَ عَلَيْهِ، وَإِنْ قَلَّ، وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلاَةً دَامَ عَلَيْهَا قَالَ: يَقُولُ أَبُو سَلَمَةَ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاَتِهِمْ دَائِمُونَ}. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا مِنْ أَلْفَاظِ التَّعَارُفِ الَّتِي لاَ يَتَهَيَّأُ لِلْمُخَاطَبِ أَنْ يَعْرِفَ صِحَّةَ مَا خُوطِبَ بِهِ، فِي الْقَصْدِ عَلَى الْحَقِيقَةِ، إِلاَّ بِهَذِهِ الأَلْفَاظِ.
Shahih Ibnu Hibban 353: Abdullah bin Muhammad bin Salam mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Al Walid menceritakan kepadaku, ia berkata, Al Auza’i menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepadaku, ia berkata, Abu Salamah menceritakan kepada kami, ia berkata, Aisyah menceritakan kepadaku, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ambillah (kerjakanlah) amalan yang kalian sanggup untuk mengerjakannya. Maka sesungguhnya Allah SWT tidak akan bosan hingga kalian sendirilah yang menjadi bosan.” Aisyah berkata, “Amalan yang paling dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah amalan yang terus menerus dikerjakan, meskipun hanya sedikit. Dan beliau jika mengerjakan suatu shalat (sunnah), maka beliau kerjakannya secara terus menerus.” 71 Abu Salamah berkata, Allah SWT berfirman, “Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya”(Qs. Al Ma’aarij [70]: 23) Abu Hatim berkata, “Sabda Nabi SAW: “ sesungguhnya Allah SWT tidak akan bosan hingga kalian sendiri lah yang menjadi bosan: termasuk lafazh-lafazh perkenalan (alfaadzi at-ta’aarufi ), yang bagi orang yang diajak bicara tidak mungkin untuk mengetahui benarnya sesuatu yang di bicarakannya, berupa tujuan atas hakikat, kecuali dengan lafazh ini. [1:95]
صحيح ابن حبان ٣٥٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُوسَى، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الذَّارِعُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو مِحْصَنٍ حُصَيْنُ بْنُ نُمَيْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى رُخَصُهُ، كَمَا يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى عَزَائِمُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 354: Abdullah bin Ahmad bin Musa mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Al Husain bin Muhammad Adz-Dzaari’ menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Mihshan Hushain bin Numair menceritakan kepada kami, ia berkata Hisyam bin Hasan menceritakan kepada kami, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT senang apabila keringanan-keringanan yang diberikan-Nya dikerjakan, sebagaimana Allah SWT juga senang jika kemauan-kemauan-Nya diturutkan.” 72 [3:68]
صحيح ابن حبان ٣٥٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ خَلِيلٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: رَأَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاً فِي سَفَرٍ، فِي ظِلِّ شَجَرَةٍ، يَرْشَحُ عَلَيْهِ الْمَاءُ، فقَالَ: مَا بَالُ صَاحِبِكُمْ؟ قَالُوا: صَائِمٌ يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: لَيْسَ مِنَ الْبِرِّ الصِّيَامُ فِي السَّفَرِ، فَعَلَيْكُمْ بِرُخْصَةِ اللهِ الَّتِي رَخَّصَ لَكُمْ فَاقْبَلُوهَا.
Shahih Ibnu Hibban 355: Muhammad bin Al Hasan bin73 Khalil mengabaikan kepada kami, ia berkata, “Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, “Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, ia berkata, “Al Auza’i menceritakan kepada kami, ia berkata, “Yahya bin Abu Katsir menceritakan kepadaku, dari Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban, dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki di perjalanan, di bawah kerindangan pohon, sedang menyiramkan air (ke tubuhnya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya, “Mengapa orang ini.?” Mereka menjawab, “Dia sedang berpuasa wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Beliau bersabda, “Tidak termasuk kebajikan seorang yang berpuasa ketika di dalam perjalanan. Padahal Allah SWT telah memberi izin bagi kalian untuk tidak berpuasa bila dalam perjalanan, karenanya terimalah keringanan dari Allah SWT itu ” 74 [3: 68]
صحيح ابن حبان ٣٥٦: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ زَائِدَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: مَا صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا كَامِلاً مُنْذُ قَدِمَ الْمَدِينَةَ، إِلاَّ أَنْ يَكُونَ رَمَضَانَ.
Shahih Ibnu Hibban 356: Imran bin Musa bin Mujasyi’ mengabarkan kepada kami, ia berkata, Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, ia berkata, Husain bin Ali menceritakan kepada kami, dari Zaidah, dari Hisyam bin Hasan, dari Muhammad bin Sirin, dari Abdullah bin Syaqiq, dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh semenjak kedatangannya di Madinah, kecuali puasa Ramadhan.” 75 [5:29]
صحيح ابن حبان ٣٥٧: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الْقُمِّيُّ، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ جَارِيَةَ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: مَرَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَلَى رَجُلٍ قَائِمٍ يُصَلِّي عَلَى صَخْرَةٍ، فَأَتَى نَاحِيَةَ مَكَّةَ، فَمَكَثَ مَلِيًّا، ثُمَّ أَقْبَلَ فَوَجَدَ الرَّجُلَ عَلَى حَالِهِ يُصَلِّي، فَجَمَعَ يَدَيْهِ، ثُمَّ، قَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِالْقَصْدِ، عَلَيْكُمْ بِالْقَصْدِ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا.
Shahih Ibnu Hibban 357: Abu Ya’la Al Mushili mengabarkan kepada kami, Abu Ar-Rabi’ Az-Zahrani menceritakan kepada kami, Ya’qub bin Abdullah Al Qummi menceritakan kepada kami, Isa bin Jariyah menceritakan kepada kami, dari Jabir, ia berkata, “Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seorang laki-laki yang sedang mengerjakan shalat di atas sebuah batu besar. Lalu beliau pergi ke Makkah, lalu tinggal untuk waktu yang lama, kemudian kembali lagi dan menemukan laki-laki tersebut masih mengerjakan shalat seperti keadaan sebelumnya. Lalu beliau menyatukan kedua belah tangannya dan bersabda, manusia, Sederhanalah kalian dalam melakukan ketaatan, sederhanalah kalian dalam melakukan ketaatan. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan pernah bosan hingga kalian sendiri bosan.” 76 [1:63]
صحيح ابن حبان ٣٥٨: سَمِعْتُ الْفَضْلَ بْنَ الْحُبَابِ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ بَكْرِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ مُسْلِمٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ مُحَمَّدًا، يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: مَرَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَهْطٍ مِنْ أَصْحَابِهِ يَضْحَكُونَ، فقَالَ: لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ، لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ، فقَالَ: إِنَّ اللَّهَ، قَالَ لَكَ: لِمَ تُقَنِّطُ عِبَادِي؟ قَالَ: فَرَجَعَ إِلَيْهِمْ وَقَالَ: سَدِّدُوا وَأَبْشِرُوا.
Shahih Ibnu Hibban 358: Aku mendengar Al Fadhli bin Al Hubab berkata, aku mendengar Abdurrahman bin Bakar bin Ar-Rabi’ bin Muslim berkata, “Aku mendengar Ar-Rabi’ bin Muslim berkata, aku mendengar Muhammad berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, “Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sekelompok sahabat yang sedang tertawa-tawa. Beliau lalu bersabda, “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan jarang tertawa dan akan sering menangis. Jibril lalu datang kepada beliau dan berkata, “Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman kepadamu, “Mengapa Kau Membuat hamba-hambaKu menjadi putus asa?” Abu Hurairah berkata, Kemudian beliau kembali kepada sahabat-sahabatnya tadi dan bersabda, “Beristiqomahlah dalam menjalani ketaatan, dan Berikanlah Khabar gembira” 77 [3:20]
صحيح ابن حبان ٣٥٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ الْفَضْلِ الْكَلاَعِيُّ بِحِمْصَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ الْحَوْلاَءَ بِنْتَ تُوَيْتِ بْنِ حَبِيبِ بْنِ أَسَدِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى مَرَّتْ بِهَا، وَعِنْدَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: هَذِهِ الْحَوْلاَءُ بِنْتُ تُوَيْتٍ، وَزَعَمُوا أَنَّهَا لاَ تَنَامُ بِاللَّيْلِ، فقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَنَامُ بِاللَّيْلِ خُذُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَوَاللَّهِ لاَ يَسْأَمُ اللَّهُ حَتَّى تَسْأَمُوا. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يَسْأَمُ اللَّهُ حَتَّى تَسْأَمُوا مِنْ أَلْفَاظِ التَّعَارُفِ الَّتِي لاَ يَتَهَيَّأُ لِلْمُخَاطَبِ أَنْ يَعْرِفَ الْقَصْدَ فِيمَا يُخَاطَبُ بِهِ إِلاَّ بِهَذِهِ الأَلْفَاظِ.
Shahih Ibnu Hibban 359: Muhammad bin Ubaidillah bin Al Fadhli Al Kala’i di Himsh mengabarkan kepada kami, Amru bin Utsman bin Sa’id menceritakan kepada kami, ia berkata, Ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’aib menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah, “Bahwa suatu ketika Al Haula' binti Tuwait bin Habib bin Asad bin Abdul Uzza lewat di hadapan Aisyah, dan ia sedang berada di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aisyah berkata, (Wahai Rasulullah SAW) ini adalah Al Haula’ binti Tuwait, banyak orang yang mengatakan kalau ia tidak pemah tidur malam.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda, “Tidak pemah tidur malam! Ambillah amalan yang engkau sanggup untuk mengerjakannya. Demi Allah SWT, Allah SWT tidak akan pernah jemu hingga kalian sendiri yang jemu. ” 78 Abu Hatim berkata, Sabda Nabi SAW: “Allah SWT tidak akan jemu hingga kalian sendiri yang jemu: termasuk lafazh-lafazh perkenalan, maka bagi orang yang di ajak bicara tidak mungkin untuk mengetahui kebenaran sesuatu yang di bicarakannya, berupa hakikat dan tujuan pembicaraan tersebut, kecuali dengan lafazh ini. [3:65]
صحيح ابن حبان ٣٦٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي شَقِيقُ بْنُ سَلَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنِي حُمْرَانُ مَوْلَى عُثْمَانَ، قَالَ: رَأَيْتُ عُثْمَانَ قَاعِدًا فِي الْمَقَاعِدِ، فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ، ثُمَّ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي مَقْعَدِي هَذَا، تَوَضَّأَ مِثْلَ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ تَوَضَّأَ مِثْلَ وُضُوئِي هَذَا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَلاَ تَغْتَرُّوا.
Shahih Ibnu Hibban 360: Abdullah bin Muhammad bin Salam mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Al Walid menceritakan kepada kami, ia berkata, Al Auza’i menceritakan kepada kami, ia berkata, Yahya bin Abu Katsir menceritakan kepadaku, ia berkata, Muhammad bin Ibrahim At-Taimiy menceritakan kepadaku, ia berkata, Syaqiq bin Salamah menceritakan kepadaku, ia berkata, Humran maula Utsman menceritakan kepadaku, ia berkata, aku melihat Utsman sedang duduk di tempat duduk untuk wudhu’, beliau minta air wudhu, lalu berwudhu dengan air itu, setelah itu ia berkata, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di tempat duduk ini. Beliau berwudhu seperti wudhuku ini. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah berlalu. Lalu beliau bersabda, “Dan janganlah kalian terperdaya (dengan keutaman wudhu' tadi)? 79 [3:23]