صحيح ابن حبان ٢٠٧١: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ الأَرْقَمِ، كَانَ يَؤُمُّ أَصْحَابَهُ فَحَضَرَتِ الصَّلاَةُ يَوْمًا، فَذَهَبَ لِحَاجَتِهِ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِذَا وَجَدَ أَحَدٌ الْغَائِطَ، فَلْيَبْدَأْ بِهِ قَبْلَ الصَّلاَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 2071: Al Husain bin Idris Al Anshari mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abu Bakar mengabarkan kepada kami dari Malik, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, bahwa Abdullah bin Al Arqam biasa mengimami para sahabatnya. Pada suatu hari, ketika waktu shalat telah tiba, dia pergi untuk keperluannya (buang hajat), lalu kembali lagi. Lalu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Apabila seseorang dari kalian ingin membuang hajat, lakukanlah sebelum dia menunaikan shalat”.480 [1:6]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٢: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو شِهَابٍ هُوَ عَبْدُ رَبِّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ إِدْرِيسَ بْنِ يَزِيدَ الأَوْدِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يُصَلِّ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ.
Shahih Ibnu Hibban 2072: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Ar-Rabi Az-Zahrani menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Syihab —yaitu Abdu Rabbih bin Nafi— menceritakan kepada kami dari Idris bin Yazid Al Audi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Janganlah seseorang dari kalian shalat dengan menahan dua kotoran (buang air kecil dan buang air besar).481 [1:6]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٣: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ بْنُ السَّرْحِ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ مُجَاهِدٍ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، وَعَبْدِ اللهِ بْنِ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَاهُ، أَنَّ عَائِشَةَ، حَدَّثَتْهُمَا قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لاَ يَقُومُ أَحَدُكُمْ إِلَى الصَّلاَةِ وَهُوَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلاَ هُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ الْغَائِطُ وَالْبَوْلُ.
Shahih Ibnu Hibban 2073: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Ath-Thahir bin As-Saih menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Yahya bin Ayyub mengabarkan kepadaku dari Ya'qub bin Mujahid, dari Al Qasim bin Muhammad dan Abdullah bin Muhammad, keduanya menceritakan bahwa Aisyah menceritakan kepada mereka berdua, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Janganlah seseorang dari kalian berdiri untuk menunaikan shalat, sedangkan makanan ada di hadapannya. Jangan pula menunaikan shalat dengan menahan dua kotoran: buang air besar dan buang air kecil." 482 [1:6]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٤: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ الشَّيْبَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَهْلٍ الْجَعْفَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ أَبِي حَزْرَةَ الْمَدِينِيِّ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالَ: كَانَ بَيْنَ عَائِشَةَ وَبَيْنَ بَعْضِ بَنِي أَخِيهَا شَيْءٌ، فَدَخَلَ عَلَيْهَا فَلَمَّا جَلَسَ جِيءَ بِالطَّعَامِ، فَقَامَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَقَالَتْ لَهُ: اجْلِسْ غُدَرُ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لاَ يُصَلِّي أَحَدُكُمْ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ، وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: الْمَرْءُ مَزْجُورٌ عَنِ الصَّلاَةِ عِنْدَ وُجُودِ الْبَوْلِ وَالْغَائِطِ، وَالْعِلَّةُ الْمُضْمَرَةُ فِي هَذَا الزَّجْرِ هِيَ أَنْ يَسْتَعْجِلَهُ أَحَدُهُمَا حَتَّى لاَ يَتَهَيَّأَ لَهُ أَدَاءُ الصَّلاَةِ عَلَى حَسْبِ مَا يَجِبُ مِنْ أَجْلِهِ، وَالدَّلِيلُ عَلَى هَذَا تَصْرِيحُ الْخِطَابِ وَلاَ هُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ وَلَمْ يَقُلْ وَلاَ هُوَ يَجِدُ الأَخْبَثَيْنِ، وَالْجَمْعُ بَيْنَ الأَخْبَثَيْنِ قُصِدَ بِهِ وُجُودُهُمَا مَعًا وَانْفِرَادُ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا لاَ اجْتِمَاعُهُمَا دُونَ الاِنْفِرَادِ.أَبُو حَزْرَةَ يَعْقُوبُ بْنُ مُجَاهِدٍ.
Shahih Ibnu Hibban 2074: Al Hasan bin Sufyan Asy-Syaibani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Hasan bin Sahl Al Jafari menceritakan kepada kami, dia berkata: Husain bin Ali menceritakan kepada kami dari Abu Hazrah Al Madini, dari Al Qasim bin Muhammad, dia berkata: Antara Aisyah dan sebagian putra saudaranya ada suatu masalah, maka orang tersebut menemuinya. Ketika dia duduk, makanan dihidangkan kepadanya, namun dia justru bangkit hendak ke masjid, maka Aisyah berkata, “Duduklah, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Janganlah seseorang dari kalian pergi untuk menunaikan shalat ketika makanan telah dihidangkan kepadanya, dan jangan pula shalat dengan menahan dua kotoran (buang air besar dan buang air kecil)'." 483 [2:47] Abu Hatim berkata, “Seseorang dilarang shalat ketika484 dia ingin buang air kecil dan buang air besar. Alasan tersembunyi dari larangan ini adalah agar dapat konsentrasi ketika shalat dan tidak membayangkan hal itu. Dalil atas hal ini adalah pernyataan 'dan jangan pula shalat dengan menahan dua kotoran'. Dalam redaksi ini tidak dikatakan 'dan tidak pula dia menemukan dua kotoran’485. Penggabungan dua kotoran maksudnya adalah karena keduanya sering ada bersamaan, dan bila cuma salah satunya maka yang lainnya tidak ada. Maksudnya bukanlah bila keduanya bergabung maka yang keluar salah satunya. Adapun tentang Abu Hazrah, dia adalah Ya'qub bin Mujahid."
صحيح ابن حبان ٢٠٧٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَنَّ مَحْمُودَ بْنَ الرَّبِيعِ الأَنْصَارِيَّ، حَدَّثَهُ، أَنَّ عِتْبَانَ بْنَ مَالِكٍ، مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنَ الأَنْصَارِ أَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي قَدْ أَنْكَرْتُ بَصَرِي وَأَنَا أُصَلِّي لِقَوْمِي، وَإِذَا كَانَ الأَمْطَارُ سَالَ الْوَادِي الَّذِي بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ وَلَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ آتِيَ مَسْجِدَهُمْ فَأُصَلِّيَ بِهِمْ وَدِدْتُ أَنَّكَ يَا رَسُولَ اللهِ تَأْتِي فَتُصَلِّي فِي بَيْتِي حَتَّى أَتَّخِذَهُ مُصَلًّى، قَالَ: فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَأَفْعَلُ.قَالَ عِتْبَانُ: فَغَدَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ حِينَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ، فَاسْتَأْذَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَذِنْتُ لَهُ، فَلَمْ يَجْلِسْ حِينَ دَخَلَ الْبَيْتَ، ثُمَّ قَالَ: أَيْنَ تُحِبُّ أَنْ أُصَلِّيَ مِنْ بَيْتِكَ؟ قَالَ: فَأَشَرْتُ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنَ الْبَيْتِ، فَقَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكَبَّرَ فَقُمْنَا وَرَاءَهُ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ قَالَ: وَحَبَسْنَاهُ عَلَى خَزِيرَةٍ صَنَعْنَاهَا لَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 2075: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harmalah menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Yunus mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab: Mahmud bin Ar-Rabi Al Anshari menceritakan kepadanya, bahwa Itban bin Malik, salah seorang sahabat Anshar yang ikut Perang Badar, menemui Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya penglihatanku telah lemah dan aku biasa menjadi imam shalat bagi kaumku. Tapi bila hujan turun, lembah yang menghalangi antara rumahku dengan rumah-rumah mereka terdapat air yang mengalir, sehingga aku tidak bisa mendatangi masjid mereka untuk shalat mengimami mereka. Wahai Rasulullah, aku ingin sekali engkau datang lalu shalat di rumahku, agar aku menjadikannya sebagai tempat shalat." Rasulullah lalu bersabda, “Aku akan melakukannya." Rasulullah pun berangkat pada pagi hari bersama Abu Bakar ketika hari mulai merangkak naik. Lalu beliau minta izin, dan dia mengizinkannya. Beliau tidak duduk ketika masuk rumah. Beliau bertanya, “Di mana tempat yang kamu inginkan agar aku shalat di rumahmu?" Dia pun menunjuk salah satu sudut rumah. Beliau lalu berdiri dan takbir, sedangkan mereka berdiri di belakang beliau. Beliau shalat dua rakaat, lalu salam.” Itban berkata, “Kami menahan beliau (agar tetap di rumah kami) dengan menyuguhkan kepadanya sup daging yang telah kami siapkan untuknya." 486 [1:6]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى السُّلَمِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ هُوَ ابْنُ الْمُبَارَكِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ وَجَدَ ذَاتَ لَيْلَةٍ بَرْدًا شَدِيدًا، فَأَذِنَ مَنْ مَعَهُ فَصَلُّوا فِي رِحَالِهِمْ وَقَالَ: إِنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ مِثْلُ هَذَا أَمَرَ النَّاسَ أَنْ يُصَلُّوا فِي رِحَالِهِمْ.
Shahih Ibnu Hibban 2076: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Hibban bin Musa As-Sulami menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdullah —yaitu Ibnu Al Mubarak— mengabarkan kepada kami, dia berkata: Musa bin Uqbah mengabarkan kepada kami dari Nafi, dari Ibnu Umar, bahwa pada suatu malam yang sangat dingin menusuk tulang, muadzin mengumandangkan adzan, lalu orang-orang shalat di tenda-tenda mereka. Dia lalu berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah melakukan hal seperti ini. Beliau memerintahkan orang-orang untuk shalat di tenda-tenda mereka." 487 [1:6]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٧: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ نَزَلَ بِضَجْنَانَ لَيْلَةً بَارِدَةً، فَأَمَرَهُمْ أَنْ يُصَلُّوا فِي الرِّحَالِ، وَحَدَّثَنَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا نَزَلَ فِي مَوْضِعٍ فِي اللَّيْلَةِ الْبَارِدَةِ أَمَرَهُمْ أَنْ يُصَلُّوا فِي الرِّحَالِ.
Shahih Ibnu Hibban 2077: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, Sulaiman bin Harb menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Nafi, bahwa Jbnu Umur beristirahat di Dhajnan pada suatu malam yang sangat dingin. Lalu dia menyuruh mereka shalat di tenda-tenda mereka. Dia menceritakan kepada kami bahwa jika Rasulullah beristirahat di suatu tempat pada malam yang sangat dingin, maka beliau menyuruh orang-orang untuk shalat di tenda-tenda mereka. 488 [1:7]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٨: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الزُّهْرِيُّ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ أَذَّنَ بِالصَّلاَةِ فِي لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ وَقَالَ: أَلاَ صَلُّوا فِي الرِّحَالِ، ثُمَّ قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ ذَاتُ بُرْدٍ وَمَطَرٍ يَقُولُ: أَلاَ صَلُّوا فِي الرِّحَالِ.
Shahih Ibnu Hibban 2078: Al Husain bin Idris mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abu Bakar Az-Zuhri menceritakan kepada kami dari Malik, dari Nafi, dari Ibnu Umar, bahwa dia mengumandangkan adzan pada malam yang sangat dingin dan berangin. Dia berkata, “Shalatlah di tenda-tenda kalian.” Dia lalu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah pernah menyuruh muadzin untuk adzan pada malam yang dingin dan turun hujan, lalu beliau bersabda, 'Shalatlah di tenda- tenda kalian'"489 [1:6]
صحيح ابن حبان ٢٠٧٩: أَخْبَرَنَا شَبَّابُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ، أَخْبَرَنَا خَالِدٌ، عَنْ خَالِدٍ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ وَأَصَابَنَا مَطَرٌ لَمْ يَبُلَّ أَسَافِلَ نِعَالِنَا، فَنَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ.
Shahih Ibnu Hibban 2079: Syabab bin Shalih mengabarkan kepada kami, Wahb bin Baqiyyah menceritakan kepada kami, Khalid mengabarkan kepada kami dari Khalid, dari Abu Qilabah, dari Abu Al Malih, dari ayahnya, dia berkata, “Kami pernah bersama Rasulullah pada saat perjanjian Hudaibiyyah. Lalu turun hujan yang tidak sampai membasahi sandal-sandal kami, maka juru bicara Rasulullah mengumumkan, “Shalatlah di tenda-tenda kalian." 490 [1:7]
صحيح ابن حبان ٢٠٨٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ أَذَّنَ بِضَجْنَانَ فِي لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ، وَقَالَ لأَصْحَابِهِ: صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ يُؤَذِّنُ فِي اللَّيْلَةِ الْمَطِيرَةِ أَوِ الْبَارِدَةِ وَيَأْمُرُ أَصْحَابَهُ أَنْ صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ.
Shahih Ibnu Hibban 2080: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdat bin Sulaiman mengabarkan kepada kami dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi, dari Ibnu Umar, bahwa dia mengumandangkan adzan di Dhajnan pada malam yang dingin. Lalu dia berkata kepada para sahabatnya, “Shalatlah di tenda-tenda kalian! karena Rasulullah memerintahkan muadzin mengumandangkan adzan pada malam hari saat turun hujan atau cuaca dingin, dan beliau bersabda, “Shalatlah di tenda-tenda kalian!” 491 [1:6]