صحيح ابن حبان ٢٠٣١: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: جَدَبَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمَرَ بَعْدَ صَلاَةِ الْعَتَمَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 2031: Abu Ya'la mengabarkan kepada kami, ia berkata: Hudbah bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata: Hammam menceritakan kepada kami dari Atha bin As-Sa'ib, dari Abu Wa'il, dari Ibnu Mas’ud, ia beikata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencela424 kami yang berbincang pada malam hari425 usai shalat Isya.” 426 [2:3]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٢: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ: أَنَّ عَبَّادَ بْنَ بِشْرٍ، وَأُسَيْدَ بْنَ حُضَيْرٍ، خَرَجَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةٍ ظَلْمَاءَ حِنْدِسٍ، فَكَانَ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَصًا، فَأَضَاءَتْ عَصَا أَحَدِهِمَا كَأَشَدِّ شَيْءٍ، فَلَمَّا تَفَرَّقَا أَضَاءَتْ عَصَا كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا.
Shahih Ibnu Hibban 2032: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata: Hudbah bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata: Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Anas bin Malik, bahwa Abbad bin Bisyr dan Usaid bin Khudhair keluar dari hadapan Nabi pada malam yang sangat gelap. Dan masing-masing dari keduanya memegang tongkat. Tongkat salah satunya menyala sangat terang, dan ketika keduanya berpisah, tongkat masing-masing dari keduanya menyala. 427 [2:30]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٣: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الصَّبَّاحِ الْعَطَّارُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحَنَفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: انْتَظَرْنَا الْحَسَنَ، وَرَاثَ عَلَيْنَا حَتَّى قَرُبْنَا مِنْ وَقْتِ قِيَامِهِ جَاءَ، فَقَالَ: دَعَانَا جِيرَانُنَا هَؤُلاَءِ، ثُمَّ قَالَ: قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ: انْتَظَرْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ، حَتَّى كَانَ شَطْرُ اللَّيْلِ، فَجَاءَ، فَصَلَّى لَنَا، ثُمَّ خَطَبَنَا فَقَالَ: إِنَّ النَّاسَ قَدْ صَلُّوا، وَرَقَدُوا، وَإِنَّكُمْ لَنْ تَزَالُوا فِي صَلاَةٍ مُذِ انْتَظَرْتُمُ الصَّلاَةَ.قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ: إِنَّ الْقَوْمَ لاَ يَزَالُونَ بِخَيْرٍ مَا انْتَظَرُوا الْخَيْرَ.
Shahih Ibnu Hibban 2033: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Ash-Shabbah Al Aththar menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ali Al Hanafi menceritakan kepada kami, ia berkata: Qurrah bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata, “Kami menunggu Al Hasan. Dia terlambat menemui kami. Setelah dekat waktu kedatangannya, dia datang dan berkata, ‘Tadi kami diundang tetangga kami." Dia lalu berkata: Anas bin Malik berkata, “Kami pernah menunggu Nabi pada suatu malam hingga tengah malam. Beliau lalu datang dan shalat mengimami kami. Kemudian beliau berkhutbah, 'Sesungguhnya orang-orang telah shalat dan telah tidur,tapi kalian tetap (dianggap) dalam shalat selama kalian menunggu shalat. Sesungguhnya orang-orang senantiasa dalam kebaikan selama mereka menunggu kebaikan."428 [2:30]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَزَالُ يَسْمُرُ عِنْدَ أَبِي بَكْرٍ اللَّيْلَةَ فِي الأَمْرِ مِنْ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ وَإِنَّهُ سَمَرَ عِنْدَهُ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَأَنَا مَعَهُ.
Shahih Ibnu Hibban 2034: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Muawiyah menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Umar bin Khattab, ia berkata, '“Rasulullah senantiasa berbincang-bincang dengan Abu Bakar pada malam hari guna membahas urusan kaum muslim. Beliau juga pemah berbincang-bincang dengannya (Abu Bakar) saat aku bersamanya.” 429 [3:30]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْجُنَيْدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ ذَاتَ يَوْمٍ، فَعَرَضَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فَكَلَّمَهُ فِي حَاجَةٍ لَهُ هُوِيًّا مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى نَعَسَ بَعْضُ الْقَوْمِ.
Shahih Ibnu Hibban 2035: Muhammad bin Abdullah bin Al Junaid mengabarkan kepada kami, dia berkata Qutaibah bin Sa'id menceritakan kepada Kami, dia berkata: Husyaim menceritakan kepada kami, dia berkata: Humaid menceritakan kekepada kami dari Anas bin Malik, dia berkata, “Iqamah dikumandangkan pada auatu hari. Lalu ada seorang laki-laki menemui Rasulullah dan berbicara dengan beliau dalam suatu masalah hingga larut malam, sampai sebagian orang mengantuk.” 430 [4:1]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٦: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ قَيْسٍ، عَنْ سَعْدُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو ثُمَامَةَ الْحَنَّاطُ، أَنَّ كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ، أَدْرَكَهُ وَهُوَ يُرِيدُ الْمَسْجِدَ، قَالَ: فَوَجَدَنِي وَأَنَا مُشَبِّكٌ يَدَيَّ إِحْدَاهُمَا بِالْأُخْرَى، قَالَ: فَفَتَقَ يَدَيَّ وَنَهَانِي عَنْ ذَلِكَ، وَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ، فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ، ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الْمَسْجِدِ، فَلاَ يُشَبِّكَنَّ يَدَهُ، فَإِنَّهُ فِي صَلاَةٍ.
Shahih Ibnu Hibban 2036: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Amir menceritakan kepada kami, dia berkata: Daud bin Qais menceritakan kepada kami dari Sa'd431 bin Ishaq, dia berkata: Abu Tsumamah Al Hannath menceritakan kepadaku, 432 bahwa Ka’b bin Ujrah mendapatinya (Abu Tsumamah) ketika dia hendak pergi ke masjid. Dia (Sa'd bin Ishaq) berkata lagi, “Dia mendapatiku sedang menjalinkan salah satu tanganku pada tangan lainnya, maka dia melepaskan kedua tanganku yang terjalin dan melarangku melakukannya. Lalu dia (Ka’b bin Ujrah) berkata, “Sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Bila seseorang dari kalian berwudhu dengan baik kemudian pergi menuju masjid, janganlah dia menjalinkan tangannya, karena dia sedang dalam shalat” 433 [2:37]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ خُزَيْمَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ، أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلاً فِي الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ.
Shahih Ibnu Hibban 2037: Ibnu Khuzaimah mengabarkan kepada kami, Abdat bin Abdullah menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Ahmad bin Mutharrif mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Atha bin Yasar, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang berangkat pada pagi hari ke masjid atau pada sore hari, maka Allah akan menyiapkan untuknya istana-istana di surga setiap kali dia berangkat pada pagi atau sore hari.” 434 [1:2]
صحيح ابن حبان ٢٠٣٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ أَبَا عُشَّانَةَ، حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ، يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْقَاعِدُ عَلَى الصَّلاَةِ كَالْقَانِتِ، وَيُكْتَبُ مِنَ الْمُصَلِّينَ مِنْ حِينِ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: أَبُو عُشَّانَةَ اسْمُهُ حَيُّ بْنُ يُؤْمِنَ الْمَعَافِرِيُّ، مِنْ ثِقَاتِ أَهْلِ مِصْرَ.
Shahih Ibnu Hibban 2038: Abdullah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami,Hannalah menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Amr bin Al Hants mengabarkan kepadaku, bahwa Abu Usysyanah menceritakan kepadanya: Dia mendengar Uqbah bin Amir menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Orang yang duduk (dalam rangka menunggu) shalat adalah seperti orang yang beribadah. Dia akan dicatat (mendapat pahala) termasuk orang yang shalat, sejak keluar dari rumahnya sampai kembali pulang.”435 [1:2] Abu Hatim berkata, “Abu Usysyanah namanya adalah Hayyu bin Yu‘min Al Ma’afiri, salah seorang perawi tsiqah dari Mesir.“
صحيح ابن حبان ٢٠٣٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، حَدَّثَنِي حُيَيُّ بْنُ عَبْدِ اللهِ الْمَعَافِرِيُّ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ رَاحَ إِلَى مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ، فَخُطْوَتَاهُ خُطْوَةٌ تَمْحُو سَيِّئَةً، وَخَطْوَةٌ تَكْتُبُ حَسَنَةً، ذَاهِبًا وَرَاجِعًا.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: الْعَرَبُ تُضِيفُ الْفِعْلَ إِلَى الأَمْرِ، كَمَا تُضِيفُ إِلَى الْفَاعِلِ، وَرُبَّمَا أَضَافَتِ الْفِعْلَ إِلَى الْفِعْلِ نَفْسِهِ كَمَا تُضِيفُهُ إِلَى الأَمْرِ فَإِخْبَارُ ابْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَلَقَ رَأْسَهُ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ، أَرَادَ بِهِ أَنَّ الْحَالِقَ فَعَلَ ذَلِكَ بِهِ لاَ نَفْسُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأُضِيفَ الْفِعْلُ إِلَى الأَمْرِ، كَمَا يُضَافُ ذَلِكَ إِلَى الْفَاعِلِ، وَفِي خَبَرِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، الَّذِي ذَكَرْنَاهُ خُطْوَةٌ تَمْحُو سَيِّئَةً، أَضَافَ الْفِعْلَ إِلَى الْفِعْلِ، لاَ أَنَّ الْخُطْوَةَ تَمْحُو السَّيِّئَةَ نَفْسَهَا، وَلَكِنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَلاَ هُوَ الَّذِي يَتَفَضَّلُ عَلَى عَبْدِهِ بِذَلِكِ.
Shahih Ibnu Hibban 2039: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Huyay bin Abdullah Al Ma'afiri menceritakan kepadaku dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Nabi bersabda, “Siapa saja yang berangkat pada sore hari menuju masjid jamaah (masjid yang digunakan untuk shalat jamaah), maka dengan kedua langkahnya, setiap langkah akan menghapus keburukan (dosa) dan langkah satunya lagi menulis kebaikan, baik ketika berangkat maupun pulangnya” 436 [1:2] Abu Hatim berkata, “Orang-orang Arab menyandarkan perbuatan pada perintah sebagaimana menyandarkan pada pelakunya. Terkadang juga menyandarkan perbuatan pada perbuatan itu sendiri sebagaimana menyandarkan kepada perintah. Riwayat Ibnu Amr, bahwa Nabi mencukur rambut kepalanya pada haji Wada', maksudnya adalah tukang cukur yang melakukannya, bukan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Jadi, perbuatan disandarkan pada perintah sebagaimana disandarkan pada pelaku. Dalam riwayat Abdullah bin Amr yang telah kami sebutkan, “Setiap langkah akan menghapus keburukan (dosa)”, perbuatan disandarkan pada perbuatan. Jadi, bukannya langkah itu sendiri yang menghapus keburukan, akan tetapi Allahlah yang memberi karunia kepada hamba-Nya akibat perbuatan tersebut.”
صحيح ابن حبان ٢٠٤٠: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنِ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، قَالَ: كَانَ رَجُلٌ لاَ أَعْلَمُ أَحَدًا مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مِمَّنْ يُصَلِّي الْقِبْلَةَ يَشْهَدُ الصَّلاَةَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْعَدَ جِوَارًا مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ، فَقِيلَ: لَوِ ابْتَعْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِي الرَّمْضَاءِ، أَوِ الظَّلْمَاءِ، فَقَالَ: مَا يَسُرُّنِي أَنَّ مَنْزِلِي بِلِزْقِ الْمَسْجِدِ، فَذُكِرَ ذَلِكَ للنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنْطَاكَ اللَّهُ ذَلِكَ كُلَّهُ، أَوْ أَعْطَاكَ اللَّهُ مَا احْتَسَبْتَ.
Shahih Ibnu Hibban 2040: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari At-Taimi, dari Abu Utsman, dari Ubay bin Ka’b, dia berkata, “Ada seorang laki-laki, yang sejauh pengetahuanku tidak ada orang Madinah yang shalat menghadap kiblat bernama Nabi yang rumahnya lebih jauh dari masjid daripada orang tersebut. Dia ditanya, ‘Mengapa kamu tidak membeli keledai untuk kamu kendarai di tengah padang pasir menyengat (pada waktu siang hari) atau di kegelapan malam?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak suka bila rumahku dekat masjid'. Hal tersebut lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda, “Semoga Allah memberimu semua itu, atau akan memberikan kepadamu apa yang kamu harapkan (berupa pahala dan kebaikan)’.” 431 [3:9]