صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #2011

صحيح ابن حبان ٢٠١١: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ‏:‏ جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ عَلِّمْنِي كَلِمَاتٍ أَدْعُو بِهِنَّ فِي صَلاَتِي، فَقَالَ‏:‏ سَبِّحِي اللَّهَ عَشْرًا، وَاحْمَدِيهِ عَشْرًا، وَكَبِّرِيهِ عَشْرًا، ثُمَّ سَلِيهِ حَاجَتَكِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2011: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Aban menceritakan kepada kami, dia berkata: Waki menceritakan kepada kami, dia berkata: Dcrimah bin Ammar menceritakan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik, dia berkata, “Ummu Sulaim datang menghadap Nabi lalu berkata, “Wahai Rasulullah, ajarilah aku kalimat-kalimat (doa-doa) yang bisa kubaca dalam shalatku (setelah selesai shalat)." Nabi lalu bersabda, “Bertasbihlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali (membaca subhanallah), bertahmidlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali (membaca alhamdulillah), dan bertakbirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali (membaca allahu akbar), lalu mintalah kepada-Nya apa yang kamu butuhkan.”398 [1:104]

Shahih Ibnu Hibban #2012

صحيح ابن حبان ٢٠١٢: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، وَابْنُ عُلَيَّةَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ خَصْلَتَانِ لاَ يُحْصِيهُمَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ، هُمَا يَسِيرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ، يُسَبِّحُ اللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ عَشْرًا، وَيَحْمَدُهُ عَشْرًا، وَيُكَبِّرُ عَشْرًا، قَالَ‏:‏ فَأَنَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَعْقِدُهَا بِيَدِهِ، قَالَ‏:‏ فَقَالَ‏:‏ خَمْسُونَ وَمِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ وَخَمْسُ مِائَةٍ فِي الْمِيزَانِ، وَإِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ سَبَّحَ وَحَمَّدَ وَكَبَّرَ مِائَةً، فَتِلْكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ فِي الْمِيزَانِ، فَأَيُّكُمْ يَعْمَلُ فِي الْيَوْمِ الْوَاحِدِ أُلْفِيَنَّ وَخَمْسَ مِائَةِ سَيِّئَةٍ قَالَ‏:‏ كَيْفَ لاَ يُحْصِيهِمَا‏؟‏ قَالَ‏:‏ يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ، وَهُوَ فِي صَلاَةٍ، فَيَقُولُ‏:‏ اذْكُرْ كَذَا، اذْكُرْ كَذَا، حَتَّى شَغَلَهُ، وَلَعَلَّهُ أَنْ لاَ يَعْقِلَ، وَيَأْتِيهِ فِي مَضْجَعِهِ فَلاَ يَزَالُ يُنَوِّمُهُ حَتَّى يَنَامَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2012: Abu Ya'la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir dan Ibnu Ulayyah menceritakan kepada kami dari Atha bin As-Sa'ib, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Ada dua perkara yang seorang muslim tidak mengamalkannya secara rutin, kecuali dia akan masuk Surga. Keduanya mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, yaitu bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat sebanyak sepuluh kali, bertahmid sebanyak sepuluh kali dan bertakbir sebanyak sepuluh kali ”, Aku melihat Rasulullah menghitungnya dengan tangannya (jari-jemarinya). Dia melanjutkan perkataannya, “Beliau lalu bersabda, '150 dengan lidah, 1500 dalam timbangan'. Bila beliau hendak pergi ke tempat tidurnya, maka beliau membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 100 kali. Itulah 100 di lidah dan (mendapat) 1000 di timbangan. Rasulullah pernah bertanya, Adakah di antara kalian yang melakukan dalam satu hari 2500 keburukan?” Amr bertanya, “Bagaimana dia tidak bisa mengamalkannya secara rutin?” Rasulullah menjawab, “Syetan mendatangi seseorang dari kalian ketika dia sedang shalat, lalu berkata, "Ingatlah ini dan itu, ” Sampai membuatnya sibuk dan bahkan tidak paham lagi (lalai akan shalatnya). Lalu syetan mendatanginya lagi di tempat tidurnya dan terus menidurkannya hingga dia tidur”.399 [1:104]

Shahih Ibnu Hibban #2013

صحيح ابن حبان ٢٠١٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ الْفَضْلِ الْكَلاَعِيُّ، بِحِمْصَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ بَكَّارٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُصَفَّى، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ الْوُحَاظِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ، حَاجِبِ سُلَيْمَانَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ دُبُرَ صَلاَتِهِ، وَحَمِدَهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَكَبَّرَهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَخَتَمَ الْمِائَةَ بِلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ رَفَعَهُ يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ، عَنْ مَالِكٍ وَحْدَهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2013: Muhammad bin Ubaidillah bin Al Fadhl Al Kala’i mengabarkan kepada kami di Himsh, dia berkata: Imran bin Bakkar dan Muhammad bin Al Mushaffa menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Yahya bin Shalih Al Wuhazhi menceritakan kepada kami, dia berkata: Malik menceritakan kepada kami dari Abu Ubaid, pengawal Sulaiman bin Abdul Malik, dari Atha bin Yazid Al-Laitsi, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang membaca tasbih sebanyak 33 kali seusai shalat, membaca tahmid sebanyak 33 kali dan membaca takbir sebanyak 33 kali, lalu pada hitungan keseratus mengakhirinya dengan bacaan, 'La ilaha illallahu wahdahula syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadiir', maka dosa-dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih di lautan” 400 (1:104) Abu Hatim RA berkata, “Yahya bin Shalih meriwayatkannya secara marfu'dari Malik secara menyendiri.” 401

Shahih Ibnu Hibban #2014

صحيح ابن حبان ٢٠١٤: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عُبَيْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ، عَنْ سُمَيٍّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا‏:‏ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَلَهُمْ فُضُولُ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، قَالَ‏:‏ أَفَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ، وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ، وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَيْهِ إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ بِمِثْلِ أَعْمَالِكُمْ‏؟‏ تُسَبِّحُونَ، وَتُحَمِّدُونَ، وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2014: Umar bin Muhammad Al Hamdani dan Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Muhammad bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu'tamir menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Ubaidillah bin Umar (meriwayatkan) dari Sumay, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dia berkata: Orang-orang miskin menemui Rasulullah lalu berkata, “Orang kaya pergi dengan membawa derajat tinggi dan nikmat yang tetap. Mereka shalat seperti shalat kita dan berpuasa seperti kita. Mereka juga memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan haji dan umrah, beijihad dan bersedekah." Rasulullah lalu bersabda, “Maukah kutunjukkan sesuatu yang bila kalian amalkan dapat membuat kalian menyusul orang-orang yang telah mendahului kalian dan tidak ada yang bisa menyusul kalian dari kalangan orang-orang sesudah kalian, dan kalian merupakan orang-orang terbaik di kalangan mereka, kecuali bagi yang melakukan seperti yang kalian lakukan? (Yaitu) membaca tasbih, tahmid, dan takbir setiap selesai shalat sebanyak 33 kali.”402 [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #2015

صحيح ابن حبان ٢٠١٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ سَلْمٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَائِشَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَالَ أَبُو ذَرٍّ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، ذَهَبَ أَصْحَابُ الدُّثُورِ بِالأَجْرِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَلَهُمْ فُضُولُ أَمْوَالٍ يَتَصَدَّقُونَ بِهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ يَا أَبَا ذَرٍّ، أَلاَ أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ تُدْرِكُ بِهِنَّ مَنْ سَبَقَكَ، وَلاَ يَلْحَقُكَ مَنْ خَلْفَكَ، إِلاَّ مَنْ أَخَذَ بِمِثْلِ عَمَلِكَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ بَلَى رَسُولَ اللهِ، قَالَ‏:‏ تُكَبِّرُ اللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتُحَمِّدُهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتُسَبِّحُهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتَخْتِمُهَا بِلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2015: Ibnu Salam mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Walid menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Auza'i menceritakan kepada kami, Hassan bin Athiyyah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abi Aisyah menceritakan kepadaku, dia berkata: Abu Hurairah menceritakan kepadaku, dia berkata, <(Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala. Mereka shalat seperti shalat kita dan berpuasa seperti puasa kita. Mereka juga memiliki kelebihan harta yang digunakan untuk bersedekah." Rasulullah lalu bersabda, "Wahai Abu Dzar, maukah kuajari kalimat-kalimat yang dapat membuatmu melampaui orang-orang yang telah mendahuluimu, dan kamu tidak bisa dilampaui oleh orang-orang setelahmu, kecuali bagi yang melakukannya seperti yang kamu lakukan?” Abu Dzar berkata, “Mau, wahai Rasulullah." Rasulullah lalu bersabda, “'." 403 [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #2016

صحيح ابن حبان ٢٠١٦: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَحَمَدَهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَكَبَّرَهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ‏:‏ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ أَبُو عُبَيْدٍ هَذَا، حَاجِبُ سُلَيْمَانَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ رَوَى عَنْهُ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2016: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Wahb bin Baqiyyah menceritakan kepada kami, dia berkata: Khalid bin Abdullah mengabarkan kepada kami dari Suhail bin Abi Shalih, dari Abu Ubaid, dari Atha bin Yazid, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang membaca tasbih setelah selesai shalat sebanyak 33 kali, membaca tahmid sebanyak 33 kali, dan membaca takbir sebanyak 33 kali, maka jumlah semua itu adalah sembilan puluh sembilan, lalu pada hitungan keseratus dia membaca, 'La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai'in qadiir’, maka dosa-dosanya akan diampuni meski sebanyak buih di lautan."404 [1:2] Abu Hatim RA berkata, “Abu Ubaid405 adalah pengawal Sulaiman bin Abdul Malik. Malik bin Anas meriwayatkan darinya."

Shahih Ibnu Hibban #2017

صحيح ابن حبان ٢٠١٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو قُدَامَةَ عُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ أَفْلَحَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، أَنَّهُ قَالَ‏:‏ أُمِرْنَا أَنْ نُسَبِّحَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَنُحِمِّدَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَنُكَبِّرَ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ، فَأُتِيَ رَجُلٌ فِي مَنَامِهِ، فَقِيلَ لَهُ‏:‏ إِنَّهُ أَمَرَكُمْ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنْ تُسَبِّحُوا فِي دُبُرُ كُلُّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتُحَمِّدُوا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتُكَبِّرُوا أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، قَالَ‏:‏ اجْعَلُوهَا خَمْسًا وَعِشْرِينَ، وَاجْعَلُوا فِيهِ التَّهْلِيلَ، فَلَمَّا أَصْبَحَ، أَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ فَافْعَلُوهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2017: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Qudamah Ubaidillah bin Sa'id menceritakan kepada kami, dia berkata: Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, dia berkata: Hisyam bin Hassan menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Sirin, dari Katsir bin Aflah, dari Zaid bin Tsabit, dia berkata, “Kami diperintahkan untuk membaca tasbih setelah selesai shalat sebanyak 33 kali, membaca tahmid sebanyak 33 kali, dan membaca takbir sebanyak 33 kali." Lalu ada seorang laki-laki bermimpi didatangi seseorang yang bertanya kepadanya, “Apakah Nabi Muhammad memerintahkan kalian membaca tasbih setelah selesai shalat sebanyak 33 kali, membaca tahmid sebanyak 33 kali, dan membaca takbir sebanyak 34 kali?” Laki-laki tersebut menjawab, “Ya.” Orang tersebut lalu berkata, “Bacalah masing-masing 25 kali beserta bacaan tahlil (sehingga genap menjadi 100 kali). Pada pagi harinya orang yang bermimpi tersebut menemui Rasulullah dan memberitahu beliau. Beliau lalu bersabda, “Lakukanlah?'407 [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #2018

صحيح ابن حبان ٢٠١٨: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ الْحَجَبِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ السَّائِبِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ خَصْلَتَانِ لاَ يُحْصِيهِمَا عَبْدٌ إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَهُمَا يَسِيرً وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ، يُسَبِّحُ اللَّهَ أَحَدُكُمْ فِي دُبُرُ كُلُّ صَلاَةٍ عَشْرًا، وَيُحَمِّدُهُ عَشْرًا، وَيُكَبِّرُهُ عَشْرًا، فَتِلْكَ خَمْسُونَ وَمِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ وَخَمْسُ مِائَةٍ فِي الْمِيزَانِ، وَإِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ يُسَبِّحُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَيُحَمِّدُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَيُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ، فَتِلْكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ فِي الْمِيزَانِ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ فَأَيُّكُمْ يَعْمَلُ فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ أَلْفَيْنِ وَخَمْسَ مِائَةِ سَيِّئَةٍ‏؟‏ قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو‏:‏ وَرَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ، قَالَ‏:‏ فَقِيلَ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ لاَ يُحْصِيهَا‏؟‏ قَالَ‏:‏ يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ، وَهُوَ فِي صَلاَتِهِ، فَيَقُولُ‏:‏ اذْكُرْ كَذَا، اذْكُرْ كَذَا، وَيَأْتِيهِ عِنْدَ مَنَامِهِ فَيُنَوِّمُهُ‏.‏قَالَ حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ‏:‏ كَانَ أَيُّوبُ حَدَّثَنَا، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ بِهَذَا الْحَدِيثِ، فَلَمَّا قَدِمَ عَطَاءٌ الْبَصْرَةَ، قَالَ لَنَا أَيُّوبُ، قَدْ قَدِمَ صَاحِبُ حَدِيثِ التَّسْبِيحِ، فَاذْهَبُوا فَاسْمَعُوهُ مِنْهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2018: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Abdul Wahhab Al Hajabi menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Atha bin As-Sa'ib menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Ada dua perkara yang seorang muslim pun tidak mengamalkannya secara rutin, kecuali apabila dia mengamalkannya secara rutin maka dia akan masuk surga. Keduanya mudah akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, yaitu membaca tasbih setelah selesai shalat sebanyak kali, membaca tahmid sebanyak 10 kali, dan membaca takbir sebanyak 10 kali. Itu adalah 150 dengan lidah dan 1500 dalam timbangan. Bila dia hendak pergi ke tempat tidurnya dengan membaca tasbih sebanyak 33 kali, membaca tahmid sebanyak 33 kali, dan membaca takbir sebanyak 34 kali, maka itu adalah 100 di lidah dan (mendapat) 1000 di timbangan. Adakah di antara kalian yang melakukan 2500 keburukan dalam satu hari?” 408 Abdullah bin Amr berkata, “Aku melihat Rasulullah menghitungnya dengan tangannya." Beliau lalu ditanya, “Bagaimana dia tidak bisa mengamalkannya secara rutin?” Nabi menjawab, “Syetan mendatangi seseorang dari kalian ketika dia sedang shalat lalu berkata, 'Ingatlah ini dan itu', sampai membuatnya sibuk, bahkan hingga lalai akan shalatnya. Syetan lalu mendatanginya lagi di tempat tidurnya dan terus menidurkannya hingga dia tertidur."409 [1:2] Hammad bin Zaid berkata, “Ayyub menceritakan kepada kami dari Atha bin As-Sa'ib, dengan hadits ini. Ketika Atha tiba di Bashrah, Ayyub berkata kepada kami, Telah datang orang yang meriwayatkan hadits tentang tasbih. Temuilah dia dan dengarkanlah darinya’.”

Shahih Ibnu Hibban #2019

صحيح ابن حبان ٢٠١٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنِ قَحْطَبَةَ، بِفَمِ الصِّلْحِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ الأَزْرَقُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ حَرْبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، وَحَمْزَةُ الزَّيَّاتُ، وَمَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ مُعَقِّبَاتٌ لاَ يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ‏:‏ تُسَبِّحُ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتُحَمِّدُهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتُكَبِّرُهُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2019: Abdullah bin Qahthabah mengabarkan kepada kami di Famish-Shalh, dia berkata: Muhammad bin Hassan Al Azraq menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu'aib bin Harb menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu'bah, Hamzah Az-Zayyat, dan Malik bin Mighwal menceritakan kepada kami dari Al Hakam, dari Ibnu Abi Laila, dari Ka'b bin Ujrah, dari Nabi , beliau bersabda, “Ada dzikir yang dibaca berulang-ulang yang pembacanya tidak akan gagal (dalam meraih pahala dan surga), yaitu membaca tasbih setelah selesai shalat sebanyak 33 kali, membaca tahmid sebanyak 33 kali, dan membaca takbir sebanyak 34 kali."410 [1:2]

Shahih Ibnu Hibban #2020

صحيح ابن حبان ٢٠٢٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ، سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ مُسْلِمٍ التُّجِيبِيُّ، يَقُولُ‏:‏ حَدَّثَنِي أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيُّ، عَنِ الصُّنَابِحِيُّ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَخَذَ بِيَدِ مُعَاذٍ، فَقَالَ‏:‏ يَا مُعَاذُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، فَقَالَ مُعَاذٌ‏:‏ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، فَقَالَ‏:‏ يَا مُعَاذُ، أُوصِيكَ أَنْ لاَ تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ أَنْ تَقُولَ‏:‏ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ‏.‏قَالَ‏:‏ وَأَوْصَى بِذَلِكَ مُعَاذٌ الصُّنَابِحِيَّ، وَأَوْصَى بِذَلِكَ الصُّنَابِحِيُّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ، وَأَوْصَى بِذَلِكَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ عُقْبَةَ بْنَ مُسْلِمٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 2020: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Muqri mengabarkan kepada kami, Haiwah bin Syuraih menceritakan kepada kami: Aku mendengar Uqbah bin Muslim At- Tujaibi berkata: Abu Abdurrahman Al Hubuli menceritakan kepadaku dari Ash-Shunabihi, dari Mu'adz bin Jabal, bahwa Rasulullah memegang tangan Mu'adz lalu berkata, ' Mu'adz, demi Allah, aku sungguh menyukaimu." Mu'adz berkata, "Demi ayah dan ibuku, demi Allah, aku menyukai engkau." Rasulullah lalu bersabda, “Wahai Mu'adz, aku berwasiat kepadamu agar setiap selesai shalat jangan meninggalkan bacaan ini, 'Allaahumma a’innii ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik'." (Ya Allah, bantulah aku agar selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu). 411 [1:2] Dia (Haiwah bin Syuraih) berkata, “Mu'adz juga berwasiat demikian kepada Ash-Shunabihi. Ash-Shunabihi juga berwasiat demikian kepada Abu Abdurrahman. Abu Abdurrahman juga berwasiat demikian kepada Uqbah bin Muslim."