صحيح ابن خزيمة

Shahih Ibnu Khuzaimah

Shahih Ibnu Khuzaimah #901

صحيح ابن خزيمة ٩٠١: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَيُوسُفُ بْنُ مُوسَى قَالَا: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنِي شُرَحْبِيلُ بْنُ مُدْرِكٍ الْجُعْفِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ الْحَضْرَمِيِّ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: كَانَتْ لِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ، لَمْ تَكُنْ لِأَحَدٍ مِنَ الْخَلَائِقِ، إِنِّي كُنْتُ أَجِيئُهُ فَأُسَلِّمُ عَلَيْهِ حَتَّى يَتَنَحْنَحَ فَأَنْصَرِفُ إِلَى أَهْلِي " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: قَدِ اخْتَلَفُوا فِي هَذَا الْخَبَرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ فَلَسْتُ أَحْفَظُ أَحَدًا قَالَ عَنْ أَبِيهِ غَيْرَ شُرَحْبِيلَ بْنِ مُدْرِكٍ هَذَا

Shahih Ibnu Khuzaimah 901: Muhammad bin Yahya dan Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Muhammad bin Ubaid menceritakan kepada kami, Syurahbil bin Mudrik Al Ju'fi menceritakan kepadaku dari Abdullah bin Nuja Al Hadhrami, dari ayahnya, ia berkata: Ali berkata, “Sesungguhnya aku memiliki kedekatan dari Rasulullah yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, aku datang kepadanya, lalu memberi salam sehingga beliau berdehem dan aku pun kembali pulang kepada keluargaku.” Abu Bakar berkata, “Para perawi berbeda pendapat mengenai hadits ini dan periwayatan Abdullah bin Naji, sementara aku tidak hafal satu per satu, ia berkata, 'Diriwayatkan dari ayahnya selain dari Syurhabil bin Mudrik yang disebutkan ini'.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #902

صحيح ابن خزيمة ٩٠٢: وَرَوَاهُ عُمَارَةُ بْنُ الْقَعْقَاعِ، وَمُغِيرَةُ بْنُ مِقْسَمٍ جَمِيعًا، عَنِ الْحَارِثِ الْعُكْلِيِّ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ، عَنْ عَلِيٍّ وَقَالَ جَرِيرٌ: عَنِ الْمُغِيرَةِ، عَنِ الْحَارِثِ، وَعُمَارَةَ، عَنِ الْحَارِثِ: يُسَبِّحُ، وَقَالَ أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ الْمُغِيرَةِ: يَتَنَحْنَحُ

Shahih Ibnu Khuzaimah 902: Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ammarah bin Al Qa'qa' dan Al Mughirah bin Muqsim seluruhnya, dari Al Harits Al Ukli, dari Abu Zur'ah bin Amr bin Jarir, dari Abdullah bin Naji, dari Ali. Jarir berkata, “Diriwayatkan dari Al Mughirah, dari Al Harits, dan Ammarah dan Al Harits dengan kalimat 'membaca tasbih.' Sedangkan Abu Bakar bin Ayyasy meriwayatkan dari Al Mughirah, ia berkata, 'Berdehem'.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #903

صحيح ابن خزيمة ٩٠٣: ثناه يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، ثنا جَرِيرٌ ح وَحَدَّثَنَا الدَّوْرَقِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، كِلَاهُمَا عَنِ الْمُغِيرَةِ ح وَثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ، ثنا عَبْدُ الْوَاحِدِ، أَخْبَرَنَا عُمَارَةُ بْنُ الْقَعْقَاعِ، بِمَا ذَكَرْتُ مِنَ الْأَلْفَاظِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 903: Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami (Ha') dan Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami keduanya dari Al Mughirah (Ha') dan Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Mu'alla bin Asad menceritakan kepada kami, Abdul Wahid menceritakan kepada kami, Ammarah bin Al Qa'qa' mengabarkan kepada kami sebagaimana yang telah disebutkan lafazh-lafazhnya.

Shahih Ibnu Khuzaimah #904

صحيح ابن خزيمة ٩٠٤: ثنا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى الْقَزَّازُ، ثنا عَبْدُ الْوَارِثِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ، نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ وَائِلٍ قَالَ: كُنْتُ غُلَامًا لَا أَعْقِلُ صَلَاةَ أَبِي فَحَدَّثَنِي وَائِلُ بْنُ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ، عَنْ أَبِي وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ، ثُمَّ كَبَّرَ، ثُمَّ الْتَحَفَ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَيْهِ فِي ثَوْبِهِ، ثُمَّ أَخَذَ شِمَالَهُ بِيَمِينِهِ " ثُمَّ ذَكَرَ الْحَدِيثَ، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: هَذَا عَلْقَمَةُ بْنُ وَائِلٍ لَا شَكَّ فِيهِ، لَعَلَّ عَبْدَ الْوَارِثِ، أَوْ مَنْ دُونَهُ شَكَّ فِي اسْمِهِ وَرَوَاهُ هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَارَةَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ وَائِلٍ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ، وَمَوْلًى لَهُمْ، عَنْ أَبِيهِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ

Shahih Ibnu Khuzaimah 904: Imran bin Musa Al Qazzaz menceritakan kepada kami, Abdul Warits menceritakan kepada kami, Muhammad bin Juhadah menceritakan kepada kami, Abdul Jabbar bin Wa'il menceritakan kepada kami, ia berkata, “Aku dulu masih kanak-kanak dan tidak mengerti tentang shalat Ayahku, maka Wa'il bin Alqamah menceritakan kepadaku dari Ayahku Wa'il bin Hujr, ia berkata, 'Apabila Rasulullah telah siap untuk shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya, kemudian bertakbir, lalu berselimut dan memasukkan kedua tangannya kedalam bajunya, kemudian menyatukan sisi kirinya dengan sisi kanannya, lalu menyebutkan haditsnya' Abu Bakar berkata, “Alqamah bin Wa'il tidak terdapat keraguan padanya, mungkin Abdul Warits lebih cenderung meragukan tentang namanya.” Hammam bin Yahya meriwayatkannya, Muhammad bin Hujarah, Abdul Jabbar bin Wa'il menceritakan kepadaku dari Alqamah bin Wa'il budak yang telah dimerdekakannya, dari ayahnya Wa'il bin Hujr

Shahih Ibnu Khuzaimah #905

صحيح ابن خزيمة ٩٠٥: ناه مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ، ثنا هَمَّامٌ، غَيْرَ أَنَّهُ لَيْسَ فِي حَدِيثِ عَفَّانَ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَيْهِ فِي ثَوْبِهِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 905: Muhammad bin Yahya memberitahukan kepadanya, Affan bin Muslim menceritakan kepada kami, Hammam menceritakan kepada kami, akan tetapi tidak disebutkan di dalam hadits Affan, “Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bajunya.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #906

صحيح ابن خزيمة ٩٠٦: نا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أنا عِيسَى يَعْنِي ابْنَ يُونُسَ ح وَثنا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ ح وَثنا ابْنُ كُرَيْبٍ، نا أَبُو أُسَامَةَ، ح وَثنا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ، نا عَبْدُ الْوَارِثِ، عَنْ أَيُّوبَ، كُلُّهُمْ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ، فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ؛ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لَعَلَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ» هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ عِيسَى قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَفِي الْخَبَرِ دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ النُّعَاسَ لَا يَقْطَعُ الصَّلَاةَ، إِذْ لَوْ كَانَ النُّعَاسُ يَقْطَعُ الصَّلَاةَ لَمَا كَانَ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي لَعَلَّهُ يَذْهَبُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبُّ نَفْسَهُ مَعْنًى، وَقَدْ أَعْلَمَ بِهَذَا الْقَوْلِ أَنَّهُ إِنَّمَا أَمَرَنَا الِانْصِرَافَ مِنَ الصَّلَاةِ خَوْفَ سَبِّ النَّفْسِ عِنْدَ إِرَادَةِ الدُّعَاءِ لَهَا، لَا أَنَّهُ فِي غَيْرِ صَلَاةٍ إِذَا نَعَسَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 906: Ali bin Khasyram memberitahukan kepada kami, Isa —yaitu bin Yunus— mengabarkan kepada kami (Ha') dan Abdul Jabbar bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami (Ha') dan Ibnu Kuraib menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami (Ha') dan Bisyr bin Hilal menceritakan kepada kami, Abdul Warits menceritakan kepada kami dari Ayub, semuanya dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu mengantuk ketika shalat maka ia hendaknya tidur sampai hilang rasa kantuknya, karena sesungguhnya apabila salah seorang di antara kamu shalat dalam keadaan mengantuk maka mungkin saja ia bermaksud memohon ampunan akan tetapi ia justru memaki dirinya sendiri” Abu Bakar berkata, “Di dalam hadits ini terdapat dalil yang menjelaskan bahwa mengantuk tidak membatalkan shalat, sebab apabila mengantuk membatalkan shalat niscaya sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, “Mungkin saja ia bermaksud memohon ampunan akan tetapi ia justru memaki dirinya sendiri” tidak ada artinya. Aku mengambil kesimpulan dari perkataan ini bahwa beliau hanya memerintahkan kita untuk menyudahi shalat karena dikhawatirkan akan mencaci diri sendiri tatkala tujuannya mencari kebaikan, bukan di luar shalat ketika mengantuk.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #907

صحيح ابن خزيمة ٩٠٧: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، ثنا أَبُو خَالِدٍ، ح وَثنا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، ثنا جَرِيرٌ، ح وَثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَنْصُورٍ السُّلَيْمِيُّ، ثنا عَبْدُ الْأَعْلَى جَمِيعًا عَنْ هِشَامٍ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُصَلِّيَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا " وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ فِي حَدِيثِهِ: «إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الِاخْتِصَارِ فِي الصَّلَاةِ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 907: Abdullah bin Sa'id Al Asyaj menceritakan kepada kami, Abu Khalid menceritakan kepada kami (Ha') dan Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami (Ha") dan Ismail bin Basyar bin Manshur As-Sulaimi menceritakan kepada kami, Abdul A'la menceritakan kepada kami, semuanya meriwayatkan dari Hisyam bin Sirin, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang untuk shalat dengan cara bertolak pinggang.” Ismail di dalam haditsnya berkata, “Sesungguhnya Rasulullah melarang untuk melaksanakan shalat dengan bertolak pinggang.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #908

صحيح ابن خزيمة ٩٠٨: نا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْمُغِيرَةِ الْمِصْرِيُّ، نا أَبُو صَالِحٍ الْحَرَّانِيُّ، نا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، عَنْ هِشَامٍ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الِاخْتِصَارُ فِي الصَّلَاةِ رَاحَةُ أَهْلِ النَّارِ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 908: Ali bin Abdurrahman bin Al Mughirah Al Mashri menceritakan kepada kami, Abu Shalih Al Harrani menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bertolak pinggang dalam shalat adalah istirahatnya penghuni neraka.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #909

صحيح ابن خزيمة ٩٠٩: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، وَعِيسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْغَافِقِيُّ قَالَا: ثنا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ وَقَالَ عِيسَى: عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ أَنَّ بُكَيْرًا، حَدَّثَهُ أَنَّ كُرَيْبًا مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ حَدَّثَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَأَى عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْحَارِثِ يُصَلِّي وَرَأْسُهُ مَعْقُوصٌ مِنْ وَرَائِهِ، فَقَامَ، فَجَعَلَ يَحُلُّهُ، وَأَقَرَّ لَهُ الْآخَرَ، فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ، فَقَالَ: مَا لَكَ وَرَأْسِي؟ فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّمَا مَثَلُ هَذَا مِثَالُ الَّذِي يُصَلِّي وَهُوَ مَكْتُوفٌ» قَالَ يُونُسُ: وَهُوَ مَعْقُوصٌ، فَقَامَ وَرَاءَهُ فَحَلَّ عَنْهُ وَأَقَرَّ لَهُ الْآخَرَ " كَذَا قَالَا جَمِيعًا: وَأَقَرَّ الْآخَرَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَالصَّحِيحُ قَرَّ

Shahih Ibnu Khuzaimah 909: Yunus bin Abdul A'la dan Isa bin Ibrahim Al Ghafiqi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Amr bin Al Harits mengabarkan kepadaku, —Isa berkata: dari Amr bin Al Harits— bahwa Bukar telah mengabarkan kepadanya bahwa Kuraib maula Ibnu Abbas meriwayatkan kepadanya bahwa Abdullah bin Abbas pernah melihat Abdullah bin Al Harits shalat dalam keadaan mengikat rambutnya dari belakang, kemudian Abdullah bin Abbas berdiri dan membuka ikatan rambutnya serta meluruskan yang lainnya. Tatkala ia selesai shalat ia menghampiri Ibnu Abbas dan berkata, “Apa urusanmu dengan kepalaku?” Ibnu Abbas menjawab, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya perumpamaan orang seperti ini bagaikan orang yang shalat sambil bersedekap' Yunus berkata, “Pria itu mengikat rambutnya, maka Ibnu Abbas berdiri di belakangnya dan melepaskan ikatannya serta meluruskan yang lainnya.” Begitulah yang diriwayatkan oleh keduanya, dengan kalimat “Wa aqarral akhara” Abu Bakar berkata, “Yang benar adalah 'Qarra'.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #910

صحيح ابن خزيمة ٩١٠: نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ مِنْ أَصْلِهِ، ثنا حَجَّاجٌ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى، أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ رَأَى أَبَا رَافِعٍ مَوْلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ، وَحَسَنٌ يُصَلِّي، قَدْ غَرَزَ ضِفْرَيْهِ فِي قَفَاهُ، فَحَلَّهُمَا أَبُو رَافِعٍ، فَالْتَفَتَ حُسْنٌ إِلَيْهِ مُغْضَبًا، فَقَالَ أَبُو رَافِعٍ: أَقْبِلْ عَلَى صَلَاتِكَ، وَلَا تَغْضَبْ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «ذَلِكَ كِفْلُ الشَّيْطَانِ» يَقُولُ: مَقْعَدُ الشَّيْطَانِ - يَعْنِي مَغْرَزَ ضِفْرَيْهِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 910: Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam menceritakan kepada kami dari sumber aslinya, Hajjaj menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Imran bin Musa mengabarkan kepadaku, Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi mengabarkan kepada kami dari ayahnya, bahwa ia melihat Abu Rafi' maula Nabi lewat di dekat Hasan bin Ali yang sedang shalat dengan mengikatkan sanggul rambutnya di tengkuknya, maka Abu Rafi' membuka ikatan tersebut, kemudian Al Hasan menengok kepadanya sambil menampakkan raut kemarahan. Abu Rafi' lalu berkata, “Teruskan shalatmu dan jangan marah, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Itu adalah tempat duduknya syetan'” Ia berkata, “Tempat peristirahatan syetan —maksudnya adalah ikatan sanggul rambutnya-.”