صحيح ابن خزيمة ٨٦١: نا بُنْدَارٌ، ثنا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى قَالَ: مَرَّ بِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَا فِي الْمَسْجِدِ، فَدَعَانِي، فَلَمْ آتِهِ، فَقَالَ: «مَا مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَنِي» قُلْتُ: إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي قَالَ: " أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24] ثُمَّ قَالَ: " أَلَا أُعَلِّمُكَ أَفْضَلَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ أَخْرُجَ، فَلَمَّا ذَهَبَ يَخْرُجُ ذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 861: Bundar menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepada kami dari Syu'bah, Khubaib bin Abdurrahman menceritakan kepadaku dari Hafash bin Ashim, dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla, ia berkata: Rasulullah pernah melintas di dekatku saat aku berada di dalam masjid, kemudian beliau memanggilku namun aku tidak mendatanginya, maka beliau berkata, “Apa yang menyebabkan kamu tidak datang kepadaku?” Aku menjawab, “Sebab aku tadi sedang shalat.” Beliau berkata, “Bukankah Allah telah berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan rasul apabila Rasul menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu'.” (Qs. Al Anfaal [8]: 24) Kemudian beliau berkata, "Maukah kamu aku ajarkan sebaik-baiknya surah di dalam Al Qur'an sebelum aku keluar?” Tatkala beliau hendak keluar maka aku pun mengingatkannya hal itu dan beliau berkata, “Alhamdulillah Rabbil Alamin, ia adalah As-Sab 'u Al Matsani dan Al Qur'an yang agung yang telah diturunkan kepadaku”
صحيح ابن خزيمة ٨٦٢: فَحَدَّثَنَا بُنْدَارٌ مِنْ كِتَابِ شُعْبَةَ، وَثنا يَحْيَى، وَمُحَمَّدٌ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ خُبَيْبٍ، عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى قَالَ: مَرَّ بِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أُصَلِّي، فَدَعَانِي، بِمِثْلِهِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ: أَعْظَمُ سُورَةٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 862: Bundar menceritakan kepada kami dari kitab Syu'bah, (dan) Yahya serta Muhammad menceritakan kepada kami dari Syu'bah, dari Khabib, dari Hafash bin Ashim, dari Abu Sa'id Al Mu'alla, ia berkata, “Rasulullah pernah lewat di dekatku saat aku sedang shalat, kemudian beliau memanggilku ...” Redaksi selanjutnya sama, akan tetapi beliau menambahkan redaksi, “Surah yang paling agung."
صحيح ابن خزيمة ٨٦٣: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ: أَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ، وَقُمْنَا مَعَهُ، فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ فِي الصَّلَاةِ: اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَمُحَمَّدًا، وَلَا تَرْحَمْ مَعَنَا أَحَدًا، فَلَمَّا سَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَعْرَابِيِّ: «لَقَدْ تَحَجَّرْتَ وَاسِعًا» يُرِيدُ رَحْمَةَ اللَّهِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 863: Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, Yunus mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab, dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah berkata, “Rasulullah berdiri untuk melaksanakan shalat dan kami berdiri bersamanya, kemudian seorang pria Arab badui berucap di dalam shalatnya, 'Ya Allah, Kasihilah diriku dan Muhammad, dan jangan Engkau kasihi seseorang bersama kami.' Manakala Rasulullah salam beliau pun berkata kepada pria Badui itu, 'Engkau telah mempersempit yang luas.' Maksudnya adalah mempersempit rahmat Allah.”
صحيح ابن خزيمة ٨٦٤: نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَسْعُودِ بْنِ عَبْدِ الْحَمِيدِ، ثنا الْقَاسِمُ يَعْنِي ابْنَ الْحَكَمِ الْعُرَنِيَّ -، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ قَابُوسِ بْنِ أَبِي ظَبْيَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِنًى فَخَطَرَتْ مِنْهُ كَلِمَةٌ قَالَ: فَسَمِعَهَا الْمُنَافِقُونَ، فَقَالَ: فَأَكْثَرُوا، فَقَالُوا: إِنَّ لَهُ قَلْبَيْنِ، أَلَا تَسْمَعُونَ إِلَى قَوْلِهِ وَكَلَامِهِ فِي الصَّلَاةِ إِنَّ لَهُ قَلْبًا مَعَكُمْ، وَقَلْبًا مَعَ أَصْحَابِهِ، فَنَزَلَتْ {يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ} [الأحزاب: 1] ، إِلَى قَوْلِهِ: {مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ} [الأحزاب: 4]
Shahih Ibnu Khuzaimah 864: Abu Thahir mengabarkan kepada kami, Abu Bakar menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Mas'ud bin Abdul Hamid menceritakan kepada kami, Al Qasim —yaitu Ibnu Al Hakam Al Arani— menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Qabus bin Abu Zhabyan, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Rasululah shalat di Mina, terlintas darinya perkataan." Perawi lanjut berkata: Kemudian orang-orang munafik mendengar hal itu, Ibnu Umar pun berkata, "Orang-orang munafik mengeij akannya dan mereka mengatakan bahwa beliau mempunyai dua hati,' Bukankah engkau mendengar ucapannya dan perkataannya di dalam shalat? Sesungguhnya ia menjadikan sebagian hatinya untukmu dan sebagian lainnya untuk para sahabatnya.' Maka turunlah ayat, 'Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya'." (Qs. Al Ahzaab [33]: 1-4)
صحيح ابن خزيمة ٨٦٥: ثنا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، أَخْبَرَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ، ثنا الْأَزْرَقُ بْنُ قَيْسٍ، أَنَّهُ رَأَى أَبَا بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيَّ يُصَلِّي، وَعِنَانُ دَابَّتِهِ فِي يَدِهِ، فَلَمَّا رَكَعَ انْفَلَتَ الْعِنَانُ مِنْ يَدِهِ، وَانْطَلَقَتِ الدَّابَّةُ قَالَ: فَنَكَصَ أَبُو بَرْزَةَ عَلَى عَقِبَيْهِ، وَلَمْ يَلْتَفِتْ حَتَّى لَحِقَ الدَّابَّةَ، فَأَخَذَهَا، ثُمَّ مَشَى كَمَا هُوَ، ثُمَّ أَتَى مَكَانَهُ الَّذِي صَلَّى فِيهَ، فَقَضَى صَلَاتَهُ، فَأَتَمَّهَا، ثُمَّ سَلَّمَ قَالَ: إِنِّي قَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوٍ كَثِيرٍ حَتَّى عَدَّ غَزَوَاتٍ، فَرَأَيْتُ مِنْ رُخَصِهِ وَتَيْسِيرِهِ، وَأَخَذْتُ بِذَلِكَ، وَلَوْ أَنِّي تَرَكْتُ دَابَّتِي حَتَّى تَلْحَقَ بِالصَّحَرَاءِ، ثُمَّ انْطَلَقْتُ شَيْخًا كَبِيرًا أَخْبِطُ الظُّلْمَةَ كَانَ أَشَدَّ عَلَيَّ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 865: Ahmad bin Abdah menceritakan kepada kami, Hammad —yaitu Ibnu Zaid— mengabarkan kepada kami, Al Azraq bin Qais menceritakan kepada kami, bahwa ia pernah melihat Abu Barzah Al Aslami shalat sambil memegang tali kekang binatang tunggangannya. Tatkala ia sujud, tali kekang itu pun terlepas dari tangannya dan binatang tunggangannya bergerak. Perawi lanjut berkata, “Abu Barzah kemudian mundur dengan punggungnya dan tidak menengok kebelakang sampai akhirnya menemukan binatang tersebut. Ia lalu mengambil tali kekangnya dan berjalan ke arah depan tetap dalam keadaannya itu, lantas mendatangi tempat shalatnya dan menyempurnakan shalatnya. Setelah itu ia mengucapkan salam. Ia berkata, 'Aku talah menemani Rasulullah di dalam banyak peperangan sehingga tidak terhitung jumlah peperangan tersebut. Aku lalu melihat keringanan dan kemudahan padanya dan aku pun mengambilnya. Seandainya aku biarkan binatang tungganganku itu pergi hingga berada di tengah-tengah padang pasir, hal itu sangat sulit bagi diriku sementara aku pada saat itu sudah tua renta dan tidak berdaya'."
صحيح ابن خزيمة ٨٦٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَزِيزٍ الْأَيْلِيُّ أَنَّ سَلَامَةَ، حَدَّثَهُمْ عَنْ عُقَيْلٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ، أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ الْأَنْصَارِيَّ، أَخْبَرَهُ أَنَّ الْمُسْلِمِينَ بَيْنَمَا هُمْ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ مِنْ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ وَأَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي بِهِمْ لَمْ يَفْجَأْهُمْ إِلَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَشَفَ سِتْرَ حُجْرَةِ عَائِشَةَ، فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ وَهُمْ صُفُوفٌ فِي الصَّلَاةِ، ثُمَّ تَبَسَّمَ فَضَحِكَ: فَنَكَصَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى عَقِبَيْهِ لِيَصِلَ الصَّفَّ، وَظَنَّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ أَنْ يَخْرُجَ إِلَى الصَّلَاةِ، فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ، أَنْ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 866: Abu Thahir mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Abdul Aziz Al Aili bin Salamah menceritakan kepada kami, mereka telah meriwayatkannya dari Aqil, ia berkata: Muhammad bin Muslim mengabarkan kepadaku bahwa Anas bin Malik Al Anshari mengabarkan kepadanya, “Sesungguhnya tatkala kaum muslimin shalat Subuh pada hari senin (99-Ba') dan Abu Bakar mengimami mereka maka tidak ada yang membuat mereka terkejut selain Rasulullah membuka tabir kamar Aisyah, kemudian beliau melihat mereka sedang berbaris di dalam shaf shalat, lalu tersenyum. Abu Bakar kemudian mundur ke belakang untuk shalat di dalam shaf dan mengira bahwa Rasulullah akan keluar untuk shalat. Rasulullah lalu mengisyaratkan kepada mereka dengan tangannya agar mereka melanjutkan shalat hingga selesai.”
صحيح ابن خزيمة ٨٦٧: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، ثنا سُفْيَانُ، أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ، وَابْنُ عَجْلَانَ، سَمِعَا عَامِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ يَقُولُ: سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيَّ يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ، وَعَلَى عَاتِقِهِ أُمَامَةُ بِنْتُ زَيْنَبَ، فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا، وَإِذَا رَفَعَ مِنَ السُّجُودِ أَعَادَهَا "
Shahih Ibnu Khuzaimah 867: Abdul Jabbar bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Usman dan Ibnu Sulaiman dan Ibnu Ajian mengabarkan kepada kami, keduanya mendengar Amir bin Abdullah bin Az-Zubair berkata: Aku mendengar Amr bin Sulaim Az-Zuraqi, ia berkata, “Aku mendengar Abu Qatadah berkata, 'Aku pernah melihat Rasulullah shalat mengimami orang-orang saat Umamah binti Zainab berada di atas pundaknya. Apabila ruku maka beliau menurunkannya dan apabila bangkit dari sujud beliau menggendongnya kembali'.”
صحيح ابن خزيمة ٨٦٨: نا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، ثنا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ مَعْمَرٍ ح وَثنا مُحَمَّدُ بْنُ هِشَامٍ، ثنا يَحْيَى بْنُ الْيَمَانِ ح وَثنا أَبُو مُوسَى، ثنا عَبْدُ الْأَعْلَى ح وَثنا يَعْقُوبُ الدَّوْرَقِيُّ، ثنا غُنْدَرٌ ح وَثنا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالُوا: ثنا مَعْمَرٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ ضَمْضَمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَمْرَ بِقَتْلِ الْأَسْوَدَيْنِ فِي الصَّلَاةِ الْعَقْرَبِ وَالْحَيَّةِ» وَفِي حَدِيثِ غُنْدَرٍ قَالَ مَعْمَرٌ: فَقُلْتُ لَهُ: فَقَالَ: الْعَقْرَبُ وَالْحَيَّةُ وَفِي حَدِيثِ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ يَحْيَى: يَعْنِي الْحَيَّةَ وَالْعَقْرَبَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 868: Sa'id bin Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami dari Ma'mar (Ha') Muhammad bin Hisyam menceritakan kepada kami, Yahya bin Al Yaman menceritakan kepada kami (Ha') Abu Musa menceritakan kepada kami, Abdul A'la menceritakan kepada kami (Ha') Ya'qub Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Ghundar menceritakan kepada kami (Ha') Yahya bin Hakim menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, mereka berkata: Ma'mar menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir, dari Dhamdham, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan membunuh dua jenis binatang melata berwarma hitam ketika shalat, yaitu ular dan kalajengking.” Di dalam hadits riwayat Ghundar, Ma'mar berkata, “Aku kemudian menanyakan hal itu kepadanya dan ia menjawab, 'Kalajengking dan ular'.” Sedangkan di dalam hadits riwayat Abdul A'la, Yahya berkata, “Yaitu ular dan kalajengking.”
صحيح ابن خزيمة ٨٦٩: قَالَ أَبُو بَكْرٍ فِي خَبَرِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ لَا يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ، فَلَمَّا أَكْثَرَ النَّاسُ التَّصْفِيقَ الْتَفَتَ، فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّفِّ، فَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا، يَأْمُرُهُ أَنْ يُصَلِّيَ " قَدْ أَمْلَيْتُهُ قَبْلُ بِطُولِهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 869: Abu Bakar berkata: Di dalam hadits Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad bahwa Abu Bakar tidak pernah menengok di dalam shalatnya, maka ketika orang-orang bertepuk tangan beliau terpaksa menengok ke belakang dan ternyata Rasulullah telah berdiri di shaf shalat. Kemudian Rasulullah mengisyaratkan kepadanya seperti ini, yaitu beliau memerintahkannya melanjutkan shalat hingga selesai. Aku telah menjelaskan haditsnya dengan panjang lebar sebelumnya.
صحيح ابن خزيمة ٨٧٠: نا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ، ثنا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ وَهُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدَ، عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْد، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ يَمِينًا وَشِمَالًا، وَلَا يَلْوِي عُنُقَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 870: Al Husain bin Huraits menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Sa'id —yaitu Ibnu Abu Hind— dari Tsaur bin Yazid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika shalat Rasulullah pernah menengok ke kanan dan ke kiri tanpa memutar lehernya ke belakang punggungnya.”