صحيح ابن خزيمة ٨٠١: نا بِهِ الْأَشَجُّ، وَهَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، وَلَمْ يَذْكُرَا الرُّؤْيَةَ، وَقَالَا: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي. قَالَ هَارُونُ: إِلَى رَاحِلَتِهِ، وَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ: إِلَى بَعِيرِهِ، وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَفْعَلُهُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 801: Al Asyaj dan Harun bin Ishak menceritakan kepada kami dengan tidak menyebutkan tentang melihat Rasulullah shalat, dan keduanya menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau pernah shalat. Harun berkata: "Menghadap ke hewan tunggangannya." Abu Sa’id berkata: "Menghadap untanya, sedangkan Ibnu 'Umar juga melakukannya."
صحيح ابن خزيمة ٨٠٢: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، ثنا سُفْيَانُ، حَدَّثَنِي صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ، ح وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالَا: حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ، قَالَ عَبْدُ الْجَبَّارِ: وَبَلَغَ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَ الْآخَرُونَ رِوَايَةً قَالَ: «إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيُصَلِّ إِلَى سُّتْرَةٍ، وَلْيَدْنُ مِنْهَا، لَا يَقْطَعُ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلَاتَهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 802: Abdul Jabbar bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Shafwan bin Salim menceritakan kepadaku (Ha') Ahmad bin Mani’ dan Ahmad bin Abdah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami dari Shafwan bin Sulaim, dari Nafi’ bin Jubair, dari Muth’im, dari Sahal bin Abu Hatsmah, Abdul Jabbar berkata: Dengan sanad tersebut sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan yang lainnya berkata —sebagai sebuah riwayat—, beliau bersabda, "Jika salah seorang di antara kamu shalat maka ia hendaknya shalat menghadap tabir pembatas dan mendekatkan diri kepadanya, niscaya setan tidak akan merusak shalatnya."
صحيح ابن خزيمة ٨٠٣: ثنا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، ثنا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: كَانَ بَيْنَ مُصَلَّى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَيْنَ الْجِدَارِ قَدْرُ مَمَرِّ الشَّاةِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 803: Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Hazim menceritakan kepada kami, Ayahku menceritakan kepadaku dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata, "Jarak antara tempat shalat Rasulullah dan tembok seukuran jalan yang dapat dilalui seekor domba."
صحيح ابن خزيمة ٨٠٤: نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ، ثنا عُمَرُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّنَافِسِيُّ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: " كُنَّا نُصَلِّي وَالدَّوَابُّ تَمُرُّ بَيْنَ أَيْدِينَا، فَسَأَلْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ تَكُونُ بَيْنَ يَدَيْ أَحَدِكُمْ، وَلَا يَضُرُّ مَا مَرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 804: Ishak bin Ibrahim bin Habib bin Asy-Syahid menceritakan kepada kami, Umar bin Ubaid Ath-Thanafisi menceritakan kepada kami dari Simak bin Harab, dari Musa bin Thalhah, dari ayahnya, ia berkata, Kami pernah shalat sedangkan binatang ternak melintas di hadapan kami. Setelah itu kami menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau bersabda, "Sebatas pelana yang berada di hadapan salah seorang dari kalian dan tidak akan merusak semua yang melintas di depannya."
صحيح ابن خزيمة ٨٠٥: نا الدَّوْرَقِيُّ، ثنا ابْنُ عُلَيَّةَ، عَنْ يُونُسَ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ» ثُمَّ ذَكَرَ الْحَدِيثَ نا أَبُو الْخَطَّابِ، نا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ - ثنا يُونُسُ بِمِثْلِهِ سَوَاءً
Shahih Ibnu Khuzaimah 805: Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Ibnu Ulayyah menceritakan kepada kami dari Yunus, dari Humaid bin Hilal, dari Abdullah bin Ash-Shamith, dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kamu shalat maka telah dianggap menggunakan tabir penghalang jika di hadapannya terdapat jarak sebatas pelana.” Selanjutnya ia menyebutkan redaksi yang sama. Abu Al Khaththab menceritakan kepada kami, Bisyir —yaitu Ibnu Al Mufadhdhal— menceritakan kepada kami, Yunus (94-Alif) menceritakan kepada kami dengan redaksi yang serupa.
صحيح ابن خزيمة ٨٠٦: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، ح وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، ثنا أَبُو عَاصِمٍ، كِلَاهُمَا عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قُلْتُ لِعَطَاءٍ: كَمْ مُؤَخِّرَةُ الرَّحْلِ الَّذِي سَعَلَ إِنَّهُ يَسْتُرُ الْمُصَلِّي؟ قَالَ: قَدْرُ ذِرَاعٍ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 806: Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami (Ha') Ahmad bin Sa’id Ad-Darimi menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, keduanya dari Ibnu Juraij, aku bertanya kepada Atha', “Berapa jarak pelana yang dijadikan batas penghalang seorang yang shalat?” Ia menjawab, “Sepanjang satu hasta.”
صحيح ابن خزيمة ٨٠٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ الْقَيْسِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ أَبُو إِبْرَاهِيمَ الْأَسَدِيُّ، نا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ بُرَيْدِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «تُجْزِئُ مِنَ السُّتْرَةِ مِثْلُ مُؤَخِّرَةِ الرَّحْلِ، وَلَوْ بِدِقِّ شَعْرَةٍ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَخَافُ أَنْ يَكُونَ مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ وَهِمَ فِي رَفْعِ هَذَا الْخَبَرِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَالدَّلِيلُ مِنْ أَخْبَارِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَرَادَ مِثْلَ آخِرَةِ الرَّحْلِ فِي الطَّوْلِ، لَا فِي الْعَرْضِ قَائِمٌ ثَابِتٌ مِنْهُ أَخْبَارُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يُرْكَزُ لَهُ الْحَرْبَةُ يُصَلِّي إِلَيْهَا، وَعَرْضُ الْحَرْبَةِ لَا يَكُونُ كَعَرْضِ آخِرَةِ الرَّحْلِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 807: Muhammad bin Ma'mar Al Qaisi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Qasim Abu Ibrahim Al Asadi menceritakan kepada kami, Tsaur bin Yazid menceritakan kepada kami dari Barid bin Yazid, bin Jabir, dari Makhul, dari Yazid bin Jabir, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pembatas seperti pelana meski sepanjang rambut sudah mencukupi” Abu Bakar berkata, “Aku khawatir Muhammad bin Al Qasim merasa ragu didalam meriwayatkan hadits ini.” Abu Bakar berkata, “Dalil yang terdapat di dalam hadits Nabi ini bahwa maksud kalimat bagaikan pelana adalah sesuai panjangnya bukan lebarnya yang telah ditetapkan dari hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu beliau menancapkan tongkat lalu sh»iat menghadapnya, sedangkan lebar tongkat tidaklah sama dengan lebar pelana.”
صحيح ابن خزيمة ٨٠٨: ثنا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، ثنا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي إِلَيْهَا بِالْمُصَلَّى» يَعْنِي الْعَنَزَةَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَفِي أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالِاسْتِتَارِ بِالسَّهْمِ فِي الصَّلَاةِ، مَا بَانَ وَثَبَتَ أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَادَ بِالْأَمْرِ بِالِاسْتِتَارِ بِمِثْلِ آخِرَةِ الرَّحْلِ فِي طُولِهَا، لَا فِي طُولِهَا وَعَرْضِهَا جَمِيعًا
Shahih Ibnu Khuzaimah 808: Yunus bin Abdul A’la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Bilal menceritakan kepadaku dari Yahya bin Sa’id, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah shalat menghadapnya di tempat shalat —yaitu tombak kecil—" Abu Bakar berkata, “Juga terdapat perintah Nabi untuk menggunakan penghalang dengan anak panah ketika shalat, maka hal ini menjelaskan bahwa beliau telah memerintahkan untuk menggunakan penghalang seperti pelana sesuai panjangnya dan bukan sesuai panjang dan lebarnya secara bersama.
صحيح ابن خزيمة ٨٠٩: ثنا بِهَذَا الْخَبَرِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِمْرَانَ الرَّبِيعُ الْعَابِدِيُّ، حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ - عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ وَهُوَ أَخُو عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ سَبْرَةَ الْجُهَنِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اسْتَتِرُوا فِي صَلَاتِكُمْ وَلَوْ بِسَهْمٍ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 809: Abdullah bin Imran Ar-Rabi’ Al Abidi menceritakan kepada kami hadits ini, Ibrahim —yaitu Ibnu Sa’ad— menceritakan kepadaku dari Abdul Malak —yaitu Ibnu Abdul Aziz bin Sabrah Al Juhani—, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Buatlah tabir penghalang didalam shalatmu meskipun dengan anak panah'."
صحيح ابن خزيمة ٨١٠: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، وَمُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ الْجَوَّازُ قَالَا: ثنا سُفْيَانُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ، عَنْ أَبِي مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ يُحَدِّثُهُ عَنْ جَدِّهِ، سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ بَيْنَ يَدَيْهِ شَيْئًا» وَقَالَ مَرَّةً: «تِلْقَاءَ وَجْهِهِ شَيْئًا، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ شَيْئًا فَلْيَنْصِبْ عَصًا، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ عَصًا فَلْيَخُطَّ خَطًّا، ثُمَّ لَا يَضُرُّهُ مَا مَرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ» وَقَالَ الْجَوَّازُ: فَلْيَضَعْ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ شَيْئًا، وَالْبَاقِي مِثْلُهُ سَوَاءً
Shahih Ibnu Khuzaimah 810: Abdul Jabbar bin Al Ala' dan Muhammad bin Manshur Al Jawwaz menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Ismail bin Umayyah, dari Abu Muhammad bin Amr bin Huraits menceritakannya dari kakeknya, aku mendengar Abu Hurairah berkata, “Abu Al Qasim bersabda, ‘Apabila salah seorang di antara kamu mengerjakan shalat maka ia hendaknya meletakkan sesuatu di hadapannya'. Dalam kesempatan lain, beliau bersabda, 'Tepat di hadapannya. Apabila ia tidak mendapatkan sesuatu maka hendaknya ia menancapkan tongkat dan jika tidak mendapatkan tongkat maka ia hendaknya membuat garis, kemudian tidak akan membahayakan (merusak) sesuatu yang melintas di depannya itu'. ” Al Jawwaz berkata, "Ia hendaknya meletakkan sesuatu tepat di hadapannya." Redaksi selanjutnya sama.