صحيح ابن خزيمة ١٤٨١: نا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا وَكِيعٌ، عَنِ الْمَسْعُودِيِّ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْأَقْمَرِ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: «لَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ بَيِّنٌ نِفَاقُهُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُهَادَى بَيْنَ رَجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1481: Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Al Mas'udi, dari Ali bin Al Aqmar, dari Abu Al Ahwash, dari Abdullah, ia berkata, "Sesungguhnya kamu telah mengetahui kami dan orang yang tidak mengikuti shalat jamaah kecuali ia adalah orang munafik yang benar-bernar kemunafikannya. Kamu juga telah mengetahui kami bahwa seseorang tertahan di antara dua orang sehingga ia berdiri di dalam barisan shalat."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٢: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، نا ابْنُ نُمَيْرٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، وَثنا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا أَبُو مُعَاوِيَةَ، نا الْأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَثْقَلَ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ وَالْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا، وَإِنِّي لَأَهِمُّ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ، ثُمَّ آخُذُ حُزَمَ النَّارِ فَأُحَرِّقُ عَلَى أُنَاسٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الصَّلَاةِ بُيُوتَهُمْ» ، هَذَا حَدِيثُ ابْنِ نُمَيْرٍ وَفِي حَدِيثِ أَبِي مُعَاوِيَةَ قَالَ: «لَقَدْ هَمَمْتُ» ، وَقَالَ: «ثُمَّ آمُرُ رَجُلًا فَيُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقُ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ، فَأُحَرِّقُ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1482: Abdullah bin Sa'id Al Asyaj menceritakan kepada kami, Ibnu Numair menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dan Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami, Al A'masy menceritakan kepada kami dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya shalat yang sangat berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya yang terakhir dan shalat Subuh, jika mereka mengetahui apa yang terdapat pada keduanya niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak dan sungguh aku sangat ingin memerintahkan shalat. Lalu didirikan dan aku memerintahkan seorang laki-laki mengimami shalat, lalu aku mengambil seikat kayu bakar kemudian membakar semua rumah orang-orang yang tidak mengikuti shalat berjamaah.' Ini adalah hadits Ibnu Numair. Di dalam hadits Abu Mu'awiyah. ia menyebutkan, "Sungguh aku sangat ingin." Dan menyebutkan, "Lalu aku perintahkan seorang laki-laki untuk mengimami shalat dengan orang-orang, lalu berangkat bersamaku orang-orang yang semuanya memegang seikat kayu bakar kepada kaum yang tidak mendatangi shalat berjamaah, kemudian aku membakar rumah-rumah mereka dengan api."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ، نا عَبْدُ الْوَهَّابِ يَعْنِي الثَّقَفِيَّ قَالَ: سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ يَقُولُ: سَمِعْتُ نَافِعًا يُحَدِّثُ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ، كَانَ يَقُولُ: «كُنَّا إِذَا فَقَدْنَا الْإِنْسَانَ فِي صَلَاةِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ وَالصُّبْحِ أَسَأْنَا بِهِ الظَّنَّ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1483: Muhammad bin Al Walid menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab -yaitu Ats-Tsaqafi- menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Yahya bin Sa'id berkata. Aku mendengar Nafi, menceritakan hadits dari Abdullah bin Umar ia berkata, "Apabila kami tidak melihat seseorang shalat Isya yang terakhir dan shalat Subuh maka kami telah berburuk sangka padanya."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٤: نا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَسْرُوقِيُّ، ثنا أَبُو أُسَامَةَ، حَدَّثَنِي زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ، عَنِ السَّائِبِ بْنِ حُبَيْشٍ الْكَلَاعِيِّ، ح، وَثنا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، ثنا عَبْدُ الصَّمَدِ، نا زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ، نا السَّائِبُ بْنُ حُبَيْشٍ الْكَلَاعِيُّ، عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ الْيَعْمَرِيِّ قَالَ: قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ: أَيْنَ مَسْكَنُكَ؟ قُلْتُ قَرْيَةٌ دُونَ حِمْصَ قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَا مِنْ ثَلَاثَةِ نَفَرٍ فِي قَرْيَةٍ، وَلَا بَدْوٍ، فَلَا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلَاةُ إِلَّا اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ، فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ» ، وَقَالَ الْمَسْرُوقِيُّ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَ: «إِنَّ الذِّئْبَ يَأْخُذُ الْقَاصِيَةَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1484: Musa bin Abdurrahman Al Masruq menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, Za'idah bin Qudamah menceritakan kepadaku dari As-Sa'ib bin Hubaisy Al Kala'i (Ha') Ali bin Muslim menceritakan kepada kami, Abdush-Shamad menceritakan kepada kami, Za'idah bin Qadamah menceritakan kepada kami, As-Saib bin Hubaisy Al Kala'i menceritakan kepada kami dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari. ia berkata, "Abu Ad-Darda' bertanya, "Dimana tempat tinggalmu?" Aku menjawab. "Di perkampungan dekat Himsh." Abu Darda berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda 'Tidaklah tiga orang yang tinggal di perkampungan atau di pegunungan tidak mendirikan shalat di tengah-tengah mereka melainkan syetan memperdayai mereka. Shalatlah berjamaah, sesungguhnya serigala memakan kambing yang terpisah dari kelompoknya'." Masruq berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. 'Sesungguhnya serigala mengambil kambing yang terpisah dari kelompoknya'."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ كُرَيْبٍ بِخَبَرٍ غَرِيبٍ غَرِيبٍ، ثنا قَبِيصَةُ، ثنا وَرْقَاءُ بْنُ عُمَرَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: وُثِيَتْ رِجْلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَدَخَلْنَا عَلَيْهِ، فَوَجَدْنَاهُ جَالِسًا فِي حُجْرَةٍ لَهُ بَيْنَ يَدَيْهِ غُرْفَةٌ قَالَ: فَصَلَّى جَالِسًا، فَقُمْنَا خَلْفَهُ فَصَلَّيْنَا، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ: «إِذَا صَلَّيْتُ جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا، وَإِذَا صَلَّيْتُ قَائِمًا صَلُّوا قِيَامًا، وَلَا تَقُومُوا كَمَا تَقُومُ فَارِسُ لِجَبَّارِيهَا وَمُلُوكِهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1485: Muhammad bin Al Ala' bin Kuraib menceritakan kepada kami dengan hadits yang aneh dan aneh, Qabishah menceritakan kepada kami, Warqa' bin Umar menceritakan kepada kami dari Manshur. dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Kaki Rasulullah sakit maka kami menjenguk beliau, lalu kami mendapatkan beliau sedang duduk di kamarnya yang terletak dihadapan dengan kamar lain." Perawi bercerita, "Beliau shalat sambil duduk, maka kami berdiri di belakangnya dan kami shalat. Tatkala selesai shalat beliau berkata, 'Apabila aku shalat sambil duduk maka shalatlah sambil duduk, apabila aku shalat sambil berdiri maka shalatlah sambil berdiri, dan janganlah berdiri sebagaimana bangsa Persia berdiri untuk menghormati penguasa dan raja-rajanya'."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٦: نا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى الْقَزَّازُ بِخَبَرٍ غَرِيبٍ غَرِيبٍ، نا عَبْدُ الْوَارِثِ، نا عَبْدُ الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: «لَمْ يَخْرُجْ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا، فَأُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، فَذَهَبَ أَبُو بَكْرٍ يُصَلَّى بِالنَّاسِ، فَرَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحِجَابَ فَمَا رَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبَ إِلَيْنَا مِنْهُ، حَيْثُ وَضَحَ لَنَا وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَوْمَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ أَنْ تَقَدَّمْ، وَأَرْخَى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحِجَابَ فَلَمْ نُوَصَّلْ إِلَيْهِ حَتَّى مَاتَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «هَذَا الْخَبَرُ مِنَ الْجِنْسِ الَّذِي كُنْتُ أَعْلَمْتُ أَنَّ الْإِشَارَةَ الْمَفْهُومَةَ مِنَ النَّاطِقِ قَدْ تَقُومُ مَقَامَ الْمَنْطِقِ إِذِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْهَمَ الصِّدِّيقَ بِالْإِشَارَةِ إِلَيْهِ أَنَّهُ أَمَرَهُ بِالْإِمَامَةِ فَاكْتَفَى بِالْإِشَارَةِ إِلَيْهِ عِنْدَ النُّطْقِ بِأَمْرِهِ بِالْإِقَامَةِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1486: Imran bin Musa Al Qazzaz menceritakan kepada kami dengan hadits yang aneh dan aneh, Abdul Warits menceritakan kepada kami, Abdul Aziz -yaitu Ibnu Shuhaib- menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah tidak keluar menemui kami selama tiga hari, maka shalat tetap didirikan dan Abu Bakar shalat mengimami orang-orang, lalu Nabi menyingkap tirai dan tidaklah kami melihat pemandangan yang paling menakjubkan darinya, sebab saat itu wajah Rasulullah sangat jelas terlihat bagi kami, Kemudian Rasulullah memberikan isyarat kepada Abu Bakar agar maju kedepan dan Nabiyullah memberi tanda dengan menutup tirai tersebut. Setelah itu kami tidak pernah melihatnya kembali sampai beliau meninggal dunia." Abu Bakar berkata, "Hadits ini adalah termasuk dari bentuk hadits yang telah jelaskan bahwa isyarat yang dapat dipahami dari orang yang memberikan perintah dengan ucapan sama kedudukannya dengan perintah yang diucapkan, sebab Nabi telah memberikan pemahaman kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan memberikan isyarat kepadanya untuk menjadi imam, maka cukup dengan memberikan isyarat kepadanya ketika memerintahkan perkara tersebut dengan iqamah."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٧: نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُرَادِيُّ، نا شُعَيْبٌ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، ح، وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ، نا أَبِي، وَشُعَيْبٌ قَالَا: أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، وَنَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ التَّمِيمِيِّ، عَنْ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَصَلَّاهَا مَعَ الْإِمَامِ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1487: Ar-Rabi' bin Sulaiman Al Muradi menceritakan kepada kami, Syu'aib menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami (Ha') dan Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam menceritakan kepada kami, ayahku dan Syu'aib menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Al-Laits mengabarkan kepada kami dari Yazid bin Abu Habib, dari Abdullah bin Abu Salamah dan Nafi' bin Jubair bin Muth'im, dari Mu'adz bin Abdurrahman bin Utsman At-Tamimi dari Humran maula Utsman bin Affan, dari Utsman bin Affan, ia berkata. "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian pergi menunaikan shalat fardhu lalu ia mengerjakannya bersama imam niscaya diampuni dosa-dosanya."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٨: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، ثنا جَرِيرٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، ح، وَثنا الدَّوْرَقِيُّ، وَسَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ قَالَا: ثنا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، وَقَالَ الدَّوْرَقِيُّ قَالَ: ثنا الْأَعْمَشُ، ح، وَثنا بُنْدَارٌ، وَأَبُو مُوسَى قَالَا: ثنا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، ح، وَثنا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ الْعَسْكَرِيُّ، نا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، عَنْ ذَكْوَانَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «صَلَاةُ أَحَدِكُمْ فِي جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ وَحْدَهُ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ بِبِضْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً، وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَا يُرِيدُ غَيْرَهَا، لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً» ، هَذَا حَدِيثُ بُنْدَارٍ، وَقَالَ أَبُو مُوسَى: أَوْ حَطَّ عَنْهُ، وَقَالَ بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ، وَسَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، وَالدَّوْرَقِيُّ: وَحَطَّ عَنْهُ، وَقَالَ الدَّوْرَقِيُّ: حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1488: Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami dari Al A'masy (Ha') Ad-dauraqi dan Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami dari Al A'masy, Ad-Dauraqi berkata: Al A'masy menceritakan kepada kami (Ha') Bundar dan Abu Musa menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ibnu Abu Adi menceritakan kepada kami dari Syu'bah, dari Sulaiman (Ha') Bisyir bin Khalid Al Askari menceritakan kepada kami, Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- menceritakan kepada kami dari Syu'bah, dari Sulaiman, dari Dzakwan, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Shalatnya seseorang di antara kamu dengan berjamaah lebih utama lebih dua puluh derajat dari shalatnya sendirian di rumah dan di pasar. Begitu pula, salah seorang di antara kamu apabila ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu pergi mengerjakan shalat dengan tidak mengharapkan selain itu niscaya tidaklah ia melangkahkan kakinya kecuali Allah akan mengangkat derajatnya dan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." Ini adalah hadits Bundar. Abu Musa menyebutkan, "Atau dihapuskan darinya." Bisyir bin Khalid dan Salam bin Junadah serta Ad-Dauraqi menyebutkan, "Dan dihapuskan darinya." Ad-Dauraqi berkata, "Sampai ia masuk ke dalam masjid."
صحيح ابن خزيمة ١٤٨٩: نا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، نا شُعَيْبٌ، ثنا اللَّيْثُ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَتَوَضَّأُ أَحَدُكُمْ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ وَيُسْبِغُهُ، ثُمَّ يَأْتِي الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ فِيهِ، إِلَّا تَبَشْبَشَ اللَّهُ إِلَيْهِ كَمَا يَتَبَشْبَشُ أَهْلُ الْغَائِبِ بِطَلْعَتِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1489: Ar-Rabi' bin Sulaiman menceritakan kepada kami, Syu'aib menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Abu Sa'id, dari Abu Ubaidah, dari Sa'id bin Yasar bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Tidaklah salah seorang di antara kamu berwudhu dan memperbaiki wudhunya serta menyempurnakannya lalu pergi ke masjid dengan niat hanya untuk shalat maka Allah akan tersenyum kepadanya sebagaimana halnya keluarga yang ditinggalkan tersenyum dengan kedatangannya (setelah beberapa lama pergi)'."
صحيح ابن خزيمة ١٤٩٠: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي عُشَّانَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ الْجُهَنِيَّ يُحَدِّثُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: «إِذَا تَطَهَّرَ الرَّجُلُ، ثُمَّ مَرَّ إِلَى الْمَسْجِدِ يَرْعَى الصَّلَاةَ، كَتَبَ لَهُ كَاتِبُهُ، - أَوْ كَاتِبَاهُ - بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الْمَسْجِدِ عَشْرَ حَسَنَاتٍ، وَالْقَاعِدُ يَرْعَى لِلصَّلَاةِ كَالْقَانِتِ، وَيُكْتَبُ مِنَ الْمُصَلِّينَ، مِنْ حَيْثُ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ حَتَّى يَرْجِعَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1490: Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, Amr bin Al Harits mengabarkan kepadaku dari Abu Usysyanah bahwa ia mendengar Uqbah bin Amir Al Juhani menceritakan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Apabila seseorang telah bersuci kemudian pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat niscaya ditulis baginya oleh malaikat pencatat -dua malaikat pencatat- pada setiap langkahnya menuju masjid dengan sepuluh kebaikan dan orang yang duduk menunggu waktu shalat bagaikan orang yang patuh kepada Allah serta akan ditulis dari orang-orang yang mengerjakan shalat sejak mulai keluar dari ramahnya sampai ia kembali."