صحيح ابن خزيمة ١٣٠١: نا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، نا ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ: سَمِعَ ابْنُ مَسْعُودٍ رَجُلًا يَنْشُدُ ضَالَّةً فِي الْمَسْجِدِ، فَغَضِبَ وَسَبَّهُ، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: مَا كُنْتَ فَحَّاشًا يَا ابْنَ مَسْعُودٍ قَالَ: «إِنَّا كُنَّا نُؤْمَرُ بِذَلِكَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1301: Harun bin Ishak menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami dari Ashim Al Ahwal, dari Abu Utsman, ia berkata, "Ibnu Mas’ud mendengar seorang laki-laki mencari-cari sesuatu yang hilang di masjid maka ia marah dan mencacinya, lalu dikatakan kepadanya, 'Kamu bukanlah seorang yang marah wahai Ibnu Mas’ud.’ Ia menjawab, 'Karena kami telah diperintahkan seperti itu’."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٢: نا بُنْدَارٌ، وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَا: ثنا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الشِّرَى وَالْبَيْعِ فِي الْمَسْجِدِ، وَأَنْ يُنْشَدَ فِيهِ الشِّعْرُ، وَأَنْ يُنْشَدَ فِيهِ الضَّالَّةُ، وَعَنِ الْحِلَقِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ قَبْلَ الصَّلَاةِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1302: Bundar dan Ya’qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Yahya bin Sa’id menceritakan kepada kami dari Ibnu Ajian, dari Amr bin Syua’ib, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Nabi melarang untuk bejual beli di masjid, membaca syair, mencari-cari barang .yang hilang, dan mencukur pada hari Jum’at sebelum shalat."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا النُّفَيْلِيُّ، نا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَخْبَرَنِي يَزِيدُ بْنُ خُصَيْفَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِي الْمَسْجِدِ فَقُولُوا: لَا أَرْبَحَ اللَّهُ تِجَارَتَكَ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَنْشُدُ فِيهِ ضَالَّةً فَقُولُوا: لَا أَدَّى اللَّهُ عَلَيْكَ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: لَوْ لَمْ يَكُنِ الْبَيْعُ يَنْعَقِدُ لَمْ يَكُنْ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا أَرْبَحَ اللَّهُ تِجَارَتَكَ» مَعْنًى
Shahih Ibnu Khuzaimah 1303: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, An-Nufaili menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, Yazid bin Khushaifah mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kamu melihat orang yang menjual dan membeli di masjid maka ucapkanlah (doakanlah), 'Semoga Allah tidak akan memberikan keuntungan atas daganganmu', Dan apabila kamu melihat orang yang mencari-cari sesuatu yang hilang di dalamnya maka ucapkanlah, 'Semoga Allah tidak akan mengembalikannya kepadamu'." Abu Bakar berkata, "Jika seandainya jual beli tidak sah akadnya maka sabda Rasulullah 'Semoga Allah tidak akan memberikan untung perdaganganmu' tidak bermakna."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٤: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، نا أَبُو خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: «نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْبَيْعِ وَالِابْتِيَاعِ، وَأَنْ تُنْشَدَ الضَّوَالُّ، وَعَنْ تَنَاشُدِ الْأَشْعَارِ، وَعَنِ التَّحَلُّقِ لِلْحَدِيثِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ قَبْلَ الصَّلَاةِ» يَعْنِي فِي الْمَسْجِدِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1304: Abdullah bin Sa’id Al Asyaj menceritakan kepada kami. Abu Khalid menceritakan kepada kami dari Ibnu Ajlan, dari Amr bin Syua’ib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, "Nabi melarang jual beli, mencari-cari sesuatu yang hilang, membaca syair dan mencukur untuk berbicara pada hari Jum'at sebelum shalat -yaitu di masjid-"
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٥: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، ثنا سُفْيَانُ قَالَ: مَا حَفِظْتُهُ مِنَ الزُّهْرِيِّ إِلَّا عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: مَرَّ عُمَرُ بِحَسَّانَ، وَهُوَ يُنْشِدُ فِي الْمَسْجِدِ فَلَحَظَ إِلَيْهِ، فَقَالَ: قَدْ كُنْتُ أَنْشُدُ وَفِيهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ، ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَى أَبِي هُرَيْرَةَ، فَقَالَ: أَنْشُدُكَ اللَّهَ أَسَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «أَجِبْ عَنِّي، اللَّهُمَّ أَيِّدْهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ؟» قَالَ: نَعَمْ قَالَ: وَثناه الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّارُ، وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ بِهَذَا مِثْلَهُ، وَقَالَ سَعِيدٌ: قَدْ كُنْتُ أُنْشِدُ فِيهِ، وَفِيهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ، وَقَالَ الْحَسَنُ: قَدْ كُنْتُ أُنْشِدُ فِيهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1305: Abdul Jabbar bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku tidak menghafalnya dari Az-Zuhri kecuali dari Sa'id, dari Abu Hurairah, ia berkata: Ketika Umar lewat di dekat Hassan yang sedang membaca syair di masjid ia lantas memarahinya, maka Hassan lalu berkata, "Aku pernah membaca syair di dalam masjid bersama orang yang lebih mulia dari dirimu." Setelah itu ia menengok kepada Abu Hurairah lalu berkata, "Aku bersaksi atas nama Allah, bukankah kamu mendengar Rasulullah berkata, 'Turutilah perintahku, Ya Allah kuatkanlah ia dengan ruh qudus?'." Abu Hurairah menjawab "Ya" Dan berkata, "Al Hasan bin Ash-Shayyah Al Bazzar dan Sa’id bin Abdurrahman meriwayatkannya kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri dengan redaksi yang sama. Sa’id berkata, "Aku pernah melantunkannya sedang di. dalamnya ada orang yang lebih mulia dari dirimu." Al Hasan berkata, "Aku pernah melantunkannya, saat di dalam masjid ada orang yang lebih mulia dari dirimu."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٦: نا أَبُو قُدَامَةَ، نا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ، ثنا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ وَاصِلٍ مَوْلَى ابْنِ عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، عَنْ أَبِي أَسْوَدَ الدِّيلِيِّ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عُرِضَتْ عَلَيَّ أَعْمَالُ أُمَّتِي، حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا، فَوَجَدْتُ فِي مَحَاسِنِ أَعْمَالِهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَوَجَدْتُ فِي مَسَاوِي أَعْمَالِهَا النُّخَاعَةَ فِي الْمَسْجِدِ لَا تُدْفَنُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1306: Abu Qudamah menceritakan kepada kami. Wahab bin Jarir menceritakan kepada kami. Mahdi binn Maimun menceritakan kepada kami dari Washil maula Ibnu Uyainah, dari Yahya bin Uqail, dari Yahya bin Ya'mar dari Abu Al Aswad Ad-Daili, dari Abu Dzar. ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Telah diperlihatkan kepadaku amal perbuatan umatku yang baik dan yang buruk, maka aku mendapatkan di antara amal baiknya, yaitu menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan dan aku mendapatkan di antara amal buruknya, yaitu membuang dahak di masjid dan tidak dikubur."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٧: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، نا أَبُو دَاوُدَ، ثنا شُعْبَةُ، وَثنا الدَّوْرَقِيُّ، ثنا ابْنُ عُلَيَّةَ، أَخْبَرَنَا هِشَامٌ الدَّسْتُوَائِيُّ، ح وَثنا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ، نا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ يَزِيدَ الْوَاسِطِيَّ، عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ، وَشُعْبَةَ، ح وَثنا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، ثنا وَكِيعٌ، عَنْ هِشَامٍ جَمِيعًا عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْبُزَاقُ فِي الْمَسْجِدِ خَطِيئَةٌ، وَكَفَّارَتُهَا دَفْنُهَا» وَفِي خَبَرِ ابْنِ عُلَيَّةَ، وَوَكِيعٍ قَالَ: «التَّفْلُ فِي الْمَسْجِدِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1307: Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami. Abu Daud menceritakan kepada kami. Syu'bah menceritakan kepada kami. Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Ibnu Ulayyah menceritakan kepada kami, Hisyam Ad-Dastuwa'i mengabarkan kepada kami (Ha') Ziyad bin Ayub menceritakan kepada kami, Muhammad -yaitu Ibnu Yazid Al Wasithi- menceritakan kepada kami dari Hisyam Ad-Dastuwa'i dan Syu'bah (Ha') Salam bin Junadah meriwayatakan kepada kami, Waki’ memberitakan kepada kami dari Hisyam, semuanya dari Qatadah, dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Meludah di masjid adalah kesalahan maka kafaratnya adalah menguburnya." Di dalam hadits Ibnu Ulayyah disebutkan, dari Waki’, ia berkata, "Meludah di masjid."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٨: نا بُنْدَارٌ، نا أَبُو عَامِرٍ، نا أَبُو مَوْدُودٍ وَهُوَ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي حَدْرَدٍ الْأَسْلَمِيُّ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ دَخَلَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَبَزَقَ فِيهِ أَوْ تَنَخَّمَ فَلْيَحْفُرْ فِيهِ فَلْيُبْعِدْ، فَلْيَدْفِنْهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَلْيَبْزُقْ فِي ثَوْبِهِ، ثُمَّ يَخْرُجْ بِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1308: Bundar menceritakan kepada kami, Abu Amir menceritakan kepada kami, Abu Maudud -yaitu Abdul Aziz bin Abu Sulaiman- menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Hadrad Al Aslami menceritakan kepadaku, ia berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda , 'Barangsiapa yang masuk ke masjid ini lalu meludah di dalamnya atau membuang dahak, maka ia hendaknya membuat lubang yang dalam, lalu menguburnya. Apabila ia tidak mampu melakukannya maka ia hendaknya meludah dl bajunya kemudian keluar dengan membawanya."
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٩: نا الْفَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ الْجَزَرِيُّ، ثنا عَبْدُ الْأَعْلَى، عَنْ مُحَمَّدٍ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ وَهُوَ ابْنُ أَبِي عَتِيقٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِيهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِذَا تَنَخَّمَ أَحَدُكُمْ فِي الْمَسْجِدِ فَلْيُغَيِّبْ نُخَامَتَهُ، أَنْ يُصِيبَ جِلْدَ مُؤْمِنٍ أَوْ ثَوْبِهِ فَيُؤْذِيَهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1309: Al Fadhl bin Ya’qub Al Jazari menceritakan kepada kami, Abdul A’la menceritakan kepada kami dari Muhammad -yaitu Ibnu Ishak- Abdullah bin Muhammad - yaitu Ibnu Abu Atiq- menceritakan kepadaku dari Amir bin Sa’ad menceritakan dari ayahnya Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kami berdahak di masjid maka ia hendaknya menghilangkan dahak tersebut karena dikhawatirkan mengenai kulit seorang mukmin atau bajunya sehingga mengganggunya."
صحيح ابن خزيمة ١٣١٠: نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعِيدٍ الْجَوْهَرِيُّ، نا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، وَابْنُ نُمَيْرٍ، وَيَعْلَى، عَنِ ابْنِ سُوقَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، ح وَثنا الْجَوْهَرِيُّ، أَيْضًا نا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَبُو أَحْمَدَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَلَمْ يَرْفَعْهُ أُولَئِكَ - «مَنْ تَنَخَّمَ فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ بُعِثَ وَهِيَ فِي وَجْهِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1310: Ibrahim bin Sa’id Al Jauhari menceritakan kepada kami, Marwan bin Mu’awiyah dan Ibnu Numair dan Ya’la menceritakan kepada kami dari Abu Suqah, dari Nafi’, dari Ibnu Umar. (Ha') Al Jauhari juga menceritakan kepada kami. Husain bin Muhammad Abu Ahmad menceritakan kepada kami dari Ashim Ibnu Umar dari Muhammad bin Suqah. dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -mereka semua tidak meriwayatkannya secara marfu'- 'Barangsiapa meludah di kiblat masjid maka dia akan dibangkitkan dalam kondisi ludah di wajahnya'."