صحيح ابن خزيمة ١٢٩١: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحِيمِ الْبَرْقِيُّ، حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ مِكْتَلٍ، وَأَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ قَالَا: حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي ذُبَابٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مِهْرَانَ مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1291: Ahmad bin Abdullah bin Abdurrahim Al Barqi menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Maryam menceritakan kepada kami, Utsman bin Miktal dan Anas bin Iyadh mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Al Harits bin Abdurrahman bin Abu Dzubab menceritakan kepada kami dari Abdurrahman bin Mihran maula Abu Hurairah, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Permukaan bumi yang paling dicintai Allah adalah masjid dan bagian permukaan bumi yang paling dibenci Allah adalah pasar"
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٢: نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ، نا مَالِكُ بْنُ سُعَيْرِ بْنِ الْخِمْسِ، أَخْبَرَنَا هِشَامٌ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِبِنَاءِ الْمَسْجِدِ فِي الدُّورِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1292: Abdurrahman bin Bisyir bin Al Hakam menceritakan kepada kami, Malik bin Sa’ir bin Al Khims menceritakan kepada kami, Hisyam mengabarkan kepada kami dari ayahnya, dari Aisyah bahwa Nabi memerintahkan membangun masjid di tingkat yang paling atas.
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلِ بْنِ عَسْكَرٍ، نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّهَا بِيَدِهِ - يَعْنِي النُّخَامَةَ أَوِ الْبُزَاقَ - ثُمَّ لَطَّخَهَا بِالزَّعْفَرَانِ، دَعَا بِهِ» قَالَ: فَلِذَلِكَ صُنِعَ الزَّعْفَرَانُ فِي الْمَسَاجِدِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1293: Muhammad bin Sahal bin Askar menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma’mar mengabarkan kepada kami dari Ayub, dari Nafi’, dari Ibnu Umar bahwa Nabi pernah mengeriknya dengan tangannya - yaitu dahak atau ingus- kemudian beliau mengoleskan padanya za’faran yang dimintanya, beliau berkata. "Maka untuk itulah minyak za’faran dipakai di masjid."
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٤: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، نا عَائِذُ بْنُ حَبِيبٍ، ثنا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُخَامَةً فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ، فَاحْمَرَّ وَجْهُهُ فَجَاءَتْهُ امْرَأَةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ فَحَكَّتْهَا، فَجَعَلَتْ مَكَانَهَا خَلُوقًا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا أَحْسَنَ هَذَا» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ غَرِيبٌ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1294: Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, A'idz bin Habib menceritakan kepada kami, Humaid Ath-Thawil menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik, ia berkata, "Ketika Rasulullah melihat dahak di arah kiblat masjid, wajah beliau langsung berubah merah. Tak lama kemudian seorang perempuan Anshar datang lalu mengeriknya lantas menaburi wewangian di tempat itu, kemudian Rasulullah berkata, 'Alangkah indahnya ini'." Abu Bakar berkata, "Hadits ini aneh dan aneh."
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٥: نا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ الْحَكَمِ، نا عَبْدُ الْمَجِيدِ بْنُ أَبِي رَوَّادٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عُرِضَتْ عَلَيَّ أُجُورُ أُمَّتِي حَتَّى الْقَذَاةُ يُخْرِجُهَا الرَّجُلُ مِنَ الْمَسْجِدِ، وَعُرِضَتْ عَلَيَّ ذُنُوبُ أُمَّتِي فَلَمْ أَرَ ذَنْبًا هُوَ أَعْظَمُ مِنْ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ أَوْ آيَةٍ أُوتِيهَا رَجُلٌ ثُمَّ نَسِيَهَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1295: Abdul Wahhab bin Al Hakam menceritakan kepada kami, Abdul Majid bin Abu Rawwad menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Al Muththalib bin Hanthab, dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. 'Diperlihatkan kepadaku pahala umatku sampai kotoran yang dikeluarkan seseorang dari masjid dan diperlihatkan juga kepadaku dosa-dosa umatku maka tidak ada dosa yang paling besar dari surah atau ayat yang telah diberikan kepada seseorang kemudian ia melupakannya."
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ، نا عُمَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ - كَانَ يَنْزِلُ فِي بَنِي قُشَيْرٍ - حَدَّثَنِي أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ: مَا بَدْءُ هَذَا الْحَصَا فِي الْمَسْجِدِ؟ قَالَ: مُطِرْنَا مِنَ اللَّيْلِ، فَجِئْنَا إِلَى الْمَسْجِدِ لِلصَّلَاةِ قَالَ: فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَحْمِلُ فِي ثَوْبِهِ الْحَصَا، فَيُلْقِيَهُ، فَيُصَلِّي عَلَيْهِ، فَلَمَّا أَصْبَحْنَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا هَذَا؟» فَأَخْبَرُوهُ، فَقَالَ: «نِعْمَ الْبِسَاطُ هَذَا» قَالَ: فَاتَّخَذَهُ النَّاسُ قَالَ: قُلْتُ: مَا كَانَ بَدْءُ هَذَا الزَّعْفَرَانِ؟ قَالَ: جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ، فَإِذَا هُوَ بِنُخَاعَةٍ فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ، فَحَكَّهَا، وَقَالَ: «مَا أَقْبَحَ هَذَا» قَالَ: فَجَاءَ الرَّجُلُ الَّذِي تَنَخَّعَ فَحَكَّهَا، ثُمَّ طَلَى عَلَيْهَا الزَّعْفَرَانَ قَالَ: «إِنَّ هَذَا أَحْسَنُ مِنْ ذَلِكَ»قَالَ: قُلْتُ: مَا بَالُ أَحَدِنَا إِذَا قَضَى حَاجَتَهُ نَظَرَ إِلَيْهَا إِذَا قَامَ عَنْهَا؟ فَقَالَ: " إِنَّ الْمَلَكَ يَقُولُ لَهُ: انْظُرْ إِلَى مَا نَحَلْتَ بِهِ إِلَى مَا صَارَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1296: Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdushshamad menceritakan kepadaku, Umar bin SuJaiman -yang tinggal di bani Qusyair- menceritakan kepada kami, Abu Al Walid menceritakan kepadaku, ia berkata, "Aku bertanya kepada Ibnu Umar, 'Apa yang menyebabkan dimulainya kerikil-kerikil ini di masjid?’ Ia menjawab, 'Pada suatu malam kami disirami air hujan lalu kami datang ke masjid untuk shalat’." Ia lanjut berkata, "Kemudian datang seorang pria dengan membawa batu-batu kerikil di bajunya dan melemparkannya lalu shalat di atasnya. Di pagi harinya, Rasulullah bertanya kepada kami, 'Apa ini?'. Mereka lalu menceritakannya kepada beliau, maka beliau berkata, 'Sungguh sangat baik hamparan ini'." Ia berkata, "Maka orang-orang pun melakukan seperti itu." Perawi berkata: Aku berkata, "Kapan dimulainya minyak za’faran ini?" Ia menjawab, "Ketika Rasulullah datang untak shalat Subuh, tiba-tiba beliau melihat dahak di arah kiblat masjid maka beliau mengeriknya lalu berkata, 'Alangkah buruknya ini'." Ia berkata lagi, "Tak lama kemudian datang seorang laki-laki yang terdahak lalu ia mengeriknya lantas menuangkan di atasnya minyak za’faran. Setelah itu beliau berkata, 'Sesungguhnya yang ini lebih baik dari yang itu'." Ia berkata: Aku kemudian bertanya, "Bagaimana keadaan seseorang di antara kami apabila telah selesai buang hajatnya lalu ia melihatnya tatkala berdiri untuk meninggalkannya?" Ia menjawab "Sesungguhnya Malaikat berkata kepadanya, 'Lihatlah apa yang kamu berikan sampai berubah menjadi sesuatu'."
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٧: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ، ثنا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ، ثنا ثَابِتٌ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ، فَمَاتَتْ، فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَأَلَهُ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ، فَقِيلَ لَهُ: إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ: «فَهَلَّا آذَنْتُمُونِي» ، فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا
Shahih Ibnu Khuzaimah 1297: Ahmad bin Abdah Adh-Dhabbi menceritakan kepada kami, Hammad -yaitu Ibnu Zaid-menceritakan kepada kami, Tsabit menceritakan kepada kami dari Abu Rafi’, dari Abu Hurairah bahwa ada seorang perempuan berkulit hitam selalu membersihkan kotoran dari masjid, kemudian ia meninggal dunia dan Rasulullah merasa kehilangan dirinya. Setelah beberapa hari beliau bertanya tentang perempuan itu, maka ada yang mengatakan bahwa dia telah meninggal dunia. Beliau lalu berkata, "Kenapa kalian tidak memberitahuku!" Beliau kemudian mendatangi kuburannya lalu menyalatinya.
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٨: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَكَمِ بْنِ أَبِي زِيَادٍ الْقَطَوَانِيُّ، نا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ امْرَأَةً كَانَتْ تَلْتَقِطُ الْخِرَقَ وَالْعِيدَانِ مِنَ الْمَسْجِدِ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فِي الصَّلَاةِ عَلَى الْقَبْرِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1298: Abdullah bin Al Hakam bin Abu Ziyad Al Qathawani menceritakan kepada kami, Khalid bin Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami dari Al Ala' bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa ada Seorang perempuan yang selalu memungut batang kayu dan dedaunan dari masjid. Lalu dia menyebutkan redaksi hadits selanjutnya tentang shalat di atas kuburan.
صحيح ابن خزيمة ١٢٩٩: نا بُنْدَارٌ، وَأَبُو مُوسَى قَالَا: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ عَلْقَمَةَ وَهُوَ ابْنُ مَرْثَدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، ح وَثنا أَبُو عَمَّارٍ، نا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ أَبِي سِنَانٍ الشَّيْبَانِيِّ، ح وَثنا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا وَكِيعٌ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ سِنَانٍ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَجُلٌ: مَنْ دَعَا إِلَى الْجَمَلِ الْأَحْمَرِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا وَجَدْتَ، إِنَّمَا بُنِيَتِ الْمَسَاجِدُ لِمَا بُنِيَتْ لَهُ» هَذَا حَدِيثُ وَكِيعٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1299: Bundar dan Abu Musa menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Mu'ammal menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Alqamah -yaitu Ibnu Martsad-, dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya (Ha') Abu Ammar menceritakan kepada kami, Waki' bin Jarrah menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Sinan Abu Sinan Asy-Syaibani (Ha') Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Sinan, dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, "Ketika Rasulullah sedang shalat tiba-tiba seorang pria berteriak, "Siapa yang menemukan unta merah?" Maka Rasulullah berkata, 'Kamu tidak akan menemukannya, sesungguhnya masjid dibangun untuk tujuan dibangunnya" Ini adalah hadits Waki'.
صحيح ابن خزيمة ١٣٠٠: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، نا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ مَوْلَى شَدَّادِ بْنِ الْهَادِ، أَنَّهُ شَهِدَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَنْ سَمِعَ رَجُلًا يَنْشُدُ ضَالَّةً فِي الْمَسْجِدِ فَلْيَقُلْ لَهُ: لَا أَدَّاهَا اللَّهُ عَلَيْكَ؛ فَإِنَّ الْمَسَاجِدَ لَمْ تُبْنَ لِهَذَا " قَالَ: سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ يَحْيَى يَقُولُ: أَبُو عَبْدِ اللَّهِ هَذَا هُوَ سَالِمٌ الدَّوْسِيُّ يُقَالُ لَهُ: سَبَلَانُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1300: Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, Haiwah mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Abdurrahman, dari Abu Abdullah maula Syaddad bin Al Hadi bahwa ia menyaksikan Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mendengar seseorang mencari-cari sesuatu yang hilang di masjid maka ia hendaknya mengatakan kepadanya, 'Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu karena masjid tidak dibangun untuk hal ini’." Aku mendengar Muhammad bin Yahya berkata, "Abu Abdullah adalah Salim Ad-Dausi yang disebut dengan sebutan Sabalan."