فِي الْمَرْأَةِ تُقْتَلُ إِذَا ارْتَدَّتْ

Bab Wanita yang Dibunuh Karena Murtad

Sunan Daruquthni #4507

سنن الدارقطني ٤٥٠٧: نا أَبُو عَلِيٍّ الصَّفَّارُ , نا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ , نا أَبُو عَاصِمٍ , نا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ , عَنْ مَكْحُولٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ الْيَدَ وَاللِّسَانَ»

Sunan Daruquthni 4507: Abu Ali Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Abbas bin Muhammad menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Tsaur bin Yazid menceritakan kepada kami dari Makhul, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya pemilik hak boleh menggunakan tangan dan lisan.”

Grade

Sunan Daruquthni #4508

سنن الدارقطني ٤٥٠٨: نا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ الْمُقْرِئُ , نا عِيسَى بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى الْمَرْوَزِيُّ , نا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْحُسَيْنِ , نا أَبِي , نا عِيسَى بْنُ مُوسَى , نا أَبُو حَمْزَةَ , عَنْ جَابِرٍ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا مَاتَ الرَّجُلُ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ إِلَى أَجْلٍ وَلَهُ دَيْنٌ إِلَى أَجْلٍ فَالَّذِي عَلَيْهِ حَالٌّ وَالَّذِي لَهُ إِلَى أَجَلِهِ»

Sunan Daruquthni 4508: Ahmad bin Ibrahim bin Abu Qatadah Al Muqri menceritakan kepada kami, Isa bin Muhammad bin Isa Al Marwazi menceritakan kepada kami, Umar bin Muhammad bin Al Husain menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Isa bin Musa menceritakan kepada kami, Abu Hamzah menceritakan kepada kami dari Jabir, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, „Bila seseorang meninggal dan dia mempunyai (menanggung) utang yang belum jatuh tempo, dan dia juga mempunyai piutang (pada orang lain) yang juga belum jatuh tempo, maka yang menjadi tanggungannya jatuh temponya pada saat itu, sedangkan yang menjadi haknya dibiarkan hingga jatuh tempo'."

Grade

Sunan Daruquthni #4509

سنن الدارقطني ٤٥٠٩: نا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى , نا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورِ بْنِ سَيَّارٍ الرَّمَادِيُّ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ مَعْمَرٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ جَابِرٍ , قَالَ: «إِنَّمَا جَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشُّفْعَةَ فِي كُلِّ مَا لَمْ يُقْسَمْ , فَإِذَا قُسِمَ وَوَقَعَتِ الْحُدُودُ وَصُرِّفَتِ الطُّرُقُ فَلَا شُفْعَةَ»

Sunan Daruquthni 4509: Abu Bakar Ibnu Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Musa menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur bin Sayyar Ar-Ramadi menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Jabir, dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW memberlakukan syuf‘ah pada setiap (kepemilikan) yang belum dibagi. Tapi bila telah dibagikan, maka batasbatasnya telah ditetapkan dan cara-caranya telah ditentukan, sehingga tidak ada lagi syuf'ah (di dalamnya)."

Grade

Sunan Daruquthni #4510

سنن الدارقطني ٤٥١٠: نا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , وَعُمَرُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الشَّيْبَانِيُّ , قَالَا: نا أَحْمَدُ بْنُ الْقَاسِمِ بْنِ مُسَاوِرٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَعْمَرٍ هُوَ ابْنُ أَخِي أَبِي مَعْمَرٍ الْقَطِيعِيِّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْوَاسِطِيُّ , عَنِ الْأَعْمَشِ , عَنْ أَبِي وَائِلٍ , عَنْ حُذَيْفَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَجَازَ شَهَادَةَ الْقَابِلَةِ». مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ لَمْ يَسْمَعْهُ مِنَ الْأَعْمَشِ بَيْنَهُمَا رَجُلٌ مَجْهُولٌ

Sunan Daruquthni 4510: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq dan Umar bin Al Hasan bin Ali Asy-Syaibani menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ahmad bin Al Qasim bin Musawir menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ibrahim bin Ma'mar, —yaitu putra saudaranya Abu Ma'mar Al Qathi'i,— menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Malik Al Wasithi menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Abu Wa'il, dari Hudzaifah, bahwa Nabi SAW membolehkan kesaksian dukun beranak (paraji atau semacam bidan, yakni yang menangani kelahiran). Muhammad bin Abdul Malik tidak pernah mendengarnya dari Al A'masy, di antara keduanya juga ada perawi yang tidak diketahui.

Grade

Sunan Daruquthni #4511

سنن الدارقطني ٤٥١١: نا عُمَرُ بْنُ الْحَسَنِ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ الْفَضْلِ , وَمُحَمَّدُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَطَرٍ , قَالَا: نا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ , عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَدَائِنِيِّ , عَنِ الْأَعْمَشِ , عَنْ أَبِي وَائِلٍ , عَنْ حُذَيْفَةَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَجَازَ شَهَادَةَ الْقَابِلَةِ»

Sunan Daruquthni 4511: Umar bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Ismail bin Al Fadhl dan Muhammad bin Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Wahb bin Baqiyyah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Malik menceritakan kepada kami dari Abu Abdurrahman Al Madaini, dari Al A'masy, dari Abu Waal, dari Hudzaifah, bahwa Rasulullah SAW membolehkan kesaksian dukun beranak (paraji atau semacam bidan, yakni yang menangani kelahiran).

Grade

Sunan Daruquthni #4512

سنن الدارقطني ٤٥١٢: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُقْبَةَ الشَّيْبَانِيُّ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّوَّافُ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَيْمُونٍ , نا عَائِذُ بْنُ حَبِيبٍ , عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبَ , عَنْ جَابِرٍ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ , عَنْ عَلِيٍّ , قَالَ: «شَهَادَةُ الْقَابِلَةِ جَائِزَةٌ عَلَى الِاسْتِهْلَالِ»

Sunan Daruquthni 4512: Ali bin Muhammad bin Uqbah Asy-Syaibani menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Ishaq Ash-Shawwaf menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Muhammad bin Maimun menceritakan kepada kami, A'idz bin Habib menceritakan kepada kami dari Aban bin Taghlib, dari Jabir, dari Abdullah bin Nujai, dari Ali, dia berkata, "Kesaksian dukun beranak (yakni yang menangani kelahiran) dibolehkan mengenai suara bayi (saat dilahirkan, yaitu sebagai tanda hidup saat dilahirkan)."

Grade

Sunan Daruquthni #4513

سنن الدارقطني ٤٥١٣: ثنا عُمَرُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْهَيْثَمِ الْبَلَدِيُّ , نا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ , نا بَقِيَّةُ , عَنْ شُعْبَةَ , عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: «أَجَازَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهَادَةَ رَجُلٍ وَامْرَأَتَيْنِ فِي النِّكَاحِ»

Sunan Daruquthni 4513: Umar bin Al Hasan bin Ali menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Al Haitsam Al Baladi menceritakan kepada kami, Ali bin Ayyasy menceritakan kepada kami, Baqiyyah menceritakan kepada kami dari Syu'bah, dari Al Hajjaj bin Arthah, dari Atha‘ dari Umar bin Khaththab RA, dia berkata, "Rasulullah SAW membolehkan kesaksian seorang laki-laki dan dua orang wanita dalam pernikahan."

Grade

Sunan Daruquthni #4514

سنن الدارقطني ٤٥١٤: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى الْعَطَّارُ بِالْبَصْرَةِ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ , نا يَحْيَى بْنُ الْيَمَانِ , عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ خَلِيفَةَ , عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ خِلَاسٍ , عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , «أَنَّهُ فَرَضَ لِامْرَأَةٍ وَخَادِمِهَا اثْنَا عَشَرَ دِرْهَمًا , لِلْمَرْأَةِ ثَمَانِيَةٌ وَلِلْخَادِمِ أَرْبَعَةٌ وَدِرْهَمَانِ مِنَ الثَّمَانِيَةِ لِلْقُطْنِ وَالْكَتَّانِ»

Sunan Daruquthni 4514: Ahmad bin Muhammad bin Yahya Al Aththar menceritakan kepada kami di Bashrah, Ishaq bin Ibrahim bin Habib bin Asy-Syahid menceritakan kepada kami, Yahya bin Al Yaman menceritakan kepada kami dari Al Minhal bin Khalifah, dari Al Hajjaj bin Arthah, dari Qatadah, dari Khilas, dari Ali RA, bahwa dia mewajibkan dua belas dirham atas seorang wanita dan pembantunya. Untuk si wanita delapan dirham dan untuk si pembantu empat dirham. Yang dua dirham dari delapan dirham tadi adalah untuk kapas dan linen.

Grade

Sunan Daruquthni #4515

سنن الدارقطني ٤٥١٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ , نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ , عَنْ عَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , وَأَيُّوبَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ , عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ , وَقَتَادَةَ , وَحُمَيْدٍ , وَسَمَّاكِ بْنِ حَرْبٍ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ , أَنَّ رَجُلًا أَعْتَقَ سِتَّةَ مَمْلُوكِينَ لَهُ عِنْدَ مَوْتِهِ لَيْسَ لَهُ مَالٌ غَيْرُهُمْ , «فَأَقْرَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمْ فَأَعْتَقَ اثْنَيْنِ وَرَدَّ أَرْبَعَةً فِي الرِّقِّ»

Sunan Daruquthni 4515: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abdul A'la bin Hammad menceritakan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Atha' Al Khurasani, dari Sa'id bin Al Musayyab dan Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, dari Imran bin Hushain, Qatadah, Humaid dan Simak bin Harb, dari Al Hasan, dari Imran bin Hushain, bahwa seorang laki-laki pernah memerdekakan enam budak miliknya ketika dia akan meninggal, sementara dia tidak memiliki harta selain para budak itu, maka Rasulullah SAW mengundi mereka, lalu memerdekakan dua orang di antara mereka dan mengembalikan yang empat sebagai budak.

Grade

Sunan Daruquthni #4516

سنن الدارقطني ٤٥١٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْبَخْتَرِيِّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ دَاوُدَ بْنِ أَبِي نَصْرٍ , نا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ , نا اللَّيْثُ , عَنْ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ , عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ , وَعَنْ أَيُّوبَ , عَنْ أَبِي قِلَابَةَ , عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ , عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ , قَالَ: تُوُفِّيَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ فَتَرَكَ سِتَّةً أَعْبُدٍ لَيْسَ لَهُ مَالٌ غَيْرُهُمْ فَأَعْتَقَهُمْ جَمِيعًا عِنْدَ مَوْتِهِ , فَرُفِعَ ذَلِكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَجَزَّأَهُمْ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ ثُمَّ أَقْرَعَ بَيْنَهُمْ فَأَعْتَقَ الثُّلُثَ وَأَرَقَّ الثُّلُثَيْنِ». قَالَ: وَأَخْبَرَنِي اللَّيْثُ , عَنْ جَرِيرٍ , عَنِ الْحَسَنِ. وَلَا أَعْلَمُهُ إِلَّا عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مِثْلَ ذَلِكَ

Sunan Daruquthni 4516: Muhammad bin Amr bin Al Bakhtari menceritakan kepada kami, Muhammad bin Daud bin Abu Nashr menceritakan kepada kami, Yahya bin Bukair menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami dari Jarir bin Hazim, dari Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, dari hnran bin Hushain. Dan dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Abu Al Muhallab, dari Imran bin Hushain, dia berkata, "Seorang laki-laki dari golongan Anshar meninggal, dia meninggalkan enam orang budak dan tidak ada harta lain selain mereka. Dia kemudian memerdekakan mereka ketika akan meninggal, lalu hal itu diadukan kepada Rasulullah SAW, maka beliau pun membagi mereka menjadi tiga kelompok, lalu mengundi mereka, kemudian memerdekakan sepertiganya (yakni dua orang), dan menetapkan dua pertiganya (yakni empat orang) tetap sebagai budak." Dia berkata, "Dan Al-Laits mengabarkan kepadaku, dari Jarir, dari Al Hasan." Namun aku tidak mengetahuinya kecuali dari Abu Hurairah, seperti itu.