فِي الْمَرْأَةِ تُقْتَلُ إِذَا ارْتَدَّتْ

Bab Wanita yang Dibunuh Karena Murtad

Sunan Daruquthni #4477

سنن الدارقطني ٤٤٧٧: نا ابْنُ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ , عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ , عَنْ عَمَّيْهِ يَعْلَى , وَسَلَمَةَ ابْنِي أُمَيَّةَ , قَالَا: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَمَعَنَا صَاحِبٌ لَنَا مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ , فَقَاتَلَ رَجُلًا فَعَضَّ الرَّجُلُ ذِرَاعَهُ فَجَذَبَهَا مِنْ فِيهِ فَسَقَطَتْ ثَنِيَّتَاهُ , فَذَهَبَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُهُ الْعَقْلَ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَنْطَلِقُ أَحَدُكُمْ إِلَى أَخِيهِ فَيَعَضُّهُ عَضِيضَ الْفَحْلِ ثُمَّ يَأْتِي يَسْأَلُ الْعَقْلَ لَا حَقَّ لَكَ» , فَأَطَلَّهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Sunan Daruquthni 4477: Ibnu Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami dari Atha' bin Abu Rabah, dari Shafwan bin Abdullah bin Shafwan, dari kedua pamannya, Ya'la dan Salamah —keduanya putra Umayyah,— keduanya berkata, "Kami pernah berangkat bersama Rasulullah SAW saat perang Tabuk, saat itu kami bersama seorang teman dari warga Makkah, lalu dia berkelahi dengan seseorang. Orang itu lantas menggigit lengannya, kemudian ia menariknya dari mulutnya sehingga giginya tanggal. Orang itu lantas menemui Rasulullah SAW untuk memintakan tebusan. Rasulullah SAW bersabda, 'Seseorang di antara kalian menghampiri saudaranya lalu menggigitnya seperti gigitan ternak jantan, lalu ia malah minta tebusan? Engkau tidak berhak (atas itu).' Rasulullah SAW kemudian menggugurkan tuntutan itu."

Sunan Daruquthni #4478

سنن الدارقطني ٤٤٧٨: نا الْفَارِسِيُّ، نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ , نا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ الْوَهْبِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , بِإِسْنَادِهِ نَحْوَهُ فَقَالَ: «لَا عَقْلَ لَهَا» , فَأَطَلَّهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Sunan Daruquthni 4478: Al Farisi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Ahmad bin Khalid Al Wahbi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, dengan isnadnya dan redaksi serupa tadi. Dan dia berkata (dalam riwayat yang dikemukakannya), "Tidak ada tebusan atasnya." Lalu Rasulullah SAW menggugurkan tuntunannya.

Sunan Daruquthni #4479

سنن الدارقطني ٤٤٧٩: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ الْمَرْوَزِيُّ , نا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى , عَنْ أَبِي حَمْزَةَ , عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ رُفَيْعٍ , عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الشَّرِيكُ شَفِيعٌ وَالشُّفْعَةُ فِي كُلِّ شَيْءٍ». خَالَفَهُ شُعْبَةُ , وَإِسْرَائِيلُ , وَعَمْرُو بْنُ أَبِي قَيْسٍ , وَأَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ فَرَوَوْهُ , عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ رُفَيْعٍ , عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ , مُرْسَلًا وَهُوَ الصَّوَابُ , وَوَهِمَ أَبُو حَمْزَةَ فِي إِسْنَادِهِ

Sunan Daruquthni 4479: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Al Husain bin Huraits Al Marwazi menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami dari Abu Hamzah, dari Abdul Aziz bin Rufai', dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Mitra adalah pemegang hak syuf'ah, dan syuf'ah berlaku pada segala sesuatu " Syu'bah, Israil, Amr bin Abu Qais dan Abu Bakar bin Ayyasy meriwayatkan hal yang berbeda dengannya. Mereka kemudian meriwayatkannya dari Abdul Aziz bin Rufai', dari Ibnu Abu Mulaikah secara mursal. Inilah yang benar, sementara Abu Hamzah hanya berasumsi dalam isnadnya.

Grade

Sunan Daruquthni #4480

سنن الدارقطني ٤٤٨٠: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدَانَ , نا شُعَيْبُ بْنُ أَيُّوبَ , نا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ , وَمُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ , عَنْ أَبِي رَافِعٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْجَارُ أَحَقُّ بِسَقَبِهِ»

Sunan Daruquthni 4480: Ahmad bin Muhammad bin Sa'dan menceritakan kepada kami, Syu'aib bin Ayyub menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Dukain dan Mu'awiyah bin Hisyam menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Ibrahim bin Maisarah, dari Amr bin AsySyarid, dari Abu Rafi', bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tetangga lebih berhak karena kedekatannya"

Grade

Sunan Daruquthni #4481

سنن الدارقطني ٤٤٨١: نا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ , نا سُفْيَانُ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ , أَنَّ سَعْدًا سَاوَمَ أَبَا رَافِعٍ , أَوْ أَبُو رَافِعٍ سَاوَمَ سَعْدًا , فَقَالَ أَبُو رَافِعٍ: لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «الْجَارُ أَحَقُّ بِسَقَبِهِ» مَا أَعْطَيْتُكَ

Sunan Daruquthni 4481: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Abdurrahman menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Ibrahim bin Maisarah, dari Amr bin Asy-Syarid, bahwa Sa'd pernah menawar kepada Abu Rafi', atau Abu Rafi' menawar kepada Sa'd, lalu Abu Rafi' berkata, "Seandainya aku tidak mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tetangga lebih berhak karena kedekatannya,'' tentu aku tidak akan memberikan kepadamu."

Sunan Daruquthni #4482

سنن الدارقطني ٤٤٨٢: نا الْقَاضِي الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَحْمَدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَوْدِيُّ , نا بَكْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , نا قَيْسُ بْنُ الرَّبِيعِ , عَنْ بَكْرِ بْنِ وَائِلٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ , قَالَ: أَقْبَلْتُ أَنَا وَأَبُو رَافِعٍ إِلَى سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ , فَقَالَ: اشْتَرِ نَصِيبِي فِي دَارِكَ , فَقَالَ سَعْدٌ: لَا أُرِيدُهُ , فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: اشْتَرِهِ مِنْهُ , فَقَالَ: آخُذُهُ بِأَرْبَعِمِائَةٍ مُعَجَّلَةٍ أَوْ مُؤَخَّرَةٍ , فَقَالَ أَبُو رَافِعٍ: قَدْ أُعْطِيتُ خَمْسَةَ آلَافٍ مُعَجَّلَةً , فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ: مَا أَنَا بِزَائِدِكَ , فَقَالَ أَبُو رَافِعٍ: لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «الْجَارُ أَحَقُّ بِسَقَبِهِ أَوْ نَصِيبِهِ» , مَا بِعْتُكَ بِأَرْبَعِمِائَةٍ وَتَرَكْتُ خَمْسَةَ آلَافٍ

Sunan Daruquthni 4482: Al Qadhi Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Audi menceritakan kepada kami, Bakar bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Qais bin Ar-Rabi' menceritakan kepada kami dari Bakr bin Wail, dari Ibrahim bin Maisarah, dari Amr bin Asy-Syarid, dia berkata: Aku dan Abu Rafi' pernah datang hingga ketika Sa'd bin Abu Waqqashtiba, dia lantas berkata, "Belilah bagianku di tanahmu." Sa'd berkata, "Aku tidak menginginkannya." Seseorang berkata kepadanya, "Belilah itu darinya." Dia berkata, "Aku mengambilnya dengan empat ratus, baik tunai maupun tempo." Abu Rafi' berkata, "Aku telah ditawari lima ribu tunai." Sa'd berkata, "Aku tidak akan menambahimu." Abu Rafi' berkata, "Seandainya aku tidak pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tetangga lebih berhak karena kedekatannya,' atau 'bagiannya', tentu aku tidak akan menjual kepadamu dengan empat ratus dan melewatkan yang lima ribu."

Sunan Daruquthni #4483

سنن الدارقطني ٤٤٨٣: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي كَثِيرٍ , نا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , نا الْمُثَنَّى بْنُ الصَّبَّاحِ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , عَنِ الشَّرِيدِ بْنِ سُوَيْدٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «الشَّرِيكُ أَحَقُّ بِشُفْعَتِهِ حَتَّى يَأْخُذَ أَوْ يَتْرُكَ»

Sunan Daruquthni 4483: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad menceritakan kepada kami, Ismail bin Muhammad bin Abu Katsir menceritakan kepada kami, Makki bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Al Mutsanna bin Ash-Shabbah menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Asy-Syarid bin Suwaid, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Mitra lebih berhak karena hak syuf'ahnya hingga dia mengambil atau meninggalkan."

Grade

Sunan Daruquthni #4484

سنن الدارقطني ٤٤٨٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ حُصَيْنِ الْجُبَيْلِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ هَاشِمٍ , عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ , حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّهُ بَاعَ مِنْ رَجُلٍ نَصِيبًا لَهُ مِنْ دَارٍ لَهُ فِيهَا شَرِيكٌ , فَقَالَ شَرِيكُهُ: أَنَا أَحَقُّ بِالْبَيْعِ مِنْ غَيْرِي , فَرُفِعَ ذَلِكَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: «الْجَارُ أَحَقُّ بِسَقَبِهِ»

Sunan Daruquthni 4484: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ismail bin Hushain Al Jubaili menceritakan kepada kami, Amr bin Hasyim menceritakan kepada kami dari Al Auza'i, Amr bin Syu'aib menceritakan kepadaku, dari Amr bin Asy-Syarid, dari ayahnya, bahwa dia pernah menjual kepada seseorang bagian miliknya dari suatu rumah yang dimiliki bersama seorang mitra, lalu mitranya itu berkata, 'Aku lebih berhak terhadap penjualan itu daripada selainku.' Hal itu kemudian diadukan kepada Nabi SAW, maka beliau pun bersabda, 'Tetangga lebih berhak karena kedekatannya'."

Grade

Sunan Daruquthni #4485

سنن الدارقطني ٤٤٨٥: نا صَاعِدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَلِيٍّ، نا الْمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الثَّقَفِيُّ , حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ الشَّرِيدِ بْنِ سُوَيْدٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْجَارُ أَحَقُّ بِسَقَبِهِ» , قِيلَ: مَا السَّقَبُ؟ , قَالَ: «الْجِوَارُ»

Sunan Daruquthni 4485: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Amr bin Ali menceritakan kepada kami, Al Mu'tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, Abdullah bin Abdurrahman AtsTsaqafi menceritakan kepada kami, Amr bin Asy-Syarid bin Suwaid menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tetangga lebih berhak karena saqab (kedekatan)nya.'' Ditanyakan, 'Apa itu saqab?'. Beliau menjawab, 'Bersebelahan'."

Grade

Sunan Daruquthni #4486

سنن الدارقطني ٤٤٨٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , وَمُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , وَآخَرُونَ قَالُوا: نا عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ , عَنْ جَابِرٍ , قَالَ: " قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الشُّفْعَةِ فِي كُلِّ شِرْكٍ لَمْ يُقْسَمْ: رَبْعَةٌ أَوْ حَائِطٌ لَا يَحِلُّ لَهُ أَنْ يَبِيعَهُ حَتَّى يَسْتَأْذِنَ شَرِيكَهُ ". وَقَالَ ابْنُ مَخْلَدٍ: «حَتَّى يُؤَذِنَ شَرِيكَهُ , فَإِنْ شَاءَ أَخَذَ وَإِنْ شَاءَ تَرَكَ , فَإِنْ بَاعَهُ وَلَمْ يُؤْذِنْهُ فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ» , لَمْ يَقُلْ: يُقْسَمُ فِي هَذَا الْحَدِيثِ إِلَّا ابْنُ إِدْرِيسَ وَهُوَ مِنَ الثِّقَاتِ الْحُفَّاظِ

Sunan Daruquthni 4486: Abu Bakar An-Naisaburi, Muhammad bin Makhlad dan lainnya menceritakan kepada kami, mereka berkata: Ali bin Harb menceritakan kepada kami, Abdullah bin Idris menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Abu Az-Zubair, dari Jabir, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah memutuskan tentang syuf'ah (pengambilan hak dari mitra baru secara paksa) pada setiap kemitraan yang belum dibagi, baik itu tempat tinggal atau pun kebun, yaitu tidak boleh dijual hingga diizinkan oleh mitranya." Ibnu Makhlad menyebutkan (dalam redaksi yang dikemukakannya), "Sehingga mitranya mengizinkan. Bila mau dia boleh mengambilnya, dan bila mau dia boleh meninggalkannya. Bila mitranya itu menjualnya sebelum diizinkan, maka dia lebih berhak terhadapnya." Tidak ada yang menyebutkan redaksi "yang belum dibagi" dalam hadits ini selain Ibnu Idris, dan dia termasuk perawi tsiqah lagi hafizh.

Grade