سنن الدارقطني ٣٦٢٩: ثنا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ الْمِصْرِيُّ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَيُّوبَ , نا سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجَرْمِيُّ , نا مَحْبُوبُ بْنُ مُحْرِزٍ التَّمِيمِيُّ , عَنْ أَبِي مَالِكٍ النَّخَعِيِّ , عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ , عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنْ عَلِيٍّ , رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَمَرَ الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا أَنْ تَعْتَدَّ فِي غَيْرِ بَيْتِهَا إِنْ شَاءَتْ». لَمْ يُسْنِدْهُ غَيْرُ أَبِي مَالِكٍ النَّخَعِيِّ وَهُوَ ضَعِيفٌ , وَمَحْبُوبٌ ضَعِيفٌ أَيْضًا
Sunan Daruquthni 3629: Ali bin Muhammad bin Ali Al Mishri menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Abdullah bin Ayyub menceritakan kepada kami, Sa'id bin Muhammad Al Jarmi menceritakan kepada kami, Mahbub bin Muhriz At-Tamimi menceritakan kepada kami dari Abu Malik An-Nakha'i, dari AthaN bin As-Sa'ib dari Abu Abdurrahman, dari Ali RA, bahwa Nabi SAW memerintahkan wanita yang ditinggal mati suaminya untuk ber-iddah di rumah orang lain bila ia mau. Tidak ada perawi yang meriwayatkan hadits ini secara musnad kecuali Abu Malik AnNakha'i, dan dia dinilai dha'if. Mahbub juga dha‘if
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٠: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ , نا دَاوُدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْعَطَّارُ , نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , قَالَ: «أَيُّمَا امْرَأَةٍ غُرَّ بِهَا رَجُلٌ بِهَا جُنُونٌ أَوْ جُذَامٌ أَوْ بَرَصٌ فَلَهَا مَهْرُهَا بِمَا أَصَابَ مِنْهَا , وَصَدَاقُ الرَّجُلِ عَلَى وَلِيِّهَا الَّذِي غَرَّهُ»
Sunan Daruquthni 3630: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abdul A'la bin Hammad menceritakan kepada kami, Daud bin Abdurrahman Al Aththar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Umar bin Khaththab, dia berkata, "Wanita mana saja yang suaminya tertipu karenanya, dan ia (wanita itu) menderita gila, kusta, atau sopak, maka ia berhak mendapatkan mahar sesuai dengan apa yang telah menimpanya (disetubuhi), dan suaminya berhak meminta kembali mahar kepada wali wanita tersebut yang telah menipunya."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣١: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا عِيسَى بْنُ أَبِي حَرْبٍ , نا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ , نا شُعْبَةُ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , قَالَ: [ص:399] «قَضَى عُمَرُ فِي الْبَرْصَاءِ وَالْجَذْمَاءِ وَالْمَجْنُونَةِ إِذَا دُخِلَ بِهَا فُرِّقَ بَيْنَهُمَا , وَالصَّدَاقُ لَهَا لِمَسِيسِهِ إِيَّاهَا وَهُوَ لَهُ عَلَى وَلِيِّهَا». قَالَ: قُلْتُ: أَنْتَ سَمِعْتَهُ؟ , قَالَ: نَعَمْ
Sunan Daruquthni 3631: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Isa bin Abu Harb menceritakan kepada kami, Yahya bin Abu Bukair menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami' dari Yahya bin Sa'id, dari Sa'id bin Al Musayyab, dia berkata: Umar pernah memberi keputusan mengenai wanita yang berpenyakit sopak, kusta, dan gila jika telah digauli. Yakni ia dan suaminya dipisahkan, tapi ia memperoleh mahar karena telah digauli, dan suaminya berhak menuntut kembalian mahar dari walinya. Yahya bin Sa'id berkata: Aku bertanya, "Anda mendengarnya langsung?" Ia menjawab, "Ya."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٢: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِصْرِيُّ , نا مَالِكُ بْنُ يَحْيَى , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ , أَخْبَرَنَا رَوْحُ بْنُ الْقَاسِمِ , وَشُعْبَةُ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّهُ قَالَ: " أَرْبَعٌ لَا يَجُوزُ فِي بَيْعٍ وَلَا نِكَاحٍ: الْمَجْنُونَةُ وَالْمَجْذُومَةُ وَالْبَرْصَاءُ وَالْغَلْفَاءُ "
Sunan Daruquthni 3632: Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Malik bin Yahya menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab bin Atha‘ Rauh bin Al Qasim dan Syu'bah mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Jabir bin Zaid, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Ada empat macam wanita yang tidak diperbolehkan dalam jual beli dan nikah, yaitu: wanita gila, kusta, sopak dan wanita yang lubang vaginanya tertutup."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٣: نا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَبُو السَّائِبِ سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ نا وَكِيعٌ , عَنْ أَبِي خَالِدٍ , عَنْ عَامِرٍ , قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: «أَيُّمَا رَجُلٍ تَزَوَّجَ امْرَأَةً مَجْنُونَةً , أَوْ جَذْمَاءَ , أَوْ بِهَا بَرَصٌ , أَوْ بِهَا قَرْنٌ , فَهِيَ امْرَأَتَهُ إِنْ شَاءَ أَمْسَكَ وَإِنْ شَاءَ طَلَّقَ»
Sunan Daruquthni 3633: Abu Ubaid Al Qasim bin Ismail menceritakan kepada kami, Abu As-Sa'ib Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Abu Khalid, dari Amir, dia berkata: Ali berkata, "Pria mana saja yang menikahi wanita gila, kusta, sopak, atau yang ada daging menutupi kemaluannya, maka suaminya boleh memilih, mempertahankannya atau menceraikannya."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٤: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ , نا هُشَيْمٌ , نا حَجَّاجٌ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , [ص:400] عَنْ جَدِّهِ , أَنَّ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ كَتَبَ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي مُسَلْسَلٍ يَخَافُ عَلَى امْرَأَتِهِ مِنْهُ , فَكَتَبَ إِلَيْهِ «أَنْ يُؤَجِّلَ سَنَةً فَإِنْ بَرَأَ وَإِلَّا فَرَّقَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ»
Sunan Daruquthni 3634: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla bin Manshur menceritakan kepada kami, Haysim menceritakan kepada kami, Hajjaj menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Amr bin Al Ash menulis surat kepada Umar bin Khaththab tentang penyakit musalsal yang menimpa istrinya yang ia khawatirkan akibatnya. Umar kemudian memerintahkan ia menunggu selama setahun jika sembuh, kalau tidak ia dipisahkan dari istrinya.
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٥: نا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , نا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَسَنِ الرَّازِيُّ , نا الْهَيْثَمُ بْنُ الْيَمَانِ , نا عُثْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يُفْسَدُ الْحَلَالُ بِالْحَرَامِ»
Sunan Daruquthni 3635: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad bin Al Hasan Ar-Razi menceritakan kepada kami, Al Haitsam bin Al Yaman menceritakan kepada kami, Utsman bin Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Urwah dari Aisyah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Sesuatu yang halal tidak rusak lantaran yang haram."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٦: نا أَبُو بَكْرٍ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , نا جَدِّي , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ مَوْلَى بَنِي مَخْزُومٍ , عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَيُّوبَ بْنِ سَلَمَةَ , عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنِ الرَّجُلِ يَتْبَعُ الْمَرْأَةَ حَرَامًا ثُمَّ يَنْكِحُ ابْنَتَهَا أَوْ يَتْبَعُ الِابْنَةَ ثُمَّ يَنْكِحُ أُمَّهَا , قَالَ: «لَا يُحَرِّمُ الْحَرَامُ الْحَلَالَ»
Sunan Daruquthni 3636: Abu Bakar bin Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Buhlul menceritakan kepada kami, kakekku menceritakan kepada kami, Abdullah bin Nafi' maula bani Makhzum menceritakan kepada kami dari Al Mughirah bin Ismail bin Ayyub bin Salamah, dari Utsman bin Abdurrahman, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seorang pria yang selingkuh dengan seorang wanita kemudian menikahi anak gadis wanita itu, atau selingkuh dengan anaknya kemudian menikah dengan ibunya, beliau kemudian bersabda, "Yang haram tidak bisa mengharamkan yang halal"
سنن الدارقطني ٣٦٣٧: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عَلِيُّ بْنُ أَحْمَدَ الْجَوَارِبِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدٍ , [ص:401] ح وَنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ صَالِحٍ , نا جَعْفَرُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ سَامٍ , نا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَرْوِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يُحَرِّمُ الْحَرَامُ الْحَلَالَ»
Sunan Daruquthni 3637: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ali bin Ahmad Al Jawaribi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Muhammad menceritakan kepada kami, (h) Ismail bin Muhammad bin Shalih menceritakan kepada kami, Ja'far bin Ahmad bin Sam menceritakan kepada kami, Ishaq bin Muhammad Al Farwi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Umar menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Yang haram tidak bisa mengharamkan yang halal."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٣٨: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَبِيبٍ , حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ , حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ , عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَجُلٍ زَنَى بِامْرَأَةٍ فَأَرَادَ أَنْ يَتَزَوَّجَهَا أَوِ ابْنَتَهَا , قَالَ: «لَا يُحَرِّمُ الْحَرَامُ الْحَلَالَ إِنَّمَا يُحَرِّمُ مَا كَانَ بِنِكَاحٍ»
Sunan Daruquthni 3638: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Abdullah bin Syabib menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Al Mundzir menceritakan kepada kami, Abdullah bin Nafi' menceritakan kepada kami, Al Mughirah bin Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami dari Utsman bin Abdurrahman Az-Zuhri, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah RA, dia berkata: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seorang pria yang berzina dengan seorang wanita, lalu ia ingin menikahinya atau anak gadisnya, beliau bersabda, "Yang haram tidak bisa mengharamkan yang halal. Sesungguhnya yang haram (menjadi mahram), kalau melalui pernikahan (yang benar)."
Grade