Hadits Tentang Ibadah

Shahih Bukhari #6945

صحيح البخاري ٦٩٤٥: حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ الْأَحْوَلُ أَنَّ طَاوُسًا أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَهَجَّدَ مِنْ اللَّيْلِ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Shahih Bukhari 6945: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibn Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman Al Ahwal] bahwa [Thawus] radliyallahu'anhu mengabarkan kepadanya, ia mendengar [Ibn Abbas] berkata: "Jika Nabi Shallalahu'alaihi wasallam tahajjud malam hari beliau membaca: 'ALLAAHUMA LAKAL HAMDU, ANTA NUURUSSAMAWAATI WAL ARDLI, WALAKAL HAMDU ANTA QOYYIMUSSAWAATI WAL ARDLI, WALAKAL HAMDU ANTA RABBUSSAMAAWAATI WAL ARDLI WAMAN FIIHINNA, ANTAL HAQQU, WAWA'DUKAL HAQQ, WAQOULUKL HAQQ, WALIQOO'UKAL HAQQ, WALJANNATU HAQQ, WANNAARU HAQQ, WANNABIYUUN HAQQ, WASSAA'ATU HAQQ, ALLOOHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU WAILAIKA TAWAKKALTU, WAILAIKA ANABTU, WABIKA KHAASHAMTU, WAILAIKA HAAKAMTU, FAHGHFIRLII MA QADDAMMTU WAMAA AKHKHARTU, WAMA ASRARTU WAMAA A'LANTU, ANTA ILAAHII, LAA-ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah, bagi-Mu lah segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah pemelihara langit dan bumi, dan bagi-Mu segala puji, Engkau adalah Pemilik langit dan bumi dan siapa saja yang menghuninya, Engkau adalah Benar, dan janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, surga-Mu benar, neraka-Mu benar, para nabi benar, dan kiamat benar. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku menyandarkan diri, karena-Mu aku memusuhi, dan kepada-Mu aku meminta penghakiman, maka ampunilah bagiku apa yang telah aku perbuat dan apa yang belum aku lakukan, apa yang aku lakukan secara sembunyi-sembunyi dan apa yang aku lakukan secara terang-terangan, Engkau adalah Tuhanku, tiada sesembahan yang hak selain Engkau) '."

Musnad Ahmad #6945

مسند أحمد ٦٩٤٥: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ أَبَا ذَرٍّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَصْحَابُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فُضُولُ أَمْوَالٍ يَتَصَدَّقُونَ بِهَا وَلَيْسَ لَنَا مَا نَتَصَدَّقُ بِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَاتٍ إِذَا عَمِلْتَ بِهِنَّ أَدْرَكْتَ مَنْ سَبَقَكَ وَلَا يَلْحَقُكَ إِلَّا مَنْ أَخَذَ بِمِثْلِ عَمَلِكَ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُكَبِّرُ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَخْتِمُهَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Musnad Ahmad 6945: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Hassan bin 'Athiyah] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abi `Aisyah] dari [Abu Hurairah] bahwasanya ia menyampaikan hadits kepada mereka: bahwa Abu Dzar pernah berkata kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala yang banyak. Mereka melakukan shalat sebagaimana kami juga melakukannya, mereka berpuasa sebagaimana kami juga melakukannya, dan mereka mempunyai harta yang lebih yang dapat mereka gunakan untuk bersedekah sedangkan kami tidak mempunyai harta yang lebih yang dapat kami gunakan untuk bersedekah." Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu bacaan yang jika kalian mengucapkannya maka kalian akan dapat menyamai orang yang telah mendahului kalian dan (pahala) kalian tidak akan terjangkau kecuali oleh orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan?" Ia menjawab: "Mau, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Bacalah takbir, tasbih dan tahmid masing-masing tiga puluh tiga kali setiap selesai shalat, kemudian akhirilah dengan membaca: LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QODIIR (Tiada Ilah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan kepunyaan-Nyalah segala kekuasaan dan puji-pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)."

Grade

Musnad Ahmad #6946

مسند أحمد ٦٩٤٦: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ حَفِظْنَاهُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَّنَ الْقَارِئُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تُؤَمِّنُ فَمَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Musnad Ahmad 6946: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dia berkata: kami telah menghafalnya dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah], dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Jika Imam membaca AMIIN maka hendaklah kalian juga membacanya, karena sesungguhnya para malaikat juga membaca AMIIN, maka barangsiapa bacaan AMIINnya bersamaan dengan bacaan para malaikat dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni."

Grade

Musnad Ahmad #6948

مسند أحمد ٦٩٤٨: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

Musnad Ahmad 6948: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika panas nampak menyengat maka tunggu sampai dingin untuk melaksanakan shalat, karena sesungguhnya panas yang menyengat itu dari hembusan neraka Jahannam."

Grade

Shahih Bukhari #6950

صحيح البخاري ٦٩٥٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ إِذَا أَحَبَّ عَبْدِي لِقَائِي أَحْبَبْتُ لِقَاءَهُ وَإِذَا كَرِهَ لِقَائِي كَرِهْتُ لِقَاءَهُ

Shahih Bukhari 6950: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abuz Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: 'Jika hamba-Ku mencintai perjumpaan terhadap-Ku, maka Aku menyukai berjumpa kepadanya, sebaliknya jika hamba-Ku tidak suka berjumpa dengan-Ku, maka Aku juga tidak suka berjumpa dengannya."

Musnad Ahmad #6951

مسند أحمد ٦٩٥١: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَى قَالَ سُفْيَانُ وَلَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثِ مَسَاجِدَ سَوَاءً

Musnad Ahmad 6951: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Dibolehkan mengadakan perjalanan ke tiga masjid berikut ini: Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsho." Sufyan berkata: "Dan boleh bersi keras dalam melakukan safar kecuali pada tiga Masjid: Masjidil Haram, masjidku ini (masjid Nabawi), dan masjidl Aqsho."

Grade

Shahih Bukhari #6952

صحيح البخاري ٦٩٥٢: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوهُ وَاذْرُوا نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لَا يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِينَ فَأَمَرَ اللَّهُ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ وَأَمَرَ الْبَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ قَالَ لِمَ فَعَلْتَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ لَهُ

Shahih Bukhari 6952: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang laki-laki yang sama sekali belum beramal, dan ia berpesan bahwa jika Ia mati, agar mereka (anak-anaknya) membakarnya kemudian membuang setengah dari abunya (jasadnya) ke bumi dan setengah lagi ke laut seraya berkata 'Sekiranya Allah mentakdirkan baginya, maka Allah tentu akan menyiksanya dengan siksaan yang belum pernah dilakukan-Nya kepada seorang pun.' Maka Allah pun menyuruh laut untuk mengumpulkan jasadnya, dan laut pun melakukannya, kemudian Allah juga menyuruh bumi untuk mengumpulkan jasadnya, dan laut pun melakukan. Setelah itu Allah bertanya kepada orang itu 'Apa yang mendorongmu melakukan yang kau lakukan? ' Ia menjawab, 'Ini karena takut kepada-Mu', maka Allah pun mengampuninya."

Musnad Ahmad #6952

مسند أحمد ٦٩٥٢: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قِيلَ لَهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ إِذَا أَتَيْتُمْ الصَّلَاةَ فَلَا تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَاقْضُوا

Musnad Ahmad 6952: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah], dikatakan kepadanya dari kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Ia berkata: "ya, jika kalian mendatangi shalat maka janganlah kalian mendatanginya dengan terburu-buru, datangilah dengan tenang, apa yang kalian dapati dari shalat maka ikutilah dan apa yang kalian tidak dapati maka sempurnakanlah."

Grade

Musnad Ahmad #6953

مسند أحمد ٦٩٥٣: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُصَلِّي أَحَدُنَا فِي ثَوْبٍ قَالَ أَوَلِكُلِّكُمْ ثَوْبَانِ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَتَعْرِفُ أَبَا هُرَيْرَةَ يُصَلِّي فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَثِيَابُهُ عَلَى الْمِشْجَبِ

Musnad Ahmad 6953: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah], dia berkata: seorang laki-laki bertanya: "Wahai Rasulullah, bolehkan salah seorang dari kami shalat dengan hanya menggunakan satu kain?" Beliau menjawab: "Apakah setiap kalian mempunyai dua kain?" Abu Hurairah berkata: "Tidakkah kalian tahu bahwa Abu Hurairah shalat hanya dengan satu kain, dan pakaiannya ada di atas gantungan baju."

Grade

Shahih Bukhari #6954

صحيح البخاري ٦٩٥٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ سَمِعْتُ أَبِي حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَبْدِ الْغَافِرِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ ذَكَرَ رَجُلًا فِيمَنْ سَلَفَ أَوْ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ قَالَ كَلِمَةً يَعْنِي أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا وَوَلَدًا فَلَمَّا حَضَرَتْ الْوَفَاةُ قَالَ لِبَنِيهِ أَيَّ أَبٍ كُنْتُ لَكُمْ قَالُوا خَيْرَ أَبٍ قَالَ فَإِنَّهُ لَمْ يَبْتَئِرْ أَوْ لَمْ يَبْتَئِزْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَإِنْ يَقْدِرْ اللَّهُ عَلَيْهِ يُعَذِّبْهُ فَانْظُرُوا إِذَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي حَتَّى إِذَا صِرْتُ فَحْمًا فَاسْحَقُونِي أَوْ قَالَ اَلْإِسْكَنْدَرِيَّة فَإِذَا كَانَ يَوْمُ رِيحٍ عَاصِفٍ فَأَذْرُونِي فِيهَا فَقَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ مَوَاثِيقَهُمْ عَلَى ذَلِكَ وَرَبِّي فَفَعَلُوا ثُمَّ أَذْرَوْهُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُنْ فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ قَائِمٌ قَالَ اللَّهُ أَيْ عَبْدِي مَا حَمَلَكَ عَلَى أَنْ فَعَلْتَ مَا فَعَلْتَ قَالَ مَخَافَتُكَ أَوْ فَرَقٌ مِنْكَ قَالَ فَمَا تَلَافَاهُ أَنْ رَحِمَهُ عِنْدَهَا وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى فَمَا تَلَافَاهُ غَيْرُهَا فَحَدَّثْتُ بِهِ أَبَا عُثْمَانَ فَقَالَ سَمِعْتُ هَذَا مِنْ سَلْمَانَ غَيْرَ أَنَّهُ زَادَ فِيهِ أَذْرُونِي فِي الْبَحْرِ أَوْ كَمَا حَدَّثَ حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ وَقَالَ لَمْ يَبْتَئِرْ وَقَالَ خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ وَقَالَ لَمْ يَبْتَئِزْ فَسَّرَهُ قَتَادَةُ لَمْ يَدَّخِرْ

Shahih Bukhari 6954: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Abu Al Aswad] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] aku mendengar [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari ['Uqbah bin Abdul Ghafir] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menceritakan tentang seseorang pada masa lampau atau orang sebelum kalian -nabi meneruskan bicaranya-. Orang itu Allah beri harta dan anak, maka dikala ia wafat, ia berkata kepada anak-anaknya, 'Hai anak-anakku, bagaimana keadaanku selaku ayah bagi kalian? ' anak-anaknya menjawab, 'Engkau adalah sebaik-baik ayah.' Abu Said berkata: 'Orang tadi merasa bukan orang baik (orang shalih di sisi Allah), sehingga ia punya prasangka jika Allah mentakdirkan, pasti Dia menyiksanya. Orang tadi meneruskan bicara, 'Kalaulah aku mati nanti, maka bakarlah aku hingga menjadi arang, lalu tumbuklah aku -sedang Iskandaria berkata dengan redaksi 'Jika angin berhembus kencang'-, maka taburkanlah abuku dalam angin itu.' Lantas Allah Azza wa Jalla berfirman: 'Jadilah engkau', tiba-tiba orang itu kembali utuh seperti sedia kala. Maka Allah bertanya: 'Hai hamba-Ku, apa yang mendorongmu berbuat seperti yang kau lakukan? ' Si hamba tadi menjawab, 'Yang demikian karena aku betul-betul takut terhadap-Mu, atau gelisah dari-Mu.' Sehingga Allah tidak menyayangi orang itu selain karena ketakutan orang itu kepada-Nya." Pada kali lain Rasulullah bersabda: "Tidak ada dorongan bagi orang itu berbuat yang demikian selain karena ketakutannya." Maka hadis ini kuceritakan kepada [Abu Utsman], lantas ia berkata: 'Aku mendengar hadis ini dari [Salman], hanya ia menambahi redaksi 'Tolong taburkanlah abuku di lautan atau sebagaimana yang ia ceritakan.' Telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dan berkata dengan redaksi, 'tidak mengharapkan kebaikan'. Sedang [Khalifah] berkata: 'telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dengan redaksi 'lam yabta'iz', yang ditafsirkan oleh [Qatadah] dengan makna l'am yaddakhir', tidak menyimpan'."