Hadits Tentang Al-Qur'an

Musnad Ahmad #17893

مسند أحمد ١٧٨٩٣: حَدَّثَنَا حُجَيْنٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَفَرَسٌ لَهُ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ فِي الدَّارِ فَجَعَلَ يَنْفِرُ فَخَرَجَ الرَّجُلُ فَنَظَرَ فَلَمْ يَرَ شَيْئًا وَجَعَلَ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ ذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ نَزَلَتْ بِالْقُرْآنِ

Musnad Ahmad 17893: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Ketika salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sementara kuda miliknya yang terikat di dalam rumah lari, ia pun keluar dan melihat ke sekelilingnya, namun ia tidak melihat sesuatu, namun kuda itu tetap lari (karena terkejut). Dan pada pagi harinya, la menuturkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Itu adalah As Sakinah (ketenangan dan ketenteraman) yang turun untuk Al Qur`an."

Grade

Musnad Ahmad #17894

مسند أحمد ١٧٨٩٤: حَدَّثَنَا حُجَيْنٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ آخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَامِلَةً بَرَاءَةُ وَآخِرُ آيَةٍ نَزَلَتْ خَاتِمَةُ سُورَةِ النِّسَاءِ { يَسْتَفْتُونَكَ } إِلَى آخِرِ السُّورَةِ

Musnad Ahmad 17894: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Surat yang terakhir kali turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara keseluruhan adalah surat At Taubah. sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah akhir dari surat An Nisa'.

Grade

Musnad Ahmad #17903

مسند أحمد ١٧٩٠٣: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ يَقُولُ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا } أَتَاهُ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا تَأْمُرُنِي إِنِّي ضَرِيرُ الْبَصَرِ قَالَ فَنَزَلَتْ { غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ } قَالَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْتُونِي بِالْكَتِفِ وَالدَّوَاةِ أَوْ اللَّوْحِ وَالدَّوَاةِ

Musnad Ahmad 17903: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] berkata: Ketika turun ayat: "Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak berperang) satu derajat." (QS. Annisa': 95). Ibnu Ummi Maktum mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, apa tuan perintahkan padaku? Sesungguhnya saya adalah seorang yang buta." Al Baraa` berkata: Maka turunlah ayat, "GHAIRU ULIDL DLARAR (Selain mereka yang mempunyai udzur)." (QS. Annisa': 95). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambilkanlah untukku sebongkah tulang dan tinta, atau lembaran dan tinta."

Grade

Musnad Ahmad #17908

مسند أحمد ١٧٩٠٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَن شُعْبَةَ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ وَحَدَّثَنَا ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ أَنَّهُ سَمِعَ الْبَرَاءَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْدًا فَجَاءَ بِكَتِفٍ وَكَتَبَهَا فَشَكَا ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ ضَرَارَتَهُ فَنَزَلَتْ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ }

Musnad Ahmad 17908: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] bahwa ia mendengar [Al Baraa`] berkata: Ketika turun ayat: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah." (QS. Annisa': 95).Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Zaid, maka ia pun datang dengan membawa tulang lalu ia menulisnya. Kemudian Ibu Ummi Maktum mengadukan akan penyakit buta yang dideritanya, maka turunlah ayat, "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur." (QS. Annisa': 95).

Grade

Musnad Ahmad #17915

مسند أحمد ١٧٩١٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجَمَ يَهُودِيًّا وَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أُشْهِدُكَ أَنِّي أَوَّلُ مَنْ أَحْيَا سُنَّةً قَدْ أَمَاتُوهَا

Musnad Ahmad 17915: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merajam seorang Yahudi dan beliau membaca: "ALLAHUMMA INNI USYHIDUKA ANNII AWWALU MAN AHYAA SUNNATAN QAD AMAATUUHAA (Ya Allah, saya persaksikan kepada-Mu, bahwa akulah yang pertama kali menghidupkan sunnah yang sebelumnya telah mereka matikan)."

Grade

Musnad Ahmad #17925

مسند أحمد ١٧٩٢٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا فُضَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ مَرْزُوقٍ عَن شَقِيقِ بْنِ عُقْبَةَ عَن الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ نَزَلَتْ حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ فَقَرَأْنَاهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ نَقْرَأَهَا لَمْ يَنْسَخْهَا اللَّهُ فَأَنْزَلَ { حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى } فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ كَانَ مَعَ شَقِيقٍ يُقَالُ لَهُ أَزْهَرُ وَهِيَ صَلَاةُ الْعَصْرِ قَالَ قَدْ أَخْبَرْتُكَ كَيْفَ نَزَلَتْ وَكَيْفَ نَسَخَهَا اللَّهُ تَعَالَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ

Musnad Ahmad 17925: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Fudlail yakni Ibnu Marzuq], dari [Syaqiq bin Uqbah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Telah turun ayat: "Jagalah shalat kalian dan sholat ashr." (QS. Albaqarah 238). Maka kami membacanya pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang dikehendaki oleh-Nya dan Allah belum menghapusnya." kemudian Allah menurunkan ayat: "Jagalah shalat-shalat kalian dan Shalatul Wushtha (shalat Ashar)." Kemudian berkatalah seorang laki-laki yang sedang bersama saudara kandungnya yang biasa dipanggil Azhar, "Shalaatul wushtha adalah shalat Ashar." Ia juga berkata: "Saya telah mengkhabarkan kepadamu, bagaimana ayat tersebut turun dan bagaimana Allah mengghapusnya kembali. Dan Allahlah yang lebih Mengetahui."

Grade

Musnad Ahmad #17929

مسند أحمد ١٧٩٢٩: حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَن الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكَلَالَةِ فَقَالَ تَكْفِيكَ آيَةُ الصَّيْفِ

Musnad Ahmad 17929: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang Al Kalaalah (mayat yang tidak memiliki anak dan tidak pula orang tua). Maka beliau menjawab: Cukuplah bagimu dalam permasalahan tersebut apa yang terdapat pada ayat yang diturunkan pada musim panas (Ash Shaif), yaitu dalam surat An Nisaa` (Tepatnya ayat 176 surat Annisa).."

Grade

Musnad Ahmad #17931

مسند أحمد ١٧٩٣١: حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ قَالَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَن الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ادْعُوا إِلَيَّ زَيْدًا يَجِيءُ أَوْ يَأْتِي بِالْكَتِفِ وَالدَّوَاةِ أَوْ اللَّوْحِ وَالدَّوَاةِ كَتَبَ لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَكَذَا نَزَلَتْ قَالَ فَقَالَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ وَهُوَ خَلْفَ ظَهْرِهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ بِعَيْنَيَّ ضَرَرًا قَالَ فَنَزَلَتْ قَبْلَ أَنْ يَبْرَحَ { غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ }

Musnad Ahmad 17931: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Panggilkanlah Zaid kemari dengan membawa sebongkah tulang dan tinta, atau lembaran dan tinta." Maka Zaid pun menulis, "Tidaklah sama, antara orang-orang duduk dari kaum mukminin dan mereka yang berjihad di jalan Allah." (QS. Annisa': 95). Baraa` berkata: Seperti inilah ia turun. Kemudian Ibnu Ummi Maktum yang berada di belakang beliau berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kedua mataku ini yang buta?" maka sebelum ia meninggalkan tempat, turunlah ayat: "GHAIRU ULIDL DLARARI (selain mereka yang memiliki udzur)." (QS. Annisa': 95).

Grade

Musnad Ahmad #17952

مسند أحمد ١٧٩٥٢: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّهُ وَصَفَ السُّجُودَ قَالَ فَبَسَطَ كَفَّيْهِ وَرَفَعَ عَجِيزَتَهُ وَخَوَّى وَقَالَ هَكَذَا سَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Ahmad 17952: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa ia menjelaskan sifat sujud. Ia membuka dan meletakkan kedua telapak tangannya, mengangkat kedua sikunya dan merenggangkan di antara kedua lengannya. Kemudian ia berkata: "Seperti inilah sifat sujud Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

Grade

Musnad Ahmad #17958

مسند أحمد ١٧٩٥٨: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ وُجِّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ وَكَانَ يُحِبُّ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ } الْآيَةَ قَالَ فَمَرَّ رَجُلٌ صَلَّى مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَصْرَ عَلَى قَوْمٍ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُمْ رُكُوعٌ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ هُوَ يَشْهَدُ أَنَّهُ صَلَّى مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَّهُ قَدْ وُجِّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ قَالَ فَانْحَرَفُوا وَهُمْ رُكُوعٌ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ

Musnad Ahmad 17958: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan baru kemudian beliau diperintahkan untuk menghadap ke Ka'bah, dan ternyata beliau lebih menyukai hal itu. Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram." (QS. Albaqarah 144), Lalu seorang laki-laki yang telah menunaikan shalat Ashar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati suatu kaum dari kalangan Anshar yang sedang ruku' menunaikan shalat Ashar dengan menghadap ke Baitul Maqdis, maka ia pun berkata dan bersaksi, bahwa ia telah menunaikan shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau telah diperintahkan untuk menghadap Ka'bah. Al Baraa` berkata: Maka mereka pun merubah arahnya, sementara mereka dalam keadaan ruku' dalam menunaikan shalat Ashar.

Grade