Hadits Tentang Perjalanan Hidup

Musnad Ahmad #23590

مسند أحمد ٢٣٥٩٠: حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا بَكْرُ بْنُ مُضَرَ قَالَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلٍ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ يَوْمًا عَلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ لَوْ رَأَيْتُمَا نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فِي مَرَضٍ مَرِضَهُ قَالَتْ وَكَانَ لَهُ عِنْدِي سِتَّةُ دَنَانِيرَ قَالَ مُوسَى أَوْ سَبْعَةٌ قَالَتْ فَأَمَرَنِي نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أُفَرِّقَهَا قَالَتْ فَشَغَلَنِي وَجَعُ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى عَافَاهُ اللَّهُ قَالَتْ ثُمَّ سَأَلَنِي عَنْهَا فَقَالَ مَا فَعَلَتْ السِّتَّةُ قَالَ أَوْ السَّبْعَةُ قُلْتُ لَا وَاللَّهِ لَقَدْ كَانَ شَغَلَنِي وَجَعُكَ قَالَتْ فَدَعَا بِهَا ثُمَّ صَفَّهَا فِي كَفِّهِ فَقَالَ مَا ظَنُّ نَبِيِّ اللَّهِ لَوْ لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهَذِهِ عِنْدَهُ

Musnad Ahmad 23590: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Bakar bin Mudhor], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Jubair], dari [Abu Umamah bin Sahal], dia berkata: suatu hari saya dan Urwah bin Zubair menemui [Aisyah], dia berkata: "Alangkah bagusnya sekiranya kalian berdua melihat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari ketika beliau sakit." Dia berkata: "Tatkala itu saya mempunyai enam dinar." Musa berkata: "Tujuh." Dia (Aisyah) Berkata: "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku untuk membagi-bagikakannya." Dia berkata: "Sungguh sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menuyibukkanku hingga Allah meringankan (sakitnya). Dia berkata: "Kemudian beliau bertanya kepadaku mengenai keenam dinar itu." Beliau bersabda: "Apa yang engkau perbuat dengan enam atau tujuh (dinar) tersebut?" saya menjawab: "Tidak, demi Allah, (saya belum apa-apakan) karena sakitmu telah menyibukkanku." Dia berkata: "Lalu beliau meminta (uang dinar) tersebut dan membariskannya di dekat bahunya seraya bersabda: "Bagaimana gejolak pikiran Nabiyullah, kalaulah dia berjumpa Allah AzzaWaJalla sementara dinar-dinar itu masih di tangannya?."

Grade

Musnad Ahmad #23595

مسند أحمد ٢٣٥٩٥: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ الْفَضْلِ الْحُدَّانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ يَقُولُ حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَائِمٌ إِذْ ضَحِكَ فِي مَنَامِهِ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِمَّ ضَحِكْتَ قَالَ إِنَّ أُنَاسًا مِنْ أُمَّتِي يَؤُمُّونَ هَذَا الْبَيْتَ لِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَدْ اسْتَعَاذَ بِالْحَرَمِ فَلَمَّا بَلَغُوا الْبَيْدَاءَ خُسِفَ بِهِمْ مَصَادِرُهُمْ شَتَّى يَبْعَثُهُمْ اللَّهُ عَلَى نِيَّاتِهِمْ قُلْتُ وَكَيْفَ يَبْعَثُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى نِيَّاتِهِمْ وَمَصَادِرُهُمْ شَتَّى قَالَ جَمَعَهُمْ الطَّرِيقُ مِنْهُمْ الْمُسْتَبْصِرُ وَابْنُ السَّبِيلِ وَالْمَجْبُورُ يَهْلِكُونَ مَهْلِكًا وَاحِدًا وَيَصْدُرُونَ مَصَادِرَ شَتَّى

Musnad Ahmad 23595: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id], dia berkata: telah berkata kepada kami [Al-Qosim bin Fadhl Al-Huddani], dia berkata: saya mendengar [Muhammad bin Ziyad] berkata: saya mendengar [Abdullah bin Zubair] berkata: [Aisyah Ummul mukminin] telah bercerita kepadaku, dia berkata ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan tidur tiba-tiba Beliau tersenyum dalam tidurnya, kemudian bangun, saya berkata: "Wahai Rasulullah! apa yang membuatmu tersenyum?, Beliau bersabda: "Sesunguhnya ada beberapa orang dari umatku yang datang menuju ka`bah karena (bertujuan untuk memerangi) seorang laki-laki dari Quroisy yang telah berlindung di Baitul harom, dan tatkala mereka tiba di Baida` (nama tempat antara Makkah dan Madinah) mereka diserang dan dibunuh sedangkan tujuan dan asal mereka berbeda-beda, maka Allah akan membangkitkan mereka menurut niat mereka, saya berkata: bagaimana (apa maksud) Allah membangkitkan mereka menurut niat mereka sedangkan asal dan tujuan mereka berbeda-beda?, Rasulullah bersabda: "Mereka hanya dikumpulkan oleh satu jalan saja, hanya keadaan mereka berbveda-beda, diantara mereka ada orang yang betul-betul tahu (berniat untuk berperang), ada pula yang berniat sekedar Ibnus sabil (musafir) dan ada pula yang dipaksa, lalu mereka hancur dalam satu kejadian dan tempat, sedangkan asal dan tujuan mereka berbeda-beda."

Grade

Musnad Ahmad #23600

مسند أحمد ٢٣٦٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الرِّجَالِ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَلَفَ أَنْ لَا يَدْخُلَ عَلَى نِسَائِهِ شَهْرًا فَلَمَّا كَانَ تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ مِنْ الشَّهْرِ جَاءَ لِيَدْخُلَ فَقُلْتُ لَهُ أَلَمْ تَحْلِفْ شَهْرًا فَقَالَ إِنَّ الشَّهْرَ تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ

Musnad Ahmad 23600: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrohman bin Abi Ar-Rijal], dia berkata: saya telah mendengar [ayahku] menceritakan dari [Amroh] dari [Aisyah] bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersumpah tidak akan mendatangi istrinya selama satu bulan, ketika tanggal dua puluh sembilan Beliau datang untuk menggauli (istrinya), maka saya berkata kepada Beliau: "Bukankah engkau telah bersumpah selama satu bulan?, Beliau bersabda: 'Sesungguhnya satu bulan itu dua puluh sembilan hari.'"

Grade

Musnad Ahmad #23602

مسند أحمد ٢٣٦٠٢: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ ابْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ أَبُو قُدَامَةَ الْعُمَرِيُّ قَالَ حَدَّثَتْنَا عَائِشَةُ بِنْتُ سَعْدٍ عَنْ أُمِّ ذَرَّةَ قَالَتْ رَأَيْتُ عَائِشَةَ تُصَلِّي الضُّحَى وَتَقُولُ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي إِلَّا أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ

Musnad Ahmad 23602: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abdul Malik Abu Qudamah Al-Umary], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Aisyah binti Saad], dari [Ummu Dzarrah] berkata: saya melihat [Aisyah] melaksanakan shalat dhuha, dan dia (Aisyah) mengatakan: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat (dhuha) melainkan empat rakaat."

Grade

Musnad Ahmad #23605

مسند أحمد ٢٣٦٠٥: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ثَوْرٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Musnad Ahmad 23605: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan], dari [Tsaur], dari [Khalid bin Ma'dan], dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat bersemangat melaksanakan puasa pada hari senin dan kamis."

Grade

Musnad Ahmad #23608

مسند أحمد ٢٣٦٠٨: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعٌ يَعْنِي ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا كَانَ وَجَعُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ قَالَ ادْعُوا لِي أَبَا بَكْرٍ وَابْنَهُ فَلْيَكْتُبْ لِكَيْلَا يَطْمَعَ فِي أَمْرِ أَبِي بَكْرٍ طَامِعٌ وَلَا يَتَمَنَّى مُتَمَنٍّ ثُمَّ قَالَ يَأْبَى اللَّهُ ذَلِكَ وَالْمُسْلِمُونَ مَرَّتَيْنِ و قَالَ مُؤَمَّلٌ مَرَّةً وَالْمُؤْمِنُونَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَأَبَى اللَّهُ وَالْمُسْلِمُونَ و قَالَ مُؤَمَّلٌ مَرَّةً وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَّا أَنْ يَكُونَ أَبِي فَكَانَ أَبِي

Musnad Ahmad 23608: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi' yaitu Ibnu Umar], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Mulaikah], dari [Aisyah] berkata: "Tatkala Nabi Shalallahu'alaihiwasallam sakit dan beliau dicabut nyawanya dikala sakit tersebut, beliau bersabda: "Tolong panggilkan Abu Bakar dan anaknya, dan tulislah supaya orang yang tamak tidak berbuat tamak pada perkaranya Abu Bakar dan tidak mengharapkannya orang yang berharap." Kemudian beliau bersabda: "Allah dan kaum muslimin enggan terhadap hal itu." Hingga dua kali. Pada kesempatan lain Mu'ammal berkata: "Dan orang-orang beriman." Aisyah berkata: "Allah dan Rasul-Nya enggan." Mu'ammal berkata: "Dan orang-orang beriman kecuali ayahku, ya ayahku."

Grade

Musnad Ahmad #23610

مسند أحمد ٢٣٦١٠: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سُوَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ امْرَأَةُ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ تَخْتَضِبُ وَتَتَطَيَّبُ فَتَرَكَتْهُ فَدَخَلَتْ عَلَيَّ فَقُلْتُ لَهَا أَمُشْهِدٌ أَمْ مُغِيبٌ فَقَالَتْ مُشْهِدٌ كَمُغِيبٍ قُلْتُ لَهَا مَا لَكِ قَالَتْ عُثْمَانُ لَا يُرِيدُ الدُّنْيَا وَلَا يُرِيدُ النِّسَاءَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِذَلِكَ فَلَقِيَ عُثْمَانَ فَقَالَ يَا عُثْمَانُ أَتُؤْمِنُ بِمَا نُؤْمِنُ بِهِ قَالَ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَأُسْوَةٌ مَا لَكَ بِنَا حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سُوَيْدٍ عَنْ أَبِي فَاخِتَةَ عَنْ عَائِشَةَ بِمِثْلِهِ وَزَادَ فِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِعُثْمَانَ أَتُؤْمِنُ بِمَا نُؤْمِنُ بِهِ قَالَ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَاصْنَعْ كَمَا نَصْنَعُ

Musnad Ahmad 23610: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal], telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Suaid], dari [Yahya bin Ya'mar], dari [Aisyah] Radliyallahu'anhu berkata: adalah istri Utsman bin Mazh`un suka memakai pacar dan wangi-wangian lalu ia meninggalkannya, kemudian ia datang menemuiku dan saya berkata kepadanya: "Apakah Utsman mengetahuimu atau dia tidak mengetahuimu?" ia berkata: "Mengetahui tapi seperti orang yang tidak tahu." saya berkata kepadanya: "Ada apa denganmu?" ia berkata: "Utsman tidak menginginkan dunia dan tidak juga menginginkan wanita." Aisyah berkata: Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. datang menemuiku dan saya memberitahukan hal itu kepadanya, akhirnya Rasulullah bertemu dengan Utsman dan bersabda kepadanya: "Wahai Utsman apakah kamu beriman dengan apa yang saya beriman kepadanya?" ia berkata: "Tentu wahai Rasulullah!", Rasulullah serta merta bersabda: "Kalau begitu jadikanlah kami contoh tauladan bagimu." (maksudnya berteladan kepada Rasulullah yang diantaranya memberikan hak wanita). Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Suwaid] dari [Abu Fakhitah] dari [Aisyah] seperti itu, dan ada penambahan di dalamnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Utsman: apakah kamu beriman dengan apa yang kami beriman padanya? Dia menjawab: tentu wahai Rasulullah, beliau bersabda: maka berbuatlah seperti yang kami perbuat.

Grade

Musnad Ahmad #23612

مسند أحمد ٢٣٦١٢: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كُلُّ نِسَائِكَ لَهَا كُنْيَةٌ غَيْرِي قَالَ فَتَكَنَّيْ بِابْنِكِ عَبْدِ اللَّهِ

Musnad Ahmad 23612: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah], dari [ayahnya], dari [Aisyah] berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah semua istrimu memiliki gelar panggilan kecuali saya." Rasulullah bersabda: "Berilah gelar panggilan buatmu dengan anak (keponakanmu), Abdullah." Akhirnya (Aisyah) diberi panggilan dengan Ummu Abdullah

Grade

Musnad Ahmad #23613

مسند أحمد ٢٣٦١٣: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي النَّضْرِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ وَمَا اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Musnad Ahmad 23613: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa], telah menceritakan kepada kami [Malik], dari [Abi An-Nadhor], dari [Abi Salamah bin Abdirrahman], dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seringkali berpuasa sehingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berbuka, dan sebaliknya beliau juga sringkali berbuka sehingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berpuasa, beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh hanya pada bulan Romadhan, dan aku tidak melihat bulan yang paling banyak beliau puasa padanya selain bulan sya'ban."

Grade

Musnad Ahmad #23620

مسند أحمد ٢٣٦٢٠: حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنَّ أَمْدَادَ الْعَرَبِ كَثُرُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى غَمُّوهُ وَقَامَ إِلَيْهِ الْمُهَاجِرُونَ يَفْرِجُونَ دُونَهُ حَتَّى قَامَ عَلَى عَتَبَةِ عَائِشَةَ فَرَهِقُوهُ فَأَسْلَمَ رِدَاءَهُ فِي أَيْدِيهِمْ وَوَثَبَ عَلَى الْعَتَبَةِ فَدَخَلَ وَقَالَ اللَّهُمَّ الْعَنْهُمْ فَقَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَ الْقَوْمُ فَقَالَ كَلَّا وَاللَّهِ يَا بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ لَقَدْ اشْتَرَطْتُ عَلَى رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ شَرْطًا لَا خُلْفَ لَهُ فَقُلْتُ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أَضِيقُ بِمَا يَضِيقُ بِهِ الْبَشَرُ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ بَدَرَتْ إِلَيْهِ مِنِّي بَادِرَةٌ فَاجْعَلْهَا لَهُ كَفَّارَةً

Musnad Ahmad 23620: Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Zinad], dari [Abdurrahman bin Harits], dari [Muhammad bin Ja'far bin Zuber], dari [Urwah bin Zubair] bahwasanya [Aisyah] berkata: "Sekelompok orang Arab mengerumuni Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga membuat beliau sedih. Kemudian orang-orang muhajirin pun melapangkan untuknya hingga beliau dapat berdiri di daun pintu Aisyah dan merekapun (orang-orang Arab) membodoh-bodohkan beliau, kemudian beliau menyerahkan selendangnya kepada mereka dan beliau lompat bergegas untuk masuk. Beliau bersabda: "Ya Allah, laknatlah mereka." Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah! Apakah kaum tersebut telah celaka?." Beliau bersabda: "Tidak, demi Allah wahai anak perempuan Abu Bakar. Sungguh aku telah mensyaratkan kepada Tuhan-ku AzzaWaJalla sebuah syarat yang tidak akan terelakkan." Lalu saya (Rasulullah) bersabda: "Sesungguhnya aku adalah manusia, aku pernah jengkel sebagaimana manusia juga pernah jengkel. Maka siapapun orang beriman yang pernah aku jengkel terhadapnya, maka anggaplah hal itu sebagai kafarah (penghapus dosa) baginya."

Grade