مسند أحمد ١٠٨٩٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنِ ابْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مَعَ التَّثَاؤُبِ
Musnad Ahmad 10895: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Ibnu Abu Sa'id] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian menguap dalam shalat hendaklah ia menutupkan tangannya di mulut, karena sesungguhnya setan dapat masuk bersamaan ketika ia menguap."
Grade
مسند أحمد ١٠٨٩٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ عَنِ الْمُعَلَّى بْنِ زِيَادٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ بَشِيرٍ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَرْضَى عَنْهُ سَاكِنُ السَّمَاءِ وَسَاكِنُ الْأَرْضِ يَقْسِمُ الْمَالَ صِحَاحًا فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مَا صِحَاحًا قَالَ بِالسَّوِيَّةِ بَيْنَ النَّاسِ قَالَ وَيَمْلَأُ اللَّهُ قُلُوبَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غِنًى وَيَسَعُهُمْ عَدْلُهُ حَتَّى يَأْمُرَ مُنَادِيًا فَيُنَادِي فَيَقُولُ مَنْ لَهُ فِي مَالٍ حَاجَةٌ فَمَا يَقُومُ مِنْ النَّاسِ إِلَّا رَجُلٌ فَيَقُولُ ائْتِ السَّدَّانَ يَعْنِي الْخَازِنَ فَقُلْ لَهُ إِنَّ الْمَهْدِيَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُعْطِيَنِي مَالًا فَيَقُولُ لَهُ احْثِ حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ فِي حِجْرِهِ وَأَبْرَزَهُ نَدِمَ فَيَقُولُ كُنْتُ أَجْشَعَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ نَفْسًا أَوَعَجَزَ عَنِّي مَا وَسِعَهُمْ قَالَ فَيَرُدُّهُ فَلَا يَقْبَلُ مِنْهُ فَيُقَالُ لَهُ إِنَّا لَا نَأْخُذُ شَيْئًا أَعْطَيْنَاهُ فَيَكُونُ كَذَلِكَ سَبْعَ سِنِينَ أَوْ ثَمَانِ سِنِينَ أَوْ تِسْعَ سِنِينَ ثُمَّ لَا خَيْرَ فِي الْعَيْشِ بَعْدَهُ أَوْ قَالَ ثُمَّ لَا خَيْرَ فِي الْحَيَاةِ بَعْدَهُ
Musnad Ahmad 10898: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ja'far] dari [Mu'allaa bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Al 'Alaa` bin Basyir] dari [Abu Ash Shiddiq An Najiy] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al Mahdi, ia diutus kepada umatku ketika terjadi perselisihan dan kegoncangan di antara manusia, lalu bumi akan dipenuhi dengan keseimbangan dan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi oleh kejahatan dan kezhaliman. Penduduk langit dan bumi ridla dengannya, kmeudian ia membagi-bagikan kekayaan secara adil, " seorang laki-laki bertanya kepadanya: "Apa maksudnya secara adil? Beliau menjawab: "yaitu setara di antara manusia." Beliau melanjutkan: "Kemudian Allah memenuhi hati ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kekayaan sehingga mereka tidak saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Dan keadilannya menyebar luas sehingga seorang penyeru menyeru: "Siapakah yang membutuhkan harta? Maka tidak ada seorangpun yang berdiri kecuali seorang laki-laki. Penyeru tersebut berkata: "Datanglah kepada penjaga harta yaitu bendahara dan katakan kepadanya: 'Al Mahdi memerintahkan kepadamu agar kamu memberikan harta kepadaku, " Lantas bendahar itu berkata kepadanya: 'Ambillah sepenuh kedua telapak tanganmu, ' setelah ia meletakkan harta tersebut di wadahnya, ia menyesal dan berkata: 'Sungguh, aku adalah orang yang paling rakus dari umat Muhammad, apakah aku akan memenuhi tanganku hingga aku tidak kuat dengan sesuatu yang mereka merasa cukup darinya! ' kemudian ia mengembalikan harta tersebut dan tidak akan menerimanya lagi, maka di katakan kepadanya: "Kami tidak akan mengambil sesuatupun yang pernah kami berikan." Hal itu berlanjut hingga Al Mahdi tinggal selama tujuh tahun, -atau- delapan tahun, -atau- selama sembilan tahun, kemudian tidak akan ada lagi kehidupan yang baik setelah itu. -atau bersabda- kemudian tidak ada lagi kehidupan yang baik setelah itu."
Grade
مسند أحمد ١٠٨٩٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ الْحَنَفِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَأَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى مِنْ الْكَلَامِ أَرْبَعًا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ كُتِبَ لَهُ عِشْرُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ عِشْرُونَ سَيِّئَةً وَمَنْ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَ لَهُ بِهَا ثَلَاثُونَ حَسَنَةً أَوْ حُطَّ عَنْهُ ثَلَاثُونَ سَيِّئَةً
Musnad Ahmad 10899: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Israil] dari [Abu Sinan] dari [Abu Shalih Al Hanafi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dan [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah memilih empat dari perkataan: SUBHAANALLAH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLA ALLAH WAALLAHU AKBAR (Maha suci Allah, dan segala puji milik Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar), maka barangsiapa mengucapkan SUBHAANALLAH (Maha suci Allah) akan dituliskan baginya dua puluh kebaikan dan dihapuskan darinya dua puluh kesalahan, dan barangsiapa mengucapkan ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar) akan dituliskan baginya seperti itu pula, dan barangsiapa mengucapkan LAA ILAAHA ILLAALLAH (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah) maka akan tuliskan baginya seperti itu pula, dan barangsiapa mengucapkan ALHAMDULILLAHIRRABBIL 'AALAMIIN (segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam) dari dalam hatinya, maka dengannya akan dituliskan baginya tiga puluh kebaikan dan dihapuskan darinya tiga puluh kesalahan."
Grade
مسند أحمد ١٠٩٠١: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ مُبَارَكٍ عَنْ أُسَامَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ عَمِّهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّ فِيهَا عِبْرَةً وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ النَّبِيذِ فَاشْرَبُوا وَلَا أُحِلُّ مُسْكِرًا وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ الْأَضَاحِيِّ فَكُلُوا
Musnad Ahmad 10901: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Usamah] dari [Muhammad bin Yahya bin Hayyan] dari [Pamannya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah melarang kalian dari menziarahi kuburan, sekarang berziarahlah karena disana ada pelajaran. Aku juga telah melarang dari meminum nabidz, sekarang minumlah, tetapi aku tidak menghalalkan yang dapat mabuk. Dan aku juga telah melarang kalian untuk memakan daging kurban, sekarang makanlah."
Grade
مسند أحمد ١٠٩٠٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا حَمْزَةُ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَيُنَادَى مَعَ ذَلِكَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلَا تَبْأَسُوا أَبَدًا قَالَ يُنَادَوْنَ بِهَؤُلَاءِ الْأَرْبَعِ
Musnad Ahmad 10904: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Aghar Abu Muslim] dari [Abu Hurairah] dan [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Lalu bersamaan dengan hal itu mereka diseru: sesungguhnya kalian akan tetap hidup dan tidak akan mati selamanya, kalian akan tetap sehat dan tidak akan sakit selamanya, kalian akan tetap muda dan tidak akan pernah tua selamanya, dan kalian akan tetap merasa senang dan tidak akan pernah bosan selamanya." Beliau bersabda: "Mereka diseru dengan empat perkara tersebut."
Grade
مسند أحمد ١٠٩٠٧: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ عَنْ أَبِي سُلَيْمَانَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الْفَرَسِ عَلَى آخِيَّتِهِ يَجُولُ ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى آخِيَّتِهِ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَسْهُو ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى الْإِيمَانِ
Musnad Ahmad 10907: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Walid] dari [Abu Sulaiman Al Laisti] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Bahwasanya beliau bersabda, "Permisalan seorang mukmin adalah seperti kuda yang tertambat pada akhiyahnya (kayu yang ditancapkan sebagai tempat penambatan), jalan berkeliling dan kembali lagi. Dan sesungguhnya jika seorang mukmin lalai (tergelincir pada kemaksiatan) maka akan kembali kepada keimanan lagi."
Grade
مسند أحمد ١٠٩٠٨: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْقُرَشِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ هَمٌّ وَلَا حَزَنٌ وَلَا نَصَبٌ وَلَا وَصَبٌ وَلَا أَذًى إِلَّا كُفِّرَ عَنْهُ
Musnad Ahmad 10908: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Abu Harb] dari [Yazid bin Muhammad Al Qurasyi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda: "Tidaklah kegelisahan, sedih, lelah, sakit atau hal yang menyakitkan lainnya menimpa seorang mukmin kecuali akan dihapuskan darinya (kesalahannya)."
Grade
مسند أحمد ١٠٩١٠: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ غَيْلَانَ أَنَّهُ سَمِعَ دَرَّاجًا أَبَا السَّمْحِ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ إِذَا رَضِيَ عَنْ الْعَبْدِ أَثْنَى عَلَيْهِ سَبْعَةَ أَصْنَافٍ مِنْ الْخَيْرِ لَمْ يَعْمَلْهُ وَإِذَا سَخِطَ عَلَى الْعَبْدِ أَثْنَى عَلَيْهِ سَبْعَةَ أَصْنَافٍ مِنْ الشَّرِّ لَمْ يَعْمَلْهُ
Musnad Ahmad 10910: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Haiwah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Ghailan] bahwasanya ia mendengar [Darraj Abu As Samh] menceritakan dari [Abu Haitsam] dari [Abu Sa'id Al Khudri], Bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah jika ridla pada seorang hamba, maka akan memujinya dengan tujuh sifat kebaikan yang belum pernah ia amalkan, dan jika murka kepada seorang hamba maka Ia akan mencelanya dengan tujuh sifat keburukan yang belum pernah ia amalkan."
Grade
مسند أحمد ١٠٩١١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَجَابِرٍ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ خَلِيفَةٌ يَقْسِمُ الْمَالَ وَلَا يَعُدُّهُ
Musnad Ahmad 10911: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id] dan [Jabir] mereka berdua berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada akhir zaman akan ada seorang khalifah yang membagi-bagikan harta dan tidak pernah menghitungnya."
Grade
مسند أحمد ١٠٩١٢: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ أَخْبَرَنِي بَشِيرُ بْنُ أَبِي عَمْرٍو الْخَوْلَانِيُّ أَنَّ الْوَلِيدَ بْنَ قَيْسٍ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ خَلْفٌ بَعْدَ سِتِّينَ سَنَةً أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ثُمَّ يَكُونُ خَلْفٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يَعْدُو تَرَاقِيَهُمْ وَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ ثَلَاثَةٌ مُؤْمِنٌ وَمُنَافِقٌ وَفَاجِرٌ قَالَ بَشِيرٌ فَقُلْتُ لِلْوَلِيدِ مَا هَؤُلَاءِ الثَّلَاثَةُ فَقَالَ الْمُنَافِقُ كَافِرٌ بِهِ وَالْفَاجِرُ يَتَأَكَّلُ بِهِ وَالْمُؤْمِنُ يُؤْمِنُ بِهِ
Musnad Ahmad 10912: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman], berkata: telah menceritakan kepada kami [Haiwah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Basyir bin Abu 'Amru Al Khaulani] bahwa [Al Walid bin Qais] menceritakan kepadanya, bahwasanya dia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setelah enam puluh tahun, akan datang satu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan nafsu syahwatnya, sungguh mereka akan jatuh kepada kesesatan. Setelah itu akan datang generasi yang mereka membaca Al Qur`an namun tidak pernah melampaui tenggorokan mereka. Yang membaca Al Qur`an ada tiga golongan: mukmin, munafiq dan fajir." Basyir berkata: maka aku bertanya kepada Al Walid, "Bagaimana dengan tiga orang tersebut?" maka ia menyebutkan: "Seorang kafir maka ia mengkafirinya, orang fajir hatinya akan mengarat dengannya dan seorang mukmin ia beriman terhadapnya."
Grade