مسند أحمد ١٨٨٩٤: حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ الْوَلِيدِ قَالَ ثَنَا خَالِدٌ يَعْنِي الطَّحَّانَ عَن مُطَرِّفٍ عَن عَامِرٍ عَن أَبِي بُرْدَةَ عَن أَبِي مُوسَى أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي الَّذِي يُعْتِقُ جَارِيَةً ثُمَّ يَتَزَوَّجُهَا لَهُ أَجْرَانِ
Musnad Ahmad 18894: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yakni Ath Thahhan, dari [Mutharrif] dari [Amir] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bawha Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang memerdekakan budak wanita kemudian ia menikahinya, maka baginya dua pahala."
Grade
مسند أحمد ١٨٨٩٥: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ قَالَ أَخْبَرَنَا حَرِيشُ بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ ثَنَا طَلْحَةُ بْنُ مُصَرِّفٍ عَن أَبِي بُرْدَةَ عَن أَبِي مُوسَى أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
Musnad Ahmad 18895: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Harisy bin Sulaim] Telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Musharrif] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah haram."
Grade
مسند أحمد ١٨٨٩٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ ثَنَا أَبِي قَالَ ثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ قَالَ ثَنَا عَاصِمُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَن صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ قَالَ قَالٍَ أَبُو مُوسَى إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّنْ بَرِئَ اللَّهُ مِنْهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرِئَ مِمَّنْ حَلَقَ وَسَلَقَ وَخَرَقَ
Musnad Ahmad 18896: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [ayahku], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Sulaiman] dari [Shafwan bin Muhriz] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Saya bertepas diri dari orang-orang yang Allah dan Rasul-Nya berlepas diri daripadanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri dari setiap orang yang mencukur rambut/jenggotnya, merobek-robek baju, dan meratap (meraung-raung) saat tertimpa musibah.
Grade
مسند أحمد ١٨٨٩٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ ثَنَا أَبِي قَالَ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ ثَرْوَانَ عَن هُزَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ عَن أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْمَاشِي وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي فَاكْسِرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمْ الْحِجَارَةَ فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ بَيْتَهُ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ
Musnad Ahmad 18897: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [bapakku] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Abdurrahman bin Tsarwan] dari [Hudzail bin Syurahbil] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di hadapan kalian akan terjadi berbagai macam fitnah sebagaimana gelapnya malam yang mencekam. Pada pagi harinya seseorang dalam keadaan mukmin, namun pada sore harinya telah menjadi kafir. Dan pada sore harinya dalam keadaan mukmin, namun pada pagi harinya telah menjadi kafir. Mereka yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan mereka yang berjalan lebih baik daripada mereka berlari. Maka hancurkanlah tombak kalian, putuskanlah tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang kalian ke batu, dan jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam rumahnya, hendaklah ia menjadi anak Adam yang terbaik."
Grade
مسند أحمد ١٨٨٩٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ ثَنَا أَبُو قُدَامَةَ الْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ الْإِيَادِيُّ قَالَ ثَنَا أَبُو عِمْرَانَ يَعْنِي الْجَوْنِيَّ عَن أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ عَن أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جِنَانُ الْفِرْدَوْسِ أَرْبَعٌ ثِنْتَانِ مِنْ ذَهَبٍ حِلْيَتُهُمَا وَآنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَثِنْتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَحِلْيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَلَيْسَ بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَشْخَبُ مِنْ جَنَّةِ عَدْنٍ ثُمَّ تَصْدَعُ بَعْدَ ذَلِكَ أَنْهَارًا
Musnad Ahmad 18898: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Qudamah Al Harits bin Ubaid Al Iyadi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran] yakni Al Jauni, dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais] dari [bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jannah Firdaus ada empat bagian. Dua bagian terbuat dari emas, yaitu perhiasan dan bejana-bejananya beserta isinya. Kemudian dua bagian yang lain terbuat dari perak, yaitu bejana-bejananya, perhiasannya, dan segala isinya. dan tidak ada penghalang antara penduduk surga dengan Rabb mereka kecuali hanya pakaian keagungan yang terdapat pada Wajah-Nya di surga 'Adn. Dan sungai-sungai ini mengalir dari Surga Aden, kemudian aliran sungai itu menjadi aliran sungai-sungai kecil yang lain."
Grade
مسند أحمد ١٨٨٩٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو دَارِسٍ صَاحِبُ الْجَوْرِ قَالَ ثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ أَبِي مُوسَى عَن أَبِي مُوسَى أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ
Musnad Ahmad 18899: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Daris Shahibul Jaur] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah bin Abu Musa] dari Abu Musa bahwa ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat setelah Ashar.
Grade
مسند أحمد ١٨٩٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ ثَنَا بَدْرُ بْنُ عُثْمَانَ مَوْلًى لِآلِ عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي مُوسَى عَن أَبِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَأَتَاهُ سَائِلٌ يَسْأَلُهُ عَنْ مَوَاقِيتِ الصَّلَاةِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ شَيْئًا فَأَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ بِالْفَجْرِ حِينَ انْشَقَّ الْفَجْرُ وَالنَّاسُ لَا يَكَادُ يَعْرِفُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ بِالظُّهْرِ حِينَ زَالَتْ الشَّمْسُ وَالْقَائِلُ يَقُولُ انْتَصَفَ النَّهَارُ أَوْ لَمْ يَنْتَصِفْ وَكَانَ أَعْلَمَ مِنْهُمْ ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ بِالْعَصْرِ وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ بِالْمَغْرِبِ حِينَ وَقَعَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ بِالْعِشَاءِ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ ثُمَّ أَخَّرَ الْفَجْرَ مِنْ الْغَدِ حَتَّى انْصَرَفَ مِنْهَا وَالْقَائِلُ يَقُولُ طَلَعَتْ الشَّمْسُ أَوْ كَادَتْ وَأَخَّرَ الظُّهْرَ حَتَّى كَانَ قَرِيبٌ مِنْ وَقْتِ الْعَصْرِ بِالْأَمْسِ ثُمَّ أَخَّرَ الْعَصْرَ حَتَّى انْصَرَفَ مِنْهَا وَالْقَائِلُ يَقُولُ احْمَرَّتْ الشَّمْسُ ثُمَّ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ حَتَّى كَانَ عِنْدَ سُقُوطِ الشَّفَقِ وَأَخَّرَ الْعِشَاءَ حَتَّى كَانَ ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَوَّلُ فَدَعَا السَّائِلَ فَقَالَ الْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَذَيْنِ
Musnad Ahmad 18900: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Badru bin Utsman] bekas budak keluarga Utsman, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Abu Musa] dari [bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau kedatangan seseorang yang menanyakan tentang waktu-waktu shalat. Beliau tidak menjawabnya sedikitpun, namun beliau memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan pada fajar (subuh) ketika fajar menyingsing dan orang-orang masih belum saling mengenal satu sama lain (masih gelap). Kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Zhuhur saat matahari condong ke barat dan orang-orang mengatakan bahwa sudah di pertengahan siang atau belum dan beliau lebih tahu dari pada mereka. Kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Ashar ketika matahari masih tinggi. Kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Maghrib ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Isya ketika mega merah sudah tenggelam. Kemudian beliau mengakhirkan shalat subuh pada hari berikutnya hingga orang yang baru selesai mengikutinya mengatakan hampir saja matahari terbit, Kemudian beliau mengakhirkan shalat Zhuhur hingga hampir masuk waktu Ashar yang kemarin, Kemudian beliau mengakhirkan shalat hingga orang yang baru selesai mengikutinya mengatakan matahari sudah merah, Kemudian beliau mengakhirkan shalat Maghrib hingga hampir mega merah tenggelam, Kemudian beliau mengakhirkan shalat Isya` hingga sepertiga pertama malam, lalu beliau memanggil orang yang bertanya kemarin, lalu beliau berkata: "Waktu-waktu shalat antara kedua waktu ini."
Grade
مسند أحمد ١٨٩٠١: حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ قَالَ ثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ عَن أَبِيهِ عَن مَكْحُولٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عَائِشَةَ وَكَانَ جَلِيسًا لِأَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ دَعَا أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ وَحُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا فَقَالَ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى فَقَالَ أَبُو مُوسَى كَانَ يُكَبِّرُ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ تَكْبِيرَهُ عَلَى الْجَنَائِزِ وَصَدَّقَهُ حُذَيْفَةُ فَقَالَ أَبُو عَائِشَةَ فَمَا نَسِيتُ بَعْدُ قَوْلَهُ تَكْبِيرَهُ عَلَى الْجَنَائِزِ وَأَبُو عَائِشَةَ حَاضِرٌ سَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ
Musnad Ahmad 18901: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubbab], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsauban] dari [ayahnya] dari [Makhul] ia berkata: telah menceritakan padaku [Abu Aisyah] seorang yang selalu bersama Abu Hurairah, berkata kepadaku: bahwasanya Abu Sa'id bin Al 'Ash memanggil [Abu Musa] dan [Hudzaifah bin Yaman] radliallahu 'anhuma, dia bertanya kepada keduanya: "Bagaimanakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan takbir pada waktu shalat idul fitri dan idul adha?." Abu Musa menjawab: "Beliau takbir empat kali takbir sebagaimana beliau takbir pada waktu shalat jenazah, " Hudzaifah pun membenarkannya. Abu Aisyah berkata: "Setelah itu aku tidak pernah lupa lagi kata-katanya: sebagaimana shalat jenazah. Abu Aisyah termasuk orang yang suka datang ke majlis Abu Sa'id Al' Ash.
Grade
مسند أحمد ١٨٩٠٢: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَن أَبِي بُرْدَةَ عَن أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ خَمْسًا بُعِثْتُ إِلَى الْأَحْمَرِ وَالْأَسْوَدِ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ طَهُورًا وَمَسْجِدًا وَأُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ وَلَمْ تُحَلَّ لِمَنْ كَانَ قَبْلِي وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ شَهْرًا وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَلَيْسَ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ سَأَلَ شَفَاعَةً وَإِنِّي أَخْبَأْتُ شَفَاعَتِي ثُمَّ جَعَلْتُهَا لِمَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَمْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ يَعْنِي الزُّبَيْرِيَّ قَالَ ثَنَا إِسْرَائِيلُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَن أَبِي بُرْدَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ وَلَمْ يُسْنِدْهُ
Musnad Ahmad 18902: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Isro'il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diberi lima keistimewaan: Aku diutus kepada kulit merah dan kulit hitam semua golongan, tanah dijadikan suci dan tempat sujud bagiku, ghanimah (harta rampasan perang) dihalalkan padaku padahal sebelumnya tidak dihalalkan, aku dimenangkan dengan dimunculkannya ketakutan dalam hati musuhku selama sebulan perjalanan, dan aku diberikan untuk memberikan syafa'at, padahal tidak ada seorang nabi pun kecuali mereka meminta agar dapat memberi syafa'at, aku menyembunyikan syafa'atku dan aku peruntukkan khusus bagi umatku yang mati dalam keadaan tidak membawa dosa syirik menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun." [Abu Ahmad yakni Azzubairy] telah berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Abu Ishaq], dari [Abu Burdah] mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda demikian lalu ia menyebutkan hadits serupa maknanya, namun tidak menyandarkannya kepada [Abu Musa].
Grade
مسند أحمد ١٨٩٠٣: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ ثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا غَيْلَانُ بْنُ جَرِيرٍ عَن أَبِي بُرْدَةَ عَن أَبِي مُوسَى قَالَ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَسْتَاكُ وَهُوَ وَاضِعٌ طَرَفَ السِّوَاكِ عَلَى لِسَانِهِ يَسْتَنُّ إِلَى فَوْقَ فَوَصَفَ حَمَّادٌ كَأَنَّهُ يَرْفَعُ سِوَاكَهُ قَالَ حَمَّادٌ وَوَصَفَهُ لَنَا غَيْلَانُ قَالَ كَانَ يَسْتَنُّ طُولًا
Musnad Ahmad 18903: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid], telah menceritakan kepada kami [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: "Saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika sedang bersiwak, beliau meletakkan ujung-ujung siwak pada mulutnya, lalu menggosoknya hingga mengenai langit-langit mulutnya." Hammad mengibaratkannya seakan Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam mengangkat siwaknya. Hammad berkata: Ghailan pun mempraktekannya untuk kami dengan menggosoknya dalam waktu yang lama."
Grade