كِتَابُ الْعِيدَيْنِ

Kitab Pembahasan Tentang Dua Hari Raya

Musnad Syafi'i #366

مسند الشافعي ٣٦٦: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي سُلَيْمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عُوَيْمِرٍ الْأَسْلَمِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ: إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الْبَرْقَ أَوِ الْوَدْقَ فَلَا يُشِرْ إِلَيْهِ، وَلْيَصِفْ وَلْيَنْعَتْ

Musnad Syafi'i 366: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Salim bin Abdullah menceritakan kepadaku dari Ibnu Uwaimir Al Aslami, dari Urwah bin Az-Zubair, ia berkata, “Apabila seseorang di antara kalian melihat kilat atau hujan, maka janganlah dia menunjukkan isyarat ke arahnya melainkan sifatkan dan gambarkanlah saja.” 372

Musnad Syafi'i #367

مسند الشافعي ٣٦٧: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ أَبِي عَمْرٍو، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا مِنْ سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ وَلَا نَهَارٍ إِلَّا وَالسَّمَاءُ تُمْطِرُ فِيهَا، يُصَرِّفُهُ اللَّهُ حَيْثُ يَشَاءُ»

Musnad Syafi'i 367: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Amr bin Abu Amr menceritakan kepadaku dari Al Muthalib bin Hanthab, bahwa Nabi bersabda, “Tidak ada suatu saat pun di malam hari atau di siang hari melainkan langit menurunkan hujan di saat itu, Allah mengarahkkannya menurut apa yang dikehendaki-Nya.”373

Musnad Syafi'i #368

مسند الشافعي ٣٦٨: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّاسَ، مُطِرُوا ذَاتَ لَيْلَةٍ، فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَا عَلَيْهِمْ قَالَ: «مَا عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ بُقْعَةٌ إِلَّا وَقَدْ مُطِرَتْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ»

Musnad Syafi'i 368: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar, dari ayahnya: Bahwa orang-orang mengalami hujan di suatu malam. Pada pagi harinya, Nabi keluar menemui mereka, lalu bersabda, 'Tidak ada satu daerah pun di muka bumi melainkan telah kehujanan tadi malam.”

Musnad Syafi'i #369

مسند الشافعي ٣٦٩: وَأَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ السَّنَةُ بِأَنْ لَا تُمْطَرُوا، وَلَكِنَّ السَّنَةَ أَنْ تُمْطَرُوا ثُمَّ تُمْطَرُوا ثُمَّ لَا تُنْبِتُ الْأَرْضُ شَيْئًا»

Musnad Syafi'i 369: Dan Orang yang tidak aku curigai keshahihannya mengabarkan kepada kami dari Suhail bin Abi Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, 'Tidak termasuk paceklik jika kalian tidak diberi hujan, tetapi yang disebut paceklik adalah kalian diberi hujan dan diberi hujan, namun bumi tidak menumbuhkan sesuatu pun.”374

Musnad Syafi'i #370

مسند الشافعي ٣٧٠: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ الْأَسْوَدِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْمَدِينَةُ بَيْنَ عَيْنَيِ السَّمَاءِ، عَيْنٌ بِالشَّامِ وَعَيْنٌ بِالْيَمَنِ، وَهِيَ أَقَلُّ الْأَرْضِ مَطَرًا»

Musnad Syafi'i 370: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Abdullah menceritakan kepadaku dari Al Aswad, dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kota Madinah terletak di antara dua awan langit, yaitu awan dari Syam dan awan dari Yaman; ia merupakan kawasan bumi yang paling jarang mengalami hujan.”375

Musnad Syafi'i #371

مسند الشافعي ٣٧١: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي يَزِيدُ، أَوْ نَوْفَلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْهَاشِمِيُّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أُسْكِنْتُ أَقَلَّ الْأَرْضِ مَطَرًا، وَهِيَ بَيْنَ عَيْنَيِ السَّمَاءِ، يَعْنِي الْمَدِينَةَ، عَيْنٌ بِالشَّامِ وَعَيْنٌ بِالْيَمَنِ»

Musnad Syafi'i 371: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Yazid atau Naufal bin Abdullah Al Hasyimi mengabarkan kepadaku bahwa Nabi bersabda, “Aku ditempatkan di suatu daerah yang jarang hujan, terletak di antara dua awan langit, yaitu awan dari negeri Syam dan awan dari negeri Yaman.”376

Musnad Syafi'i #372

مسند الشافعي ٣٧٢: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُوشِكُ أَنْ تُمْطَرَ الْمَدِينَةُ مَطَرًا لَا يُكِنُّ أَهْلَهَا الْبُيُوتُ، وَلَا يُكِنَّهُمْ إِلَّا مَظَالُّ الشَّعْرِ»

Musnad Syafi'i 372: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Suhail bin Abu Shalih mengabarkan kepadaku dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Nabi pernah bersabda, "Sudah dekat masanya bagi kota Madinah tertimpa suatu hujan yang rumah-rumah mereka tidak dapat melindungi penduduknya, dan tiada yang dapat menaungi mereka kecuali hanya rumah-rumah yang terbuat dari bulu."377

Musnad Syafi'i #373

مسند الشافعي ٣٧٣: أَخْبَرَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُصِيبُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَطَرٌ لَا يُكِنُّ أَهْلَهَا بَيْتٌ مِنْ مَدَرٍ»

Musnad Syafi'i 373: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepadaku, Shafwan bin Sulaim mengabarkan kepadaku bahwa Nabi telah bersabda, “Kelak penduduk Madinah akan tertimpa hujan deras, rumah yang terbuat dari tanah liat tidak dapat melindungi penduduknya.” 378

Musnad Syafi'i #374

مسند الشافعي ٣٧٤: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ زَيْدِ بْنِ الْمُهَاجِرِ، عَنْ صَالِحِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ كَعْبًا، قَالَ لَهُ وَهُوَ يَعْمَلُ وَتِدًا بِمَكَّةَ: اشْدُدْ وَأَوْثِقْ، فَإِنَّا نَجِدُ فِي الْكُتُبِ أَنَّ السُّيُولَ سَتَعْظُمُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ

Musnad Syafi'i 374: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Zaid bin Al Muhajir mengabarkan kepada kami, dari Shalih bin Abdullah bin Az-Zubair bahwa Ka'ab berkata kepadanya saat ia membuat pondasi di Makkah, "Keraskan dan kencangkanlah, sesungguhnya kami mendapati di dalam kitab-kitab, bahwa banjir akan semakin dahsyat di akhir zaman nanti. 379

Musnad Syafi'i #375

مسند الشافعي ٣٧٥: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: «جَاءَ مَكَّةَ مَرَّةً سَيْلٌ طَبَقَ مَا بَيْنَ الْجَبَلَيْنِ»

Musnad Syafi'i 375: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar dari Sa'id bin Al Musayyib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata, "Banjir pernah datang sekali ke Makkah hingga menggenangi di antara dua gunung. 380