مسند الشافعي ٣٤٦: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ، مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ قَالَ: شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَجَاءَ فَصَلَّى ثُمَّ انْصَرَفَ فَخَطَبَ فَقَالَ: إِنَّهُ قَدِ اجْتَمَعَ لَكُمْ فِي يَوْمِكُمْ هَذَا عِيدَانِ، فَمَنْ أَحَبَّ مِنْ أَهْلِ الْعَالِيَةِ أَنْ يَنْتَظِرَ الْجُمُعَةَ فَلْيَنْتَظِرْهَا، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَرْجِعَ فَلْيَرْجِعْ، فَقَدْ أَذِنْتُ لَهُ
Musnad Syafi'i 346: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Abu Ubaid mantan budak Ibnu Azhar, ia mengatakan: Aku pernah menyaksikan (shalat) hari raya bersama Utsman bin Affan. Ia datang, lalu shalat (hari raya). Setelah salam, ia berkhutbah dan berkata (dalam khutbahnya), “Sesungguhnya telah berkumpul menjadi satu bagi kalian di hari kalian sekarang ini dua hari raya. Maka barangsiapa dari kalangan pendudk Aliyah ingin menunggu shalat Jum'at, ia boleh menunggunya. Dan barangsiapa yang lebih menyukai kembali maka kembalilah, karena sesungguhnya aku telah mengizinkannya.” 352
مسند الشافعي ٣٤٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: خَسَفَتِ الشَّمْسُ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ مَعَهُ، فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلًا، قَالَ نَحْوًا مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ. قَالَ: ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا، ثُمَّ رَفَعَ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ [ص:78] رَفَعَ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ تَجَلَّتِ الشَّمْسُ. فَقَالَ: «إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ» . قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، رَأَيْنَاكَ تَنَاوَلْتَ فِي مَقَامِكَ شَيْئًا، ثُمَّ رَأَيْنَاكَ كَأَنَّكَ تَكَعْكَعْتَ. قَالَ: «إِنِّي رَأَيْتُ، أَوْ أُرِيتُ الْجَنَّةَ فَتَنَاوَلْتُ مِنْهَا عُنْقُودًا، وَلَوْ أَخَذْتُهُ لَأَكَلْتُمْ مِنْهُ مَا بَقِيَتِ الدُّنْيَا، وَرَأَيْتُ، أَوْ أُرِيتُ النَّارَ، فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا، وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءُ» . قَالُوا: لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «بِكُفْرِهِنَّ» . قِيلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ "
Musnad Syafi'i 347: Malik mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abdullah bin Abbas , ia mengatakan: Matahari mengalami gerhana, maka Rasulullah shalat bersama orang-orang. Beliau berdiri dalam waktu yang cukup lama, sama lamanya dengan membaca surah Al Baqarah. Kemudian beliau ruku cukup lama, lalu mengangkat kepala (dari ruku) dan berdiri dalam waktu yang cukup lama pula, tetapi tidak selama berdiri yang pertama tadi. Kemudian beliau ruku lagi dalam waktu yang cukup lama, tetapi tidak selama ruku yang pertama. Kemudian beliau sujud. Setelah itu beliau berdiri lagi dalam waktu yang cukup lama, tetapi tidak selama yang pertama; lalu ruku dalam waktu, yang cukup lama, tetapi tidak selama yang pertama. Kemudian beliau mengangkat (kepala dari ruku)j lalu berdiri dalam waktu yang cukup lama, tetapi tidak selama yang pertama. Setelah itu beliau ruku lagi dalam waktu yang cukup lama, tetapi tidak selama yang pertama. Setelah itu sujud, kemudian salam, sedangkan matahari telah terang kembali. Setelah itu beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena matinya seseorang, tidak pula karena hidupnya. Apabila kalian melihat hal tersebut, berdzikirlah kepada Allah” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah! Kami melihatmu mengambil sesuatu pada tempatmu, kemudian kami melihatmu seakan-akan mundur.” Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku melihat atau diperlihatkan kepadaku surga, maka aku berupaya untuk meraih setangkai anggur darinya. Seandainya aku dapat memetiknya, niscaya kalian akan memakan sebagian darinya selama dunia masih ada. Aku melihat atau diperlihatkan kepadaku neraka, maka aku belum pernah melihat suatu pemandangan yang mengerikan seperti hari ini, dan aku melihat penghuninya kebanyakan kaum wanita.” Mereka bertanya, “Mengapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena mereka kafir (ingkar).” Lalu ditanyakan, “Apakah mereka kafir terhadap Allah?” Nabi menjawab, “Mereka kafir (ingkar) terhadap suami dan ingkar terhadap kebajikannya. Seandainya engkau berbuat baik kepada seseorang dari mereka sepanjang tahun, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak disukainya) ada pada dirimu, niscaya ia akan mengatakan, Aku belum pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.'. ” 353
مسند الشافعي ٣٤٨: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ الْقَمَرَ، كَسَفَ وَابْنُ عَبَّاسٍ بِالْبَصْرَةِ، فَخَرَجَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ، فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَانِ، ثُمَّ رَكِبَ فَخَطَبَنَا فَقَالَ: إِنَّمَا صَلَّيْتُ كَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَقَالَ: إِنَّمَا الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْهَا خَاسِفًا فَلْيَكُنْ فَزَعُكُمْ إِلَى اللَّهِ
Musnad Syafi'i 348: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm menceritakan kepadaku dari Al Hasan, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: Ketika Ibnu Abbas berada di Basrah terjadi gerhana bulan, maka ia keluar dan shalat 2 rakaat bersama kami, tiap-tiap rakaat terdiri atas 2 ruku. Kemudian ia menaiki kendaraannya dan berkhutbah kepada kami, untuk itu ia berkata, “Sesungguhnya aku hanya shalat seperti apa yang pernah aku lihat Rasulullah melakukannya.” Ia berkata pula, “sesungguhnya matahari dan bulan keduanya merupakan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena matinya seseorang dan tidak pula karena hidupnya. Maka apabila kalian melihat salah satu darinya mengalami gerhana, hendaklah berzikir kepada Allah "354
مسند الشافعي ٣٤٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الشَّمْسَ كَسَفَتْ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَوَصَفَتْ صَلَاتَهُ رَكْعَتَيْنِ، فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَانِ
Musnad Syafi'i 349: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Amrah, dan Aisyah , dari Nabi : Bahwa matahari mengalami gerhana, maka Rasulullah shalat (gerhana). Kemudian Aisyah menggambarkan shalat yang dilakukan Nabi SAW, yaitu 2 rakaat, tiap-tiap rakaat dengan 2 kali ruku. 355
مسند الشافعي ٣٥٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Musnad Syafi'i 350: Malik mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah , dari Nabi tentang hadits yang semisalnya. 356
مسند الشافعي ٣٥١: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي أَبُو سُهَيْلِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Musnad Syafi'i 351: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abu Suhail bin Nafi' menceritakan kepadaku dari Abu Qilabah, dari Abu Musa Al Asy'ari, dan Nabi dengan redaksi hadits yang semisalnya. 357
مسند الشافعي ٣٥٢: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ قَالَ: رَأَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ صَلَّى عَلَى ظَهْرِ زَمْزَمَ لِخُسُوفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ، فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رَكْعَتَانِ "
Musnad Syafi'i 352: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Abu Bakar Abdullah bin Shafwan menceritakan kepadaku, ia berkata, “Aku pemah melihat Ibnu Abbas shalat di dekat sumur Zamzam karena ada gerhana matahari dan gerhana bulan sebanyak 2 rakaat, masing-masing rakaat terdiri atas 2 ruku.” 358
مسند الشافعي ٣٥٣: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَلَكَتِ الْمَوَاشِي، وَتَقَطَّعَتِ السُّبُلُ، فَادْعُ اللَّهَ , فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَمُطِرْنَا مِنْ جُمُعَةٍ إِلَى جُمُعَةٍ، فَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، تَهَدَّمَتِ الْبُيُوتُ، وَتَقَطَّعَتِ السُّبُلُ، وَهَلَكَتِ الْمَوَاشِي , فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «اللَّهُمَّ عَلَى رُءُوسِ الْجِبَالِ وَالْآكَامِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ» فَانْجَابَتْ عَنِ الْمَدِينَةِ انْجِيَابَ الثَّوْبِ
Musnad Syafi'i 353: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Syarik bin Abdullah bin Abu Namir, dari Anas bin Malik, ia mengatakan: Seorang lelaki datang kepada Rasulullah lalu berkata, “Wahai Rasulullah! Hewan ternak binasa dan jalan-jalan tertutup, maka berdoalah kepada Allah.” Lalu Rasulullah berdoa, maka kami diberi hujan mulai Jum'at itu hingga Jum'at berikutnya. Datang pula seorang lelaki lain kepada Rasulullah , ia berkata, “Wahai Rasulullah! Rumah-rumah telah runtuh, jalan-jalan terputus dan ternak binasa.” Maka Rasulullah berdiri, lalu berdoa, “Ya Allah, semoga Engkau turunkan hujan di atas puncak-puncak bukit dan dataran tinggi, serta perut-perut lembah dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.”. Maka, tersingkaplah hujan dari kota Madinah sebagaimana tersingkapnya sebuah pakaian. 359
مسند الشافعي ٣٥٤: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُوَيْمِرٍ الْأَسْلَمِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: أَصَابَتِ النَّاسُ سَنَةٌ شَدِيدَةٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَمَرَّ بِهِمْ يَهُودِيٌّ فَقَالَ: أَمَا وَاللَّهِ لَوْ شَاءَ صَاحِبُكُمْ لَمُطِرْتُمْ مَا شِئْتُمْ، وَلَكِنَّهُ لَا يُحِبُّ ذَلِكَ. فَأُخْبِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِ الْيَهُودِيِّ فَقَالَ: «أَوَقَدْ قَالَ ذَلِكَ؟» قَالُوا: نَعَمْ. قَالَ: «إِنِّي لَأَسْتَنْصِرُ بِالسَّنَةِ عَلَى أَهْلِ نَجْدٍ، وَإِنِّي لَأَرَى السَّحَابَ خَارِجَةٌ مِنَ الْعَنَانِ فَأَكْرَهُهَا. مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ كَذَا أَسْتَسْقِي لَكُمْ» . قَالَ: فَلَمَّا كَانَ ذَلِكَ الْيَوْمُ غَدَا النَّاسُ، فَمَا تَفَرَّقَ النَّاسُ حَتَّى أُمْطِرُوا وَمَا شَاءُوا، فَمَا أَقْلَعَتِ السَّمَاءُ جُمُعَةً
Musnad Syafi'i 354: Orang yang tidak aku curigai (keadilan dan hafalannya) mengabarkan kepada kami dari Sulaiman bin Abdullah bin Uwaimir Al Aslami, dari Urwah bin Az-Zubair, dari Aisyah , ia mengatakan: Musim paceklik parah melanda orang-orang di zaman Rasulullah , maka ada seorang Yahudi lewat di hadapan mereka, lalu berkata, “Ingatlah, demi Allah, seandainya teman kalian (Nabi ) menghendaki, niscaya kalian akan diberi hujan sepuas kalian, tetapi dia tidak menghendakinya.” Kemudian perkataan orang Yahudi itu dilaporkan kepada Nabi , maka beliau bersabda, “Apakah benar dia telah mengatakan demikian?” Mereka menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar meminta tolong melalui paceklik ini terhadap penduduk Najd, dan sesungguhnya aku benar-benar melihat awan muncul dari sisi langit, maka aku paksakan Dia untuk menurunkan hujan kepada kalian pada hari anu.” Ketika hari itu tiba, orang-orang berangkat di pagi hari, maka sebelum mereka bubar, hujan pun turun seperti apa yang mereka kehendaki, dan hujan terus turun dari langit selama satu Jum'at. 360
مسند الشافعي ٣٥٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبَّادَ بْنَ تَمِيمٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ الْمَازِنِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُصَلَّى فَاسْتَسْقَى وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ حِينَ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ
Musnad Syafi'i 355: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar bin Amr bin Hazm bahwa ia pernah mendengar Abbad bin Tamim berkata, “Aku pernah mendengar Abdullah bin Zaid Al Mazini mengatakan bahwa Rasulullah berangkat menuju ke tempat shalat, lalu beliau beristisqa, maka beliau memindahkan kain selendangnya ketika menghadap ke kiblat.” 361