كِتَابُ الْعِيدَيْنِ

Kitab Pembahasan Tentang Dua Hari Raya

Musnad Syafi'i #356

مسند الشافعي ٣٥٦: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، سَمِعْتُ عَبَّادَ بْنَ تَمِيمٍ، يُخْبِرُ عَنْ عَمِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْمَازِنِيِّ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُصَلَّى يَسْتَسْقِي، فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ، وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ، وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Musnad Syafi'i 356: Sufyan mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Abu Bakar menceritakan kepada kami bahwa ia pernah mendengar Abbad bin Tamim mengabarkan hadits berikut dari pamannya yang bernama Abdullah bin Zaid Al Mazini, ia berkata, “Rasulullah berangkat menuju tempat shalat untuk melakukan shalat Istisqa, maka beliau menghadap ke arah kiblat dan memindahkan kain selendangnya, lalu shalat 2 rakaat.” 362

Musnad Syafi'i #357

مسند الشافعي ٣٥٧: أَخْبَرَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ، عَنْ صَالِحٍ مَوْلَى التَّوْأَمَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى بِالْمُصَلَّى فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Musnad Syafi'i 357: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami dari Shalih mantan budak At-Tauamah, dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW melakukan shalat Istisqa di mushalla (lapangan), lalu beliau shalat dua rakaat.”

Musnad Syafi'i #358

مسند الشافعي ٣٥٨: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَخْبَرَنِي خَالِدُ بْنُ رَبَاحٍ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ عِنْدَ الْمَطَرِ: «اللَّهُمَّ سُقْيَا رَحْمَةٍ، لَا سُقْيَا عَذَابٍ، وَلَا هَدْمٍ وَلَا غَرَقٍ، اللَّهُمَّ عَلَى الظِّرَابِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ، اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا»

Musnad Syafi'i 358: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Khalid bin Rabah mengabarkan kepadaku dari Al Muththalib bin Hanthab bahwa Nabi pernah berdoa ketika hujan turun, “Ya Allah semoga hujan rahmat, bukan hujan adzab; bukan malapetaka, bukan yang meruntuhkan, bukan pula yang menenggelamkan. Ya Allah, semoga (diturunkan) di atas bukit-bukit dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan. Ya Allah, semoga (diturunkan) di sekitar kami, bukan atas kami. ”364

Musnad Syafi'i #359

مسند الشافعي ٣٥٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ، عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ قَالَ: اسْتَسْقَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ خَمِيصَةٌ لَهُ سَوْدَاءُ، فَأَرَادَ أَنْ يَأْخُذَ بِأَسْفَلِهَا فَيَجْعَلَهُ أَعْلَاهَا، فَلَمَّا ثَقُلَتْ عَلَيْهِ قَلَبَهَا عَلَى عَاتِقِهِ

Musnad Syafi'i 359: Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawardi mengabarkan kepada kami dari Umarah bin Ghaziyah, dari Abbad bin Tamim, ia berkata, “Rasulullah melakukan shalat Istisqa' dengan memakai baju khamishah berwarna hitam. Beliau bermaksud menarik bagian bawahnya untuk diletakkan pada bagian atasnya. Tetapi ketika pakaian itu terasa berat, maka beliau membalikkannya di atas pundaknya.” 365

Musnad Syafi'i #360

مسند الشافعي ٣٦٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ: صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ فِي أَثَرِ سَمَاءٍ كَانَتْ مِنَ اللَّيْلِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ: «هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟» قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: " قَالَ: أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا أَوْ نَوْءِ كَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

Musnad Syafi'i 360: Malik mengabarkan kepada kami, dari Shalih bin Kaisan dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata, "Rasulullah pernah melakukan shalat Shubuh secara berjamaah dengan kami pada saat perjanjian Hudaibiyah, saat itu langit masih dalam suasana malam, ketika selesai shalat beliau menghadap ke kalayak ramai dan bersabda, "Apakah kalian tahu apa yang yang difirmankan oleh tuhan kalian?" mereka menjawab, "Allah dan Rasulnya yang paling tahu." Ia berkata, beliau bersabda, "Akan ada dari hamba-hambaku seorang yang mukmin dan seorang yang kafir, adapun orang yang mukmin berkata, 'Kami diberi hujan karena karunia Allah dan rahmat-Nya semata.' Sedangkan orang yang kafir berkata, 'Kami telah diberi hujan karena bintang ini adalah orang yang kufur terhadap Allah dan beriman kepada bintang'.” 366

Musnad Syafi'i #361

مسند الشافعي ٣٦١: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي خَالِدُ بْنُ رَبَاحٍ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا بَرَقَتِ السَّمَاءُ أَوْ رَعَدَتْ عُرِفَ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ، فَإِذَا أَمْطَرَتْ سُرِيَّ ذَلِكَ عَنْهُ قَالَ الْأَصَمُّ: سَمِعْتُ الرَّبِيعَ بْنَ سُلَيْمَانَ يَقُولُ: كَانَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا قَالَ: أَخْبَرَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ يُرِيدُ بِهِ إِبْرَاهِيمَ بْنَ أَبِي يَحْيَى، وَإِذَا قَالَ: أَخْبَرَنِي الثِّقَةُ يُرِيدُ بِهِ يَحْيَى بْنَ حَسَّانَ

Musnad Syafi'i 361: Orang yang tidak aku curigai keshahihannya mengabarkan kepada kami, Khalid bin Rabah mengabarkan kepadaku dari Al Muththalib bin Hanthab: Bahwa Nabi apabila langit berkilat atau berguruh, maka hal tersebut dapat diketahui pada raut wajah beliau (yakni pengaruhnya); dan apabila hujan turun, maka barulah lenyap kesusahannya. Al Asham berkata, “Aku pernah mendengar Ar-Rabi' bin Sulaiman mengatakan bahwa bila Imam Syafi'i mengatakan 'Orang yang tidak aku curigai telah menceritakan kepadaku', yang dimaksud ialah Ibrahim bin Abu Yahya. Apabila ia mengatakan 'Orang yang terpercaya telah menceritakan kepadaku', yang dimaksud adalah Yahya bin Hisan.” 367

Musnad Syafi'i #362

مسند الشافعي ٣٦٢: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ قَالَ: قَالَ الْمِقْدَامُ بْنُ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَبْصَرْنَا شَيْئًا فِي السَّمَاءِ، تَعْنِي السَّحَابَ، تَرَكَ عَمَلُهُ، وَاسْتَقْبَلَهُ قَالَ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ» فَإِنْ كَشَفَهُ اللَّهُ حَمِدَ اللَّهَ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ: «اللَّهُمَّ سَقْيًا نَافِعًا»

Musnad Syafi'i 362: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami bahwa Al Miqdam bin Syuraih berkata dari ayahnya, dari Aisyah , ia berkata, “Nabi apabila kami melihat sesuatu (yakni awan) di langit, maka beliau meninggalkan pekerjaannya dan menghadap ke arah kiblat, lalu berdoa, 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang terkandung pada awan ini'. Dan apabila awan itu lenyap, maka beliau memuji kepada Allah. Tetapi bila hujan, maka beliau berdoa, "Ya Allah, semoga hujan yang bermanfaat ” 368

Musnad Syafi'i #363

مسند الشافعي ٣٦٣: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنَا الْعَلَاءُ بْنُ رَاشِدٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: مَا هَبَّتْ رِيحٌ قَطُّ إِلَّا جَثَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَقَالَ: «اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً، وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا، وَلَا تَجْعَلْهَا رِيحًا» قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فِي كِتَابِ اللَّهِ: {فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا} [فصلت: 16] ، وَ {أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ} [الذاريات: 41] . وَقَالَ: {وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ} [الْحجر: 22] , {يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ} [الرّوم: 46]

Musnad Syafi'i 363: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami bahwa Al Ala' bin Rasyid mengabarkan kepada kami dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Tidak sekali-kali angin bertiup melainkan Nabi duduk bersideku pada kedua lututnya, lalu berdoa, 'Ya Allah, jadikanlah angin ini sebagai rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai adzab. Ya Allah, jadikanlah angin ini angin yang bermanfaat, dan janganlah Engkau jadikan angin yang berbahaya'” Ibnu Abbas mengatakan bahwa di dalam Kitabullah disebutkan, “Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka, dan kami meniupkan kepada mereka angin yang kering. ” Dan disebutkan pula, “Dan Kami kirimkan kepada mereka angin yang dapat mengawinkan (tumbuh-tumbuhan). Dan Kami kirimkan kepada mereka angin yang membawa berita gembira.” 369

Musnad Syafi'i #364

مسند الشافعي ٣٦٤: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ قَالَ: أَخْبَرَنِي صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَسُبُّوا الرِّيحَ، وَعُوذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا»

Musnad Syafi'i 364: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Shafwan bin Sulaim mengabarkan kepadaku, ia mengatakan' Rasulullah pernah bersabda, “Janganlah kalian mencaci angin tetapi mohonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatannya.” 370

Musnad Syafi'i #365

مسند الشافعي ٣٦٥: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَخَذَتِ النَّاسَ رِيحٌ بِطَرِيقِ مَكَّةَ وَعُمَرُ حَاجٌّ فَاشْتَدَّتْ، فَقَالَ عُمَرُ لِمَنْ حَوْلَهُ [ص:82]: مَا بَلَغَكُمْ فِي الرِّيحِ؟ فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهِ بِشَيْءٍ، فَبَلَغَنِي الَّذِي سَأَلَ عُمَرُ عَنْهُ مِنْ أَمْرِ الرِّيحِ فَاسْتَحْثَثْتُ رَاحِلَتِي حَتَّى أَدْرَكْتُ عُمَرَ، وَكُنْتُ فِي مُؤَخَّرِ النَّاسِ، فَقُلْتُ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أُخْبِرْتُ أَنَّكَ سَأَلْتَ عَنِ الرِّيحِ، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ، تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَبِالْعَذَابِ، فَلَا تَسُبُّوهَا، وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا، وَعُوذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا»

Musnad Syafi'i 365: Orang yang terpercaya mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Tsabit bin Qais, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Orang- orang diterpa angin yang kuat di jalan menuju Makkah ketika Umar sedang melakukan ibadah haji. Keadaan pun makin bertambah parah, lalu Umar berkata kepada orang-orang di sekitarnya, “Apakah yang sampai kepada kalian mengenai angin yang kencang?” Mereka tidak menjawab sepatah kata pun. Kemudian sampailah kepadaku pertanyaan Umar mengenai masalah angin besar itu, maka aku memacu kendaraanku hingga dapat menjumpai Umar , karena ketika itu aku berada di bagian belakang kafilah. Maka aku bertanya, “Wahai Amirul Mukminin! Aku mendapat berita bahwa engkau menanyakan tentang masalah angin kencang. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Angin itu merupakan rahmat dari Allah, datang dengan membawa rahmat dan juga adzab. Karena itu, janganlah kalian mencacinya, tetapi mintalah kepada Allah akan kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.” 373