مسند الشافعي ١٢٨٨: أَخْبَرَنَا عَمِّي، مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ شَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ نَافِعِ بْنِ عُجَيْرِ بْنِ عَبْدِ يَزِيدَ، أَنَّ رُكَانَةَ بْنَ عَبْدِ يَزِيدَ، طَلَّقَ امْرَأَتَهُ سُهَيْمَةَ الْمُزَنِيَّةَ الْبَتَّةَ ثُمَّ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي طَلَّقْتُ امْرَأَتِي سُهَيْمَةَ الْبَتَّةَ، وَوَاللَّهِ مَا أَرَدْتُ إِلَّا وَاحِدَةً، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرُكَانَةَ: «وَاللَّهِ مَا أَرَدْتَ إِلَّا وَاحِدَةً؟» فَقَالَ رُكَانَةُ: وَاللَّهِ مَا أَرَدْتُ إِلَّا وَاحِدَةً، فَرَدَّهَا إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَطَلَّقَهَا الثَّانِيَةَ فِي زَمَانِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَالثَّالِثَةَ فِي زَمَانِ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Musnad Syafi'i 1288: Pamanku —Muhammad bin Ali bin Syafi'— mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Ali bin As-Sa'ib, dari Nafi' bin Ujair bin Abdu Yazid: Rukanah bin Abdu Yazid telah ;menceraikan istrinya —Suhaimah Al Muzainah— secara habis- habisan, kemudian ia datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah menceraikan istriku —Suhaimah— dengan thalak habis-habisan. Tetapi demi Allah, tidak ada yang kumaksudkan kecuali hanya sekali thalak." Maka Rasulullah bersabda kepada Rukanah, "Demi Allah, engkau hanya menghendaki sekali thalak?" Rukanah menjawab, "Demi Allah, tidak ada yang kuhendaki melainkan hanya sekali thalak. Lalu Rasulullah menyuruhnya kembali untuk kepadanya, kemudian ia mentalaknya untuk kedua kalinya pada zaman Umar dan yang ketiga pada zaman Utsman RA."522
مسند الشافعي ١٢٨٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرٍو، وَسَمِعَ مُحَمَّدَ بْنَ عَبَّادِ بْنِ جَعْفَرٍ، يَقُولُ: أَخْبَرَنِي الْمُطَّلِبُ بْنُ حَنْطَبٍ، أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ الْبَتَّةَ ثُمَّ أَتَى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ: مَا حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ؟ قَالَ: قُلْتُ: قَدْ فَعَلْتُ، قَالَ: فَقَرَأَ: {وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا} [النِّسَاء: 66] مَا حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ؟ قَالَ: قُلْتُ: قَدْ فَعَلْتُ، قَالَ: أَمْسِكْ عَلَيْكَ امْرَأَتَكَ؛ فَإِنَّ الْوَاحِدَةَ لَا تَبُتُّ
Musnad Syafi'i 1289: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr; ia pernah mendengar Muhammad bin Abbad bin Ja'far mengatakan bahwa Al Muththalib bin Hanthab mengabarkan kepadaku: Bahwa ia telah menceraikan istrinya habis-habisan, kemudian datang kepada Umar bin Khaththab guna menceritakan hal tersebut kepadanya. Maka Umar bertanya, "Apakah yang mendorongmu berbuat demikian?" Al Muththalib bin Hanthab melanjutkan kisahnya: Aku menjawab, "Aku telah melakukannya." Al Muththalib melanjutkan kisahnya: Lalu Umar membacakan firman-Nya, "Sesungguhnya kalau kami perintahkan kepada mereka, "bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu" niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)." (Qs. An-Nisaa' [4]: 66) Kemudian bertanya, "Apakah yang mendorongmu berbuat demikian?" Aku menjawab, "Aku telah melakukannya." Umar berkata, "Peganglah istrimu, karena sesungguhnya sekali thalak dapat memutuskan." 523
مسند الشافعي ١٢٩٠: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لِلتَّوْأَمَةِ مِثْلَ قَوْلِهِ لِلْمُطَّلِبِ
Musnad Syafi'i 1290: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Abdullah bin Abu Salamah, dari Sulaiman bin Yasar bahwa Umar bin Khaththab mengatakan hal yang sama kepada Tauamah seperti yang ia katakan kepada Al Muthalib. 524
مسند الشافعي ١٢٩١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ رَبِيعَةَ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ: «كَانَ فِي بَرِيرَةَ ثَلَاثُ سُنَنٍ، وَكَانَتْ فِي إِحْدَى السُّنَنِ أَنَّهَا أُعْتِقَتْ فَخُيِّرَتْ فِي زَوْجِهَا»
Musnad Syafi'i 1291: Malik mengabarkan kepada kami dari Rabi'ah, dari Al Qasim bin Muhammad, dari Aisyah —istri Nabi — bahwa ia pernah berkata, "Barirah di masa lalu tinggal bersamaku selama 3 tahun, dan pada salah satu tahun ia dimerdekakan, maka ia disuruh memilih terhadap suaminya." 525
مسند الشافعي ١٢٩٢: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ «فِي الْأَمَةِ تَكُونُ تَحْتَ الْعَبْدِ فَتَعْتَقُ أَنَّ لَهَا الْخِيَارَ مَا لَمْ يَمَسَّهَا فَإِنْ مَسَّهَا فَلَا خِيَارَ لَهَا»
Musnad Syafi'i 1292: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar bahwa ia pernah mengatakan sehubungan dengan masalah seorang budak wanita yang menjadi istri seorang hamba lelaki, lalu ia merdeka: Diperbolehkan baginya memilih, selagi si suami belum menggaulinya. Tetapi jika si suami telah menggaulinya, maka tidak ada pilihan baginya. 526
مسند الشافعي ١٢٩٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، أَنَّ مَوْلَاةً، لِبَنِي عَدِيِّ بْنِ كَعْبٍ يُقَالُ لَهَا زَبْرَاءُ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا، كَانَتْ تَحْتَ عَبْدٍ وَهِيَ أَمَةٌ يَوْمَئِذٍ فَعُتِقَتْ، قَالَتْ: فَأَرْسَلَتْ إِلَيَّ حَفْصَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَتْنِي فَقَالَتْ: إِنِّي مُخْبِرَتُكِ خَبَرًا وَلَا أُحِبُّ أَنْ تَصْنَعِي شَيْئًا، إِنَّ أَمْرَكِ بِيَدِكِ مَا لَمْ يَمَسَّكِ زَوْجُكِ، قَالَتْ: فَفَارَقَتْهُ ثَلَاثًا
Musnad Syafi'i 1293: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Urwah bin Zubair: Ada seorang budak perempuan Bani Adi, yang dikenal dengan nama Zabra, menceritakan kepadanya bahwa dahulu ia menjadi istri seorang hamba lelaki, sedangkan dia sendiri ketika itu berstatus sebagai budak wanita, lalu dimerdekakan. Zabra melanjutkan kisahnya: Maka Hafshah mengirimkan utusannya untuk mengundangku, lalu ia berkata, "Sesungguhnya aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, tetapi aku tidak bermaksud untuk memaksamu melakukan sesuatu. Sesungguhnya nasib dirimu berada di tanganmu sendiri selagi suamimu belum menggaulimu." Zabra melanjutkan kisahnya: Maka dia menceraikannya sebanyak 3 kali thalak. 527
مسند الشافعي ١٢٩٤: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَيُّوبَ بْنِ أَبِي تَمِيمَةَ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ ذُكِرَ عِنْدَهُ زَوْجُ بَرِيرَةَ فَقَالَ: «كَانَ ذَلِكَ مُغِيثًا عَبْدَ بَنِي فُلَانٍ، كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَتْبَعُهَا فِي الطَّرِيقِ وَهُوَ يَبْكِي»
Musnad Syafi'i 1294: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ayub bin Abu Tamimah, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas bahwa disebutkan di hadapannya mengenai suami Barirah. Maka Ibnu Abbas berkata, "Dia adalah Maib, budak Bani Fulan. Kalau tidak salah, aku melihatnya mengikuti Barirah di tengah jalan seraya menangis." 528
مسند الشافعي ١٢٩٥: أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ زَوْجَ، بَرِيرَةَ كَانَ عَبْدًا
Musnad Syafi'i 1295: Al Qasim bin Abdullah bin Umar bin Hafsh mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar : Bahwa suami Barirah adalah seorang budak.529
مسند الشافعي ١٢٩٦: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ لَاعَنَ بَيْنَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَمَرَ رَجُلًا أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فِيهِ عِنْدَ الْخَامِسَةِ، وَقَالَ: «إِنَّهَا مُوجِبَةٌ»
Musnad Syafi'i 1296: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ashim bin Kulaib, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas : Bahwa Nabi melakukan li'an di antara 2 orang yang berli'an, beliau memerintahkan kepada pihak lelaki agar meletakkan tangan pada mulutnya di saat sumpah yang kelima, dan beliau bersabda bahwa hal itu memastikan perpisahan.530
مسند الشافعي ١٢٩٧: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: شَهِدْتُ الْمُتَلَاعِنَيْنِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا ابْنُ خَمْسَ عَشْرَةَ سَنَةً ثُمَّ سَاقَ الْحَدِيثَ فَلَمْ يُتْقِنْهُ إِتْقَانَ هَؤُلَاءِ
Musnad Syafi'i 1297: Sufyan menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Sahl bin Sa'd, ia mengatakan: Aku pernah menyaksikan 2 orang (suami-istri) saling berli'an di hadapan Nabi , ketika itu aku berusia 15 tahun. Kemudian Sahl bin Sa'd melanjutkan hadits hingga akhir kisah, tetapi ia tidak semahir apa yang diungkapkan mereka.531