وَمِنْ كِتَابِ اسْتِقْبَالِ الْقِبْلَةِ فِي الصَّلَاةِ

Kitab Bagian Pembahasan tentang Menghadap Kiblat Saat Shalat

Musnad Syafi'i #80

مسند الشافعي ٨٠: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: بَيْنَمَا النَّاسُ بِقُبَاءٍ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ إِذْ أَتَاهُمْ آتٍ فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ، وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ فَاسْتَقْبِلُوهَا، وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّامِ فَاسْتَدَارُوا إِلَى الْكَعْبَةِ

Musnad Syafi'i 80: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar , ia mengatakan: Ketika orang-orang terada di (masjid) Quba sedang laksanakan shalat Subuh, tiba-tiba ada seseorang yang datang, lalu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah telah menerima wahyu tadi malam, wahyu itu memerintahkan agar beliau menghadap ke arah kiblat.” Maka, mereka menghadap ke arah kiblat. Setelum itu orang-orang menghadapkan diri mereka ke arah negeri Syam (Baitul Maqdis), lalu mereka terputar menghadap ke arah Ka'bah." 87

Musnad Syafi'i #81

مسند الشافعي ٨١: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ إِذَا سُئِلَ عَنْ صَلَاةِ الْخَوْفِ قَالَ: يَتَقَدَّمُ الْإِمَامُ وَطَائِفَةٌ، ثُمَّ قَصَّ الْحَدِيثَ. وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ فِي الْحَدِيثِ: فَإِنْ كَانَ خَوْفًا أَشَدَّ مِنْ ذَلِكَ صَلُّوا رِجَالًا وَرُكْبَانًا، مُسْتَقْبِلِي الْقِبْلَةَ وَغَيْرَ مُسْتَقْبِلِيهَا. قَالَ مَالِكٌ: قَالَ نَافِعٌ: لَا أَرَى عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ ذَكَرَ ذَلِكَ إِلَّا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 81: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Nafi'; Bahwa Abdullah bin 'Umar ketika ditanya tentang shalat khauf ia menjawab, "Imam dan satu kelompok maju..." lalu ia mengisahkan satu hadits. Dan Ibnu 'Umar berkata dalam satu hadits. "Namun jika ketakutan lebih dari itu mereka melakukan shalat dengan berjalan atau naik kendaraan dengan tetap mengahadap ke arah kiblat atau dengan tidak mengahadap ke arahnya", Malik mengatakan: Nafi' berkata. Aku tidak melihat Abdullah bin 'Umar menyebutkan hal itu kecuali dari Nabi SAW."

Musnad Syafi'i #82

مسند الشافعي ٨٢: أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، ح

Musnad Syafi'i 82: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b dari Az-Zuhri dari Salim dari bapaknya (ha). 89

Musnad Syafi'i #83

مسند الشافعي ٨٣: وَأَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ فِي السَّفَرِ حَيْثُمَا تَوَجَّهَتْ بِهِ

Musnad Syafi'i 83: Malik menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin 'Umar , ia mengatakan: Dahulu, dalam perjalanan Rasulullah SAW shalat di atas hewan tunggangannya dengan menghadap ke arah mana pun kendaraannya menghadap. 90

Musnad Syafi'i #84

مسند الشافعي ٨٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ، عَنْ أَبِي الْحُبَابِ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى حِمَارٍ وَهُوَ مُتَوَجِّهٌ إِلَى خَيْبَرَ. قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: يَعْنِي النَّوَافِلَ

Musnad Syafi'i 84: Malik mengabarkan kepada kami dari Amr bin Yahya Al Mazini, dari Abu Al Habbab Sa'id bin Yasar, dari Abdullah bin Umar RA bahwa ia berkata. “Aku pernah melihat Rasulullah SAW shalat di atas keledainya seraya menghadap ke arah Khaibar.”91 Asy-Syafi'i berkata, “Yakni: Ibadah nawafil.”

Musnad Syafi'i #85

مسند الشافعي ٨٥: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَجِيدِ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَهُوَ عَلَى رَاحِلَتِهِ النَّوَافِلَ فِي كُلِّ جِهَةٍ

Musnad Syafi'i 85: Abdul Majid bin Abdul Aziz mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, Abu Az-Zubair mengabarkan kepada kami bahwa ia pemah mendengar Jabir bin Abdullah berkata: Aku pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat sunah di atas kendaraannya dengan menghadap ke semua arah. 92

Musnad Syafi'i #86

مسند الشافعي ٨٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُرَاقَةَ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ بَنِي أَنْمَارٍ كَانَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ مُتَوَجِّهًا قِبَلَ الْمَشْرِقِ

Musnad Syafi'i 86: Muhammad bin Ismail mengabarkan kepada kami dan Ibnu Abu Dzi'b, dari Utsman bin Abdullah bin Suraqah, dari Jabir bin Abdullah RA: Bahwa Rasulullah ketika berada dalam perang Bani Anmar, beliau shalat di atas kendaraannya dengan menghadap ke arah timur.”93

Musnad Syafi'i #87

مسند الشافعي ٨٧: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ» . فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ»

Musnad Syafi'i 87: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari pamannya. Abu Suhail bin Malik dari bapaknya bahwa ia pernah mendengar Thalhah bin Ubaidullah berkata, "Seorang lelaki pernah datang kepada Rasulullah lalu ia bertanya tentang Islam, kemudian Rasulullah menjawab. 'Lima shalat dalam sehari semalam', kemudian ia bertanya. 'Apakah ada kewajiban lain selain itu', beliau menjawab, 'Tidak kecuali kamu melaksanakan ibadah sunnah.'94

Musnad Syafi'i #88

مسند الشافعي ٨٨: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، وَعَبْدُ الْمَجِيدِ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَابَاهُ، عَنْ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ قَالَ: قُلْتُ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ: إِنَّمَا قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا} [النِّسَاء: 101] ، فَقَدْ أَمِنَ النَّاسُ. فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَجِبْتُ مِمَّا عَجِبْتَ مِنْهُ، فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهَا عَلَيْكُمْ، فَاقْبَلُوا صَدَقَتَهُ»

Musnad Syafi'i 88: Muslim bin Khalid dan Abdul Majid bin Abdul, Aziz bin Abu Rawad menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij yang telah menerima berita dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abu Ammar dan Abdullah bin Babah, dari Ya'la bin Umayah, ia mengatakan: Aku pernah bertanya kepada Umar bin Al Khaththab. "Sesungguhnya Allah hanya berfirman, 'Kalian boleh melakukan shalat qashar jika kalian merasa takut diserang orang-orang kafir'. Dan sekarang orang- orang hidup dalam keadaan aman." Maka Umar menjawab, "Aku pun pernah merasa heran seperti apa yang kamu alami, lalu aku bertanya kepada Rasulullah , maka beliau menjawab, 'Hal itu merupakan sedekah yang diberikan Allah SWT untuk kalian, terimalah sedekah-Nya'."95

Musnad Syafi'i #89

مسند الشافعي ٨٩: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كُلُّ ذَلِكَ قَدْ فَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَصَرَ الصَّلَاةَ فِي السَّفَرِ وَأَتَمَّ

Musnad Syafi'i 89: Ibrahim bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Thalhah bin Amr, dari Atha' bin Abu Rabah, dari Aisyah , ia. terkata, “Semua itu pernah dilakukan Rasulullah , yaitu beliau pernah mengqashar shalat dalam perjalanannya, dan pernah menyempurnakan tanpa qashar.” 96