مسند الشافعي ٩٧٨: أَخْبَرَنَا الثَّقَفِيُّ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي بَيْتِهِ رَأَى رَجُلًا اطَّلَعَ عَلَيْهِ فَأَهْوَى لَهُ بِمِشْقَصٍ فِي يَدِهِ، كَأَنَّهُ لَوْ لَمْ يَتَأَخَّرْ لَمْ يُبَالِ أَنْ يَطْعَنَهُ
Musnad Syafi'i 978: Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami dari Humaid, dari Aisyah, bahwa Nabi yang sedang berada di dalam rumahnya diintip oleh seorang lelaki, maka beliau merundukkan tubuhnya ke arah lelaki itu dengan sebuah anak panah di tangannya; seakan-akan seandainya lelaki itu tidak mundur, beliau tidak peduli bila menusuk (mata) lelaki itu. 226
مسند الشافعي ٩٧٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، أَنَّ رَجُلًا، مِنْ بَنِي مُدْلِجٍ يُقَالُ لَهُ قَتَادَةُ حَذَفَ ابْنَهُ بِسَيْفٍ فَأَصَابَ سَاقَهُ فَنَزَى فِي جُرْحِهِ فَمَاتَ، فَقَدِمَ سُرَاقَةُ بْنُ جُعْشُمٍ عَلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ، فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ: أُعْدُدْ لِي عَلَى قُدَيْدِ عِشْرِينَ وَمِائَةَ بَعِيرٍ حَتَّى أَقْدَمَ عَلَيْكَ، فَلَمَّا قَدِمَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَخَذَ مِنْ تِلْكَ الْإِبِلِ ثَلَاثِينَ حِقَّةً وَثَلَاثِينَ جَذَعَةً وَأَرْبَعِينَ خَلِفَةً ثُمَّ قَالَ: أَيْنَ أَخُو الْمَقْتُولِ؟ قَالَ: هَا أَنَا ذَا، قَالَ: خُذْهَا، فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ لِقَاتِلٍ شَيْءٌ»
Musnad Syafi'i 979: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Said, dan Amr bin Su'aib: Seorang lelaki dari kalangan Bani Mudlij yang dikenal dengan nama Qatadah melempar anak lelakinya dengan pedang, maka pedang itu mengenai betisnya hingga darah mengalir deras dari lukanya tanpa bisa dihentikan, akhirnya si anak meninggal dunia. Maka Suraqah bin Malik bin Jusy'um bergegas menemui Umar bin Al Khaththab, lalu menceritakan hal tersebut kepadanya. Maka Umar berkata, "Sediakanlah untukku di Qadid 120 ekor unta bila aku tiba di tempatmu." Ketika Umar tiba, maka ia mengambil dari ternak unta itu 30 ekor unta hiqqah, 30 ekor unta jadz'ah, dan 40 ekor unta hilfah. Kemudian berkatalah saudara lelaki si terbunuh, "Inilah aku." Umar berkata, "Ambillah, karena sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, 'Bahwa si pembunuh tidak mendapat apa-apa'. 227
مسند الشافعي ٩٨٠: أَخْبَرَنَا مَرْوَانٌ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ: لَجَأَ قَوْمٌ إِلَى خَثْعَمَ فَلَمَّا غَشِيَهُمُ الْمُسْلِمُونَ اسْتَعْصَمُوا بِالسُّجُودِ فَقَتَلُوا بَعْضَهُمْ، فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «أَعْطُوهُمْ نِصْفَ الْعَقْلِ لِصَلَاتِهِمْ» . ثُمَّ قَالَ عِنْدَ ذَلِكَ: «إِلَّا أَنِّي بَرِيءٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ مَعَ مُشْرِكٍ» . قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ؟ قَالَ: «لَا تَرَاءَا نَارَاهُمَا»
Musnad Syafi'i 980: Marwan mengabarkan kepada kami dari Ismail bin Abu Khalid, dan Qais bin Abu Hazim, ia mengatakan: Suatu kaum berlindung kepada kabilah Khats'am. Ketika kaum muslim mengepung mereka, mereka berlindung dengan cara bersujud, tetapi kaum muslim membunuh sebagian dari kaum tersebut. Berita itu sampai kepada Nabi , maka beliau bersabda, "Bayarlah diyat mereka setengahnya karena shalat yang mereka lakukan." Saat itu juga beliau bersabda, "Ingatlah sesungguhnya aku berlepas diri dari setiap orang muslim yang bersama orang musyrik " Mereka (kaum muslim) bertanya, "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Rasulullah bersabda, "Tidakkah kamu lihat api keduanya?"228
مسند الشافعي ٩٨١: أَخْبَرَنَا مُطَرِّفٌ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ قَالَ: " كَانَ أَبُو حُذَيْفَةَ بْنُ الْيَمَانِ شَيْخًا كَبِيرًا، فَرُفِعَ فِي الْآطَامِ مَعَ النِّسَاءِ يَوْمَ أُحُدٍ فَخَرَجَ يَتَعَرَّضُ لِلشَّهَادَةِ، فَجَاءَ مِنْ نَاحِيَةِ الْمُشْرِكِينَ فَابْتَدَرَهُ الْمُسْلِمُونَ فَشَقُّوهُ بِأَسْيَافِهِمْ، وَحُذَيْفَةُ يَقُولُ: أَبِي أَبِي، فَلَا يَسْمَعُونَهُ مِنْ شُغُلِ الْحَرْبِ حَتَّى قَتَلُوهُ، فَقَالَ حُذَيْفَةُ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ، فَقَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ بِدِيَتِهِ "
Musnad Syafi'i 981: Mutharrib mengabarkan kepada kami dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Urwah, ia mengatakan: Abu Hudzaifah bin Al Yaman adalah orang yang sudah lanjut usia, lalu dalam perang Uhud ia dimasukkan ke dalam kelompok kaum wanita, tetapi ia keluar menuju medan perang agar mati syahid. Namun ia datang dari arah pasukan kaum musyrik, maka ia dikejar oleh kaum muslim dan menghujaninya dengan pedang. Hudzaifah melihat itu dan berseru, "Ayahku, ayahku." Tetapi mereka tidak dapat mendengar seruannya karena ramainya suasana perang, akhirnya mereka membunuh ayah Hudzaifah. Maka Hudzaifah berkata, "Semoga Allah mengampuni kalian. Dia Maha Penyayang di antara para penyayang." Dan, Nabi dalam kasus ini memutuskan pembayaran diyat. 229
مسند الشافعي ٩٨٢: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنِ ابْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي جَنِينِ امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي لِحْيَانَ سَقَطَ مَيِّتًا بِغُرَّةِ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ، ثُمَّ إِنَّ الْمَرْأَةَ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا بِالْغُرَّةِ تُوُفِّيَتْ فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَنَّ مِيرَاثَهَا لِبَنِيهَا وَزَوْجِهَا، وَالْعَقْلَ عَلَى عَصَبَتِهَا
Musnad Syafi'i 982: Yahya bin Hasan mengabarkan kepada kami dari Al-Laits bin Sa'd, dari Ibnu Syihab, dari Ibnu Al Musayyab, dari Abu Hurairah : Nabi telah memutuskan hukuman terhadap kasus gugurnya kandungan seorang wanita dari kalangan Bani Lihyan (karena ulah seseorang) hingga mati dengan denda memerdekakan seorang budak laki-laki atau budak perempuan. Abu Hurairah melanjutkan kisahnya: Dan sesungguhnya wanita yang menanggung denda itu meninggal dunia, maka Rasulullah memutuskan bahwa warisannya untuk anak lelaki dan suaminya, sedangkan denda yang harus dibayarkan ditanggung oleh ashabah-nya. 230
مسند الشافعي ٩٨٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ، أَنَّ رَجُلًا، جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: " إِنَّ لِي مَالًا وَعِيَالًا، وَإِنَّ لِأَبِي مَالًا وَعِيَالًا، وَإِنَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَأْخُذَ مَالِي فَيُطْعِمَهُ عِيَالَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَنْتَ وَمَالُكَ لِأَبِيكَ»
Musnad Syafi'i 983: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Al Munkadir: Seorang lelaki datang kepada Nabi , lalu berkata, "Sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak-anak, dan sesungguhnya ayahku mempunyai harta dan anak-anak pula, tetapi ia bermaksud untuk mengambil hartaku guna memberi makan anak- anaknya." Maka Nabi bersabda, "Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu."231
مسند الشافعي ٩٨٤: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ مُطَرِّفٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ: سَأَلْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: " هَلْ عِنْدَكُمْ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْءٌ سِوَى الْقُرْآنِ؟ فَقَالَ: لَا، وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، إِلَّا أَنْ يُؤْتِيَ اللَّهُ عَبْدًا فَهْمًا فِي الْقُرْآنِ وَمَا فِي الصَّحِيفَةِ، قُلْتُ: وَمَا فِي الصَّحِيفَةِ؟ قَالَ: الْعَقْلُ، وَفِكَاكُ الْأَسِيرِ، وَلَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٍ بِكَافِرٍ "
Musnad Syafi'i 984: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Mutharrif, dari Asy-Sya'bi, dari Abu Juhailah yang mengatakan: Aku pernah bertanya kepada Ali , "Apakah di sisi kalian terdapat sesuatu dari Nabi selain dari Al Qur'an?" Ali menjawab, "Demi Tuhan yang menumbuhkan benih (bebijian) dan yang menciptakan manusia, tidak ada pemahaman yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya selain dari apa yang ada di dalam Al Qur'an dan apa yang terdapat di dalam syahifah" Aku bertanya, "Apakah yang terdapat di dalam syahifah Itu?" Ali menjawab, "Diyat, membebaskan tawanan, dan orang mukmin tidak boleh dihukum mati karena membunuh orang kafir." 232
مسند الشافعي ٩٨٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ فِي الْكِتَابِ الَّذِي، كَتَبَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعَمْرِو بْنِ حَزْمٍ: وَفِي كُلِّ إِصْبَعٍ مِمَّا هُنَالِكَ عَشْرٌ مِنَ الْإِبِلِ
Musnad Syafi'i 985: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, dari ayahnya: Bahwa di dalam surat Rasulullah yang ditujukan kepada Amr bin Hazm disebutkan bahwa diyat untuk tiap jari yang ada ialah 10 ekor unta. 233
مسند الشافعي ٩٨٦: أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُلَيَّةَ، بِإِسْنَادِهِ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فِي الْأَصَابِعِ عَشْرٌ عَشْرٌ»
Musnad Syafi'i 986: Ismail bin Ulayah mengabarkan kepada kami berikut sanad-nya dari Abu Musa, ia mengatakan: Rasulullah pernah bersabda bahwa dalam pemotongan jari tangan diyatnya masing- masing 10 ekor unta. 234
مسند الشافعي ٩٨٧: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ فِي الْكِتَابِ الَّذِي، كَتَبَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعَمْرِو بْنِ حَزْمٍ: «وَفِي الْمُوضِحَةِ خَمْسٌ»
Musnad Syafi'i 987: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar, dari ayahnya: Bahwa di dalam surat yang ditulis Nabi untuk Amr bin Hazm disebutkan bahwa dalam pelukan muwadhdhahah diyatnya 5 ekor unta. 235