وَمِنْ كِتَابِ الْمَنَاسِكِ

Kitab Pembahasan Tentang Manasik

Musnad Syafi'i #535

مسند الشافعي ٥٣٥: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَبِيدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ الْقُرَظِيِّ أَوْ غَيْرِهِ، قَالَ: " حَجَّ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَلَقِيَتْهُ الْمَلَائِكَةُ فَقَالُوا: بِرَّ نُسُكُكَ آدَمُ، لَقَدْ حَجَجْنَا قَبْلَكَ بِأَلْفَيْ عَامٍ "

Musnad Syafi'i 535: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Labid, dari Muhammad bin Ka'b Al Qurazhi atau selainnya, ia mengatakan: Nabi Adam 'Alaihis Salam melakukan ibadah haji, lalu ditemui oleh para malaikat. Mereka berkata, “Semoga hajimu diterima, hai Adam, sesungguhnya kami telah berhaji sebelum kamu 2000 tahun yang lalu.” 537

Musnad Syafi'i #536

مسند الشافعي ٥٣٦: أَخْبَرَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، وَحَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: جِئْنَا جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ حَجَّةِ النَّبِيِّ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَلَمَّا كُنَّا بِذِي الْحُلَيْفَةِ وَلَدَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ، فَأَمَرَهَا بِالْغُسْلِ وَالْإِحْرَامِ

Musnad Syafi'i 536: Ad-Darawardi dan Hatim bin Ismail mengabarkan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, ia mengatakan: Jabir datang kepada kami dan ia bercerita mengenai ibadah haji yang dilakukan oleh Nabi . Ia berkata, “Ketika kami berada di Dzul Hulaifah, Asma binti Umais melahirkan (anaknya), maka Nabi memerintahkannya untuk mandi dan berihram.” 538

Musnad Syafi'i #537

مسند الشافعي ٥٣٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُنَيْنٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ، وَالْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ، اخْتَلَفَا بِالْأَبْوَاءِ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: " يَغْسِلُ الْمُحْرِمُ رَأْسَهُ، وَقَالَ الْمِسْوَرُ: لَا يَغْسِلُ الْمُحْرِمُ رَأْسَهُ، فَأَرْسَلَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ إِلَى أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ بَيْنَ الْقَرْنَيْنِ وَهُوَ يَسْتَتِرُ بِثَوْبٍ، قَالَ: فَسَلَّمْتُ فَقَالَ: مَنْ هَذَا؟ فَقُلْتُ: أَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَرْسَلَنِي إِلَيْكَ ابْنُ عَبَّاسٍ أَسْأَلُكُ: كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْسِلُ رَأْسَهُ وَهُوَ مُحْرِمٌ؟ قَالَ: فَوَضَعَ أَبُو أَيُّوبَ يَدَيْهِ عَلَى الثَّوْبِ فَطَأْطَأَهُ [ص:117] حَتَّى بَدَا إِلَيَّ رَأْسُهُ، ثُمَّ قَالَ لِإِنْسَانٍ يَصُبُّ عَلَيْهِ: اصْبُبْ، فَصَبَّ عَلَى رَأْسِهِ، ثُمَّ حَرَّكَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا رَأَيْتُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَلَّمَ يَفْعَلُ "

Musnad Syafi'i 537: Malik mengabarkan kepada kami, dari Zaid bin Aslam dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari bapaknya, bahwa Ibnu Abbas dan Al Masur bin Makhrafah, keduanya berbeda di Al Abwa', lalu Ibnu Abbas berkata, “Seorang yang ihram boleh menyiram rambutnya.” Dan Al Masur berkata, “Orang yang ihram tidak boleh menyiram rambutnya.” Kemudian Ibnu Abbas mengutusku kepada Abu Ayub Al Anshari, lalu aku mendapatkannya menyiram antara dua tanduknya, dan ia menutup diri dengan kain, ia berkata, "Lalu aku mengucapkan salam" kemudian ia berkata, "Siapa ini?" Kemudian aku mengatakan bahwa aku adalah Abdullah, aku ditus oleh Ibnu Abbas untuk datang kepadamu menanyakan bagaimana Rasulullah menyiram kepalanya pada saat ihram, ia berkata, "Kemudian Abu Ayub meletakkan kedua tangannya di atas kainnya, ia memangguk-manggukkan kepalanya hingga terlihat oleh kami, kemudian ia mengatakan kepada orang yang menyiraminya; Siramlah, lalu ia pun menyiram kepalanya, kemudian menggerak-gerakkan kepalanya dengan kedua tangannya ke depan dan kebelakangnya, kemudian ia bekata, "Demikian yang aku lihat dari beliau ."539

Musnad Syafi'i #538

مسند الشافعي ٥٣٨: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ، أَنَّ صَفْوَانَ بْنَ يَعْلَى، أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِيهِ، يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ أَنَّهُ قَالَ: بَيْنَمَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَغْتَسِلُ إِلَى بَعِيرٍ وَأَنَا أَسْتَرُ عَلَيْهِ بِثَوْبٍ إِذْ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ: يَا يَعْلَى، أَصْبُبْ عَلَى رَأْسِي، فَقُلْتُ: أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ أَعْلَمُ، فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَا يَزِيدُ الْمَاءُ الشَّعْرَ إِلَّا شَعِثًا، فَسَمَّى اللَّهَ تَعَالَى ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى رَأْسِهِ "

Musnad Syafi'i 538: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, Atha' mengabarkan kepadaku, bahwa Shafwan bin Ya'la mengabarkannya dari ayahnya —Ya'la bin Umayah— bahwa ia mengatakan: Ketika Khalifah Umar bin Khaththab mandi dengan bersandar pada unta (kendaraannya), sedangkan aku menutupinya dengan pakaian, ternyata Umar bin Khaththab berkata kepadanya, “Hai Ya'la, siramkanlah air ke kepalaku!” Maka aku menjawab, “Amirul Mukminin lebih mengetahui.” Maka Umar berkata, “Demi Allah, air hanya menambah rambut menjadi awut-awutan.” Lalu ia membaca basmalah dan menuangkan air ke atas kepalanya. 540

Musnad Syafi'i #539

مسند الشافعي ٥٣٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: " رُبَّمَا قَالَ لِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: تَعَالَ أُبَاقِيَكَ فِي الْمَاءِ أَيُّنَا أَطْوَلُ نَفْسًا، وَنَحْنُ مُحْرِمُونَ "

Musnad Syafi'i 539: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abdul Karim Al Jazari, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Adakalanya Umar bin Khaththab berkata kepadaku, 'Kemarilah, kuajak kamu berlomba denganku menyelam dalam air, siapa di antara kita yang paling panjang napasnya!' Saat itu kami sedang dalam ihram.” 541

Musnad Syafi'i #540

مسند الشافعي ٥٤٠: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ عَمْرَو بْنَ دِينَارٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا الشَّعْثَاءِ، يَقُولُ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، وَهُوَ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ وَهُوَ يَقُولُ: «إِذَا لَمْ يَجِدِ الْمُحْرِمُ نَعْلَيْنِ لَبِسَ الْخُفَّيْنِ، وَإِذَا لَمْ يَجِدْ إِزَارًا لَبِسَ السَّرَاوِيلَ»

Musnad Syafi'i 540: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami bahwa ia pernah mendengar Amr bin Dinar mengatakan: Aku pernah mendengar Abu Asy-Sya'tsa mengatakan bahwa ia pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah berkhutbah seraya bersabda, 'Apabila orang yang berihram tidak menemukan sepasang terompah, ia boleh memakai sepasang khuf; dan apabila ia tidak menemukan kain sarung, ia boleh memakai celana'.” 542

Musnad Syafi'i #541

مسند الشافعي ٥٤١: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَجُلًا، أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ: مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ مِنَ الثِّيَابِ؟ فَقَالَ لَهُ: «لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ، وَلَا الْعِمَامَةَ، وَلَا الْبُرْنُسَ، وَلَا السَّرَاوِيلَ، وَلَا الْخُفَّيْنِ، إِلَّا لِمَنْ لَا يَجِدُ النَّعْلَيْنِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ، وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى يَكُونَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ»

Musnad Syafi'i 541: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Salim, dan ayahnya: Bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi lalu bertanya mengenai masalah pakaian yang dikenakan oleh orang yang berihram, maka Nabi menjawab, “Sesungguhnya ia tidak boleh memakai gamis, serban, topi (penutup kepala), celana; tidak boleh pula memakai dua khuf kecuali bagi orang yang tidak menemukan sandal Jika ia tidak menemukan sandal, hendaklah ia memakai khuf, tetapi hendaklah ia memotongnya hingga batas kedua khufhya lebih rendah daripada kedua mata kakinya.”543

Musnad Syafi'i #542

مسند الشافعي ٥٤٢: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا، سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ مِنَ الثِّيَابِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ [ص:118] الْقَمِيصَ، وَلَا السَّرَاوِيلَاتِ، وَلَا الْعَمَائِمَ، وَلَا الْبَرَانِسَ، وَلَا الْخِفَافَ، إِلَّا أَحَدٌ لَا يَجِدُ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسِ الْخُفَّيْنِ، وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ»

Musnad Syafi'i 542: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar : Bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi tentang kain yang dipakai oleh orang yang berihram, lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang berihram tidak boleh memakai baju gamis. tidak boleh memakai celana tidak boleh memakai serban tidak boleh memakai penutup kepala dan tidak boleh memakai khuf; kecuali bagi seseorang yang tidak menemukan sepasang sandal maka ia boleh memakai khuf tetapi hendaknya ia memotong keduanya hingga lebih rendah dari kedua mata kakinya”544

Musnad Syafi'i #543

مسند الشافعي ٥٤٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَلْبَسَ الْمُحْرِمُ ثَوْبًا مَصْبُوغًا بِزَعْفَرَانٍ أَوْ وَرْسٍ، وَقَالَ: «فَمَنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ، وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ»

Musnad Syafi'i 543: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar : Rasulullah melarang orang yang berihram memakai pakaian yang dicelup dengan minyak za'faran atau wars. Beliau bersabda, “Dan barangsiapa yang tidak menemukan sepasang sandal, hendaklah ia memakai sepasang khuf, tetapi hendaklah ia memotongnya sebatas lebih rendah dari kedua mata kaki.” 545

Musnad Syafi'i #544

مسند الشافعي ٥٤٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ قَالَ: " أَبْصَرَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ ثَوْبَيْنِ مُضَرَّجَيْنِ وَهُوَ مُحْرِمٌ فَقَالَ: " مَا هَذِهِ الثِّيَابُ؟ فَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَا أَخَالُ أَحَدًا يُعَلِّمُنَا السُّنَّةَ، فَسَكَتَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ "

Musnad Syafi'i 544: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr, dari Abu Ja'far, ia mengatakan: Umar bin Al Khaththab melihat Abdullah bin Ja'far memakai satu stelan pakaian yang dicelup, sedangkan ia dalam keadaan ihram. Umar berkata, “Apakah pakaian ini?” Ali bin Abu Thalib menjawab, “Aku tidak menduga ada seseorang yang berani mengajarkan sunnah kepada kami (ahlul bait).” Maka, Umar diam. 546