مسند الشافعي ٤٩٥: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ: قَعَدْنَا إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: مَا الْحَاجُّ؟ قَالَ: «الشَّعِثُ التَّفِلُ» . فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْحَجِّ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «الْعَجُّ وَالثَّجُّ» . فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا السَّبِيلُ؟ قَالَ: «زَادٌ وَرَاحِلَةٌ»
Musnad Syafi'i 495: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibrahim bin Yazid, dari Muhammad bin Abbad bin Ja'far, ia mengatakan: Kami duduk bersama Abdullah bin Umar, lalu aku mendengarnya mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah . Lelaki tersebut berkata, "Apakah orang haji yang sesungguhnya itu?" Nabi menjawab, "Orang yang rambutmu awut-awutan lagi dekil pakaiannya.” Maka ada lelaki lain yang bertanya, “Wahai Rasulullah! Haji apakah yang lebih utama?" Nabi menjawab, "Orang yang mengeraskan bacaan talbiyahnya dan mengalirkan darah hewan kurbannya." Lalu ada lagi lelaki lain yang bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud dengan istilah Sabil?” Nabi menjawab, "Bekal dan kendaraan."499
مسند الشافعي ٤٩٦: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنْ طَارِقِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى، صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: سَأَلْتُهُ عَنِ الرَّجُلِ لَمْ يَحُجَّ، أَيَسْتَقْرِضُ لِلْحَجِّ؟ قَالَ: «لَا»
Musnad Syafi'i 496: Said bin Salim mengabarkan kepada kami dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Thariq bin Abdurrahman, dari Abdullah bin Abu Aufa sahabat Nabi SAW - ia berkata, “Aku pernah bertanya tentang lelaki yang tidak mampu berhaji, apakah ia boleh berutang untuk ibadah hajinya?” Maka beliau menjawab, "Tidak boleh." 500
مسند الشافعي ٤٩٧: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، وَسَعِيدٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلًا، سَأَلَهُ فَقَالَ: " أُؤَاجِرُ نَفْسِي مِنْ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ فَأَنْسُكُ مَعَهُمُ الْمَنَاسِكَ أَلِي أَجْرٌ؟ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: نَعَمْ، {أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ} [الْبَقَرَة: 202] "
Musnad Syafi'i 497: Muslim dan Said mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha': Bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Ibnu Abbas, maka la berkata, ”Aku menjual jasaku kepada kaum tersebut, lalu aku melakukan ibadah haji bernama mereka, apakah hajiku sudah dianggap cukup?” Ibnu Abbas menjawab, “Ya, mereka memperoleh pahala dari apa yang mereka upayakan, dan Allah Maha Cepat per hitungan-Nya.”501
مسند الشافعي ٤٩٨: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ قَالَ: سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَقُولُ: لَبَّيْكَ عَنْ فُلَانٍ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنْ كُنْتَ حَجَجْتَ فَلَبِّ عَنْهُ، وَإِلَّا فَاحْجُجْ عَنْ نَفْسِكِ ثُمَّ احْجُجْ عَنْهُ»
Musnad Syafi'i 498: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha': Nabi pernah mendengar seorang lelaki mengucapkan “Labbaika” sebagai ganti dari si Fulan. Maka Nabi bersabda, 'Jika kamu telah menunaikan haji, maka kamu boleh menghajikannya sebagai ganti darinya. Tetapi jika kamu belum haji, maka berhajilah untuk dirimu sendiri, kemudian berhajilah atas namanya.”502
مسند الشافعي ٤٩٩: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ: " سَمِعَ ابْنُ عَبَّاسٍ، رَجُلًا يَقُولُ: لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: وَيْحَكَ وَمَا شُبْرُمَةُ؟ قَالَ: فَذَكَرَ قَرَابَةً لَهُ، فَقَالَ لَهُ: أَحَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ؟ قَالَ: لَا، قَالَ: فَاحْجُجْ عَنْ نَفْسِكِ ثُمَّ احْجُجْ عَنْ شُبْرُمَةَ "
Musnad Syafi'i 499: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ayyub, dari Abu Qilabah, ia mengatakan: Ibnu Abbas mendengar seorang lelaki mengucapkan kalimat berikut (dalam talbiyahnya) “Labbaika ” sebagai ganti dari "Syubrumah”, maka Ibnu Abbas menjawab. "Celakalah kamu, siapakah Syubrumah?” Abu Qilabah melanjutkan kisahnya bahwa dia adalah salah seorang kerabatnya, maka Ibnu Abbas bertanya. "Apakah engkau telah berhaji untuk dirimu sendiri?” Lelaki itu menjawab. "Belum." Ibnu Abbas berkata. "Berhajilah untuk dirimu sendiri, kemudian baru kamu boleh berhaji atas nama Syubrumah.” 503
مسند الشافعي ٥٠٠: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، وَطَاوُسٍ، أَنَّهُمَا قَالَا: «الْحِجَّةُ الْوَاجِبَةُ مِنْ رَأْسِ الْمَالِ»
Musnad Syafi'i 500: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha' dan Thawus bahwa keduanya pernah berkata :”Haji yang diwajibkan ialah (yang biayanya) dari pokok modal.” 504
مسند الشافعي ٥٠١: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، وَغَيْرُهُ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَدِمَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ سِعَايَتِهِ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بِمَ أَهْلَلْتَ يَا عَلِيُّ؟» قَالَ: بِمَا أَهَلَّ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «فَأَهْدِ، وَامْكُثْ حَرَامًا كَمَا أَنْتَ» . قَالَ: فَأَهْدَى لَهُ عَلِيٌّ هَدْيًا
Musnad Syafi'i 501: Muslim bin Khalid dan yang lainnya mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Atha' mengabarkan kepadaku bahwa ia pernah mendengar Jabir bin Abdullah mengatakan: Ali tiba dari tugas si'ayah-nya, maka Nabi bersabda, “Ihram apakah yang engkau jalankan, hai Ali?" Ia menjawab, “Seperti ihram yang dilakukan oleh Rasulullah ” Nabi bersabda, “Maka berkurbanlah kamu dan tetaplah dalam keadaan ihram seperti sekarang ini.” Abdullah bin Jabir melanjutkan kisahnya: Maka Ali menyerahkan seekor hewan kurban untuknya. 505
مسند الشافعي ٥٠٢: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَابِرٍ، وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ حَجَّةِ النَّبِيِّ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالْبَيْدَاءِ فَنَظَرْتُ مَدَّ بَصَرِي مِنْ بَيْنِ رَاكِبٍ وَرَاجِلٍ، بَيْنَ يَدَيْهِ، وَعَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ شِمَالِهِ، وَمِنْ وَرَائِهِ، كُلُّهُمْ يُرِيدُ أَنْ يَأْتَمَّ بِهِ، يَلْتَمِسُ أَنْ يَقُولَ كَمَا يَقُولُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَا يَنْوِي إِلَّا الْحَجَّ وَلَا يُعْرَفُ الْعُمْرَةَ، فَلَمَّا طُفْنَا فَكُنَّا عِنْدَ الْمَرْوَةِ قَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ، مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَحْلِلْ وَلْيَجْعَلْهَا عُمْرَةً، وَلَوِ اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِي مَا اسْتَدْبَرْتُ مَا أَهْدَيْتُ» . فَحَلَّ مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ
Musnad Syafi'i 502: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir yang pernah menceritakan tentang ibadah haji Nabi , ia mengatakan: Kami berangkat bersama Nabi . Ketika kami tiba di Baida, aku melihat sejauh mataku memandang ke arah orang-orang yang berkendaraan dan yang berjalan kaki di sebelah kiri dan kanannya serta di belakangnya, semuanya bermaksud mengikut kepadanya untuk mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh Rasulullah . Beliau hanya berniat untuk ibadah haji, tidak berniat lainnya, tidak pula umrah. Ketika kami telah melakukan sa'i dan berada di Marwa, Nabi bersabda, “Hai manusia, barangsiapa yang tidak membawa hewan kurban, hendaklah ia bertahallul dan menjadikan ibadahnya sebagai umrah Seandainya aku mengetahui keadaanku sekarang di waktu sebelumnya, niscaya aku tidak menyembelih hewan kurban kurban” Maka, bertahallullah orang yang tidak membawa hewan kurban 506
مسند الشافعي ٥٠٣: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ مَنْصُورِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ، عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ، رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ قَالَتْ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَقُمْ عَلَى إِحْرَامِهِ، وَمَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَحْلِلْ» . وَلَمْ يَكُنْ مَعِي هَدْيٌ فَحَلَلْتُ، وَكَانَ مَعَ الزُّبَيْرِ هَدْيٌ فَلَمْ يَحْلِلْ
Musnad Syafi'i 503: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Manshur bin Abdurrahman, dari Shafiyah binti Syaibah, dari Asma binti Abu Bakar, ia mengatakan: Kami berangkat bersama Rasulullah , lalu beliau bersabda, “Barangsiapa yang membawa hewan kurban, hendaklah ia tetap dalam ihramnya; dan barangsiapa yang tidak membawa hewan kurban, hendaklah ia bertahallul.” Sedangkan di saat itu aku tidak membawa hewan kurban, maka aku bertahallul; sementara Az-Zubair membawa hewan kurban, maka ia tidak bcrtahallul. 507
مسند الشافعي ٥٠٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا قَالَتْ: خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِخَمْسٍ بَقِينَ مِنْ ذِي الْقَعْدَةِ لَا نَرَى إِلَّا الْحَجَّ، فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ أَوْ قَرِيبًا مِنْهَا أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ أَنْ يَجْعَلَهَا عُمْرَةً، فَلَمَّا كُنَّا بِمِنًى أُتِيتُ بِلَحْمِ بَقَرٍ فَقُلْتُ: مَا هَذَا؟ قَالُوا: ذَبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نِسَائِهِ قَالَ يَحْيَى: فَحَدَّثْتُ بِهِ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ فَقَالَ: جَاءَتْكَ وَاللَّهِ بِالْحَدِيثِ عَلَى وَجْهِهِ
Musnad Syafi'i 504: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Said, dari Amrah, dari Aisyah , ia mengatakan: Kami pernah keluar bersama Nabi pada tanggal 25 bulan Dzulqa'dah, ternyata yang kami lihat hanyalah jamaah haji. Ketika kami tiba di Sarif atau dekat dengannya, Nabi memerintahkan kepada orang- orang yang tidak membawa hewan kurban agar menjadikan ibadahnya sebagai umrah. Ketika beliau sampai di Mina, aku mendapat kiriman daging sapi, maka aku berkata, “Daging apakah ini?” Si pengirim berkata, “Rasulullah telah menyembelih hewan kurban sebagai ganti dari istri-istri beliau”. Yahya mengatakan: Maka aku menceritakan hadits ini kepada Al Qasim bin Muhammad, ia menjawab, “Demi Allah, Aisyah datang kepadamu dengan hadhs itu sesuai dengan kenyataannya.” 508