صحيح ابن خزيمة ٧٤١: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ، نا سُفْيَانُ قَالَ: سَمِعْتُهُ مِنْ عَبْدَةَ يَعْنِي ابْنَ أَبِي لُبَانَةَ، سَمِعْتُهُ مِنْ وَرَّادٍ كَاتِبِ الْمُغِيرَةِ قَالَ: كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى الْمُغِيرَةِ: أَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَضَى الصَّلَاةَ، ح وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، نا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ، نا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى، وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، نا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ، ح وَحَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ قَالَ: سَمِعْتُ وَرَّادًا يُحَدِّثُ، وَفِي حَدِيثِ أَسْبَاطٍ وَسُفْيَانَ، عَنْ وَرَّادٍ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ الصَّلَاةِ: «لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمَلَكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ» وَفِي حَدِيثِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: أَمْلَى عَلَيَّ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ فَكَتَبْتُ إِلَى مُعَاوِيَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَمَّا أَبُو هَاشِمٍ فَإِنَّهُ حَدَّثَنَا بِحَدِيثِ هُشَيْمٍ فِي عَقِبِ خَبَرِ مُغِيرَةٍ، وَمُجَالِدٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ وَرَّادٍ: أَنَّ مُعَاوِيَةَ كَتَبَ إِلَى الْمُغِيرَةِ: أَنِ اكْتُبْ إِلَيَّ بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: فَكَتَبَ إِلَيْهِ الْمُغِيرَةُ: إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ عِنْدَ انْصِرَافِهِ مِنَ الصَّلَاةِ: «لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمَلَكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ» ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ: وَكَانَ يَنْهَى عَنْ قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةِ الْمَالِ، وَمَنْعٍ وَهَاتِ، وَعُقُوقِ الْأُمَّهَاتِ، وَوَأْدِ الْبَنَاتِ " نا بِهَذَا الْخَبَرِ الدَّوْرَقِيُّ، وَأَبُو هِشَامٍ قَالَا: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، أَخْبَرَنَا غَيْرُ وَاحِدٍ، مِنْهُمُ الْمُغِيرَةُ وَمُجَالِدٌ وَرَجُلٌ ثَالِثٌ أَيْضًا، كُلُّهُمْ عَنِ الشَّعْبِيِّ، ثُمَّ أَخْبَرَنَا أَبُو هَاشِمٍ فِي عَقِبِ هَذَا الْخَبَرِ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ قَالَ: سَمِعْتُ وَرَّادًا يُحَدِّثُ هَذَا الْحَدِيثَ عَنِ الْمُغِيرَةِ عَنِ النَّبِيِّ
Shahih Ibnu Khuzaimah 741: Abdullah bin Muhammad Az-Zuhri Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, aku mendengarnya dari Abdah —ia adalah Ibnu Abu Lubanah— aku mendengarnya dari Warrad, sekretaris Al Mughirah, ia berkata, Muawiyah menulis kepada Al Mughirah. Ia mengabarkan kepadaku dengan hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (89-alif) apabila selesai shalat, Ha’, Al Hasan bin Muhammad menceritakan kepada kami, Asbath bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdul Malik bin Umair mengabarkan kepada kami, Ha’, Abu Musa dan Yahya bin Hakim menceritakan kepada kami, Keduanya berkata, Abdurrahman menceritakan kepada kami, Sufyan dari Abdul Malik mengabarkan kepada kami, Ziyad bin Ayub menceritakan kepada kami, Hasyim menceritakan kepada kami, Abdul Malik mengabarkan kepada kami, ia berkata, aku mendengar Warrad menceritakannya. Dalam hadits Asbath dan Sufyan, dari Warrad, dari Al Mughirah bin Syu’bah; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan doa setelah shalat, “Tidak ada Tuhan selain Allah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau halangi. Tidak akan bermanfaat kekayaan dan kemuliaan karena kekayaan dan kemuliaan adalah dari-Mu.”901 Dalam hadits Abdurahman, Al Mughirah bin Syu’bah menuliskan hadits kepadaku dan aku menulis hadits kepada Muawiyah; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkannya setiap selesai melaksanakan shalat wajib. Adapun Abu Hasyim, maka ia menceritakan kepada kami dengan hadits Hasyim setelah hadits Mughirah dan Mujalid dari Asy-Sya’bi dari Warrad; Sesungguhnya Muawiyah menulis surat kepada Mughirah agar aku menulis sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah, ia berkata: Al Mughirah menulis kepadanya, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat berpaling dari shalat mengucapkan, “Tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"dibaca tiga kali" Ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mengucapkan sesuatu yang tidak jelas, banyak bertanya, menyia-nyiakan harta, melarang memberi sesuatu yang diperintah dan mengambil sesuatu yang bukan haknya, durhaka kepada ibu dan mengubur anak perempuan hidup-hidup.” Ad-Dauraqi dan Abu Hisyam mengabarkan kepada kami, tidak hanya satu ulama hadits yang mengabarkan kepada kami, di antaranya adalah Al Mughirah, Mujalid dan laki-laki ketiga, semuanya dari Asy-Sya’bi, kemudian Abu Hasyim mengabarkan kepada kami setelah hadits ini. Hasyim mengabarkan kepada kami, Abdul Maliki bin Umar mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Aku mendengar Warad menceritakan hadits ini dari Al Mughirah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
صحيح ابن خزيمة ٧٤٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، وَأَبُو صَالِحٍ كَاتِبُ اللَّيْثِ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَمِّهِ الْمَاجِشُونِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنِ الْأَعْرَجِ وَهُوَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ هُرْمُزَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ فَسَلَّمَ قَالَ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَالْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ» قَالَ أَبُو صَالِحٍ: لَا إِلَهَ لِي إِلَّا أَنْتَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 742: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Hajjaj bin Minhal dan Abu Shalih penulis hadits Imam Al-Laits, seluruhnya dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah dari pamannya Al Majisyun bin Abu Salamah dari Al A'raj —ia adalah Abdurrahman bin Hurmuz— dari Ubaidullah dari Abu Rafi’ dari Ali bin Abu Thalib, dari Rasulullah SAW; Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila selesai dari shalatnya, beliau mengucapkan salam, lalu beliau mengucapkan, "Ya Allah ampunilah aku terhadap apa yang kudahulukan dan kuakhirkan, yang kusembunyikan dan kutampahkan, dosa karena sikapku yang berlebihan dan tidaklah Engkau kecuali lebih mengetahui dari padaku tentangnya. Engkau adalah Dzat Yang Maha Awal dan Yang Maha Akhir. Tidak ada Tuhan selain Engkau.”902
صحيح ابن خزيمة ٧٤٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادِ بْنِ آدَمَ الْبَصْرِيُّ، أنا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْفَزَارِيُّ، عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كُنَّا نَغْدُوا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَجِيءُ الرَّجُلُ وَتَجِيءُ الْمَرْأَةُ، فَيَقُولُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ أَقُولُ إِذَا صَلَّيْتُ؟ قَالَ: " قُلِ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي، فَقَدَ جَمَعَ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتَكَ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 743: Muhammad bin Abbad bin Adam Al Bashri mengabarkan kepada kami, Marwan bin Muawiyah Al Fazari memberitahukan kepada kami, dari Abu Malik Al Asyja’i, dari ayahnya, ia berkata, “Kami pernah pergi di pagi hari menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu datang pula seorang laki-laki dan seorang wanita. Ia berkata, Wahai Rasulullah bagaimana yang aku ucapkan apabila aku melaksanakan shalat?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Katakanlah: ya Allah! Ampunilah aku, berilah kasih sayang kepadaku, berilah aku petunjuk, maafkanlah aku, berilah aku rezeki.' Maka urusan dunia dan akhiratmu telah terkumpul.903
صحيح ابن خزيمة ٧٤٤: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي مَرْوَانَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ كَعْبًا، حَلَفَ لَهُ بِالَّذِي فَلَقَ الْبَحْرَ لِمُوسَى، إِنَّا نَجِدُ فِي التَّوْرَاةِ أَنَّ دَاوُدَ نَبِيَّ اللَّهِ كَانَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ قَالَ: «اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي جَعَلْتَهُ لِي عِصْمَةً، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي جَعَلْتَ فِيهَا مَعَاشِي، اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ نِقْمَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ» قَالَ وَحَدَّثَنِي كَعْبٌ أَنَّ صُهَيْبًا صَاحِبَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُهُنَّ عِنْدَ انْصِرَافِهِ مِنْ صَلَاتِهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 744: Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi mengabarkan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, Hafash bin Maisarah mengabarkan kepadaku dari Musa bin Uqbah dari Atha' bin Abu Marwan dari ayahnya, “Sesungguhnya Ka'ab pernah bersumpah dengan Dzat yang telah memecah lautan untuk Nabi Musa sesungguhnya kami menjumpai di dalam kitab Taurat bahwa Daud nabiyullah apabila hendak berpaling dari shalatnya, ia mengatakan, 'Ya Allah perbaikilah agamaku yang Engkau jadikan ia sebagai tameng untukku dan perbaikilah urusan duniaku yang Engkau jadikan di dalamnya kehidupanku. Ya Allah Aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemarahan-Mu dan aku berlindung dengan maaf-Mu dari ancaman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dan perlindungan tersebut dari-Mu. Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah terhadap apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau cegah. Kesungguhan tidak akan bermanfaat kekayaan dan kemuliaan sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari- Mu”. 904 Ia berkata, “Kaab menceritakan kepadaku, sesungguhnya Suhaib; sahabat nabi, menceritakan kepadanya bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan hal tersebut saat ingin berpaling dari shalat.”
صحيح ابن خزيمة ٧٤٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ شَيْبَانَ، عَنْ عَبْدِ الْمَلَكِ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، وَعَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ الْأَوْدِيِّ قَالَا: كَانَ سَعْدٌ يُعَلِّمُ بَنِيهِ هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ كَمَا يُعَلِّمُ الْمُكْتِبُ الْغِلْمَانَ يَقُولُ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ بِهِنَّ دُبُرَ الصَّلَاةِ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 745: Muhammad bin Utsman Al Ijli mengabarkan kepada kami, Ubaidullah bin Musa mengabarkan kepada kami dari Syaiban dari Abdul Malak bin Umair dari Mash’ab bin Saad (89 -ba') dan Amr bin Maimun Al Azdi, ia berkata, “Sa’ad mengajarkan anaknya mengenai kalimat-kalimat tersebut sebagaimana guru tulis mengajarkan anak-anak, ia berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca doa taawudz (memohon perlindungan) setelah shalat; yaitu: Ya Allah sesungguhnya aku berlindung Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikannya diriku kepada umur yang paling hina, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. 905
صحيح ابن خزيمة ٧٤٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْأَحْمَسِيُّ، نا وَكِيعٌ، عَنْ عُثْمَانَ الشَّحَّامِ، عَنْ مُسْلِمِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ، عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ الصَّلَاةِ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 746: Muhammad bin Ismail Al Ahmasi mengabarkan kepada kami, Waki’ mengabarkan kepada kami, dari Utsman Asy-Syahham dari Muslim bin Abu Bakar dari ayahnya; Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Mengucapkan doa diakhir shalat, “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kekujuran dan kefakiran serta siksa kubur.'906
صحيح ابن خزيمة ٧٤٧: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ، عَنْ بِشْرِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الْأَمْوَالِ الدُّثُورُ بِالْأُجُورِ، يَقُولُونَ كَمَا تَقُولُ وَيُنْفِقُونَ وَلَا نُنْفِقُ قَالَ: «أَوَلَا أُخْبِرُكَ بِعَمَلٍ إِذَا أَنْتَ عَمِلْتَهُ أَدْرَكْتَ مَنْ قَبْلَكَ وَفُتَّ مَنْ بَعْدَكَ إِلَّا مَنْ قَالَ مِثْلَ قَوْلِكَ، تَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ، تُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَتَحْمَدُ وَتُكَبِّرُ مِثْلَ ذَلِكَ، وَإِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 747: Abdul Jabar bin Al Ala' mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Bisyr bin Ashim dari ayahnya dari Abu Dzar, ia berkata, “Wahai Rasulullah! pemilik harta yang banyak telah pergi dengan membawa banyak pahala, mereka mengucapkan sebagaimana yang Engkau ucapkan, mereka mengeluarkan infak namun kami tidak mengeluarkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Aku akan memberitahukanmu dengan suatu perbuatan yang apabila kamu amalkan, maka kamu akan bertemu dengan orang sebelum engkau dan orang setelahmu tidak dapat bertemu kecuali orang-orang yang mengucapkan seperti ucapanmu; Hendaklah kamu mengucapkan setelah shalat dengan membaca tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, membaca tahmid dan takbir seperti itu dan ketika kamu akan menuju tempat tidurmu'. 907
صحيح ابن خزيمة ٧٤٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، نا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ عُبَيْدَ اللَّهِ، عَنْ سُمَيٍّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّهُ قَالَ: جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا: ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الْأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَلَهُمْ فُضُولٌ يَحُجُّونَ بِهَا وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، فَقَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَمْرٍ إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ مِنْ بَعْدِكُمْ، وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَتَمَّ بَيْنَ ظَهْرَيْهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ بِمِثْلِ أَعْمَالِكُمْ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ» قَالَ: فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا، فَقَالَ بَعْضُنَا: نُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَنَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ، فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ: «تَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ حَتَّى تُتِمَّ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 748: Muhammad bin Abdul A'la Ash-Shaan’ani mengabarkan kepada kami, Al Mu’tamar mengabarkan kepada kami, ia berkata, aku mendengar Ubaidullah dari Sumai dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, ia berkata, “Kaum Fakir miskin datang kepada Rasulullah, mereka berkata, Para pemilik harta telah pergi dengan membawa derajat yang tinggi dan nikmat yang abadi. Mereka melaksanakan shalat sebagaimana kami melaksanakan shalat. Mereka berpuasa sebagaimana kami melakukan puasa dan mereka memiliki banyak keistimewaan. Mereka melaksanakan ibadah haji dengan hartanya sekaligus ibadah umrah, mereka melakukan jihad dan bersedekah.’ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ingatlah! aku akan memberitahukan kalian dengan sesuatu yang apabila kalian ambil, maka kalian kelak (di akhirat) dapat bertemu dengan pendahulu kalian dan tidak ada seorangpun sesudah kalian dapat bertemu dengan kalian. Dan kalian adalah orang-orang yang terbaik yang sempurna di hadapan Allah SWT kecuali terdapat orang lain yang mengamalkan seperti perbuatan kalian; di mana kalian bertasbih, membaca tahmid dan membaca takbir setelah shalat sebanyak tiga puluh tiga kali'. ” Ia berkata, “Terjadi perselisihan di antara kami, sebagian kami berkata, 'Kami bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, kami bertahmid tiga puluh tiga kali, dan kami membaca takbir tiga puluh empat kali', lalu aku kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ' Hendaklah engkau mengatakan, 'Maha Suci Allah. Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar' sampai sempurna seluruhnya tiga puluh tiga kali.”
صحيح ابن خزيمة ٧٤٩: نا أَبُو بِشْرٍ، نا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ سَبَّحَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، فَذَلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، ثُمَّ قَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمَلَكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 749: Abu Bisyr mengabarkan kepada kami, Khalid -—ia adalah Ibnu Abdillah— mengabarkan kepada kami dari Suhail dari Abu Ubaid dari Atha' bin Yazid Al-Laits dari Abu Hurairah: Dari nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barang siapa membaca tasbih setelah shalat sebanyak tiga puluh tiga kali dan membaca takbir sebanyak tiga puluh tiga kali serta bertahmid sebanyak tiga puluh tiga kali, maka hal tersebut menjadi sembilan puluh kali.” Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan untuk menyempurnakan seratus bacaan, “i>Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Tuhan yang Maha Esa tidak ada sekutu baginya. Bagi Allah kerajaan dan segala pujian. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Kesalahan-kesalahan akan diampuni sekalipun kesalahan tersebut seperti buih yang ada di laut.’ 908
صحيح ابن خزيمة ٧٥٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَهْدِيٍّ الْعَطَّارُ، حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا حَيْوَةُ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ، عَنِ الصُّنَابِحِيّ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، أَنَّهُ قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بِيَدِي، فَقَالَ لِي: «يَا مُعَاذُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ» ، فَقُلْتُ: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ قَالَ: " يَا مُعَاذُ إِنِّي أُوصِيكَ، لَا تَدَعَنَّ أَنْ تَقُولَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ "، وَأَوْصَى بِذَلِكَ مُعَاذٌ الصُّنَابِحِيَّ، وَأَوْصَى بِهِ الصُّنَابِحِيُّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيَّ، وَأَوْصَى بِهِ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ عُقْبَةَ بْنَ مُسْلِمٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 750: Muhammad bin Mahdi Al Athar mengabarkan kepada kami, Al Muqri menceritakan kepada kami, Haiwah menceritakan kepada kami dari Uqbah bin Muslim dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Shunabihi dari Muadz bin Jabal, ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyanding tanganku, lalu beliau bersabda kepadaku, 'Wahai Muadz, demi Allah sesungguhnya aku sangat mencintaimu.' Aku berkata, Demi ayahku, engkau dan ibuku, demi Allah sesungguhnya aku juga mencintaimu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Wahai Muadz sesungguhnya aku berwasiat; janganlah engkau meninggalkan untuk mengucapkan setelah shalat doa, 'Ya Allah tolonglah aku agar dapat mengingatmu, bersyukur kepadamu dan menjadi hamba yang baik'.” Muadz juga memberikan wasiat yang sama kepada Ash- Shunabihi. Lalu Ash-Shunabihi memberikan wasiat yang sama kepada Abdurrahman Al Hubuli dan ia memberikan wasiat kepada Uqbah bin Muslim.