صحيح ابن خزيمة ٧٢١: نا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا عِيسَى يَعْنِي ابْنَ يُونُسَ، ح وَأَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْأَحْمَسِيُّ، أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ، ح وَحَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، نا مَخْلَدُ بْنُ يَزِيدَ الْحَرَّانِيُّ جَمِيعًا عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَطِيَّةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عَائِشَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَمَنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ " هَذَا حَدِيثُ وَكِيعٍ. وَفِي حَدِيثِ عِيسَى: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْأَحْمَسِيُّ، نا وَكِيعٌ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 721: Ali bin Khasyram mengabarkan kepada kami, Isa —yaitu Ibnu Yunus— mengabarkan kepada kami, Ha’, Muhammad bin Ismail Al Ahmasi mengabarkan kepada kami, Waki' mengabarkan kepada kami, Ha’, Harun bin Ishaq menceritakan kepada kami, Mukhlid bin Yazid Al Harrani menceritakan kepada kami, seluruhnya (87-ba’) dari Al Auzai dari Hasan bin Athiah dari Muhammad bin Abu Aisyah dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian membaca doa tasyahud, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat hal, ia berkata, 'Ya Allah aku berlindung kepadamu dari siksa neraka jahanam, dari siksa kubur, dari kejahatan fitnah Dajjal dan dari kejahatan fitnah orang yang masih hidup dan orang yang sudah meninggal dunia'. Ini adalah hadits Waki’.879 Dalam hadits Isa dikatakan, “Aku mendengar Abu Hurairah.” Muhammad bin Ismail Al Ahmasi mengabarkan kepada kami, Waki' mengabarkan kepada kami dari Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salmah dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits sejenis.
صحيح ابن خزيمة ٧٢٢: نا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ، نا رَوْحٌ، نا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي ابْنُ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ بَعْدَ التَّشَهُّدِ كَلِمَاتٍ كَانَ يُعَظِّمُهُنَّ جِدًّا، قُلْتُ فِي الْمَثْنَى كِلَيْهِمَا؟ قَالَ: بَلْ فِي الْمَثْنَى الْأَخِيرِ بَعْدَ التَّشَهُّدِ، قُلْتُ: مَا هُوَ؟ قَالَ: " أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ قَالَ: كَانَ يُعَظِّمُهُنَّ " قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: أَخْبَرَنِيهِ عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Ibnu Khuzaimah 722: Al Hasan bin Muhammad Az-Za’farani mengabarkan kepada kami, Rauh mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Ibnu Thawus Mengabarkan kepadaku dari ayahnya: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan —setelah tasyahud— kalimat-kalimat yang sangat beliau agungkan. Aku bertanya, “Apakah pada dua rakaat semuanya?” Ayahku berkata, "Hanya pada dua rakaat terakhir setelah tasyahud.” Aku bertanya kembali, “Apa itu?” Ayahku berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur, aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka jahanam, aku berlindung kepada Allah dari kejahatan Dajal, aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur880 dan aku berlindung kepada Allah dari fitnah kehidupan dan kematian” Ia berkata, “Rasulullah mengagungkan kalimat-kalimat tersebut.” 881 Ibnu Juraij berkata, “Ia mengabarkan hadits kepadaku dari Aisyah dari nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.”
صحيح ابن خزيمة ٧٢٣: نا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ، نا يَحْيَى - يَعْنِي ابْنَ حَسَّانَ، نا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ الْمَاجِشُونُ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ مِنْ آخِرِ مَا يَقُولُ بَيْنَ التَّشَهُّدِ وَالتَّسْلِيمِ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 723: Bahr bin Nasr mengabarkan kepada kami, Yahya —yaitu Ibnu Hisan— mengabarkan kepada kami, Yusuf bin Ya’kub Al Majisyun mengabarkan kepada kami dari ayahnya dari Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi’ dari Ali bin Abu Thalib; Sesungguhnya sesuatu yang paling akhir diucapkan nabi antara doa tasyahud dan salam adalah, “Ya Allah ampunilah aku terhadap apa yang kudahulukan dan yang ku akhirkan, yang kusembunyikan dan kutampakkan, dan sesuatu yang kuperbuat dengan berlebih-lebihan dan tidaklah engkau kecuali lebih mengetahui dari padaku. Engkau adalah Dzat Yang Maha Awal dan Yang Maha Akhir. Tidak ada Tuhan selain Engkau.” 882
صحيح ابن خزيمة ٧٢٤: نا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ، عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ، حَدَّثَنِي حَنْظَلَةُ بْنُ عَلِيٍّ، أَنَّ مِحْجَنَ بْنَ الْأَدْرَعِ، حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِرَجُلٍ قَدْ قَضَى صَلَاتَهُ وَهُوَ يَتَشَهَّدُ وَيَقُولُ: " اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِاللَّهِ الْوَاحِدِ الصَّمَدِ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «قَدْ غُفِرَ لَهُ، غُفِرَ لَهُ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 724: Abdul Warits bin Abdush-Shamad mengabarkan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Husein Al Mualim883 menceritakan kepadaku kami, dari (1) Ibnu Buraidah. Handzalah bin Ali menceritakan kepadaku, sesungguhnya Mihjan bin Al Adra’ menceritakannya; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memasuki masjid dan tiba-tiba beliau bertemu dengan seorang laki- laki yang telah menyelesaikan shalatnya, di mana ia membaca tasyahud dan mengucapkan, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu atas nama Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan dan tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya dan agar Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah SWT telah mengampuninya, telah mengampuninya” dikatakan sebanyak tiga kali. 884
صحيح ابن خزيمة ٧٢٥: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، نا جَرِيرٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ: «مَا تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ؟» قَالَ: أَتَشَهَّدُ ثُمَّ أَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ، أَمَا وَاللَّهِ مَا أُحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَلَا دَنْدَنَةَ مُعَاذٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «حَوْلَهُمَا نُدَنْدِنُ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: الدَّنْدَنَةُ الْكَلَامُ الَّذِي لَا يُفْهَمُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 725: Yusuf bin Musa mengabarkan kepada kami, Jarir mengabarkan kepada kami, dari Al A'masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki, “Apa yang kamu katakan dalam shalat?” ia berkata, “Aku bertasyahud. Kemudian aku mengucapkan, 'Ya Allah sesungguhnya aku memohon surga dan aku berlindung kepada-Mu dari api neraka.' Demi Allah betapa elok dandanah dan bukan juga dandanah Muadz.” [Nabi SAW] bersabda, “Disekitar keduanya kami mengalunkan.”885 Abu Bakar berkata, “Dandanah adalah ucapan yang bisa didengar namun tidak dapat dipahami.”
صحيح ابن خزيمة ٧٢٦: نا بُنْدَارٌ، نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الزُّهْرِيُّ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ «يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ، وَعَنْ يَسَارِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 726: Bundar mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Ja’far Az-Zuhri mengabarkan kepada kami, dari Ismail bin Muhammad, dari Amir bin Sa'ad, dari ayahnya; Sesungguhnya Nabi mengucapkan salam ke arah kanan hingga terlihat warna putih pipinya, serta ke arah kiri, hingga terlihat warna putih pipinya. 886
صحيح ابن خزيمة ٧٢٧: نا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْيَحْمَدِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، أَخْبَرَنَا مُصْعَبُ بْنُ ثَابِتٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ " فَقَالَ الزُّهْرِيُّ: لَمْ نَسْمَعْ هَذَا مِنْ حَدِيثِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ إِسْمَاعِيلُ: أَكُلَّ حَدِيثِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتَ؟ قَالَ: لَا قَالَ: وَالثُّلُثَيْنِ؟ قَالَ: لَا قَالَ: فَالنِّصْفُ قَالَ: لَا قَالَ: فَهَذَا فِي النِّصْفِ الَّذِي لَمْ تَسْمَعْ
Shahih Ibnu Khuzaimah 727: Atabah bin Abdullah Al Yahmadi mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, Mash’ub bin Tsabit mengabarkan kepada kami, dari Ismail bin Muhammad, dari Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari ayahnya, ia berkata, “Aku melihat Nabi mengucapkan salam ke arah kanan dan ke arah kiri hingga terlihat warna putih pipinya.” Az-Zuhri berkata, “Kami tidak mendengar ini dari hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Ismail berkata, “Apakah engkau mendengar seluruh hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut?” Ia berkata, “Tidak.” Ia berkata, “Tidak juga dua pertiganya?” Ia menjawab, “Tidak.” Ia berkata, “Tidak juga separuh?” Ia menjawab, ‘Tidak.” Ia berkata, “Ini termasuk separuh hadits yang belum engkau dengar.” 887
صحيح ابن خزيمة ٧٢٨: نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ، وَزِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ قَالَ إِسْحَاقُ: حَدَّثَنَا عُمَرُ، وَقَالَ زِيَادٌ: حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّنَافِسِيُّ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، وَعَنْ شِمَالِهِ حَتَّى يَبْدُوَ بَيَاضُ خَدِّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 728: Ishaq bin Ibrahim bin Hubaib bin Asy- Syahid dan Ziad bin Ayub, Ishaq berkata, Umar menceritakan kepada kami, Ziyad berkata, Umar bin Ubaid Ath-Thanafisi menceritakan kepadaku dari Abu Ishaq, dari Abu Al Ahwash Abdullah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam ke arah kanan hingga warna putih pipinya terlihat; Keselamatan atas kalian, rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Dan ke arah kiri hingga nampak wama putih pipinya; keselamatan atas kalian, rahmat Allah dan keberkahan-Nya.888
صحيح ابن خزيمة ٧٢٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَمُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ مَهْدِيٍّ الْعَطَّارُ قَالُوا: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ زُهَيْرِ بْنِ مُحَمَّدٍ الْمَكِّيِّ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ «يُسَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً تِلْقَاءَ وَجْهِهِ يَمِيلُ إِلَى الشِّقِّ الْأَيْمَنِ شَيْئًا» قَالَ ابْنُ مَهْدِيٍّ قَالَ: أنا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَكِّيُّ
Shahih Ibnu Khuzaimah 729: Muhammad bin Yahya, Muhammad bin Khalaf Al Asqalani dan Muhammad bin Mahdi Al Athar mengabarkan kepada kami, mereka berkata, Amr bin Abu Salmah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhair bin Muhammad Al Makki dari Hiysam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah; Sesungguhnya nabi mengucapkan sekali salam saja di dalam shalat dengan menghadapkan wajahnya condong sedikit ke bagian kanan. 889 Ibnu Mahdi berkata: ia berkata, “Aku adalah Zuhair bin Muhammad Al Makki.”
صحيح ابن خزيمة ٧٣٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ الْعَمِّيُّ، حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنِ الْقَاسِمِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا كَانَتْ «تُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً قُبَالَةَ وَجْهِهَا، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 730: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Mu'alla bin Asad Al Ammi mengabarkan kepada kami, Wuhaib menceritakan kepada kami dari Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim dari Aisyah RA; Sesungguhnya ia mengucapkan sekali salam dengan menghadapkan wajahnya mengucapkan, “Assalaamu Alaikum” 890