كِتَابُ الْوُضُوءِ

Kitab Wudhu'

Shahih Ibnu Khuzaimah #71

صحيح ابن خزيمة ٧١: حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، ثنا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ هِلَالِ بْنِ عِيَاضٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا يَخْرُجِ الرَّجُلَانِ يَضْرِبَانِ الْغَائِطَ كَاشِفَيْنِ عَنْ عَوْرَتِهِمَا يَتَحَدَّثَانِ؛ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَمْقُتُ عَلَى ذَلِكَ» حَدَّثَنَا بِهِ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ يَعْنِي الْوَرَّاقَ قَالَ: حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ هِلَالٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «وَهَذَا هُوَ الصَّحِيحُ، هَذَا الشَّيْخُ هُوَ عِيَاضُ بْنُ هِلَالٍ رَوَى عَنْهُ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ غَيْرَ حَدِيثٍ، وَأَحْسَبُ الْوَهْمَ مِنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ حِينَ قَالَ عَنْ هِلَالِ بْنِ عِيَاضٍ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 71: Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi mengabarkan kepada kami, Ikrimah bin Ammar menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir dari Hilal bin Iyadh, ia berkata, Abu Sa'id Al Khudri menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah dua orang pergi, lalu mereka buang hajat —bersama— di kamar kecil dengan membuka172 aurat mereka sambil bercakap-cakap. Karena Allah ‘Azza wa Jalla sangat membenci hal itu.”173 Muhammad bin Yahya menceritakan hadits itu kepada kami, Sulam bin Ibrahim —maksudnya Al Warraq— menceritakan kepada kami, ia berkata, “Ikrimah bin Ammar menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir dari lyadh bin Hilal, dengan sanad ini, menceritakan hadits senada. Abu Bakar berkata, “Inilah yang shahih. 174 Syaikh yang dimaksud adalah lyadh bin Hilal, di mana Yahya bin Abu Katsir riwayatkan adalah bukan hadits. Aku mengira ada kesalahpahaman dari Ikrimah bin Ammar sewaktu ia berkata, “Dari Hilal bin lyadh.”

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Isnaduhu Dha'if Mudhtharib,

Shahih Ibnu Khuzaimah #72

صحيح ابن خزيمة ٧٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ، أَخْبَرَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلَا تَنْظُرُ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ، وَلَا يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ، وَلَا تُفْضِي الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 72: Muhammad bin Rafi’ menceritakan kepada kami, Muhammad bin Isma’il bin Abu Fudaik mengabarkan kepada kami, Adh-Dhahak bin Utsman mengabarkan kepada kami, dari Zaid bin Aslam, dari Abdurrahman bin Abu Sa’id dari ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seorang laki-laki tidak boleh memandang aurat laki-laki lain, seorang perempuan tidak boleh memandang aurat perempuan. Laki-laki tidak boleh berduaan dengan laki-laki lain dalam satu kain. Perempuan tidak boleh berduaan dengan perempuan dalam satu kain.”175

Shahih Ibnu Khuzaimah #73

صحيح ابن خزيمة ٧٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ، وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، نا أَبُو أَحْمَدَ يَعْنِي الزُّبَيْريَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، «أَنَّ رَجُلًا مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَبُولُ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ، فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 73: Abdullah bin Sa'id Al Asyaj menceritakan kepada kami, Abu Daud Al Hafari menceritakan kepada kami dari Sufyan, Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abu Ahmad —maksudnya Az-Zubairi— mengabarkan kepada kami, Sufyan Ats-Tsauri menceritakan kepada kami, dari Adh-Dhahak bin Utsman dari Nafi’ dari Ibnu Umar, bahwa seseorang melintasi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam padahal beliau sedang buang air kecil. Orang itu memberi salam kepada beliau, tapi beliau tidak menjawab salam. 176

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Isnaduhu Shahih,

Shahih Ibnu Khuzaimah #74

صحيح ابن خزيمة ٧٤: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، وَيُوسُفُ بْنُ مُوسَى قَالَا: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: قَالَ لَهُ بَعْضُ الْمُشْرِكِينَ وَكَانُوا يَسْتَهْزِئُونَ بِهِ إِنِّي أَرَى صَاحِبَكُمْ يُعَلِّمُكُمْ حَتَّى الْخِرَاءَةَ قَالَ سَلْمَانُ: «أَجَلْ أُمِرْنَا أَنْ لَا نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ، وَلَا نَسْتَنْجِيَ بِأَيْمَانِنَا، وَلَا نَكْتَفِيَ بِدُونِ ثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ لَيْسَ فِيهَا رَجِيعٌ وَلَا عَظْمٌ» غَيْرُ أَنَّ الدَّوْرَقِيَّ قَالَ: قَالَ بَعْضُ الْمُشْرِكِينَ لِسَلْمَانَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 74: Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi dan Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, keduanya berkata, “Waki’ menceritakan kepada kami, Al A’masy menceritakan kepada kami dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Salman, ia berkata:Seorang musyrik berkata kepadanya —mereka memperoloknya—, “Sesungguhnya aku melihat temanmu mengajarkanmu hingga pada masalah buang kotoran.” Salman berkata, “Ya. Ia memerintahkan kepada kami untuk tidak menghadap qibiat (saat buang hajat) dan tidak bersuci (cebok) dengan tangan kanan, tidak merasa cukup dengan batu kurang dari tiga dan yang ketiganya bukan kotoran dan tulang.” Hanya saja Ad-Dauraqi berkata, “Seorang musyrik berkata kepada Salman.” 177

Shahih Ibnu Khuzaimah #75

صحيح ابن خزيمة ٧٥: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ، وَحَدَّثَنَا يُونُسُ، أَيْضًا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَنَّ مَالِكًا حَدَّثَهُ، وَحَدَّثَنَا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، أَخْبَرَنَا يُونُسُ، وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ، أَخْبَرَنَا يُونُسُ، وَمَالِكٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ، وَمَنِ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ» وَفِي حَدِيثِ ابْنِ الْمُبَارَكِ، أَخْبَرَنِي أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ. سَمِعْتُ يُونُسَ يَقُولُ: سُئِلَ ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَعْنَى قَوْلِهِ: «وَمَنِ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ» قَالَ: فَسَكَتَ ابْنُ عُيَيْنَةَ، فَقِيلَ لَهُ أَتَرْضَى بِمَا قَالَ مَالِكٌ؟ قَالَ: «وَمَا قَالَ مَالِكٌ؟» قِيلَ: قَالَ مَالِكٌ: الِاسْتِجْمَارُ الِاسْتِطَابَةُ بِالْأَحْجَارِ، فَقَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ: إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ مَالِكٍ كَمَا قَالَ الْأَوَّلُ: [البحر البسيط] وَابْنُ اللَّبُونِ إِذَا مَا لُزَّ فِي قَرْنٍ ... لَمْ يَسْتَطِعْ صَوْلَةً الْبُزْلِ الْقَنَاعِيسِ

Shahih Ibnu Khuzaimah 75: Yunus bin Abdul A’la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami, Yunus bin Yazid mengabarkan kepadaku, Utbah bin Abdullah menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak mengabarkan kepada kami, Yunus mengabarkan kepada kami; dan Yahya bin Hakim menceritakan kepada kami, Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, Yunus dan Malik mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berwudhu, maka hiruplah air ke dalam hidung lalu keluarkan, dan barangsiapa bersuci dengan batu, ganjilkan jumlahnya.” 178 Dalam hadits Ibnu Al Mubarak disebutkan, “Abu Idris Al Khaulani mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Abu Hurairah, Abu Thahir mengabarkan kepada kami, Abu Bakar menceritakan kepada kami, ia berkata, 'Aku mendengar Yunus berkata, ‘Ibnu Uyainah ditanya tentang arti sabda Nabi, Man istajmara falyuutir” (Barangsiapa bersuci dengan batu, ganjilkanlah jumlahnya) Yunus berkata, ‘Lalu Ibnu Uyainah terdiam’ Ia-pun ditanya, ‘Apakah engkau ridha dengan apa yang dikatakan Malik?’ Ia balik bertanya, ‘Apa yang Malik katakan?’ Dijawab, ‘Malik berkata, ‘Al Istijmar itu bersuci dengan batu:’ Ibnu Uyainah berkata, ‘Sesungguhnya perumpamaan aku dan Malik adalah seperti yang dikatakan Al Awwal, ‘Unta Ibnu Labun bila ditusuk di bagian tanduk tak mampu menerkam kambing- kambing besar’.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #76

صحيح ابن خزيمة ٧٦: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، نا جَرِيرٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، وَحَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، نا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، نا الْأَعْمَشُ، وَحَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى، نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَعْنِي ابْنَ مَهْدِيٍّ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا اسْتَجْمَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَجْمِرْ ثَلَاثًا»

Shahih Ibnu Khuzaimah 76: Yusuf bin Musa mengabarkan kepada kami, Jarir mengabarkan kepada kami dari Al A'masy, Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami, Al A’masy mengabarkan kepada kami; dan Abu Musa menceritakan kepada kami, Abdurrahman —maksudnya adalah Ibnu Mahdi— mengabarkan kepada kami dari Sufyan dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kamu bersuci dengan batu, lakukanlah dengan tiga batu.”179

Shahih Ibnu Khuzaimah #77

صحيح ابن خزيمة ٧٧: نا أَبُو غَسَّانَ مَالِكُ بْنُ سَعْدٍ الْقَيْسِيُّ، نا رَوْحٌ يَعْنِي ابْنَ عِبَادَةَ، ثنا أَبُو عَامِرٍ الْخَزَّازُ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا اسْتَجْمَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُوتِرْ؛ فَإِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ، أَمَا تَرَى السَّمَوَاتِ سَبْعًا، وَالْأَرْضَ سَبْعًا، وَالطَّوَافَ سَبْعًا» وَذَكَرَ أَشْيَاءَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 77: Abu Ghassan Malik bin Sa'd Al Qaisi mengabarkan kepada kami, Rauh —maksudnya adalah Ibnu Ubadah— mengabarkan kepada kami, Abo Amir Al Kbazzaz menceritakan kepada kami dari Atha' dai Abo Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kamu bersuci dengan batu, ganjilkanlah Jumlahnya, karena Allah itu ganjil, menyukai yang ganjil Tidakkah kau lihat langit itu tujuh, bumi tujuh dan thawaf tujuh kali?" Belian menyebut beberapa lagi. 180

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Isnaduhu Dha'if. Ath Thabrani Meriwayatkannya di Dalam Al Awsath, Dan Rijalnya Rijal Ash Shahih Sebagaimana di Dalam Majmu' Az Zawaid (1/211). Saya Berkata: Tetapi Abu 'Amir Al Khazzaz -Namanya Shalih bin Rustam Al Mazani- Berkata di Dalam At Taqrib: Jujur Banyak Salah.,

Shahih Ibnu Khuzaimah #78

صحيح ابن خزيمة ٧٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، نا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ، نا هِشَامُ بْنُ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الدَّسْتُوَائِيُّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِيهِ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ، وَإِذَا أَتَى الْخَلَاءَ فَلَا يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ، وَإِذَا تَمَسَّحَ فَلَا يَتَمَسَّحْ بِيَمِينِهِ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 78: Muhammad bin Abdul A‘la Ash-Shan’ani mengabarkan kepada kami, Bisyr bin Al Mufadhdhal mengabarkan kepada kami, Hisyam bin Abu Abdullah Ad-Dastawa'i mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya, Abu Qatadah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kamu minum, janganlah ia bernafas dalam tempat minum itu, bila ia ke kamar kecil untuk buang hajat, janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan dan bila ia mengusap dengan batu, janganlah ia mengusap dengan tangan kanannya."181

Shahih Ibnu Khuzaimah #79

صحيح ابن خزيمة ٧٩: نا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، وَحَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ مَرْزُوقٍ الْمِصْرِيُّ، حَدَّثَنَا عَمْرٌو يَعْنِي ابْنَ أَبِي سَلَمَةَ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، حَدَّثَنِي يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ أَبِي كَثِيرٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ، وَلَا يَسْتَنْجِ بِيَمِينِهِ، وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ» هَذَا حَدِيثُ عَمْرِو بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ فِي كُلِّهَا: عَنْ عَنْ "

Shahih Ibnu Khuzaimah 79: Ali bin Hujr mengabarkan kepada kami, Ibnu Al Mubarak mengabarkan kepada kami dari Al Auza’i; dan Nashr bin Marzuq Al Mishri menceritakan kepada kami, Amr —maksudnya adalah Ibnu Abu Salamah— menceritakan kepada kami dari Al Auza’i, Yahya —maksudnya Ibnu Abu Katsir— menceritakan kepadaku, Abdullah bin Abu Qatadah Al Anshari menceritakan kepadaku, ia berkata, “Ayahku menceritakan kepadaku, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kamu buang air kecil, janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan, jangan bersuci (cebok) dengan tangan kanannya, dan jangan bernafas di tempat minum."182 Ini adalah hadits Amr bin Abu Salamah. Ali bin Hujr berkata dalam keseluruhan sanad, “’Dari, dari.”

Shahih Ibnu Khuzaimah #80

صحيح ابن خزيمة ٨٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، نا ابْنُ عَجْلَانَ، عَنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، فَلَا يَسْتَقْبِلْ أَحَدُكُمُ الْقِبْلَةَ وَلَا يَسْتَدْبِرْهَا - يَعْنِي فِي الْغَائِطِ - وَلَا يَسْتَنْجِ بِدُونِ ثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ لَيْسَ فِيهَا رَوْثٌ وَلَا رِمَّةٌ»

Shahih Ibnu Khuzaimah 80: Muhammad bin Basysyar mengabarkan kepada kami, Yahya bin Sa’id mengabarkan kepada kami, Ibnu Ajian mengabarkan kepada kami dari Al Qa’qa' bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya aku bagi kamu seperti ayah bagi anaknya. Janganlah salah seorang di antara kau menghadap atau membelakangi qiblat —maksudnya waktu buang air besar—, jangan bersuci (cebok) dengan batu yang kurang dari tiga yang ketiganya bukan kotoran dan potongan tulang. ”(14 ba’) 183

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Isnaduhu Hasan,