سنن الدارقطني ٤٠٩٤: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِصْرِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ جَابِرٍ الْقَطَّانُ , نا عُمَرُ بْنُ خَالِدٍ , نا زُهَيْرٌ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنْ أَبِي بُرْدَةَ , عَنْ مَرْوَانَ , عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ , قَالَ: أَشْهَدُ عَلَى أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقَ «أَنَّهُ جَعَلَ الْجَدَّ أَبًا»
Sunan Daruquthni 4094: Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim bin Jabir Al Qaththan menceritakan kepada kami, Umar bin Khalid menceritakan kepada kami, Zuhair menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq, dari Abu Burdah, dari Marwan, dari Utsman bin Affan, dia berkata, "Aku bersaksi tentang Abu Bakar Ash-Shiddiq, bahwa dia menetapkan kakek sebagai bapak."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٩٥: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ , نا ابْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي ابْنُ لَهِيعَةَ , وَيَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ , عَنْ عَقِيلِ بْنِ خَالِدٍ , أَنَّ سَعِيدَ بْنَ سُلَيْمَانَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ حَدَّثَهُ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ , أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ اسْتَأْذَنَ عَلَيْهِ يَوْمًا فَأَذِنَ لَهُ وَرَأْسُهُ فِي يَدِ جَارِيَةٍ لَهُ تَرَجُّلُهُ فَنَزَعَ رَأْسَهُ , فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: دَعْهَا تُرَجِّلُكَ , فَقَالَ: «يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ أَرْسَلْتَ إِلَيَّ جِئْتُكَ» , فَقَالَ عُمَرُ: إِنَّمَا الْحَاجَةُ لِي إِنِّي جِئْتُكَ لَنَنْظُرَ فِي أَمْرِ الْجَدِّ , فَقَالَ زَيْدٌ: «لَا وَاللَّهِ مَا تَقُولُ فِيهِ؟» , فَقَالَ عُمَرُ: لَيْسَ هُوَ بِوَحْي حَتَّى نَزِيدَ فِيهِ وَنُنْقِصَ إِنَّمَا هُوَ شَيْءٌ تَرَاهُ فَإِنْ رَأَيْتَهُ وَافَقْتَنِي تَبِعْتُهُ وَإِلَّا لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ فِيهِ شَيْءٌ , فَأَبَى زَيْدٌ فَخَرَجَ مُغْضَبًا , وَقَالَ: قَدْ جِئْتُكَ وَأَنَا أَظُنُّكَ سَتَفْرُغُ مِنْ حَاجَتِي , ثُمَّ أَتَاهُ مَرَّةً أُخْرَى فِي السَّاعَةِ الَّتِي أَتَاهُ الْمَرَّةَ الْأُولَى فَلَمْ يَزَلْ بِهِ حَتَّى قَالَ: «فَسَأَكْتُبُ لَكَ فِيهِ» , فَكَتَبَهُ فِي قِطْعَةِ قَتَبٍ وَضَرَبَ لَهُ مَثَلًا: «إِنَّمَا مَثَلُهُ مِثْلُ شَجَرَةٍ تُنْبِتُ عَلَى سَاقٍ وَاحِدٍ فَخَرَجَ فِيهَا غُصْنٌ ثُمَّ خَرَجَ فِي غُصْنٌ غُصْنٌ آخَرُ , فَالسَّاقُ يَسْقِي الْغُصْنَ فَإِنْ قَطَعْتَ الْغُصْنَ الْأَوَّلَ رَجَعَ الْمَاءُ إِلَى الْغُصْنِ , وَإِنْ قَطَعْتَ الثَّانِي رَجَعَ الْمَاءُ إِلَى الْأَوَّلِ» , فَأُتِيَ بِهِ فَخَطَبَ النَّاسَ عُمَرُ ثُمَّ قَرَأَ قِطْعَةَ الْقَتَبِ عَلَيْهِمْ , ثُمَّ قَالَ: إِنَّ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ قَدْ قَالَ فِي الْجَدِّ قَوْلًا وَقَدْ أَمْضَيْتُهُ , قَالَ: وَكَانَ عُمَرُ أَوَّلَ جَدٍّ كَانَ فَأَرَادَ أَنْ يَأْخُذَ الْمَالَ كُلَّهُ مَالَ ابْنِ ابْنِهِ دُونَ إِخْوَتِهِ فَقَسَمَهُ بَعْدَ ذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Sunan Daruquthni 4095: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Bahr bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah dan Yahya bin Ayyub menceritakan kepadaku dari Uqail bin Khalid, bahwa Sa'id bin Sulaiman bin Zaid bin Tsabit menceritakan kepadanya, dari ayahnya, dari kakeknya, Zaid bin Tsabit, bahwa pada suatu hari Umar bin Khaththab meminta izin ke tempatnya, maka Zaid pun mengizinkannya, sementara kepalanya sedang di tangan budak perempuannya yang memijatnya, dia langsung melepaskan kepalanya. Umar kemudian berkata, "Biarkan dia memijatmu." Zaid berkata, "Wahai Amirul Mukminin, kalau engkau mengirim utusan (untuk memanggilku) pasti aku akan datang kepadamu." Umar berkata, "Ini keperluanku. Aku datang kepadamu untuk mendiskusikan tentang perkara (warisan untuk) kakek." Zaid berkata, "Demi Allah, apa yang engkau katakan tentang itu." Umar berkata, "Tidak ada wahyu (tentang itu), sehingga kadang kami menambahkan dan mengurangi. Itu hanyalah menurut pandangan kami. Bila pendapatku engkau sepakati, aku akan mengikutinya, kalau pun tidak, maka tidak ada apa-apa atasmu." Namun Zaid menolak, maka Umar pun keluar dengan marah dan berkata, "Aku telah datang kepadamu karena aku mengira engkau akan menyelesaikan keperluanku." Kemudian Umar mendatanginya lagi pada saat seperti sebelumnya, dan masih terus membahasnya, sampai akhirnya Zaid berkata, "Aku akan menuliskannya untukmu." Lalu ia pun menulis pada selembar kulit kayu dan membuat perumpamaan: Perumpamaannya adalah seperti sebuah pohon yang tumbuh dengan satu batang, lalu darinya tumbuh sebuah dahan, lalu pada dahan itu tumbuh dahan lainnya. Jadi batang ini mengantarkan air untuk dahan ini. Bila engkau memotong dahan pertama, maka air akan kembali kepada dahan ini, dan bila engkau memotong dahan kedua, maka air akan kembali kepada yang pertama." Lalu itu diberikan. Kemudian Umar berkhutbah di hadapan orang-orang, dan membacakan lembaran kulit kayu itu kepada mereka, kemudian berkata, "Sesungguhnya Zaid bin Tsabit telah berkata suatu pendapat tentang (warisan untuk) kakek, dan aku telah memberlakukannya." Kemudian kakek pertama (setelah pemberlakukan keputusan ini) hendak mengambil seluruh harta (warisan), yaitu harta cucu laki-laki dan anak laki-lakinya, tanpa menyertakan saudara-saudaranya. Setelah itu Umar bin Khaththab RA membagikannya.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٩٦: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ , نا ابْنُ وَهْبٍ , قَالَ: وَأَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ , وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ , وَقَبِيصَةُ بْنُ ذُؤَيْبٍ , أَنَّ عُمَرَ قَضَى " أَنَّ الْجَدَّ يُقَاسِمُ الْإِخْوَةَ لِلْأَبِ وَالْأُمِّ مَا كَانَتْ
Sunan Daruquthni 4096: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Bahr bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Dan Yunus bin Yazid mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab: Sa'id bin Al Musayyab, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dan Qabishah bin Dzu'aib mengabarkan kepadaku, bahwa Umar menetapkan, bahwa kakek saling berbagi dengan saudara-saudara sebapak dan seibu, sebagaimana sebelumnya. Sa'id bin Al Musayyab, Ubaidullah bin Utbah, dan Qabishah bin Dzuaib tidak pernah mendengar dari Umar RA.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٩٧: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِصْرِيُّ , نا الْقَاسِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَهْدِيٍّ , حَدَّثَنِي عَمِّي مُحَمَّدُ بْنُ مَهْدِيٍّ , نا عَنْبَسَةُ بْنُ خَالِدٍ , عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ , قَالَ: سَأَلْتُ ابْنَ شِهَابٍ الزُّهْرِيَّ عَنِ الْجَدِّ وَالْإِخْوَةِ مِنَ الْأَبِ وَالْأُمِّ , فَقَالَ: أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ , وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , وَقَبِيصَةُ بْنُ ذُؤَيْبٍ , أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَضَى «أَنَّ الْجَدَّ يُقَاسِمُ الْإِخْوَةَ لِلْأَبِ وَالْأُمِّ وَالْإِخْوَةَ لِلْأَبِ مَا كَانَتِ الْمُقَاسَمَةُ خَيْرًا لَهُ مِنْ ثُلُثِ الْمَالِ , فَإِنْ كَثُرَ الْإِخْوَةُ فَأَعْطَى الْجَدَّ الثُّلُثَ , وَكَانَ لِلْإِخْوَةِ مَا بَقِيَ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ , وَقَضَى أَنَّ بَنِي الْأَبِ وَالْأُمِّ هُمْ أَوْلَى بِذَلِكَ مِنْ بَنِي الْأَبِ ذُكُورِهِمْ أَنَّ بَنِي الْأَبِ يُقَاسِمُونَ الْجَدَّ بِبَنِي الْأَبِ وَالْأُمِّ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِمْ , وَلَا يَكُونُ لِبَنِي الْأَبِ شَيْءٌ مَعَ بَنِي الْأَبِ وَالْأُمِّ إِلَّا أَنْ يَكُونَ بَنُو الْأَبِ يَرُدُّونَ عَلَى بَنَاتِ الْأَبِ وَالْأُمِّ , فَإِنْ بَقِيَ شَيْءٌ بَعْدَ فَرَائِضِ بَنَاتِ الْأَبِ وَالْأُمِّ فَهُوَ لِلْأُخُوَّةِ مِنَ الْأَبِ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ»
Sunan Daruquthni 4097: Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Abdullah bin Mahdi menceritakan kepada kami, pamanku, Muhammad bin Mahdi, menceritakan kepadaku, Anbasah bin Khalid menceritakan kepada kami dari Yunus bin Yazid, dia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Ibnu Syihab Az-Zuhri tentang kakek dan saudara-saudara seibu sebapak, dia pun berkata, 'Sa'id bin Al Musayyab, Ubaidullah bin Abdullah dan Qabishah bin Dzhu'aib menceritakan kepadaku, bahwa Umar bin Khaththab menetapkan, bahwa kakek saling berbagi dengan saudara-saudara seibu sebapak dan saudara-saudara sebapak saja selama pembagian itu baik baginya dari harta yang sepertiga. Bila saudara-saudara itu banyak, maka dia memberi kakek sepertiga, sedangkan bagi saudara-saudara adalah sisanya, untuk laki-laki seperti dua bagian untuk perempuan. Umar juga menetapkan, bahwa anak-anak seibu sebapak lebih berhak daripada anak-anak sebapak saja, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, hanya saja anak-anak sebapak saling berbagi dengan kakek dengan anakanak seibu sebapak, lalu mereka mengembalikan kepada mereka. Sedangkan bagi anak-anak sebapak tidak dapat bagian bila ada anak-anak seibu sebapak, kecuali anakanak sebapak mengembalikan kepada anak-anak perempuan seibu sebapak. Bila ada sisa setelah pembagian faridhah bagi anak-anak perempuan seibu sebapak, maka itu adalah untuk saudara-saudara dari bapak, bagian laki-laki dua kali bagian perempuan."
سنن الدارقطني ٤٠٩٨: نا أَبُو طَالِبٍ الْحَافِظُ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْأَعْمَى , نا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ أَبِي دَاوُدَ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَيْسَ لِقَاتِلٍ مِيرَاثٌ»
Sunan Daruquthni 4098: Abu Thalib Al Hafizh menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al A'ma menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sulaiman bin Abu Daud menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ja'far menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Umar bin Khaththab, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Pembunuh tidak mendapat warisan (dari yang dibunuhnya)'."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٩٩: نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى , نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْأَزْهَرِ , نا أَبُو حُمَةَ , نا أَبُو قُرَّةَ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَيْسَ لِقَاتِلٍ شَيْءٌ». وَعَنْ سُفْيَانَ , عَنْ لَيْثٍ , عَنْ طَاوُسٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
Sunan Daruquthni 4099: Ibrahim bin Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Al Azhar menceritakan kepada kami, Abu Humah menceritakan kepada kami, Abu Qurrah menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Yahya bin Sa'id, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Umar bin Khaththab, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Pembunuh tidak mendapat bagian apa-apa (dari yang dibunuhnya)'." Dan diriwayatkan dari Sufyan, dari Laits, dari Thawus, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, dengan redaksi yang serupa.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٠٠: نا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدَانَ الْعَرْزَمِيُّ , نا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ سَافِرِيٍّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ الْوَاقِدِيُّ , عَنْ أَبِي مَرْوَانَ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , وَأَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ لِقَاتِلٍ مِيرَاثٌ»
Sunan Daruquthni 4100: Al Hasan bin Muhammad bin Sa'dan Al Arzami menceritakan kepada kami, Yahya bin Ishaq bin Safiri menceritakan kepada kami, Muhammad bin Umar Al Waqidi menceritakan kepada kami dari Abu Marwan Abdul Malik bin Abdul Aziz, dari Ishaq bin Abdullah, dari Az-Zuhri, dari Humaid bin Abdurrahman dan Abu Salamah bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Pembunuh tidak mendapat warisan (dari yang dibunuhnya)."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٠١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَكَرِيَّا , نا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ النَّسَائِيُّ مِثْلَهُ , أنا اللَّيْثُ , عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ أَبِي فَرْوَةَ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْقَاتِلُ لَا يَرِثُ». قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ: إِسْحَاقُ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ , أَخْرَجْتُهُ فِي مَشَائِخِ اللَّيْثِ لِئَلَّا يُتْرَكَ مِنَ الْوَسَطِ
Sunan Daruquthni 4101: Muhammad bin Abdullah bin Zakariyya menceritakan kepada kami, Abu Abdurrahman An-Nasa'i menceritakan kepada kami, seperti itu, Al-Laits mengabarkan kepada kami dari Ishaq bin Abu Farwah, dari Az-Zuhri, dari Humaid bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pembunuh tidak mewarisi (dari yang dibunuhnya)." Abu Abdurrahman berkata: hadits Ishaq ditinggalkan. Namun aku mengeluarkannya pada guru-gurunya Al-Laits agar tidak dibiarkan dari tengah.
سنن الدارقطني ٤١٠٢: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَيْسَ لِلْقَاتِلِ مِنَ الْمِيرَاثِ شَيْءٌ».
Sunan Daruquthni 4102: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dan Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Pembunuh tidak mendapat warisan sedikit pun (dari yang dibunuhnya)'."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٠٣: نا أَبُو سَعِيدِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُشْكَانَ الْمَرْوَزِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَحْمُودٍ , نا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , وَابْنِ جُرَيْجٍ , وَالْمُثَنَّى بْنِ الصَّبَّاحِ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ سَوَاءً
Sunan Daruquthni 4103: Abu Sa'id bin Abdullah bin Ibrahim bin Misykan Al Marwazi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Mahmud menceritakan kepada kami, Ali bin Hajar menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, Ibnu Juraij dan Al Mutsanna bin Ash-Shabbah, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW, dengan redaksi yang sama persis seperti itu.
Grade