سنن الدارمي ٣٧٣: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ أَخْبَرَنَا بِهِ حُمَيْدُ بْنُ الْأَسْوَدِ عَنْ عِيسَى قَالَ سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ يَقُولُ إِنَّمَا كَانَ يَطْلُبُ هَذَا الْعِلْمَ مَنْ اجْتَمَعَتْ فِيهِ خَصْلَتَانِ الْعَقْلُ وَالنُّسُكُ فَإِنْ كَانَ نَاسِكًا وَلَمْ يَكُنْ عَاقِلًا قَالَ هَذَا أَمْرٌ لَا يَنَالُهُ إِلَّا الْعُقَلَاءُ فَلَمْ يَطْلُبْهُ وَإِنْ كَانَ عَاقِلًا وَلَمْ يَكُنْ نَاسِكًا قَالَ هَذَا أَمْرٌ لَا يَنَالُهُ إِلَّا النُّسَّاكُ فَلَمْ يَطْلُبْهُ فَقَالَ الشَّعْبِيُّ وَلَقَدْ رَهِبْتُ أَنْ يَكُونَ يَطْلُبُهُ الْيَوْمَ مَنْ لَيْسَتْ فِيهِ وَاحِدَةٌ مِنْهُمَا لَا عَقْلٌ وَلَا نُسُكٌ
Sunan Darimi 373: Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin 'Amir] telah mengabarkan keapda kami [Humaid bin Al Aswad] dari [Isa] ia berkata: "Aku pernah mendengar [As Sya'bi] berkata: "Hanyasanya yang mencari ilmu (agama) ini adalah yang terkumpul dalam dirinya dua hal: akal dan pengorbanan untuk ibadah, jika dia (hanya) memiliki sifat pengorbanan untuk ibadah tetapi tidak berakal, dia akan berkata: 'Ilmu agama ini tidak didapat kecuali orang-orang yang berakal', lantas ia tidak mencarinya. Dan jika dia orang berakal namun tak memiliki jiwa pengorbanan untuk ibadah, ia akan berkata "Ini adalah urusan yang tidak di dapat kecuali orang-orang yang memiliki jiwa pengorbanan untuk ibadah' lantas ia tidak mencarinya. Assya'bi berkata: 'Sungguh aku betul-betul takut kalau hari ini ilmu agama dicari oleh seseorang yang dalam dirinya tidak terkumpul satu pun sifat diatas: tidak berakal dan tidak pula memiliki jiwa pengorbanan untuk ibadah' ".
Grade
سنن الدارمي ٣٧٤: أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ قَالَ زَعَمَ لِي سُفْيَانُ قَالَ كَانَ الرَّجُلُ لَا يَطْلُبُ الْعِلْمَ حَتَّى يَتَعَبَّدَ قَبْلَ ذَلِكَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
Sunan Darimi 374: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] berkata: "Sepertinya [Sofyan] pernah mengatakan kepadaku: "Pernah ada seorang laki-laki yang tidak mencari ilmu hingga ia mau berkorban untuk ibadah, dan itu memerlukan waktu empat puluh tahun."
Grade
سنن الدارمي ٣٧٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ بُرْدِ بْنِ سِنَانٍ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ مَكْحُولٍ قَالَ مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ وَلِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ فَهُوَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
Sunan Darimi 375: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dari [Sufyan] dari [Burd bin Sinan Abu Al 'Ala`] dari [Makhul] berkata: "Barang siapa mencari ilmu sekedar untuk berbantah-bantahan dengan orang bodoh, untuk menandingi para ulama dan untuk mencari muka manusia, dia masuk neraka jahannam".
Grade
سنن الدارمي ٣٧٩: أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ لُقْمَانَ الْحَكِيمَ كَانَ يَقُولُ لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ لَا تَعَلَّمْ الْعِلْمَ لِتُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِتُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ تُرَائِيَ بِهِ فِي الْمَجَالِسِ وَلَا تَتْرُكْ الْعِلْمَ زُهْدًا فِيهِ وَرَغْبَةً فِي الْجَهَالَةِ يَا بُنَيَّ اخْتَرْ الْمَجَالِسَ عَلَى عَيْنِكَ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فَاجْلِسْ مَعَهُمْ فَإِنَّكَ إِنْ تَكُنْ عَالِمًا يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا يُعَلِّمُوكَ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِرَحْمَتِهِ فَيُصِيبَكَ بِهَا مَعَهُمْ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فَلَا تَجْلِسْ مَعَهُمْ فَإِنَّكَ إِنْ تَكُنْ عَالِمًا لَا يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا زَادُوكَ غَيًّا وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِعَذَابٍ فَيُصِيبَكَ مَعَهُمْ
Sunan Darimi 379: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Ibnu Abu Hasan] dari [Syahr bin Hausyab] berkata: Telah sampai kepadaku Lukman Al Hakim berkata kepada anaknya: wahai anakku, janganlah anda mempelajari ilmu untuk menandingi para ulama, atau untuk berbantah-bantahan dengan orang-orang bodoh atau untuk berbuat riya dalam majlis-majlis, dan janganlah kamu meninggalkan ilmu karena alasan tidak selera dan senang dalam kebodohan. Wahai anakku, pilihlah majlis-majilis yang kau pandang baik oleh matamu, jika kamu melihat suatu kaum berdzikir kepada Allah, duduklah bersama mereka, sesungguhnya jika engkau menjadi seorang alim, ilmumu memberi manfaat kepadamu dan jika kamu menjadi orang bodoh, mereka akan mengajarimu, dan semoga Allah membuka rahmatNya untuk mereka sehingga rahmat itu akan turut diberikan kepadamu sekaligus orang-orang yang bersamamu. Dan jika kamu melihat suatu kaum yang tidak berdzikir kepada Allah, janganlah duduk bersama mereka, karena jika kamu seorang alim, ilmumu tidak memberi manfaat kepadamu, dan jika kamu seorang yang bodoh, mereka tidak menambah kepadamu kecuali kebodohan. Siapa tahu Allah menimpakan adzab atas mereka, dan adzab itu menimpamu bersama mereka ".
Grade
سنن الدارمي ٣٨٠: أَخْبَرَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا حَرِيزٌ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ سُمَيْرٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ قَالَ لَا تُحَدِّثْ الْبَاطِلَ الْحُكَمَاءَ فَيَمْقُتُوكَ وَلَا تُحَدِّثْ الْحِكْمَةَ لِلسُّفَهَاءِ فَيُكَذِّبُوكَ وَلَا تَمْنَعْ الْعِلْمَ أَهْلَهُ فَتَأْثَمَ وَلَا تَضَعْهُ فِي غَيْرِ أَهْلِهِ فَتُجَهَّلَ إِنَّ عَلَيْكَ فِي عِلْمِكَ حَقًّا كَمَا أَنَّ عَلَيْكَ فِي مَالِكَ حَقًّا
Sunan Darimi 380: Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Haris] dari [Salman bin Sumair] dari [Katsir bin Murrah] ia berkata: "Janganlah kamu membicarakan kebatilan dengan orang-orang yang bijak niscaya mereka akan membencimu, dan jangan berbicara tentang hikmah dengan orang-orang yang bodoh karena mereka akan mendustakan kamu, dan janganlah kamu melarang ahli ilmu untuk memberikan ilmunya, sebab kamu bisa berdosa, serta janganlah kamu meletakkan ilmu bukan pada ahlinya karena kamu akan dibodohi, sesungguhnya kamu memiliki kewajiban atas ilmumu, sebagaimana kamu memiliki kewajiban atas hartamu".
Grade
موطأ مالك ٣٨٠: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ أَوَّلَ مَا يُنْظَرُ فِيهِ مِنْ عَمَلِ الْعَبْدِ الصَّلَاةُ فَإِنْ قُبِلَتْ مِنْهُ نُظِرَ فِيمَا بَقِيَ مِنْ عَمَلِهِ وَإِنْ لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ لَمْ يُنْظَرْ فِي شَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ
Muwatha' Malik 380: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] bahwa dia berkata: telah sampai kepadaku: "Hal yang pertama kali dilihat dari amalan hamba adalah shalat. Jika shalatnya diterima, niscaya akan dilihat amalan-amalannya yang lain. Jika shalatnya tidak diterima niscaya tidak akan dilihat amalan-amalannya yang lain sama sekali."
سنن الدارمي ٣٨١: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ أَنَّ أَبَا فَرْوَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَانَ يَقُولُ لَا تَمْنَعْ الْعِلْمَ مِنْ أَهْلِهِ فَتَأْثَمَ وَلَا تَنْشُرْهُ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ فَتُجَهَّلَ وَكُنْ طَبِيبًا رَفِيقًا يَضَعُ دَوَاءَهُ حَيْثُ يَعْلَمُ أَنَّهُ يَنْفَعُ
Sunan Darimi 381: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] bahwasanya [Abu Farwah] menceritakan kepadanya: "'Isa bin Maryam berkata: "Janganlah kamu mencegah ilmu dari ahlinya sehingga kamu berdosa, dan janganlah kamu menyebarkannya kepada selain ahlinya sehingga kamu akan dibodohi, serta jadilah anda seorang dokter yang lembut yang memberikan obatnya sekiranya mengetahui bahwa obat itu memberi manfaat".
Grade
سنن الدارمي ٣٨٢: أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ لَا تُطْعِمْ طَعَامَكَ مَنْ لَا يَشْتَهِيهِ
Sunan Darimi 382: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] dari [Ghailan] dari [Mutharrif] ia berkata: "Dan janganlah kamu berikan makananmu kepada orang yang tidak menyukainya ".
Grade
سنن الدارمي ٣٨٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ دَاوُدَ بْنِ شَابُورَ سَمِعَ شَهْرَ بْنَ حَوْشَبٍ يَقُولُ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ لَا تَعَلَّمْ الْعِلْمَ لِتُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ تُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ وَتُرَائِيَ بِهِ فِي الْمَجَالِسِ وَلَا تَتْرُكْ الْعِلْمَ زَهَادَةً فِيهِ وَرَغْبَةً فِي الْجَهَالَةِ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فَاجْلِسْ مَعَهُمْ إِنْ تَكُنْ عَالِمًا يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا عَلَّمُوكَ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِرَحْمَتِهِ فَيُصِيبَكَ بِهَا مَعَهُمْ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فَلَا تَجْلِسْ مَعَهُمْ إِنْ تَكُنْ عَالِمًا لَمْ يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا زَادُوكَ غَيًّا أَوْ عِيًّا وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِسَخَطٍ فَيُصِيبَكَ بِهِ مَعَهُمْ
Sunan Darimi 383: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Daud bin Syabur] ia mendengar [Syahr bin Hausyab] berkata: " Luqman berkata kepada anaknya: 'Wahai anakku, janganlah kamu mempelajari ilmu untuk menandingi para ulama, atau untuk berbantah-bantahan dengan orang-orang bodoh atau untuk berbuat riya dalam majlis-majlis, dan janganlah kamu meninggalkan ilmu karena tidak selera terhadapnya(malas belajar) dan senang dalam kebodohan. Jika kamu melihat suatu kaum berdzikir kepada Allah, duduklah bersama mereka, sebab Jikalah engkau menjadi seorang alim, ilmumu akan memberi manfaat kepadamu dan jika kamu menjadi orang bodoh mereka akan mengajarimu, siapa tahu Allah membukakan rahmatNya untuk mereka sehingga kamu juga memperolehnya bersama mereka. Sebaliknya jika kamu melihat suatu kaum yang tidak berdzikir kepada Allah, janganlah duduk bersama mereka, karena jika kamu seorang alim, ilmumu tidak akan memberi manfaat, dan jika kamu seorang yang bodoh, mereka tidak menambah kepadamu kecuali kebodohan. Siapa tahu Allah menimpakan murka-Nya, sehingga murka-Nya juga menimpamu bersama mereka' ".
Grade
سنن الدارمي ٣٨٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ كَفَى بِالْمَرْءِ عِلْمًا أَنْ يَخْشَى اللَّهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلًا أَنْ يُعْجَبَ بِعِلْمِهِ
Sunan Darimi 385: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] ia berkata: "Cukuplah takut kepada Allah menjadi tanda seseorang memiliki ilmu, dan cukuplah rasa bangga terhadap ilmu sebagai tanda orang bodoh".
Grade