Hadits Al-Qur'an

Musnad Ahmad #18685

مسند أحمد ١٨٦٨٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ حَرْمَلَةَ بْنِ قَيْسٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ أَمَانَانِ كَانَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُفِعَ أَحَدُهُمَا وَبَقِيَ الْآخَرُ { وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ }

Musnad Ahmad 18685: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Harmalah bin Qais] dari [Muahammad bin Abu Ayyub] dari [Abu Musa] ia berkata: Ada dua jaminan aman pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, salah satunya telah diangkat dan yang lainnya masih tersisa, yaitu: "(Dan tidaklah Allah mengadzab mereka selagi kamu berada ditengah-tengah mereka, dan tidaklah Allah mengadzab mereka sementara mereka beristighfar)." (QS. Anfal 33).

Grade

Musnad Ahmad #18765

مسند أحمد ١٨٧٦٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَنَامُ وَلَا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَنَامَ يَخْفِضُ الْقِسْطَ وَيَرْفَعُهُ حِجَابُهُ النَّارُ لَوْ كَشَفَهَا لَأَحْرَقَتْ سُبُحَاتُ وَجْهِهِ كُلَّ شَيْءٍ أَدْرَكَهُ بَصَرُهُ ثُمَّ قَرَأَ أَبُو عُبَيْدَةَ { نُودِيَ أَنْ بُورِكَ مَنْ فِي النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا وَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }

Musnad Ahmad 18765: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak tidur dan tidak pantas bagi-Nya untuk tidur. Dialah Yang menurunkan timbangan (Mizan) dan mengangkatnya kembali. Hijab-Nya adalah Api, sekiranya Dia menyingkapnya, niscaya keagungan wajah-Nya akan membakar segala sesuatu yang bisa didapatkan oleh pandangan-Nya." Kemudian Abu Ubaidah membaca ayat: "Diserulah dia: 'Bahwa Telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.'" (QS. Annaml 8).

Grade

Musnad Ahmad #18770

مسند أحمد ١٨٧٧٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ يُونُسَ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيِّ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ عَلَّمَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَنَا وَسُنَّتَنَا فَقَالَ إِنَّمَا الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ { غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } فَقُولُوا آمِينَ يُجِبْكُمْ اللَّهُ تَعَالَى وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعْ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ

Musnad Ahmad 18770: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Riqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami Shalat dan sunnah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya (dijadikannya) Imam itu hanyalah untuk diikuti, jika ia bertakbir, maka bertakbirllah kalian, bila ia membaca, 'GHAIRAL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WA LAADL DLALLIIN (Bukan jalannya orang-orang yang dibenci dan bukan pula orang yang tersesat).' Maka bacalah, 'AAMIIN' niscaya Allah akan mencintai kalian. Dan jika ia ruku', maka ruku'lah kalian, jika ia bangkit (dari ruku'), maka bangkitlah kalian. Bila ia membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar bagi siapa saja yang memuji-Nya) ' maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, segala puji bagi-Mu) ' niscaya Allah akan mendengar kalian. Dan jika ia sujud, maka sujudlah kalian, dan bila ia bangkit dari sujud, maka bangkitlah kalian. Karena Imam itu sujud sebelum kalian, dan juga bangkit sebelum kalian." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Maka dari itu, (kalian mengikutinya) dengan (gerakkan itu)."

Grade

Musnad Ahmad #18782

مسند أحمد ١٨٧٨٢: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ حَرْمَلَةَ بْنِ قَيْسٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَن أَبِي مُوسَى قَالَ أَمَانَانِ كَانَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُفِعَ أَحَدُهُمَا وَبَقِيَ الْآخَرُ { وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ }

Musnad Ahmad 18782: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Harmalah bin Qais] dari [Muhammad bin Abu Ayyub] dari [Abu Musa] ia berkata: Ada dua jaminan keamanan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Satu di antaranya telah diangkat, dan yang satunya lagi masih tersisa. Yakitu: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS. Al-Anfal 33).

Grade

Musnad Ahmad #18801

مسند أحمد ١٨٨٠١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ عَن قَتَادَةَ عَن يُونُسَ بْنِ جُبَيْرٍ عَن حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيِّ عَن أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ عَلَّمَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَنَا وَسُنَّتَنَا فَقَالَ إِنَّمَا الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ { غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } فَقُولُوا آمِينَ يُجِبْكُمْ اللَّهُ تَعَالَى وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعْ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ بِتِلْكَ

Musnad Ahmad 18801: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami Shalat dan sunnah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya (dijadikannya) Imam itu hanyalah untuk diikuti, jika ia bertakbir, maka bertakbirllah kalian, bila ia membaca, 'GHAIRAL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WA LAADL DLALLIIN (Bukan jalannya orang-orang yang dibenci dan bukan pula jalannya orang yang tersesat).' Maka bacalah, 'AAMIIN' niscaya Allah akan mencintai kalian. Dan jika ia ruku', maka ruku'lah kalian, jika ia bangkit (dari ruku'), maka bangkitlah kalian. Bila ia membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar bagi siapa saja yang memuji-Nya) ' maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, segala puji bagi-Mu) ' niscaya Allah akan mendengar kalian. Dan jika ia sujud, maka sujudlah kalian, dan bila ia bangkit dari sujud, maka bangkitlah kalian. Karena Imam itu sujud sebelum kalian, dan juga bangkit sebelum kalian." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Karenanya, (kalian mengikutinya) dengan (gerakkan itu)."

Grade

Musnad Ahmad #18834

مسند أحمد ١٨٨٣٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ ثَنَا قَتَادَةُ عَن يُونُسَ بْنِ جُبَيْرٍ عَن حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيِّ أَنَّ الْأَشْعَرِيَّ صَلَّى بِأَصْحَابِهِ صَلَاةً فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ حِينَ جَلَسَ فِي صَلَاتِهِ أَقَرَّتْ الصَّلَاةُ بِالْبِرِّ وَالزَّكَاةِ فَلَمَّا قَضَى الْأَشْعَرِيُّ صَلَاتَهُ أَقْبَلَ عَلَى الْقَوْمِ فَقَالَ أَيُّكُمْ الْقَائِلُ كَلِمَةَ كَذَا وَكَذَا فَأَرَمَّ الْقَوْمُ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ قَالَ أَبِي أَرَمَّ السُّكُوتُ قَالَ لَعَلَّكَ يَا حِطَّانُ قُلْتَهَا لِحِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ وَاللَّهِ إِنْ قُلْتُهَا وَلَقَدْ رَهِبْتُ أَنْ تَبْعَكَنِي بِهَا قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَنَا قُلْتُهَا وَمَا أَرَدْتُ بِهَا إِلَّا الْخَيْرَ فَقَالَ الْأَشْعَرِيُّ أَلَا تَعْلَمُونَ مَا تَقُولُونَ فِي صَلَاتِكُمْ فَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَنَا فَعَلَّمَنَا سُنَّتَنَا وَبَيَّنَ لَنَا صَلَاتَنَا فَقَالَ أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَقْرَؤُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ { وَلَا الضَّالِّينَ } فَقُولُوا آمِينَ يُجِبْكُمْ اللَّهُ ثُمَّ إِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ فَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعْ اللَّهُ لَكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَإِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ فَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ أَنْ يَقُولَ التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Musnad Ahmad 18834: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] bahwa [Al Asy'ari] shalat bersama para sahabatnya. Saat Al Asy'ari dalam posisi duduk, tiba-tiba seorang laki-laki berkata: "Ibadah shalat telah menetapkan kebaikan dan zakat." Ketika Al Asy'ari selesai menunaikan shalat, ia pun menghadap ke arah jama'ah dan bertanya, "Siapakah diantara kalian yang mengungkapkan kata ini dan itu?" Jama'ah pun terdiam -Abu Abdurrahman berkata: bapakku berkata: Aramma, maknanya adalah As Sukut (diam) - Al Asy'ari bertanya lagi, "Mungkin kamu wahai Hiththan yang mengatakannya kepada Hiththan bin Abdullah?" ia menjawab, "Demi Allah kalau saya yang mengatakannya. Sungguh, saya telah merasa khawatir, Anda akan mencemoohku sebagai orang yang pandir karena perkataan itu." kemudian berkatalah seorang laki-laki dari kaum itu, "Sayalah yang mengatakannya, dan saya tidak menginginkan dari ungkapan itu kecuali kebaikan." Maka Al Asy'ari berkata: Tidakkah kalian mengetahui apa (yang mesti) kalian baca dalam shalat kalian? Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan kepada kita, mengajarkan sunnah-sunnah dan menjelaskan (sifat) shalat kita. Beliau bersabda: "Luruskanlah shaf-shaf kalian dan hendaklah orang yang mengimami kalian adalah yang paling bagus bacaannya di antara kalian. Jika ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Bila ia membaca, 'WALADL DLALLIIN' maka bacalah, 'AAMIIN' niscaya Allah akan mencintai kalian. kemudian, bila sang imam bertakbir dan ruku', maka bertakbir dan ruku'lah kalian, karena Imam itu melakukan ruku' sebelum kalian dan juga bangkit (dari ruku') sebelum kalian." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka (gerakan imam itu diikuti) dengan gerakan itu (pula). Dan apabila ia membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar terhadap siapa saja yang memuji-Nya).' Maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Ya Allah, bagi-Mu segala puji).' Niscaya Allah akan mendengar kalian. Sebab, Allah 'azza wajalla telah berfirman atas lisan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Allah Maha Mendengar terhadap siapa saja yang memuji-Nya. Kemudian, bila sang imam berktabir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah kalian, karena Imam itu sujud dan bangkit (dari sujud) sebelum kalian." Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka (gerakkan imam itu diikuti) dengan gerakkan itu (pula)." Jika imam dalam posisi duduk, maka hendaklah bacaan yang pertama kali dibaca oleh salah seorang dari kalian adalah: "AT TAHIYYAATUTH THAYYIBAATUSH SHALAWAATU LILLAHI AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUHU AS SALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkah-Nya. Kesejahteraan semoga terlimpahkan kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan yang Hak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)."

Grade

Musnad Ahmad #18884

مسند أحمد ١٨٨٨٤: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ قَالَ ثَنَا زُهَيْرٌ عَن أَسِيدِ بْنِ أَبِي أَسِيدٍ عَن مُوسَى بْنِ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ عَن أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَيِّتُ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ الْحَيِّ عَلَيْهِ إِذَا قَالَتْ النَّائِحَةُ وَاعَضُدَاهُ وَانَاصِرَاهُ وَاكَاسِبَاهُ جُبِذَ الْمَيِّتُ وَقِيلَ لَهُ أَنْتَ عَضُدُهَا أَنْتَ نَاصِرُهَا أَنْتَ كَاسِبُهَا فَقُلْتُ سُبْحَانَ اللَّهِ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى } فَقَالَ وَيْحَكَ أُحَدِّثُكَ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقُولُ هَذَا فَأَيُّنَا كَذَبَ فَوَاللَّهِ مَا كَذَبْتُ عَلَى أَبِي مُوسَى وَلَا كَذَبَ أَبُو مُوسَى عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Ahmad 18884: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Asid bin Abu Asid] dari [Musa bin Abu Musa Al Asy'ari] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mayit akan disiksa lantara tangisan mereka yang masih hidup. Apabila orang yang meratap itu mengatakan, 'Aduhai penolongku, wahai yang telah memberi pakaian.' Maka mayit itu pun ditarik dan dikatakan padanya, 'Kamukah penolongnya? Kamukah yang telah memberinya pakaian? '" Maka aku pun berkata: "Subhanallah, padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman: 'Dan tidaklah seseorang menanggung dosa jiwa yang lain.'" (QS. Al-an'am: 164). Maka Musa berkakata, "Celaka kamu, saya menceritakan kepadaku hadits dari Abu Musa dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara kamu mengatakan hal ini. Siapakah diantara kiata yang berdusta? Demi Allah, aku tidaklah berdusta atas nama Abu Musa dan Abu Musa juga tidak berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

Grade

Musnad Ahmad #19038

مسند أحمد ١٩٠٣٨: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ ابْنِ جُدْعَانَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَزَلَتْ { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ } سَقَطَ عَلَى أَبِي كَلِمَةٌ رَاحِلَتَهُ وَقَفَ النَّاسُ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ أَيَّ يَوْمٍ ذَاكَ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ سَقَطَتْ عَلَى أَبِي كَلِمَةٌ يَقُولُ يَا آدَمُ ابْعَثْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعِينَ إِلَى النَّارِ قَالَ فَبَكَوْا قَالَ قَارِبُوا وَسَدِّدُوا مَا أَنْتُمْ فِي الْأُمَمِ إِلَّا كَالرَّقْمَةِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Musnad Ahmad 19038: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Judz'an] dari [Al Hasan] dari ['Imran bin Hushain] dia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lalu beliau turun dan berseru: "Wahai manusia, takutlah kalian pada Allah Rabb kalian, sesungguhnya guncangan hari kiamat…", -ada satu kata yang hilang dari ayahku-. Ketika orang-orang berhenti, beliau bersabda: "Apakah kalian tahu, hari apakah itu? Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. -ada satu kalimat yang hilang dari ayahku- Beliau melanjutkan: "Wahai Adam, utuslah suatu utusan ke neraka! Adam berkata: "Ya Rabbi apa yang akan aku utus ke neraka? Allah menjawab: "Utuslah dari setiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan ke neraka dan satu ke surga." Mendengar itu para sahabat menangis. Lalu beliau bersabda: "Berlaku adillah dan berbuatlah sesuai dengan sunnah (istiqomah), tidaklah kalian di antara umat-umat itu kecuali seperti tanda pada hewan, aku berharap seperempat dari kalian menjadi penduduk Surga, dan aku berharap sepertiga dari kalian menjadi penduduk Surga."

Grade

Musnad Ahmad #19055

مسند أحمد ١٩٠٥٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَقَدْ تَفَاوَتَ بَيْنَ أَصْحَابِهِ السَّيْرُ رَفَعَ بِهَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ صَوْتَهُ { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ } حَتَّى بَلَغَ آخِرَ الْآيَتَيْنِ قَالَ فَلَمَّا سَمِعَ أَصْحَابُهُ بِذَلِكَ حَثُّوا الْمَطِيَّ وَعَرَفُوا أَنَّهُ عِنْدَ قَوْلٍ يَقُولُهُ فَلَمَّا تَأَشَّبُوا حَوْلَهُ قَالَ أَتَدْرُونَ أَيَّ يَوْمٍ ذَاكَ قَالَ ذَاكَ يَوْمَ يُنَادَى آدَمُ فَيُنَادِيهِ رَبُّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا آدَمُ ابْعَثْ بَعْثًا إِلَى النَّارِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فِي النَّارِ وَوَاحِدٌ فِي الْجَنَّةِ قَالَ فَأَبْلَسَ أَصْحَابُهُ حَتَّى مَا أَوْضَحُوا بِضَاحِكَةٍ فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ قَالَ اعْمَلُوا وَأَبْشِرُوا فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّكُمْ لَمَعَ خَلِيقَتَيْنِ مَا كَانَتَا مَعَ شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا كَثَرَتَاهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَمَنْ هَلَكَ مِنْ بَنِي آدَمَ وَبَنِي إِبْلِيسَ قَالَ فَأُسْرِيَ عَنْهُمْ ثُمَّ قَالَ اعْمَلُوا وَأَبْشِرُوا فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالشَّامَةِ فِي جَنْبِ الْبَعِيرِ أَوْ الرَّقْمَةِ فِي ذِرَاعِ الدَّابَّةِ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ وَهِشَامُ بْنُ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ فَسُرِّيَ عَنْ الْقَوْمِ وَقَالَ إِلَّا كَثَّرَتَاهُ

Musnad Ahmad 19055: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Al Hasan] dari ['Imran bin Hushain] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan -sementara jarak antara sahabatnya berjauhan- beliau membaca dengan keras ayat ini: (Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu: Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah…) -hingga akhir ayat kedua-. Ketika para sahabatnya mendengar itu, mereka mempercepat langkah karena mereka tahu pasti akan ada yang akan beliau katakan. Maka tatkala mereka telah bergabung disekitar beliau, beliau bersabda: "Apakah kalian tahu, hari apakah itu? Beliau melanjutkan: "Itu adalah hari dimana Adam dipanggil, Rabb Tabaraka wa Ta'ala memanggilnya: "Wahai Adam, utuslah suatu utusan ke neraka! Adam berkata: "Ya Rabbi apa yang akan aku utus ke neraka? Allah menjawab: "Utuslah dari setiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan ke neraka dan satu ke surga." Mendengar itu para sahabatnya terdiam dan bersedih hingga tidak ada yang nampak dari mereka tertawa. Ketika beliau melihat kondisi seperti itu, beliau bersabda: "Beramallah dan bergembiralah, demi Dzat yang jiwa muhammad berada ditangan-Nya, sesunguhnya kalian bersama dua makhluk yang mereka berdua tidak bersama sesuatupun kecuali mereka menyainginya yaitu Ya'juj dan Ma'juj dan siapa saja yang celaka dari keturunan Adam dan keturunan Iblis. perawi berkata: Lalu beliau menghilangkan kesedihan mereka. kemudian beliau bersabda: "Berbuatlah dan bergembiralah, demi dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, tidaklah kalian berada ditengah-tengah manusia melainkan tahi lalat yang berada di lambung unta atau tanda yang berada di lengan binatang melata." Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Hisyam bin Abu Abdillah] dan dia menyebutkan hadits yang semakna, namun dia menyebutkan: 'Maka para sahabat pun menjadi tenang." Dia juga berkata: "Kecuali mereka menyainginya."

Grade

Musnad Ahmad #19089

مسند أحمد ١٩٠٨٩: حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى أَخْبَرَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنِ ابْنِ يَعْمَرَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدِّيْلِيِّ قَالَ غَدَوْتُ عَلَى عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ يَوْمًا مِنْ الْأَيَّامِ فَقَالَ يَا أَبَا الْأَسْوَدِ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ جُهَيْنَةَ أَوْ مِنْ مُزَيْنَةَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ مَا يَعْمَلُ النَّاسُ الْيَوْمَ وَيَكْدَحُونَ فِيهِ شَيْءٌ قُضِيَ عَلَيْهِمْ أَوْ مَضَى عَلَيْهِمْ فِي قَدَرٍ قَدْ سَبَقَ أَوْ فِيمَا يُسْتَقْبَلُونَ مِمَّا أَتَاهُمْ بِهِ نَبِيُّهُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاتُّخِذَتْ عَلَيْهِمْ بِهِ الْحُجَّةُ قَالَ بَلْ شَيْءٌ قُضِيَ عَلَيْهِمْ وَمَضَى عَلَيْهِمْ قَالَ فَلِمَ يَعْمَلُونَ إِذًا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ كَانَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَلَقَهُ لِوَاحِدَةٍ مِنْ الْمَنْزِلَتَيْنِ يُهَيِّئُهُ لِعَمَلِهَا وَتَصْدِيقُ ذَلِكَ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا }

Musnad Ahmad 19089: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin 'Isa], telah mengabarkan kepada kami ['Azrah bin Tsabit] dari [Yahya bin 'Uqail] dari [Ibnu Ya'mar] dari [Abul Aswad Ad Dili] ia berkata: "Pada suatu hari aku berpagi-pagi menmeui ['Imran bin Hushain]. Lalu dia berkata: "Wahai Abul Aswad, -lalu dia menyebutkan hadits-bahwa seorang laki-laki dari suku Juhainah atau Muzainah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dia bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana menurut anda mengenai apa yang dilakukan manusia sekarang dan apa yang diusahakan mereka, apakah memang sudah ditentukan dan ditakdirkan untuk mereka atau belum ditentukan, padahal telah datang pada mereka Nabi mereka shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dijadikan hujjah? Beliau menjawab: "Bahkan sudah ditentukan dan ditakdirkan untuk mereka." Dia berkata: "Kalau begitu, kenapa manusia harus beramal wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Barangsiapa yang Allah Azza wa Jalla ciptakan untuk salah satu dari dua tempat (neraka datau surga), maka Allah akan menyiapkan diri orang tersebut untuk melaksanakan (apa yang telah di takdirkanya). Sebagaimana yang disebutkan dalam kitabullah Azza Wa Jalla (Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya)." Q.S Asy Syams 7-8.

Grade