مسند الشافعي

Musnad Syafi'i

Musnad Syafi'i #41

مسند الشافعي ٤١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهَا فِي وَضُوئِهِ؛ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ»

Musnad Syafi'i 41: Malik mengabarkan kepala kami dari Abu Az.Zinad. dari Al A'raj. dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pemah bersabda, “Apabila seseorang dl antara kailan bangun dari tidurnya, hendaklah ia mencuci tangannya sebelum dimasukkan ke dalam air wudhunya, karena sesungguhnya seseorang dl antara kalian tidak tahu di mana tangannya semalam berada.” 48

Musnad Syafi'i #42

مسند الشافعي ٤٢: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا؛ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ» . قَالَ أَبُو الْعَبَّاسِ الْأَصَمُّ: إِنَّمَا أَخْرَجْتُ حَدِيثَ مَالِكٍ عَلَى حِدَةٍ، وَحَدِيثَ سُفْيَانَ عَلَى حِدَةٍ؛ لِأَنَّ الشَّافِعِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَبْلَ ذَلِكَ ذَكَرَهُ عَنْهُمَا جَمِيعًا عَلَى لَفْظِ حَدِيثِ مَالِكٍ

Musnad Syafi'i 42: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah, ia menyatakan: Rasulullah pernah bersabda “Apabila seseorang dari kalian bangun dari tidurnya, hendaklah ia mencuci tangannya sebelum memasukkannya ke dalam air wudhunya, karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana tangannya semalam berada” 49 Abu Al Abbas Al Asham berkata “Dan aku telah mentakrij hadits Malik dan juga hadits Sufyan, karena Asy-Syafi'i sebelum itu menyebutkan keduanya pada redaksi hadits Malik.

Musnad Syafi'i #43

مسند الشافعي ٤٣: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ، وَابْنِ عُلَيَّةَ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ وَهْبٍ الثَّقَفِيِّ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ وَعَلَى عِمَامَتِهِ وَخُفَّيْهِ

Musnad Syafi'i 43: Yahya bin Hissan mengabarkan kepada kami dari Hammad bin Zaid dan Ibnu Ulayah, dari Ayub, dari Ibnu Sirin, dari Amr bin Wahb Ats-Tsaqafi, dari Al Mughirah bin Syu'bah RA. Bahwa Nabi SAW berwudhu lalu mengusap ubun-ubun beliau dan juga kain serbannya, serta sepasang khuf beliau.50

Musnad Syafi'i #44

مسند الشافعي ٤٤: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ فَحَسَرَ الْعِمَامَةَ وَمَسَحَ مُقَدَّمَ رَأْسِهِ، أَوْ قَالَ: نَاصِيَتَهُ بِالْمَاءِ

Musnad Syafi'i 44: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha: Bahwa Rasulullah SAW berwudhu lalu, membuka sorban beliau dan mengusap bagian depan kepala beliau, -atau ia berkata- Ubun-ubun beliau dengan air. 51

Musnad Syafi'i #45

مسند الشافعي ٤٥: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَحْيَى، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ نَاصِيَتَهُ، أَوْ قَالَ: مُقَدَّمَ رَأْسِهِ بِالْمَاءِ

Musnad Syafi'i 45: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Ali bin Yahya, dari Ibnu Sirin, dari Al Mughirah bin Syu'bah.RA: Bahwa Rasulullah SAW mengusap ubun-ubun beliau, -atau ia mengatakan-bagian depan kepala beliau dengan air.52

Musnad Syafi'i #46

مسند الشافعي ٤٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ: هَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تُرِيَنِي كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ؟ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ: نَعَمْ، فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ، فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ، وَمَضْمَضَ، وَاسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا، ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ، بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ، ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَوْضِعِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Musnad Syafi'i 46: Malik mengabarkan kepada kami dari Amr bin Yahya Al Mazini, dari ayahnya sesungguhnya, ia pernah berkata kepada Abdullah bin Zaid Al Anshari, "Dapatkah engkau memperagakan kepadaku cara berwudhu yang pernah dilakukan oleh Rasulullah?" Abdullah bin Zaid menjawab, “Ya.” Maka ia meminta air wudhu, lalu menuangkannya pada kedua tangannya dan membasuhnya sebanyak 2 kali, kemudian berkumur dan ber-istinsyaq sebanyak 3 kali. Kemudian ia membasuh muka sebanyak 3 kali, lalu membasuh kedua lengan tangannya hingga kedua siku 2 kali. Kemudian ia mengusap kepala dengan tangannya sebanyak 3 kali, untuk itu ia mengusapkan kedua tangannya ke arah depan dan ke arah belakang (secara bolak-balik); dimulai dari bagian depan kepala, kemudian mengusapkan keduanya sampai ke tengkuknya dan mengembalikan keduanya ke tempat semula. Setelah itu, ia mencuci kedua kakinya.53

Musnad Syafi'i #47

مسند الشافعي ٤٧: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، حَدَّثَنِي أَبُو هَاشِمٍ إِسْمَاعِيلُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كُنْتُ وَافِدَ بَنِي الْمُنْتَفِقِ، أَوْ فِي وَفْدِ بَنِي الْمُنْتَفِقِ، إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْنَاهُ فَلَمْ نُصَادِفْهُ وَصَادَفْنَا عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، فَأَتَتْنَا بِقِنَاعٍ فِيهِ تَمْرٌ، وَالْقِنَاعُ: الطَّبَقُ، فَأَكَلْنَا، وَأَمَرَتْ لَنَا بِحَرِيرَةٍ فَصُنِعَتْ، ثُمَّ أَكَلْنَا، فَلَمْ نَلْبَثْ أَنَ جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «هَلْ أَكَلْتُمْ شَيْئًا؟ هَلْ أُمِرَ لَكُمْ بِشَيْءٍ؟» فَقُلْنَا: نَعَمْ. لَمْ نَلْبَثْ أَنْ دَفَعَ الرَّاعِي غَنَمَهُ، فَإِذَا بِسَخْلَةٍ تَيْعَرُ، فَقَالَ: «هِيهِ يَا فُلَانُ، مَا وَلَدَتْ؟» قَالَ: بَهْمَةٌ. قَالَ: «فَاذْبَحْ لَنَا مَكَانَهَا شَاةً» . ثُمَّ انْحَرَفَ إِلَيَّ وَقَالَ لِي: «لَا تَحْسَبَنَّ، وَلَمْ يَقُلْ لَا تَحْسِبَنَّ، أَنَّا مِنْ أَجَلِكَ ذَبَحْنَاهَا، لَنَا غَنَمٌ مِائَةٌ لَا نُرِيدُ أَنْ تَزِيدَ، فَإِذَا وَلَّدَ الرَّاعِي بَهْمَةً ذَبَحْنَا مَكَانَهَا شَاةً» . قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي امْرَأَةً فِي لِسَانِهَا شَيْءٌ، يَعْنِي الْبَذَاءَ. فَقَالَ: «طَلِّقْهَا إِذَنْ» . قُلْتُ: إِنَّ لِي مِنْهَا وَلَدًا، وَلَهَا صُحْبَةٌ. قَالَ: " فَمُرْهَا، يَقُولُ: عِظْهَا، فَإِنْ يَكُنْ فِيهَا خَيْرٌ فَسَتُقْبِلُ، وَلَا تَضْرِبَنَّ ظَعِينَتَكَ ضَرْبَكَ أَمَتَكَ ". قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنِي عَنِ الْوُضُوءِ. قَالَ: «أَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ، وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ، إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا»

Musnad Syafi'i 47: Yahya bin Sulaim mengabarkan kepada kami. Abu Hasyim ismail bin Katsir menceritakan kepadaku dari Ashim bin Laqith bin Shabrah, dari ayahnya , ia mengatakan: Dahulu aku pernah menjadi delegasi Bani Muntafiq. Kami datang kepada Nabi , tetapi kami tidak menjumpai beliau dan hanya bertemu dengan Aisyah. Kami disuguhi senampan buah kurma, dan Aisyah memerintahkan agar dibuatkan harirah untuk kami, maka makanan itu pun dibuat, lalu kami makan. Tidak lama kemudian datanglah Nabi dan bersabda, “Apakah kalian telah memakan sesuatu? Apakah kalian telah disuguhkan sesuatu?” Kami menjawab, “Ya”. Tidak lama kemudian seorang penggembala berangkat menggiring ternaknya, tiba-tiba terdengar suara anak kambing yang baru dilahirkan. Maka Nabi bertanya, “Hai fulan! Coba lihat dengan jelas apa yang dilahirkan?" Penggembala menjawab, “Anak kambing.” Nabi bersabda, ”Sembelihkanlah buat kami sebagai ganti seekor kambing." Kemudian Nabi menjumpaiku dan bersabda, "Janganlah sekali-kali kamu mempunyai dugaan bahwa kami menyembelih hanya karena kamu. Kami mempunyai 100 ekor kambing, sedangkan kami tidak mau ternak itu bertambah jumlahnya. Karena itu. apabila ada kambing yang melahirkan, maka kami sembelih salah seekor darinya sebagai ganti.” Kemudian kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku mempunyai seorang istri yang pada lisannya terdapat suatu cela, yakni suka berkata jorok.” Nabi menjawab. "Ceraikanlah dia." Aku berkata, “Sesungguhnya aku telah mempunyai anak darinya dan ia berpredikat sebagai sahabat.” Nabi bersabda "Maka perintahkanlah dia melalui perkataan (agar menghentikannya) dan nasihati dia. Jika di dalam dirinya terdapat kebaikan, niscaya dia mau menerima. Jangan sekali-kali kamu memukul Istrimu sebagaimana ayahmu memukulmu” Aku bertanya "Wahai Rasulullah. Ceritakanlah kepadaku tentang wudhu.” Beliau bersabda, “Sempurnakanlah wudhu, dan sela-selailah diantara jari-jemari serta lakukanlah istinsyaq dengan kuat kecuali jika kamu sedang puasa” 54

Musnad Syafi'i #48

مسند الشافعي ٤٨: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَانَتْ صَلَاةُ الْعَصْرِ وَالْتَمَسَ النَّاسُ الْوَضُوءَ فَلَمْ يَجِدُوهُ، فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَضُوءٍ، فَوَضَعَ فِي ذَلِكَ الْإِنَاءِ يَدَهُ، وَأَمَرَ النَّاسَ أَنْ يَتَوَضَّئُوا مِنْهُ، قَالَ: فَرَأَيْتُ الْمَاءَ يَنْبُعُ مِنْ تَحْتِ أَصَابِعِهِ، فَتَوَضَّأَ النَّاسُ حَتَّى تَوَضَّئُوا مِنْ عِنْدِ آخِرِهِمْ

Musnad Syafi'i 48: Malik mengabarkan kepada kami dari Ishak bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik RA, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW, saat itu waktu shalat Ashar telah masuk, dan orang-orang sedang mencari air untak wudhu namun tidak mendapatkannya, lalu wadah air didatangkan kepada Rasulullah SAW, kemudian salah satu tangannya diletakkan dalam wadah tersebut, kemudian menyuruh orang-orang untuk berwudhu darinya” Aku melihat air bersumber dari bawah telapak tangan beliau, kemudin merekapun berwudhu hingga kepada orang yang terakhir di antara mereka.55

Musnad Syafi'i #49

مسند الشافعي ٤٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ تَوَضَّأَ بِالسُّوقِ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ، وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ، ثُمَّ دُعِيَ لِجَنَازَةٍ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا، فَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ، ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا

Musnad Syafi'i 49: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa 'ia melakukan wudhu di pasar. Untuk itu, ia membasuh wajah dan kedua tangannya, lalu mengusap kepalanya. Kemudian ia diseru untuk shalat jenazah, maka ia masuk ke dalam masjid untuk menshalatkannya, lalu mengusap sepasang khuf-nya) kemudian menshalatkan jenazah itu.56

Musnad Syafi'i #50

مسند الشافعي ٥٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ، فَاسْتَنْشَقَ وَمَضْمَضَ مَرَّةً وَاحِدَةً، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ، وَصَبَّ عَلَى وَجْهِهِ مَرَّةً وَاحِدَةً، وَصَبَّ عَلَى يَدَيْهِ مَرَّةً وَاحِدَةً، وَمَسَحَ رَأْسَهُ وَأُذُنَيْهِ مَرَّةً وَاحِدَةً

Musnad Syafi'i 50: Abdul Aziz bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Atha. bin Yasar, dari Ibnu Abbas , ia terkata, “Rasulullah berwudhu, untuk itu beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah, lalu ber-istinsyaq dan berkumur sekaligus. Kemudian memasukkan tangannya dan menuangkan air ke wajahnya dengan sekali siram, lalu menuangkan air di kedua tangannya sekali, lalu mengusap kepala dan kedua telinganya dengan sekali usap.” 57